"Jangan bicarakan hal ini kepada siapapun!" ucap Lanting Beruga.
"Aku mengerti kk," jawab Delima Kemala Putri.
Lanting Beruga meminta agar Intan Ayu menjadi guru bagi gadis tersebut. Bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan agar Intan Ayu mampu menjaga rahasia Delima Kemala Putri. Lagipula hanya Intan Ayu yang cocok melatih gadis kecil tersebut.
"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Intan Ayu. " Apa kau ingin pergi lagi?"
"Ya ..." jawab Lanting Beruga, "Masalah ini begitu rumit, aku tidak bisa menemukan penyelesaian jika hanya tinggal di sini."
"Jangan khawatir, aku akan mengajari Delima Kemala Putri semua ilmu pedang yang kumiliki ..." ucap Intan Ayu.
"Hehehe ...kau bisa berlatih menjadi ibu yang baik ..."
Intan Ayu tersenyum simpul, apakah ini artinya Lanting Beruga akan melamarnya? ah, Intan Ayu tidak bisa membayangkan betapa bahagia dan beruntungnya dia saat itu.
Bayangan tentang baju pernikahan terlintas di pikiran In
Satu bab lagi masih di ketik, harap bersabar menunggu...
Ada satu negara besar yang berdiri di Bumi Tengah, Kekaisaran Tang. Hampir 60% tanah di Bumi Tengah dikuasai oleh negri ini, sisanya dikuasi oleh kelompok atau organisasi lain.Setelah kepergian Sang Kaisar, Xia Ling menjadi ibu ratu di Kekaisaran Tang. Putri sulungnya tidak begitu tertarik dengan dunia politik, tapi lebih dari itu 2 Pangeran Kembar Xia Ling berlomba untuk mendapatkan kekuasaan tersebut.Xia Ling tidak bisa mempercayakan kekaisaran saat ini kepada dua putranya, tidak hingga salah satu dari mereka cukup dewasa.Hal ini malah dipergunakan Aliran Darah Besi untuk memperlemah Kekaisaran Tang. Meskipun hanya perang dingin, tapi hal ini bisa menggiring opini rakyat mengenai kemunduran Kekaisaran Tang.Beberapa minggu menempuh perjalanan, Lanting Beruga akhirnya tiba di tempat yang disebut sebagai Dataran Tengah atau bumi tengah.Orang-orang di sini memiliki kulit putih, dipenuhi oleh wanita cantik dan pria tampan, tapi pemuda itu tidak b
Datang tiba-tiba, menyerang juga tiba-tiba. Siapa lagi kalau bukan Lanting Beruga.Dengan pedang sisik naga hijau, pemuda itu menyerang salah satu pendekar yang memegang panah.Di sana ada tiga orang pendekar yang tampaknya ahli dalam menggunakan panah, ketiga orang itu dihajar langsung oleh Lanting Beruga."Sial, Bunuh pemuda itu!" ketua dari kelompok pembunuh itu berteriak keras kepada teman-temannya, tapi dengan bahasa yang tidak diketahui oleh Lanting Beruga.Lanting Beruga menyambut serangan demi serangan yang datang kepadanya.Harus dia akui, para pendekar ini cukup hebat, paling tidak telah mencapai pendekar tanpa tanding, atau paling rendah puncak pendekar pilih tanding.Namun, tetap saja mereka tidak cukup kuat untuk menghadapi Lanting Beruga.Seluruh teknik dan jurus telah mereka keluarkan, tapi bahkan Lanting Beruga belum selesai pemanasan."Serang dia bersamaan, bunuh dari segala sisi!""Apa yang kalian
Serangan pedang gasing menderu ke arah Lanting Beruga, beberapa kali, lalu beberapa kali lagi.Namun tidak ada satupun dari serangan itu yang berhasil memotong satu helai rambut Lanting Beruga.Hal ini sangat mengesalkan, tapi kemudian berubah menjadi ketakutan bagi pembunuh tersebut.Ketika belasan kali pria itu menyerang Lanting Beruga, dan gagal, dia menyerang wanita yang berdiri cukup jauh dari Lanting Beruga.Tentu saja bayi mungil yang ada di dalam pelukan wanita itu, yang sedang di incar oleh pembunuh tersebut."Tidak akan kubiarkan!" ucap Lanting Beruga, langsung menggunakan mode pertama roh api, aura api.Seketika tubuhnya menguap dan warna kulitnya berubah merah seperti udang rebus.Wanita penjaga menyadari serangan itu akan membunuh bayi mungil ini, segera pasang badan untuk mengorbankan nyawanya.Namun tiba-tiba.Ting.Lanting Beruga memotong gasing tersebut menjadi dua bagian. Kecepatan pemuda itu ben
