"Apa yang terjadi dengan diriku?" tanya petinggi itu, "Kenapa darah ini tidak henti-hentinya mengalir."
Petinggi yang lain juga terkejut melihat hal tersebut, darah yang keluar dari dalam tubuh pria itu tidak wajar, kadang kala malah terlihat seperti hidup dan bergerak sendiri, masuk ke dalam selah-selah reruntuhan bebatuan.
Meski telah mencoba menghentikan pendarahan yang terjadi, tetap saja, darah itu terus mengalir ke bawah.
Petinggi tersebut mulai panik saat ini, sebab tubuhnya mulai mengurus, semakin lama semakin kurus hingga semua petinggi yang lain semakin khawatir.
"Tolong bantu aku ..." ucap pria itu, tapi nafasnya mulai kembang kempis saat ini.
Dalam hitungan detik, tubuh itu tinggal tulang belulang yang dibalut yang hanya dibalut oleh kulit. Semua darah yang ada di dalam tubuhnya telah mengering.
Namun keterkejutan petinggi tidak berakhir di sana. Kini permukaan reruntuhan terasa bergetar, semakin lama semakin kuat.
Selagi menunggu update, silahkan baca buku Mustika Naga Bumi karya Acankun.
Ketua Klan Pertama kembali menghilang dari padangan semua orang, termasuk dari padangan Lanting Beruga.Dia tiba-tiba telah berdiri di belakang pemuda tersebut, dengan serangan yang begitu cepat lagi kuat.Secara sadar, Lanting Beruga tidak mungkin dapat menghentikan serangan itu, karena begitu cepatnya, tapi dalam keadaan seperti, tubuh pemuda itu melakukan tindakan terakhir untuk menghindar.Jari telunjuk kurus Ketua Pertama hanya berhasil menikam udara yang berada di samping kiri wajah Lanting Beruga.Melihat hal itu, Ketua Klan Pertama sedikit terkejut dengan reflek tubuh Lanting Beruga.Dia melancarkan dua kali serangan yang sama, tapi semuanya berhasil dihindari oleh Lanting Beruga.Dalam sebuah kesempatan, pemuda itu menyerang Ketua Pertama dengan menggunakan kakinya. Serangan itu berhasil mengenai perut pria kurus tinggi itu, membuatnya terpental beberapa depa jauhnya.Namun, meskipun terlihat hanya tulang yang dibalut oleh ku
Sungguh dari semua serangan yang didapatkan oleh tubuh Lanting Beruga, serangan Ketua Pertama ini yang paling keras dan paling berat. Bukit kecil dimana mereka berdiri untuk pertama kali ketika datang ke tempat ini, hancur di bagian atasnya karena benturan tubuh Lanting Beruga. Belum pula Lanting Beruga berhasil berdiri, Ketua Pertama telah datang dengan serangan lain yang membuat Lanting Beruga semakin terpuruk ke dalam tanah. Gelombang kejut yang dihasilkan oleh serangan itu mengandung tekanan yang begitu kuat, hampir menghancurkan semua pohon yang ada di dekat lokasi pertarungan. Segara Celaing hanya bisa menonton pertarungan itu dari jauh, jelas tidak berani mendekati mereka berdua, terlebih lagi ketika Ketua Pertama tidak pilih-pilih saat menyerap darah orang lain. "Lanting, berjuanglah!" ucap Segara Celaing. Tiga kali gelombang kejut menyapu debu dan kerikil kecil yang ada di lembah gersang, yang artinya tiga kali pula Lant
Serangan Lanting Beruga yang cukup kuat, hanya ditahan oleh satu kaki kanan saja."Siap kau?" tanya Lanting Beruga."Sepertinya, kau membuat kekacauan yang sangat besar di Klanku," jawab pria bertubuh besar itu, matanya begitu tajam memandang wajah Lanting Beruga. "Namun sekarang, aku akan membuatmu menyesalinya."Sebuah tendangan lain hampir saja mengenai wajah Lanting Beruga, jika pemuda itu tidak menghindarinya tepat waktu.Serangan dari kepalan tinju pria itu juga mengandung energi yang sangat kuat, melewati udara yang ada di dekat wajah Lanting Beruga. Kiranya Lanting tidak menghindari serangan tersebut, mungkin saja kepalan tinju lawannya telah mendarat tepat dibagian wajah."Tendangan 9 penjuru Angin!"Mendadak dari 9 sisi, muncul energi tajam yang mengarah ke tubuh Lanting Beruga.Dengan pedangnya, pemuda itu mencoba menahan serangan tersebut, tapi tidak cukup kuat. Tubuh pemuda itu terpukul beberapa depa jauhnya.
