Share

Bab 54

Penulis: Ram Tadangjapi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-14 20:00:47

Di sudut sebuah kafe, Pak Sumardi sedang mengutak-atik ponselnya. Dia sebenarnya tidak terlalu suka menghabiskan waktu dengan menatap layar ponsel, namun ia tak punya kegiatan apa-apa lagi saat ini dimana dia harus menunggu kedatangan Pak Suryawan.

Pak Sumardi menganggap Pak Suryawan seharusnya menelepon saja, tak usah mengajak bertemu. Tetapi sepertinya ada hal yang penting untuk dibahas oleh Pak Suryawan dan itu harus dengan tatap muka langsung.

Selain itu, entah kenapa ia merasa keadaan semakin tidak menentu sejak Maman terus mendapatkan posisi penting di perusahaan.

"Ini pasti saling berkaitan, jika begini terus, bukan hanya Maman yang kehidupannya terancam, tapi juga orang-orang terdekatnya."

Pak Sumardi meletakkan ponsel diatas meja, ia akhirnya merasa bosan sendiri sedari tadi hanya memandangi layar ponselnya. Segelas lemon tea yang ada dihadapannya ia minum dengan perlahan.

Pada saat ini, Pak Suryawan nampak masuk ke dalam kafe.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 55

    Hari telah berganti, Maman kembali disibukkan dengan tugasnya sebagai kepala bagian produksi. Ada beberapa pekerjaan yang belum sempat ia selesaikan karena belakangan ini fokusnya masih tertuju ke kasus penculikan Winda. Ia masih belum mengerti mengapa Winda diculik hanya untuk membuat Maman menandatangani sebuah surat yang ia sendiri tidak tahu apa maksudnya.Saat ini Simon telah ada di depannya, koodinator data control itu datang untuk melaporkan pekerjaannya sekaligus menanyakan soal peristiwa yang menimpa Winda."Jadi Winda diculik hanya karena ingin kamu menandatangani sesuatu?." Tanya Simon."Yah begitulah, sayangnya orang yang menjadi pemimpin penculik itu tidak mau buka mulut. Bahkan Briptu Muthalib pun belum bisa mendapatkan keterangan yang jelas dari orang itu." Jawab Maman.Pada saat ini, ponsel Maman berdering. Melihat id pemanggil adalah Pak Sumardi ia segera mengangkat telepon tersebut."Halo Pak Sumardi." Sapa Maman."Halo Man...kamu ke ruanganku sekarang." Balas Pak Sum

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 56

    Maman kaget saat mendengar perkataan Pak Suryawan, ia tahu aset yang ia miliki tidak banyak bahkan asetnya masih sedikit dibandingkan beberapa teman sekerjanya. Bagaimana bisa Pak Suryawan mengatakan hal tersebut?.Semua hal yang ia lihat dan dengar saat ini terasa rumit, bahkan sedikit rasa curiga muncul dalam dirinya. Begitu banyak hal kah tentang dirinya yang ia sendiri tidak tahu?.Maman memandang serius ke arah Pak Suryawan, ia menunggu perkataan selanjutnya yang keluar dari mulut lelaki itu."Apa kamu tidak kaget mendengar informasi ini?, Atau sebenarnya kamu hanya berusaha untuk tenang?." Pak Suryawan bertanya ke Maman.Berusaha untuk tenang? Maman merasa dirinya tidak perlu merespon terlalu banyak. Meskipun informasi tadi begitu mengejutkan, namun ia tak mau gegabah untuk menanggapinya."Dengan segala hormat, sebaiknya perkataan yang tadi Paman Suryawan sampaikan bisa dijelaskan dengan rinci." Jawab Maman tegas.Mendengar jawaban Maman, Pak Suryawan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 57

    Jejak kemarahan terlukis di wajah Maman, tetapi dia segera menghela nafas panjang. Maman kemudian merapikan kembali kertas yang berisi data keluarganya ke dalam map."Aku sekarang paham. Tapi aku mau membawa data-data ini pulang.""Tentu saja boleh, supaya kamu bisa semakin mengenal siapa mereka."Pak Suryawan tidak mau menahan keinginan Maman, dia berharap Maman bisa lebih waspada pada orang-orang tersebut.Maman awalnya ingin banyak bertanya ke Pak Suryawan mengenai latar belakang dirinya, namun dia khawatir jika ada fakta yang belum bisa ia terima. Sekarang dia sudah tahu beberapa hal dari misteri yang selama ini tak ia ketahui, bagaimana ia tidak kaget?. Maman merasa sepertinya dia harus beradaptasi dengan keadaan yang mulai berubah."Tentang perusahaan itu, bagaimana Paman?." Tanya Maman dengan segera setelah teringat soal nama perusahaan tempatnya bekerja yang masuk di dalam daftar asetnya.Pak Suryawan tersenyum lalu melirik ke Pak Sumardi."Saya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 58

