Home / Romansa / LELAKI CADANGAN / Sopir 24 Jam

Share

LELAKI CADANGAN
LELAKI CADANGAN
Author: Mrs Dream Writer

Sopir 24 Jam

last update Last Updated: 2023-01-29 16:34:52

"Antarkan aku ke klub!" Ucap Luna kepada Alex yang segera menyiapkan mobil untuknya.

Malam sudah menunjukkan pukul sebelas, tapi Luna justru memilih meninggalkan rumah mewahnya.

Dengan pakaian serba mini seperti ini, siapa yang akan meyangka jika Luna adalah seorang Nyonya di Keluarga Hugo. Ya, Luna memang istri dari Giolardo Hugo atau lebih dikenal dengan Presdir Gio.

Suaminya itu adalah orang paling kaya di kota ini, banyak sekali cabang bisnisnya yang menyebar di berbagai bidang. Sayangnya, Luna hanyalah istri kedua di keluarga Hugo sehingga dia hanya mendapatkan kunjungan sesukanya saja dari sang suami yang memilih tetap bersama dengan istri pertamanya yang bernama Vanya.

"Nyonya, Anda seharusnya mengenakan mantel. Di luar salju cukup tebal," Alex mengingatkan.

"Jangan sok ngatur! Aku mau a, b,c,d, itu urusanku! Kau hanya harus mengemudi dengan baik!" Jawab Luna sambil melenggang pergi meninggalkan mobil.

Alex pun mengikutinya. Dia memang bukan pengawal untuk Luna, tapi seringkali dia lah yang harus repot jika Luna mabuk berat nantinya. Hal ini membuat Alex berjaga-jaga dan kini selalu mengikuti Luna masuk ke dalam klub meski dengan menjaga jaraknya.

Sesampainya di dalam klub, Luna sudah ditunggu oleh geng manis bernama GirlsLone, mereka adalah sahabat-sahabat Luna yang mentasbihkan diir sebagai wanita-wanita sosialita yang kesepian.

Dan hal ini sudah menjadi makanan harian untuk Alex yang tak terasa sudah selama dua tahun menjadi sopirnya.

"Lihat itu, Si Alex beneran macho gengs," bisik Thalita kepada Sanchy yang merupakan sahabatnya Luna.

"Jangan macem-macem ya! Alex gak normal!" Bisik Lhea menambahkan.

"Kalian ini masih saja membicarakannya ya!" Rutuk Luna kesal.

Wanita itu kemudian memesan sejumlah minuman kepada bartender langganan mereka.

Sudah bukan hal aneh jika Luna memang tidak suka teman-temannya itu membicarakan Alex. Terlebih cara Alex yang terus ngintilin itu memang menjadi semakin terkesan protective.

"Na, apa kamu beneran gak bisa melihat betapa gagahnya sopir kamu itu?" Tanya Talitha.

"Gak ngurusin! Lagian kamu tuh ya melek napa sih? Banyak tuh cowok tajir yang jauh lebih bisa muasin kamu dari pada Si Alex! Dia hanya sopirku 24 jam!" Gerutu Luna sambil meneguk minuman di slokinya. Wanita itu melambaikan tangan kepada seorang lelaki muda yang sedari tadi memandanginya dan beberapa kali mengedipkan mata menggodanya.

"Kayaknya aku udah bisa ngefloor nih," Bisik Luna saat melihat lelaki tadi melangkah mendekati mejanya.

"Gile, datang paling akhir dapat paling duluan," Ucap Lhea sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sementara si tampan berkulit sawo matang itu kini telah menarik lengan Luna untuk turun ke lantai dansa. Tak butuh waktu lama, keduanya segera asyik berjoged di sana mengikuti iringan lagu yang berdentum.