Pada saat yang sama, Segara Celaing mulai mencari kesempatan untuk masuk ke dalam reruntuhan Markas Klan Pasir Hitam.Karena tidak ingin diketahui oleh Ketua Rimba Larang, pria itu memutuskan untuk berjalan kaki dan mengendap-endak di antara reruntuhan bebatuan.Cukup sulit memang untuk masuk ke dalam reruntuhan yang hampir tidak memiliki celah. Satu-satunya jalan paling mudah untuk masuk ialah melewati atas markas, dimana ada lubang besar, yang merupakan jalan bagi ketua Pertama untuk keluar di permukaan.Namun jalan itu akan beresiko menarik perhatian Rimba Larang. Jadi Segara Celaing memutuskan untuk mencari jalan lain untuk masuk ke dalam gudang klan pasir hitam.Sementara pada waktu yang sama, Ketua Pertama telah menemukan lokasi keberadaan gudang penyimpanan Klan Pasir Hitam.Ada banyak peti emas berserakan di dalam gudang tersebut, sebagian tertindih oleh bebatuan.Nilai dari emas-emas itu mungkin lebih dari 50 juta keping emas, atau
Tekad dan rasa bersalah yang menggelitik di dalam hati, pada akhirnya meneguhkan diri untuk melakukan tindakan yang benar-benar sebagai seoranang kesatria sejati. Begitulah yang dipikirkan Segara Celaing sebelum menemui ajalnya.Kenangan dan rasa bersalah mulai menggerogoti hatinya, pada akhirnya mendorong pria itu untuk melakukan satu hal yang benar dalam kehidupan ini. Meskipun hal itu akan mengantarnya ke alam baka, tanpa penyesalan.Sekarang tidak ada yang ditinggalkan oleh Segara Celaing, kecuali sebuah harapan besar agara Lanting Beruga dapat menghabisi semua klan pasir hitam yang begitu jahat dan kejam.Sementara itu, Lanting Beruga terlihat benar-benar menyesal karena tidak mampu untuk melindungi Segara Celaing. Kekesalan itu dijadikannya alasan untuk membunuh dua ketua di depan dirinya, terutama mayat hidup yang harusnya tetap mati di dalam peti.Pada akhirnya, Lanting Beruga menyalahkan dirinya sendiri karena kematian Segara Celaing. Jika dia pu
Rimba Larang melepaskan jurus 9 mata angin, jurus yang sama ketika dia menghadapi Lanting Beruga. Namun kali ini, jurus tersebut dapat dihancurkan dengan cukup mudah oleh pemuda tersebut.Esensi kekuatan api pada pedang Lanting Beruga, memungkinan dirinya dapat menghancurkan semua serangan dengan cukup baik. Inilah kekuatan 40% dari roh api saat ini.Mengetahui serangannya dapat dipatahkan dengan mudah oleh Lanting Beruga, membuat Rimba Larang merasa sangat terkejut. Serangan itu menggunakan banyak aura alam setingkat pendekar level langit rendah, yang dapat menyapu hutan ini menjadi padang gersang, tapi nyatanya terlihat seperti mainan di hadapan Lanting Beruga.Rimba Larangan terpaksa mengeluarkan jurus-jurus lainnya untuk menguji kekuatan Pemuda tersebut. Seberkas cahaya terang muncul di atas kepala Rimba Larang, berbentuk lingkaran dengan pola yang sedikit aneh."Aku tidak tahu apa yang menyebabkan dirimu menjadi lebih kuat dari sebelumnya, tapi aku t
Ketua Klan Pasir Hitam tidak memiliki pilihan lain saat ini, kecuali menguji coba teknik terlarang, dengan memanggil energi kegelapan. Jika hal ini tidak dilakukannya, maka dirinya tentu akan mati di tangan Lanting Beruga. Tiada satu-satunya cara lain bagi pria tersebut. Data informasi yang dikumpulkan kelompoknya tidak terlalu rinci dan jelas, ada banyak resiko yang akan terjadi jika menggunakan kekuatan tersebut. Namun, ini adalah satu-satunya pilihan. Cahaya keunguan semakin pekat menyelimuti tubuh Ketua Klan Pasir Hitam, sementara langit mulai hitam karena mendung yang teramat pekat. Sinar sang surya mulai kesulitan menembus tebalnya awan hitam itu, dan hal ini membuat situasi yang semula terang benderang mulai berubah menjadi gelap seolah malam. Perlahan-lahan bagian tubuh Ketua Klan Pasir Hitam diselimuti oleh asap hitam yang membuat bagian luka-luka di tubuhnya sembuh secara ajaib. "Seberapa kuat asura yang akan bers
Lanting Beruga terpental puluhan depa jauhnya, hal yang sama kini sedang dialami oleh oleh Rimba Larang. Kekuatan dua orang itu terlihat sebanding untuk saat ini, tapi tidak tahu apa yang akan terjadi berikutnya.Hampir setengah permukaan hutan di dekat Markas Klan Pasir Hitam kini hancur oleh pertarungan tersebut.Kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan tersebut benar-benar parah, beruntung tempat ini sangat jauh dari permukiman warga, jadi tidak ada yang akan terkena imbas dari serangan itu.Maskipun masih memiliki kesadarannya, Rimba Larang hampir setara dengan ular besar yang menyerang siluman elang berkaki empat di alam lelembut.Itu artinya, Rimba Larang masih memiliki kemungkinan untuk menjadi lebih kuat lagi.Namun ketika Lanting Beruga hampir saja hendak mengeluarkan serangan, sebuah pukulan mendarat telak di wajah pemuda tersebut.Pemuda itu melambung tinggi ke atas awang-awang, darah keluar dari dalam mulutnya dan mungkin ada sat