Share

Berbesan Lagi

"Sebelum pulang aku mau salat dulu juga. Belum Zuhur soalnya."

"Iya, aku juga belum. Nanti kita barengan saja kalau begitu."

Ryan menarik napas panjang lantas menghembuskan perlahan. Mengapa gadis ini masih tak mengerti juga keengganan yang diutarakan Ryan secara tak langsung ini?

Dinda menyunggingkan senyum kecil di ujung bibirnya. Sepertinya, arah perubahan sikap adik iparanya itu mulai dapat ditebak. Entah salah atau tidak, tapi dugaan itu jelas sekali kebenarannya.

"Aku mau singgah membeli beberapa pesanan untuk prasmanan besok. Ada beberapa bahan untuk garnis yang harus dibeli langsung."

Lagi-lagi Ryan berusaha menolak secara halus.

"Aku temani nanti. Tak apa. Aku kan sudah bilang kalau aku tak buru-buru."

Ranti yang sedang makan tiba-tiba tersedak. Gegas Ryan beranjak dari duduknya dan menyodorkan sebotol air mineral kepada kakaknya itu. Dinda yang sedang duduk di kursi kayu tak jauh dari tempat tidur Ranti sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status