    Keesokan paginya, karena hari ini hari minggu maka Maman tidak punya kewajiban untuk masuk kerja. Sebenarnya hari ini dia ingin menikmati hari libur dengan bersantai dirumah, namun pesan teks dari Simon yang ingin bertamu dirumahnya membuat dia agak sibuk sedikit.Maman masih bersibuk ria, ketika ia mendengar suara motor dari halaman rumahnya. Ia kemudian meninggalkan kesibukannya itu lalu menuju ke depan. Maman melihat Simon turun dari motornya. "Kamu kenapa datangnya terlalu cepat?."Simon hanya melambaikan tangan sejenak kemudian menghampiri Maman yang menunggunya didepan pintu. "Aku takut kamu tiba-tiba pergi, jadi aku datang kesini secepatnya.""Tidak mungkin!, Mana berani aku melakukan itu?." Simon tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Masuklah!."Simon sudah hafal situasi didalam rumah Maman, jadi dia segera menuju ke tempat favoritnya saat dirumah Maman. Tempat itu hanya sebuah kursi panjang yang menghadap ke jendela, dari jende

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 59

    Maman yakin peristiwa yang barusan terjadi dirumahnya berhubungan dengan orang-orang yang ingin merebut asetnya. Mereka mencoba menakut-nakutinya dengan aksi teror semacam itu.Melihat pecahan kaca yang sudah berhamburan di sekitar tempat duduk Simon tadi, Maman menghela nafas jengkel. Ia kemudian mencari sapu dan tempat sampah lalu mulai memunguti pecahan kaca tersebut.Simon pun segera menyusul Maman, ia menggunakan sebuah kantong plastik besar yang ia temukan di belakang pintu untuk membersihkan serpihan pecahan kaca yang berhamburan."Hati-hati tanganmu!." Maman memperingatkan saat melihat Simon sedikit tergesa-gesa saat memungut pecahan kaca.Simon mengangguk mendengar peringatan Maman."Kamu yakin mereka akan melakukan tugasnya?." Tanya Simon kemudian. Ia masih penasaran dengan cara Maman tadi memperlakukan kedua preman tersebut."Mereka itu hanya preman jalanan, orang-orang seperti itu akan melakukan pekerjaan kotor hanya demi selembar uang. Jika saja

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 60

    Mendengar jawaban Maman, wajah pria itu semakin membuat penuh kekecewaan. "Apakah aku harus diambil polisi? Bahkan setelah aku berterus terang?."Maman mengangguk dengan tegas sambil menatap dingin. "Seperti itulah, lagipula kamu masih menyembunyikan banyak hal."Pria itu tertunduk menatapi lantai rumah Maman. "Aku hanya orang suruhan, mengapa aku diperlakukan berbeda dengan kedua orang tadi?."Maman memang baru saja memutuskan untuk membiarkan kedua preman yang disewa pria itu pergi. Ia memiliki pertimbangan sendiri saat membuat keputusan itu. "Mereka layak mendapatkan itu karena mereka sudah menunjukkan kesetiaan mereka. Lagipula bukankah kamu belum membayar mereka!?."Pria itu mengangkat sedikit wajahnya dengan tatapan penasaran. "Bapak tahu dari mana?."Pria itu tak menyangka jika fakta sederhana seperti itu ternyata diketahui juga oleh Maman. Dan sekarang, hal itu menjadi bumerang buat dirinya!."Tolong selamatkan aku. Apapun informasi yang bapak butuhka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 61

