Lanting Beruga memotong gembok gudang, lalu masuk lebih dahulu ke dalam bangunan tersebut, kemudian disusul oleh tabib tua.
Di dalam gudang tersebut, ada berbagai macam jenis ramuan dan obat-obatan dari yang biasa saja, hingga pada level yang cukup langka.
Tabib tua memilah beberapa jenis obat-obatan yang dibutuhkan, terlihat seperti akar-akar, atau pula cairan-cairan yang disimpan di dalam botol.
Setelah memastikan tidak ada ramuan yang tertinggal, Tabib itu mengajak Lanting Beruga keluar dari dalam gudang itu, tapi pemuda itu malah tertawa kecil.
"Kenapa kita tida membawa semua ramuan ini?" Setelah mengatakan hal itu, dia menyerap seluruh ramuan level langka ke dalam tanda api.
Melihat hal itu, wajah tabib tua menjadi tegang. Jika Lanting Beruga bisa melakukan hal itu, kenapa dia harus menyiapkan keranjang obat yang merepotkan ini?
Namun sebelum mereka keluar, tiba-tiba mata kiri Lanting Beruga mulai berdenyut kuat, dia menoleh ke kiri men
Tabib tua menjatuhkan rantang obat-obatan, dan mulai bersujud di hadapan Chang Yi dan memohon ampunan untuk sang Ratu.Namun Chang Yi tidak mewujudkan keinginan Tabib Tua, dia malah melepaskan pukulan energi ke arah tabib tersebut.Cahaya terang menderu ke arah tabib tua, tapi sebelum cahaya tersebut mengenai wajah pria tersebut, Lanting Beruga langsung menghancurkannya."Kau membuatku menjadi muak," ucap Lanting Beruga. "Dengan menyandra Sang Ratu, apa kau pikir bisa lolos dari tanganku, cobalah jika kau bisa!"Setelah berkata demikian, Lanting Beruga menderu cepat, meninggalkan bayangan merah dan kini telah melewati tubuh Chang Yi.Pada saat yang sama, teriakan keras terdengar memekakkan, bergema di dalam ruangan ini. Tubuh Sang Ratu terhuyung ke depan, dan hampir saja jatuh ke dasar, jika bukan karena Lanting Beruga menyambarnya dengan gerakan yang cepat.Pemuda itu meletakan Sang Ratu di atas pembaringan, kemudian meminta Tabib Tua untuk
Tidak ada yang tahu jika salah satu petinggi aliran hitam telah mati di dalam ruangan bawah tanah, mereka pikir Chang Yi dari Sekte Seratus Kematian hanya keluar dari kamarnya untuk jalan-jalan. Tapi sayangnya, dia tidak akan pernah kembali lagi, tidak pula mereka akan melihat batang hidungnya lagi.Yang tersisa di dalam ruangan bawah tanah hanya ada empat orang saja saat ini. Petinggi berpakaian putih yang merupakan panglima perang setia, tabib tua, Sang Ratu dan tentu saja Lanting Beruga.Untuk saat ini, Lanting Beruga belum banyak melakukan tindakan, dia fokus melihat perkembangan Ratu Tang yang dalam masa pemulihan.Sesekali ada dara hitam keluar dari dalam mulut wanita itu, kemudian lendir yang kental. Namun, dengan bantuan Panglima Berpakaian Putih, yang mengalirkan tenaga dalamnya kepada Sang Ratu, wanita itu dapat bertahan menjalani pengobatanannya.Lima hari telah berlalu, dan pada akhirnya Sang Ratu mulai berangsur-angsur pulih dari racun yang d
Pasukan lain baru saja datang ke Istana Kekaisaran Tang, terdiri dari 4 Ketua sesat dari wilayah Aliran Darah Besi.Melihat jumlah pasukan yang begitu besar, wajah Pangeran Jianhen dipenuhi oleh semangat. Dia punya kepercayaan diri untuk memenangkan pertarungan ini.Wan Hua langsung mendatangi Pangeran Jianhen, dan berkata, "Lihatlah pasukan yang aku bawa untuk dirimu, Pangeran?""Aku merasakan kekuatan Kekaisaran Tang bertambah beberapa kali lipat," ucap Pangeran Jian Hen.Pada waktu bersamaan, Seluruh pasukan aliran putih telah berkumpul dan bersatu dengan Putri Sin Tang.Total jumlah pasukan yang ada sekitar 1000 orang, tapi sekarang ada satu pasukan lagi yang belum datang. Hal ini membuat Putri Sin Tang mulai bertanya-tanya, gerangan apa yang terjadi dengan pasukan tersebut."Aku khawatir jika salah satu petinggi aliran hitam membuat kekacauan terhadap Tetua Teratai Me