Sengaja Li Wei memilih penginapan kelas biasa ketika tiba di Kota Dong. Ada dua hal yang menjadi alasannya, pertama untuk masuk ke dalam penginapan level elit membutuhkan identitas diri, sementara tidak mungkin Li Wei menunjukan identitas dirinya saat ini. Dan alasan ke dua agar tidak terlalu menarik perhatian orang-orang di kota Dong. "Kami memesan satu kamar," ucap Li Wei. Pelayan penginapan lentera malam tersenyum tipis, dia melirik ke arah Lanting Beruga, kemudian senyum tipis di bibirnya mendadak luntur. Mungkin karena wajah Lanting Beruga berbeda dari kebanyakan orang. "Dia adalah suamiku," ucap Li Wei. "Oh, sepertinya kalian pasangan baru, apa ini anak kalian?" tanya pelayan tersebut. "Benar," jawab Li Wei. "Hem ...bisakah kau segera menyiapkan kamar kami, bayi kecilku mulai lapar." Pelayang itu buru-buru membawa Li Wei dan Lanting Beruga menuju kamar yang ada di belakang penginapan ini. Kamar ini tidak terlalu bes
Wush wush wush.Serangkaian serangan panah datang dari segala arah, menancap di dinding kamar, menembus tirai bahkan hampir saja mengenai tubuh Li Wei.Lanting Beruga langsung menyapukan tangannya, mendadak semua pelita yang ada di dalam kamar padam. Kamar menjadi gelap gulita. Li Wei menjadi cemas.Mata kiri Lanting Beruga terbuka, mata asura yang tajam. Dia bisa melihat dengan jelas situasi di dalam kamar ini dengan sangat baik, lebih baik daripada ketika pelita menyala."Tuan Pendekar ..." ucap Li Wei."Hustt!" ucap Lanting Beruga, "Tenanglah, bersembunyilah akau akan melindungi kalian."Belasan panah datang kembali, tapi Lanting Beruga berhasil menghalaunya dengan sangat baik. Pendekar lemah ini tidak tahu siapa yang sedang mereka hadapi.Setelah menunggu beberapa saat kemudian, tampaknya tidak ada panah yang kembali datang. Lanting Beruga menatap ke arah atap kamar, menyadari ada lebih dari 4 orang sedang mengintai.Lantin
Pemimpin Penginapan mengira Lanting Beruga tidak tahu dengan trik murahan itu. Dia pikir dengan Lanting Beruga melenyapkan pedang energinya, pemuda itu telah lengah. Tidak, mata kiri Lanting Beruga telah menganalisa hal itu sebelumnya.Serangan yang dilepaskan benar-benar gagal membunuh pemuda tersebut."Kau sudah melakukan kesalahan, pak tua ..." ucap Lanting Beruga, "Sekarang aku memiliki alasan untuk membunuhmu!"Belum satu detik setelah Lanting Beruga berkata demikian, pemuda itu telah lenyap dari padangan pemilik penginapan ini, tiba-tiba dia telah berada di depannya lalu menarik pedang sisik naga hijau yang masuk ke dalam mulut orang itu.Tusukan yang Lanting Beruga lakukan begitu cepat mengirim nyawa pemilik penginapan ke alam baka.Dia jatuh ke dasar, mengeluarkan darah dari dalam mulutnya.Lanting Beruga dengan cepat pergi ke kamar penginapannya."Kita harus pergi dari sini ..." ucap Lanting Beruga, "Sekarang!"Li Wei
Dari banyaknya orang yang mengincar bayi mungil di tangan Li Wei, Lanting Beruga mengenali pakaian yang mereka gunakan. Orang itu mungkin pendekar paling tinggi yang ditugaskan untuk mengejar bayi mungil ini."Kekaisaran Tang ..." gumam Lanting Beruga."Tuang pendekar mengenal Kekaisaran Tang?" tanya Li Wei, dengan menggunakan bahasa isyarat yang sulit dipahami oleh Lanting Beruga."Ya," jawab pemuda tersebut. "Akhir-akhir ini aku selalu berurusan dengan Kekaisaran Tang, kenapa mereka mengincar bayi mungil ini?" Lanting Beruga bergumam pelan.Yang datang saat ini lebih dari dua lusin pendekar di atas level pilih tanding, beberapa dari mereka telah mencapai level tanpa tanding awal, dan pemimpin pasukan ini mungkin telah berada di puncak tanpa tanding."Apa yang harus kita lakukan?" tanya Li Wei.Lanting Beruga menginstruksikan agar Li Wei tetap berjalan tenang ke arah lembah, pada kota yang ada di sana.Sementara itu, Lanting Beruga a
Lanting Beruga menggelengkan kepala."Mode Ke dua, Aura Api!"Sebuah ayunan kuat yang dilakukan oleh Lanting Beruga, membuat serangan tersebut hancur, laksana hancurnya kaca. Pecah berkeping-keping.Terkejut bukan kepalang lawan pemuda itu setelah melihat sekuat apa daya serangan yang dimiliki Lanting Beruga."Dia ...dia bisa menghancurkan seranganku?" ucap pria tersebut."Aku sudah bilang, pemuda itu monster ...dia bukan sekelas kita, dia sekelas petinggi Kekaisaran Tang?""Apa Aliran Darah Besi sudah mengetahui hal ini, hingga mengirim petingginya untuk melindungi cucu ketua mereka?""Aku tidak yakin aliran darah besi mengetahui hal ini, tapi ...pemuda itu bukan dari aliran darah besi, kita mengenal 9 iblis pembawa mala petaka dari Aliran Darah Besi, tapi tidak ada wajah dirinya, bukan?""Jadi siapa orang ini?"Mereka masih diliputi dalam perdebatan, tanpa sadar jika Lanting Beruga mulai menyerang.Seranga