Tak terasa, dua jam berlalu dengan cepat. Luna mulai lelah dan semakin mabuk. Wanita itu kemudian berjalan terhuyung menuju pintu keluar di mana meja Alex berada. Namun entah kenapa, lelaki yang berkenalan dengannya itu mendadak menarik lengannya menuju ke bagian dalam ruangan.

"Aku mau pulang," Racau Luna dengan wajah kemerahan dan juga langkah yang terhuyung-huyung.

"Ayolah ikut dulu denganku, kita akan sedikit menikmati langit malam," ucap lelaki tersebut sambil terus memapahnya.

"Kau mau membawaku ke mana?" Ucap Luna kemudian.

Wanita itu menambahkan dan terus berusaha menolak lelaki tersebut yang kini memaksanya masuk ke sebuah room pribadi.

"Aku mau pulang!" ucap Luna dengan suara yang pelan.

Tubuhnya sendiri sangat sulit dikontrolnya karena berada dalam pengaruh alkohol. Meski begitu, Luna masih ingat jika dia ke klub hanya untuk sekedar menghabiskan malam saja bukan untuk berkencan dengan lawan jenis.

BUG

Tubuh Luna terpental ke ranjang, sementara tangan kekar lelaki itu kini berada di depannya. Mata Luna masih melihat dengan jelas wajah lelaki itu, tapi alkohol membuatnya kehilangan konsentrasi sehingga tak bisa membela dirinya lagi ketika lelaki tersebut mulai menjamahnya.

BRAK

"Jauhkan tanganmu dari Nyonyaku!" Gertak Alex yang sudah muncul di balik pintu.

"Alex! Kenapa kau terlambat!" Racau Luna sambil berusaha bangun dari tidurnya.

"Bajingan! Beraninya kau menggangguku!" Ucap si lelaki tadi kepada Alex.

Perkelahian pun tak terhindarkan, lelaki tersebut langsung menyerang Alex dengan kakinya.

BUKK

Nyaris saja kakinya itu menjatuhkan Alex jika dia tak segera melompat. Ya, kemampuan bela diri lelaki tadi tidak bisa dianggap sepele, dia memiliki keahlian khusus yang cukup membuat Alex terkejut.

KRAK

Satu buah tendangan Alex berhasil membuat lelaki di depannya terhempas ke lemari di ujung kamar hingga membuat lapisan kaca itu retak seketika.

"Nyonya, ayo pulang!" Ucap Alex sambil membopong Luna.

"Kau akan menyesal telah merusakkan rencanaku!" Ucap si lelaki itu kepada Alex.

"Katakan itu sekali lagi dan kau tidak akan keluar dari sini dengan selamat!" Jawab Alex sambil membopong Luna karena wanita itu sudah sangat lemah.

Di floor utama, Alex melewatinya begitu saja sambil membopong Luna, Ini rupanya cukup menarik perhatian sehingga ada beberapa orang yang mengabadikan momen ini dengan kamera ponselnya secara diam-diam.

"Heyy, Luna kenapa?" tanya Thalitha sambil menghampirinya.

"Nyonya sepertinya tertidur," Jawab Alex sambil terus melangkah.

"Aku akan mengantarnya pulang untuk memastikkan kau tidak mengapa-apakannya!" Ucap Thalitha sambil melambai kepada GilrsLone lainnya yang juga membubarkan diri setelah insiden ini.

Alex tak keberatan, dia segera membuka pintu mobil untuk meletakkan Luna di jok belakang.

"Duduk di depan, Nyonya tidak mungkin pulang sambil duduk di mobil," Ucap Alex sambil membuka pintu mobil di bagian depan.

Sejenak, mata Thalitha menatap Alex dengan sorot berbeda.

"Entah kenapa, aku rasanya pernah melihatmu di satu tempat!" Gumam Thalitha sambil menatap Alexpenuh selidik.

Alex tidak menggubrisnya, dia memilih untuk mengemudikan mobilnya dengan cepat supaya Luna bisa segera beristirahat.