    Ketika para petinggi keluarga yang Pak Rudi undang ke rapat sudah pulang semua, ia kemudian menuju ke sebuah ruangan kecil yang berada di bagian belakang gedung. Ruang kecil tersebut merupakan ruangan rahasia yang hanya diketahui oleh beberapa orang saja, termasuk dirinya.Pak Rudi memasukkan sandi melalui sebuah layar digital kecil yang tertempel di dinding. Beberapa saat kemudian ia membuka pintu ruangan tersebut. Di dalam ruangan itu terdapat sejumlah rak dokumen yang terisi penuh setiap bagiannya, juga ada empat kursi sofa besar serta dua meja kerja lengkap dengan masing-masing sebuah laptop diatasnya.Ruangan rahasia itu biasa digunakan untuk mengelar rapat rahasia yang hanya dihadiri beberapa orang saja. Di ruangan itu pula banyak strategi dan taktik licik lahir untuk menaklukkan para saingan. Pak Rudi sebagai pimpinan keluarga punya kewenangan untuk menggunakan ruangan itu.Saat ini, Pak Rudi duduk di sebuah kursi yang cukup besar. Ia kemudian menyalakan laptop yang berada di m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 62

    Maman memperhatikan hiruk pikuk bagian produksi dari balik kaca di ruang kerjanya. Ia bisa melihat dengan jelas bagaimana alur dan proses kerja yang berlangsung saat ini. Meskipun dari kejauhan, namun Maman mampu mendapatkan gambaran jelas secara utuh yang terjadi di bagian produksi saat itu.Setelah merasa cukup mengamati keadaan di bagian produksi, Maman kemudian beranjak dari tempatnya berdiri, ia menuju ke meja kerjanya. Ia lalu mulai memeriksa laporan hasil produksi yang masuk hari itu, matanya fokus meneliti setiap data yang tampak di laporan tersebut.Maman cukup puas setelah membaca laporan hasil produksi, sepertinya sistem kerja yang ia buat sudah menunjukkan hasil yang baik. Sudah tidak ada lagi penyimpangan data, bahan baku pun tidak terlalu banyak yang terbuang, proses kerja para karyawan juga terlihat lebih efektif dan efisien. Maman melirik ke jam tangannya, sepuluh menit lagi waktu menunjukkan jam sembilan. Sesuai perkataan Pak Sumardi tadi pagi, ia harus menemuinya di

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22

Bab terbaru

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 77

    Kelima sekuriti itu benar-benar berada dalam dilema besar. Hanya August yang sejak awal menentukan sikap untuk berada di sisi Maman.Mendengar hal itu, wanita pemilik kantin menatap Maman dengan tak percaya.Dari tadi ia mengira Maman hanya seorang karyawan yang terlalu ingin tahu. Tapi melihat tatapan dan kepercayaan diri lelaki tersebut, ia sedikit takut jika salah mengambil kesimpulan. "Kamu sebenarnya siapa? Apa hakmu untuk...""Diam kataku!." August kembali membentak sebelum wanita itu bisa menyelesaikan kata-katanya.Bentakan tersebut terdengar lebih menakutkan dari yang pertama. Wanita itu terlihat pucat, begitu juga dengan para pelayan yang ada di sampingnya. Beberapa karyawan yang masih ada di kantin itupun terkejut.Suasana menjadi hening, August menatap tajam ke arah pemilik kantin. Ia kemudian mengalihkan tatapannya ke para karyawan yang masih ada di tempa itu. "Kalian semua segera keluar dari sini!."Para karyawan yang tersisa segera beranjak meninggalkan kantin tersebut.

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 76

    Setelah merasa keadaan Pak Sumardi baik-baik saja, Maman kemudian pamit. Tujuan berikutnya adalah langsung menuju ke tempat kerja, beberapa hal harus ia selesaikan selain mempersiapkan proses pengalihan jabatan manajer.Saat ini Maman telah berada di ruang kerjanya, di atas meja kerja bertumpuk sejumlah dokumen. Peristiwa penculikan Pak Sumardi membuat Maman belum sempat memeriksa isi dari dokumen-dokumen tersebut.Maman dengan seksama membaca isi beberapa dokumen. Beberapa kali ia mengangguk kagum saat melihat grafik data yang ditampilkan, kenaikannya cukup signifikan. Itu menandakan sistem yang sudah ia terapkan berjalan dengan baik. Selain itu, orang-orang yang ia pilih untuk menjadi garda terdepan untuk melakukan perbaikan telah bekerja dan berusaha untuk memberikan yang terbaik.Melihat hal tersebut, Maman menemukan komposisi yang tepat untuk mengisi sejumlah jabatan penting jika saatnya proses pengalihan jabatan manajer itu terjadi. Ia tahu mana orang yang bisa ia percaya setela