Dan benar saja, perjalanan setengah jam dari klub ke rumah terasa semakin cepat pada dini hari seperti saat ini di mana jalanan kota menjadi sangat lengang dari kendaraan.

"Anda menginap saja, Nyonya pasti sedang bersedih," Ucap Alex sambil menutup pintu kamar Luna setelah membaringkan Luna di ranjangnya.

Thalita melongo dibuatnya.

Sementara Luna, wanita muda itu benar-benar terlelap dengan nyenyak di kasurnya hingga terdengar suara dengkuran yang cukup kencang.

Thalitha yang mulai bosan karena dia belum bisa tertidur itu pun kemudian menelepon para GirlsLone yang sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Mereka bergosip ria hingga rasa kantuk menyerang masing-masing.

***

Keesokan paginya, Luna membuka mata dan melihat ponsel Thalitha masih menyala terhubung dengan kontak lainnya yang juga sama-sama sudah tepar.

"Kalian ini seperti bocah saja! Dan kau, kenapa bisa menginap di sini?" Gumam Luna sambil beringsut turun dari kasurnya.

Dengan langkah yang pelan, dia berjalan ke luar.

"Alex!" Ucap Luna yang melihat lelaki itu tengah berdiri di depan kitchen set.

Related chapters

  • LELAKI CADANGAN   Insiden Tak Terduga

    Luna tengah asyik dengan game konsolnya, wanita ini menghabiskan kejenuhan harinya dengan bermain game di PS5 yang ada di unitnya. Meninggali sebuah griya tawang megah sendirian hanya dengan seorang pelayan dan sopir membuat Luna sering kali merasa jenuh dan bosan.TappTappSuara derap langkah terdengar mendekat, Luna nyaris tidak menyadarinya."Kau hanya sibuk dengan game?" Ucap Gio yang sudah berdiri di sebelahnya sambil melonggarkan dasi membuat Luna melongo."Kamu? Tumben sekali kamu datang,"ucap Luna sambil memperbaiki posisi duduknya."Aku tidak akan lama, kau tak merindukanku?" Ucap Gio sambil merapatkan tubuhnya di sebelah Luna."Kau juga tidak pernah peduli dengan kerinduanku,kenapa aku harus peduli denganmu?" Gerutu Luna."Jadi kau marah? Kau justru semakin manis jika marah," rayu Gio."Menyebalkan!"Namun gerutuan Luna pun tak lagi terdengar setelahnya, yang ada kini hanya tinggal suara desah manja dan juga erang kenikmatan dari keduanya. Pergumulan panaspun tak terhindark

    Last Updated : 2023-01-29
  • LELAKI CADANGAN   Ke Luar Kota

    Dengan kecepatan yang sedang, Alex melajukan mobilnya menuju sebuah pusat perbelanjaan yang selalu menjadi langganan Luna. Tapi kali ini, majikannya itu justru memintanya memutar balik dari pusat perbelanjaan tersebut menuju ke arah luar kota.“Aku ingin berkunjung ke tempat ini sekarang juga!” ucap Luna sambil menyodorkan sebuah foto dan alamat di dalam ponselnya itu untuk dibaca oleh Alex.Tak butuh banyak perbincangan, Alex pun segera menekan alamat yang tertulis dan memindainya melalui monitor GPS yang terpasang di dalam mobilnya.Mobil yang didesain dengan fitur-fitur canggih ini, dilengkapi juga dengan mesin pencari dari Google untuk menentukan lokasi tujuan tanpa harus lagi sibuk dengan ponsel pengemudinya.Untuk sejenak, Alex sempat berpikir di dalam hatinya.“Kenapa Nyonya ini mengajak ku ke sebuah resort private yang berada di luar kota? Bagaimana jika Tuan Gio mendadak datang ke rumah?” ucap Alex di dalam hatinya.“Ah, masa bodohlah itu,” ujarnya membatin sambil terus melaj

    Last Updated : 2023-02-06
  • LELAKI CADANGAN   Gairah Yang Terhenti

    “Kau masih belum berani melakukannya? Aku anggap kau seorang amatir!” ucap Luna sambil mendorong tubuh Alex ke atas ranjang.Alex semakin tak berkutik, di luar sana hari masih sangat siang tapi entah apa yang terjadi dengan Luna, wanita itu benar-benar terlihat sudah sangat bergairah.Mata Alex kemudian mengarah ke dalam tas Luna. Pria itu mencari sesuatu di dalam sana.“Anda meminum ini?” ucap Alex sangat terkejut ketika melihat ada obat perangsang yang telah terbuka dibungkusnya berada di dalam tas Luna tersebut.“Kenapa? Apa kau juga benar-benar tidak menginginkanku? Kau lelaki normal bukan? Kenapa semua laki-laki tidak pernah memandangku secara waras? Aku sungguh bisa gila!”“Ini tidak benar, aku adalah sopir dari Tuan Gio. Aku bekerja untuk menjaga Anda. Seperti itulah pekerjaanku,” ucap Alex dengan nafas yang semakin tersengal karena Luna terus menyerangnya.“Berhentilah berpikir, tanyakan dirimu apa kau benar-benar tidak menginginkanku?” ucap Luna sambil terus merangkak ke ara

    Last Updated : 2023-02-06
  • LELAKI CADANGAN   Making Love

    “Nyonya,” ucap Alex sangat terkejut.Belum sempat Alex mematikan showernya untuk memastikan siapa yang datang. Dua tangan mungil telah menelusup di pinggangnya.“Aku ingin kamu,” ucap Luna sambil memeluk erat Alex dari arah belakang.Alex yang sudah dalam mode on kali ini, tak bisa menyangkal lagi hasratnya yang telah menggebu.“Nyonya,” ucap Alex saat Luna merapatkan tubuhnya di punggung Alex. Dua benda kenyal itu terasamenekan punggungnya. Sementara gerakan Luna yang naik turun, membuat Alex bisa merasakan ujung putik wanita itu yang terseret melekat di kulitnya.“Kamu jaim sekali!” ucap Luna.Kali ini wanita itu memutar balik keadaan dengan memutar tubuh Alex hingga berbalik ke arahnya.Tanpa aba-aba, Luna langsung bermain pada junior purba Alex yang sudah mendongak di depannya.Di bawah guyuran shower resort sore ini, Alex tak berkutik di dalam hasratnya yang menggebu. Sementara juniornya semakin dimanjakan Luna dengan gerakan eksotisnya yang sangat liar, pria ini mulai merespon

    Last Updated : 2023-02-06
  • LELAKI CADANGAN   Cemburu

    Kedatangan Gio sangat jelas mengganggu Luna dan Alex yang baru saja selangkah lebih maju di dalam hubungan gelapnya itu. Kegagalan making love dan juga niatan lebihnya bersama dengan Luna, ternyata cukup membuat Alex terganggu. Pria ini mendadak bad mood dan sangat terpukul. 'Dia hanya majikanku!' batin Alex sambil melangkah keluar dari kamarnya untuk sarapan. Malam tadi, dia diberikan fasilitas terpisah untuk tidur meski masih berada di hotel yang sama. "Hai, rupanya kamu beneran hanya driver wanita itu yaa. Boleh kenalan?" sapa seorang wanita yang saat ini tengah menghampirinya dengan secangkir kopi panas. Alex bergeming, dia meraih cangkir kopinya dan tetap bungkam tak menjawab sepatah katapun. "Kamu ganteng dan juga ... sangat perfect. Tapi sayangnya, bossmu memiliki uang yang jauh lebih bisa memanjakan wanitanya bukan?" ujar staf hotel tersebut kembali membuat Alex mengingat kekesalannya kepada Gio. Tak ingin meladeni wanita itu, Alex memilih untuk segera peri dari area beb