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 75

    Keesokan harinya, Maman hari ini tidak langsung menuju ke tempat kerja, ia ingin bertemu dengan Pak Sumardi.Maman saat ini telah sampai di halaman rumah Pak Sumardi. Suasana di situ terasa lengang, tak ada orang yang terlihat berada di luar rumah. Maman menyimpulkan Pak Sumardi belum mencari pembantu dan tukang kebun yang baru.Maman mengetuk pintu rumah tersebut tiga kali, ia menunggu seseorang dari dalam membukakan pintu. Setelah merasa tak ada respon, Maman kembali mengetuk pintu. Lagi-lagi belum ada pergerakan dari dalam.Apakah terjadi sesuatu pada pasangan suami istri itu?.Harusnya mereka aman sekarang?.Maman merasa khawatir, ia segera menuju ke arah samping rumah dan menyusurinya. Seingatnya ada pintu penghubung di arah samping menuju ke dapur.Saat ia menemukan pintu itu, ia memutar kenop pintu, ternyata terkunci dari dalam. Dalam hati Maman semakin gelisah, seharusnya Pak Sumardi dan istri ada di rumah saat ini."Maman? Aku kira penjahat!."Mendengar suara itu, dengan refl

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 74

    Haris mengerang dengan keras, tamparan Maman kali ini rasa sakitnya lebih besar terasa.Wajah Haris terlihat semakin membengkak.Maman berkata dengan dingin. "Aku tidak segan-segan menamparmu lebih keras lagi. Apakah kau masih bisa bertahan menahan sakitnya?."Haris tahu saat ini pertahanannya semakin rapuh, ia sendiri tidak yakin pada kemampuan tubuhnya untuk menahan rasa sakit yang lebih jika Maman menamparnya semakin keras. Mau tak mau ia harus menyerah. "Baiklah aku akan katakan yang sebenarnya."Maman menatap tajam ke wajah Haris sambil menarik paksa rambut pria itu ke arah belakang. "Katakan segera!."August yang sedari tadi hanya berdiri menyaksikan Maman menginterogasi Haris ikut membentak. "Jangan buang-buang waktu, cepatlah!."Haris semakin pucat, kedua pria yang membentaknya itu sama-sama hebat. Ia tak akan bisa melawan mereka meskipun punya kesempatan. "Aku...aku yang memberikan jalan pada para penculik itu masuk ke rumah."Mendengar penjelasan Haris, Maman semakin tajam m

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 73

    Pak Rudi merasa cemas, bagaimanapun hal seperti ini tak pernah ia prediksi. "Keadaan semakin gawat, kita bisa jatuh dengan cepat." Kata Pak Rudi dengan nada bergetar.Semua petinggi keluarga yang hadir saling berpandangan, mereka jelas memahami situasi saat ini namun tak satupun yang punya ide untuk mengatasi hal tersebut.Sudah sejak lama mereka menikmati semua kemewahan yang didapatkan dari sejumlah proyek. Berbagai trik digunakan untuk mendapatkan keuntungan dari mempermainkan dana proyek.Kemewahan itu sebentar lagi akan lenyap jika mereka tak bisa mengembalikan keadaan. Ketika para investor mundur maka mereka tak punya lagi kekuatan untuk menjalankan proyek yang sedang dikerjakan oleh Pratama Grup. Mereka tidak siap untuk mengalami kejatuhan saat ini.Pak Rudi menatap tegas ke arah para petinggi keluarga. "Kalian semua harus membantuku untuk berpikir, jika ada yang mempunyai ide segera katakan sekarang!."Saat mendengar perintah Pak Rudi, para petinggi keluarga itu kemudian sali