    Last Updated : 2023-03-26
  • LELAKI CADANGAN   Terjebak Kefrustasian Luna

    Alex baru saja beberapa saat memejamkan matanya, ketika suara gaduh terdengar dari ruangan tamu griya tawang mewah yang ditinggali oleh majikannya itu. "Jadi di sini rupanya, kau menyembunyikan wanita gelapmu itu Gio?" "Tidak sayang, ayo kita pulang! Ini hanya sebuah kesalahan." Mendengar suara-suara tersebut, Alex langsung teringat dengan Luna dan juga tanggung jawabnya sebagai seorang bodyguard. "Nyonya!" ucap Alex sambil bergegas menegnakan kaos ketatnya dan segera melangkah keluar kamar. Dia menghentikan langkahnya seketika. "Aku tidak percaya, seorang jalang sepertimu ternyata mampu emmbuat suamiku berkhianta!" sentak Suzan dengan suara berapi-api mengatakannya. "Kau salah Suzan! Kami menikah dengan sah, jadi ... jangan pernah mengatakan jika akus eorang jalang!" ucap Luna balik menyentak. "Alex! kenapa kau berdiri saja di sana, usir wanita ini dari rumahku!" teriak Luna dengan suara yang lantang kepadanya. Alex pun langsung bergegas menghampiri Suzan dan juga Gio. "Maaf

    Last Updated : 2023-04-01
  • LELAKI CADANGAN   Candu Terbaik

    "Nyonya, aku tidak bisa melakukannya lagi," ucap Alex sambil bersiap bangun dari duduknya."Kau menolakku?" bentak Luna dengan mata yang menghunus membuat Alex bimbang."Nyonya, kita tidak seharusnya seperti ini," ucap Alex lagi.Dan Luna terkekeh menjawabnya."Kau kira aku ini gadis kecil yang tidak mengerti bagaimana kau begitu berhasrat kepadaku? Ayolah Alex... aku tahu kau memberikan porsi lebih untukku di sini!" ucap Luna sambil mengetukkan telunjuknya padadada bidang Alex di depannya yang sudah terbebas dari pakaian itu.Alex terdiam. DIa tak bisa menyangkalnya, tapi dia juga membencinya."Kita sudah sama-sama dewasa Alex, kita bisa melakukan apapun selama kita menikmatinya. Kenyataan lain adalah kita saling membutuhkan bukan?" ucap Luna sambil kembali bergerak agresif dengan menciumi leher jenjang sang sopir.Alex pun kembali terbuai.Malam yang panas mereka habiskan dengan lenguh dan juga hentakan penuh gairah setelahnya.*** "Sial! Aku kesiangan," ucap Luna sambil beranjak

    Last Updated : 2023-04-08
  • LELAKI CADANGAN   Pernyataan Cinta Luna

    Alex duduk di meja di kantin universitas, menunggu Luna yang sedang kuliah. Dia mencoba membaca bukunya sambil menunggu, namun tidak bisa mengabaikan sekelompok mahasiswi yang duduk di meja sebelahnya. Mereka terus menatap ke arahnya dan tertawa-tawa."Hey, Alex," panggil salah satu dari mereka. "Kamu terlihat sangat sendirian di sini. Ayo, bergabung dengan kami."Alex hanya tersenyum dan mencoba untuk tidak terlibat dalam percakapan mereka. Dia tidak ingin masalah, terutama karena dia tahu Luna akan marah jika dia dituduh berselingkuh.Namun, mahasiswi lain yang sedang duduk di dekat mereka mulai mempermainkan Alex. "Kamu pasti menunggu Luna kan? Apa dia tahu bahwa kamu sedang duduk di sini dengan kami?"Alex mulai merasa tidak nyaman dan ingin pergi. Tapi kemudian Luna tiba-tiba muncul di kantin, dan dia jelas tidak senang melihat Alex bersama sekelompok wanita."Luna, hei," sapa Alex, mencoba untuk menjelaskan bahwa dia hanya menunggu. Namun Luna tidak ingin mendengar penjelasannya

    Last Updated : 2023-04-19

Latest chapter

  • LELAKI CADANGAN   ENDING

    Pada suatu pagi yang cerah, pelaminan telah disiapkan dengan indah. Luna, wanita cantik dengan senyum yang memikat, mengenakan gaun putih mewahnya dengan hati yang berdebar-debar. Di sampingnya, Alex, pria tampan dengan tatapan penuh cinta, memakai setelan jas hitam yang elegan. Mereka berdua melangkah dengan percaya diri menuju pelaminan yang dihiasi bunga-bunga segar dan sorotan cahaya yang lembut. Luna: (sambil tersenyum bahagia) Akhirnya, kita sampai di titik ini, Alex. Siapa sangka kita akan berakhir di sini, di pelaminan. Alex: (sambil memandang Luna dengan penuh kasih) Ya, Luna. Aku tidak pernah berpikir bahwa kita akan berakhir seperti ini. Tetapi, aku yakin bahwa kita telah melewati banyak rintangan dan menghadapi segala macam cobaan bersama-sama. Luna: (menggenggam erat tangan Alex) Memang, Alex. Perjalanan kita tidak mudah. Awalnya, aku hanya melihatmu sebagai lelaki cadangan, seseorang yang dapat memberiku kenyamanan dan kehangatan saat suamiku tidak ada. Tapi, semua ber

  • LELAKI CADANGAN   Belanja Gila-Gilaan

    Setelah Luna selesai mengantarkan masakannya ke ruang makan dan menemani Alex makan siang, dia melihat Bibi Victoria tiba-tiba muncul di perusahaan tempatnya bekerja. Luna langsung menghampiri Bibi Victoria dengan senyum lebar di wajahnya."Bibi Victoria! Wah, senang sekali bisa bertemu dengan bibi di sini. Ada apa bibi datang ke perusahaan?""Halo, Luna! Aku sedang berada di kota ini untuk urusan bisnis dan kebetulan harus mengunjungi beberapa perusahaan. Jadi, aku pikir kenapa tidak mampir ke tempat kerjamu sekalian?""Oh, begitu ya. Senang sekali bisa bertemu dengan bibi di sini. Bagaimana kabar bibi? Sudah lama sekali kita tidak bertemu.""Kabar baik, sayang. Kamu terlihat semakin cantik dan ceria seperti biasa. Oh ya, aku mendengar kamu baru saja mengantarkan masakan untuk para karyawan. Itu ide yang bagus! Jadi, apa rencanamu selanjutnya setelah ini?""Terima kasih, bibi. Setelah ini, aku tidak memiliki rencana khusus. Saya pikir saya hanya akan kembali ke kantorku dan melanjutk

  • LELAKI CADANGAN   Kedatangan Luna Ke Perusahaan Alex

    Setelah lamarannya diterima dengan sukacita, semangat Alex untuk meraih masa depan yang cerah semakin membara. Ia merasa lebih termotivasi dan bersemangat dalam menjalani setiap harinya. Keesokan paginya, Alex bangun lebih awal dari biasanya dengan semangat yang menyala-nyala.Begitu matahari terbit, Alex sudah siap untuk memulai hari kerjanya di Dellmen Group. Dengan pakaian yang rapi dan energi yang memancar, ia melangkah keluar dari rumahnya dengan keyakinan dan tekad yang kuat. Ia memiliki visi besar dan cita-cita yang ingin diwujudkan.Ketika Alex tiba di kantor, suasana keramaian dan semangat kerja tampak mengisi udara. Ia menyapa rekan-rekan kerjanya dengan ramah dan penuh antusiasme. Bekerja di Dellmen Group adalah bagian dari impian Alex, dan ia bersyukur memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam perusahaan tersebut.Alex menyusuri lorong-lorong kantor, berpapasan dengan rekan kerjanya, dan tiba di meja kerjanya yang penuh dengan tumpukan pekerjaan. Tanpa ragu, ia langsun