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 72

    Maman kemudian mengeluarkan ponselnya, ia harus segera menghubungi Pak Suryawan. "Halo Maman, Bagaimana?." Tanya Paman Suryawan di ujung telepon."Aku mau bertanya Paman, apa sudah ada petunjuk tentang siapa yang berada dibalik penculikan Pak Sumardi?.""Menurut informanku, beberapa anak buah Gordo semalam berencana menculik seseorang." Jawab Pak Suryawan. "Kemungkinan besar itu adalah Pak Sumardi."Gordo? Mendengar nama itu Maman langsung teringat dengan apa yang diinfokan Odie tadi siang. "Gordo ini merupakan pemasok bodyguard sekaligus penyedia orang-orang yang bisa melakukan pekerjaan kotor untuk Pratama Grup." Sambung Pak Suryawan."Berarti cocok dengan dugaanku." Balas Maman. "Karena lokasi Pak Sumardi disekap ada di pelabuhan yang dipenuhi barang-barang dengan tulisan Pratama Grup.""Kata Pak Sumardi tadi, Paman Suryawan harus segera bertindak." ***Saat ini, di rumah Pak Rudi terlihat para petinggi keluarga sudah hadir. Mereka sedang m

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 71

    Setelah mengatur nafasnya untuk menenangkan diri, Maman kemudian bergeser sedikit ke arah samping kiri dari tempatnya bersembunyi tadi. Ia mendekat sedikit ke arah gudang.Dari posisinya sekarang, ia bisa melihat ada sepuluh orang pria berjaga di sekitar area gudang. Penampilan kesepuluh pria itu terlihat seperti preman bayaran, bukan pengawal ataupun tukang pukul orang-orang kaya. Siapapun otak dari aksi penculikan ini, ingin menyembunyikan identitasnya dengan menyewa preman.Mata Maman semakin waspada saat melihat ada dua mobil mewah berwarna hitam datang merapat ke gudang. Dari kedua mobil itu turun dua orang pria berjas hitam. Meskipun dari jauh Maman masih bisa memperhatikan dengan jelas penampilan para pria yang baru datang itu."Aku yakin mereka itulah yang merencanakan semua ini!." Kata Maman. Ia kemudian mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan singkat lalu mengirimkannya ke Simon, bagaimanapun ia tidak boleh bertindak tanpa ada perencanaan matang.Maman maju lagi beberapa m

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 70

    Setelah agak jauh meninggalkan rumah Agam, Maman menepikan motornya. Ia kemudian mengeluarkan ponsel lalu menghubungi nomor yang tadi diberikan Agam."Halo, siapa ini?." Suara seorang pria terdengar dari ujung telepon."Halo, apa benar ini dengan Pak Odie?." Tanya Maman dengan sopan."Iya betul, ada perlu apa?.""Maaf Pak Odie, aku dapat nomor bapak dari seorang teman, katanya kalau mau mencari orang yang berani melakukan pekerjaan berbahaya bapaklah orangnya." Maman berusaha memperlembut suaranya seperti orang yang sedang mencari pertolongan."Oh iya betul itu,.memangnya pekerjaan apa itu?." "Kalau boleh kita langsung bertemu saja Pak, lebih enak bicara empat mata.""Oke temui aku di warung kopi yang di perempatan menuju pasar.""Baik Pak."Sambil tersenyum sinis, Maman mematikan panggilan teleponnya. Ia tahu warung kopi yang dimaksud Odie, tanpa menunggu lebih lama lagi Maman segera memacu motornya menuju ke tempat tersebut.Sekitar lima belas menit kemudian, Maman sudah sampai di

  • LIKA-LIKU HIDUP MAMAN   Bab 69

    Setelah menemui Pak Suryawan, sekarang Maman menuju kembali ke perumahan Pak Sumardi. Ia harus mencari tahu siapa yang menjadi pembantu di rumah tersebut. Setelah bertanya ke beberapa tetangga rumah Pak Sumardi, ia mendapatkan informasi jika pembantu dirumah itu ada tiga orang. Dua orang wanita, dan satu orang pria. Ketiga pembantu itu ternyata satu keluarga, nama kepala keluarganya Agam.Si Agam ini bertugas sebagai keamanan sekaligus tukang bersih-bersih halaman, kedua wanita lainnya adalah Istri dan anaknya yang bertanggung jawab pada bagian dalam rumah.Saat ini Maman segera menuju ke rumah Agam, lokasinya tidak jauh dari rumah Pak Sumardi. Setidaknya keluarga tersebut pasti ada informasi soal Pak Sumardi karena selama ini merekalah yang sehari-hari menyertai pasangan suami istri tersebut.Maman tiba di sebuah rumah, dari luar terlihat jika rumah itu belum sepenuhnya selesai. Temboknya belum dicat, hanya lapisan semen yang menutupi susunan batu merah. Maman kemudian mengetuk pint

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status