  • LELAKI CADANGAN   Mengeja Senja

    Sore itu, sinar matahari perlahan turun menjelang senja, mewarnai langit dengan nuansa oranye yang indah. Di tepi kolam renang yang tenang, Alex dan Luna sedang berenang bersama. Air kolam mengalir dengan riak kecil, menciptakan suasana yang menenangkan. Meskipun berenang bersama, ada sebuah kesepakatan diam-diam di antara mereka: mereka tidak akan membicarakan masalah yang melibatkan Giollardi. Alih-alih, mereka berusaha menjaga keasyikan dan menikmati waktu bersama.Luna melayang di atas permukaan air dengan keanggunan seorang perenang profesional. Air berkejaran di sekelilingnya ketika ia membelahnya dengan gerakan yang lembut. Alex, di sisi lain, mengejar Luna dengan penuh semangat. Ia melompat dari tepi kolam dan mencoba mengejar Luna yang sudah beberapa langkah di depannya."Tunggu aku, Luna!" teriak Alex, sambil berenang dengan cepat mencoba mengejar Luna. "Kau benar-benar cepat!"Luna tersenyum melihat upaya Alex untuk mengejarinya. "Ayo, Alex! Jangan menyerah! Kau bisa mengej

  • LELAKI CADANGAN   Cemburu Pada Tutor

    Dengan dukungan Victoria dan lingkungan yang tenang di mansion Alex, Luna merasa lebih aman dan nyaman. Dia bisa fokus pada pemulihannya serta melanjutkan pendidikannya meskipun sedang cuti kuliah.Alex, yang sibuk dengan perkembangan perusahaannya, memutuskan untuk menyewa dua tutor pribadi untuk membantu Luna dalam proses pembelajarannya. Tutor-tutor ini ahli di bidang mereka masing-masing dan siap membantu Luna memperoleh pemahaman yang mendalam dalam mata pelajaran yang ia pelajari.Luna bertemu dengan tutor pertamanya, Sarah, yang merupakan tutor matematika. Sarah adalah seorang pengajar yang sabar dan penuh dedikasi. Ia membantu Luna memahami konsep-konsep matematika yang sebelumnya sulit baginya. Luna merasa senang memiliki seseorang yang bersedia memberikan waktu dan perhatian ekstra untuk membantunya.Tutor kedua, David, adalah seorang tutor bahasa Inggris. David memiliki pengalaman dalam mengajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Dia membantu Luna meningkatkan keterampila

  • LELAKI CADANGAN   Cuti Kuliah

    Demi kesehatan mental Luna yang semakin memburuk, Alex membuat keputusan penting untuk mengajukan cuti kuliah bagi Luna. Dia menyadari bahwa perlu ada waktu dan ruang yang cukup bagi Luna untuk pulih dan mendapatkan dukungan yang dibutuhkannya.Alex segera menghubungi sekretarisnya, Kim, untuk mengurus proses pengajuan cuti kuliah Luna. Kim dengan sigap mengurus semua administrasi yang dibutuhkan, berkomunikasi dengan pihak kampus, dan memastikan bahwa Luna mendapatkan cuti yang diperlukan.Sementara itu, Alex merencanakan langkah selanjutnya untuk membantu Luna dalam proses pemulihannya. Dia memutuskan untuk membawa Luna ke mansionnya di luar kota, tempat yang tenang dan terisolasi dari sorotan media dan kehidupan sehari-hari yang penuh tekanan.Ketika Luna tiba di mansion, dia disambut oleh pemandangan yang menakjubkan. Mansion itu dikelilingi oleh kebun yang indah, dengan pemandangan pegunungan yang menghijau di kejauhan. Alex telah mempersiapkan segala sesuatu dengan penuh perhati

  • LELAKI CADANGAN   Luna dan Gio Resmi Berpisah

    Alex kemudian meraih ponselnya dan segera menghubungi Luna."Kau ini sudah seperti pejabat saja ya! Susah sekali untuk aku hubungi!" cecar Luna dari seberang telepon.Alex menjauhkan ponselnya karena telinganya terasa sangat sakit akibat suara lantang Luna tersebut."Apa yang kau tertawakan?" tanya Alex kepada sang asisten yang tengah tersenyum memandangnya.Kim pun segera menundukkan wajahnya, tak berani lagi memandangi Alex."Baik Nyonya, aku akan segera menjemput Anda," ucap Alex.Diseberang sana, Luna segera memutuskan sambungan teleponnya."Hufht!" Alex menghembuskan napasnya dengan kasar setelah menyadari jika Luna sangat marah karena dia terlambat menjemputnya."Kim, selesaikan semua urusan perusahaan dan jangan lupa untuk menjadwalkan meeting kita dengan Giolardi!" Alex mengatakannya sambil menyambar kunci yang tergeletak di hadapannya. Pria itu kemudian bergegas pergi.Kim kemudian tersenyum sambil memandangi Alex yang sudah pergi menjauh. "Rumah ini akan segera hangat jika T

  • LELAKI CADANGAN   Rencana Alex

    Pagi yang cerah menyambut Alex, ia duduk santai di teras megah mansion-nya. Cahaya matahari yang hangat menyinari wajahnya saat ia memandangi kebun yang indah dan megah di sekelilingnya. Namun, di balik kedamaian dan keindahan itu, ada satu pikiran yang terus menghantuinya - bagaimana cara untuk menguasai aset Giolardi.Alex merenung sangat dalam. "Aku harus menemukan cara untuk mendapatkan kendali penuh atas aset Giolardi. Itu adalah kesempatan besar yang tidak boleh kulewatkan."Sementara Alex memikirkan rencana balas dendamnya, suara langkah kaki datang mendekat dari belakang.Victoria memasuki teras. "Pagi, Alex. Apa yang sedang kau pikirkan? Kau terlihat begitu serius."Alex tersenyum tipis. "Pagi, Victoria. Aku sedang memikirkan strategi baru untuk menguasai aset Giolardi. Aku yakin ada celah di mana aku bisa masuk dan mengambil alih semuanya."Victoria begitu terkejut. "Mengambil alih? Tapi itu adalah perusahaan besar dengan banyak cabang di seluruh dunia. Bagaimana mungkin ka

  • LELAKI CADANGAN   Setelah Luna dan Gio Bangkrut

    Luna baru saja turun dari taksi ketika langkahnya terhenti oleh seseorang yang memanggil namanya dengan sangat lantang dari arah trotoar jalan sebelah kiri. "Akhirnya aku bisa puas mengetahui dan melihatmu berada di sini.Bagaimana rasanya tanpa sopir pribadi tanpa kehidupan yang mewah dan juga tanpa suplai dari suamiku yang kau rebut dengan cara yang rendah!" Susan mengatakannya dengan berapi-api. Luna yang baru menyadari jika si pemanggil itu ternyata adalah istri sah Gio pun hanya bisa tersenyum kecut mendengarkan semua ocehan wanita itu yang bisa dengan sangat jelas didengar oleh mahasiswa lain rekan-rekan di kampusnya yang berlalu lalang saat ini. "Aku rasa kita tidak punya urusan apapun Susan. Berhenti mengganggu dan mengusik hidupku karena sekarang Itu bukan lagi urusanku," ujar Luna sambil mencebik dan kembali melangkah meninggalkan Susan. Luna mengira jika Susan akan berhenti di sana, tapi ternyata perkiraannya itu meleset. Susan justru mempercepat langkahnya lalu menarik l

DMCA.com Protection Status