Benturan antara Ketua Sekte melawan Tao berlangsung cukup lama, hingga sebagai besar tempat perkumpulan Sekte Teratai Merah luluh lanta karena pertarungan dua orang itu.Tao mengalami pendarahan pada telapak tangannya ketika menahan serangan Ketua Sekte yang begitu mendominasi pertarungan.Rasa perih yang dialami oleh Tao membuatnya mulai kesulitan menggunakan senjata tombak dengan leluasa, dan hal ini membuat Ketua Sekte Teratai Merah dapat melihat beberapa celah pertahanan Tao.Dia tidak akan membiarkan celah itu lepas, dengan jurus level tinggi yang dikuasainya, Ketua Sekte mulai menyerang Tao sekali lagi.Sinar terang dari bunga teratai yang terbentuk oleh energi pedang, berputar begitu cepat, menebas benda apapun yang dilewatinya.Pohon-pohon tumbang, bebatuan terpotong dengan rapi, dan permukaan tanah terkelupas oleh teratai itu.Tao sekuat tenaga menahan serangan terebut dengan ujung tombaknya, dan sekarang tercipta percikan bunga api
Seluruh pasukan pada akhirnya telah berkumpul saat ini, di hari yang sama ketika matahari baru pula berdiri satu tombak dari ufuk timur, Pimpinan Serikat Satria bersama dengan putrinya Sin Tang, bergerak ke arah Benteng Istana Kekaisaran Tang. Pasukan itu kini terdiri dari 2000 orang, dengan banyak pendekar yang terdiri dari beberapa kalangan dan level. Ada 1000 pendekar baru mencapai level pilih tanding, sekitar 900 orang pendekar telah mencapai level tanpa tanding, 80 orang pendekar puncak tanpa tanding, dan sisanya telah mencapai level bumi. Meski terdengar begitu rendah dibandingkan dengan pasukan yang dimiliki oleh Prajurit Kekaisaran Tang dan aliansi Aliran Hitam, 2000 pasukan itu penuh semangat juang yang tinggi. Mereka tidak akan mati dengan muda, kecuali setelah berhasil membawa lima orang lawan bersama mereka. Yang paling kuat di antara mereka semua adalah, Pimpinan Serikat Satria yang telah mencapai level langit rendah, setengah langkah menjadi pen
Mengenai kabar keberadaan Lanting Beruga di Kekaisaran Tang, rupanya tercium oleh Serikat Naga."Aku tidak bisa mengrimi Ares untuk saat ini, dia sedang menjalankan latihan tertutup untuk menembus level dewa," salah satu pimpinan pasukan Serikat Naga baru saja berkumpul di markas utama Serikat Naga.Ruangan besar yang dipenuhi dengan emas menunjukan betapa besarnya kekuasaan Serikat Naga saat ini."Dia belum mati, bocah itu akan menjadi ancaman dunia, dia harus di buru sampai ke ujung dunia sekalipun.""Aku akan pergi menuju Kekaisaran Tang," salah satu dari pendekar yang baru saja dilantik menjadi Naga Langit, pria tinggi yang melebihi manusia normal berdiri dari bangku kebesaran Serikat Naga. "Akan kubawa beberapa ratus pasukan terbaikku untuk menguji pemuda tersebut.""Apa kau yakin?""Karena dia bisa berhadapan dengan Ares, bukan berarti dia bisa berhadapan dengan diriku," ucap pria itu. "Kami adalah pendekar yang dilatih dengan keras, t
Para panglima perang yang berada di sisi lain, tampaknya tidak ingin kalah saing dengan aliran hitam yang bertindak lebih dahulu untuk menghabisi semua aliran putih.Jadi beberapa petinggi itu juga menginstruksikan pasukannya untuk bergerak di luar tembok pertahanan, dan menyisakan 80% pasukan di dalam tembok itu.Hampir 2000 pasukan telah bergerak saat ini, beberapa dari mereka menggunakan panah dan pedang, beberapa yang lain menggunakan kapak dan golok besar.Pemimpin Serikat Satria masih belum memberikan instruksi untuk menyerang, dia menahan diri cukup lama, tapi ketika pasukan tersebut sudah berada pada pertengahan padang rumput ini, dia berteriak keras."Lepaskan Seluruh Panah!" ucap dirinya.Di belakang pasukan itu, ada sekitar 300 pendekar sedang memutar tuas pada gerobak besar yang disebut sebagai Kereta Iblis.Kereta ini pernah digunakan oleh Seno Geni untuk menyerang pasukan musuh, yang diciptakan oleh Empu Pelak, empu terbaik sep
Riuh suara pertempuran mulai mengusik Lanting Beruga yang kelaparan di dalam ruang bawah tanah.Pemuda itu masih menuggu Sang Ratu untuk memulihkan kondisi sepenuhnya, atau pula Panglima Tua berpakain putih yang kini sedang berusaha menghimpun aura alam.Sesekali pemuda itu berguling di lantai ruangan, mencengkram perutnya yang terasa melilit."Apa aku boleh keluar?" tanya Lanting Beruga, bertanya pada Sang Ratu yang duduk di atas pembaringan sambil mengatur nafasnya, tampaknya dia sedang melakukan meditasi saat ini. "Ini membosankan, jika kalian takut, aku akan keluar sendirian!""Aku tidak bisa meninggalkan Sang Ratu saat seperti ini," ucap Tabib Tua, "Jika pemulihan tubuhnya gagal, bibit racun tidak sepenuhnya hilang dari tubuh Yang Mulia!"Lanting Beruga menghela nafas panjang, lagi-lagi mencengkram perutnya yang kini mungkin sudah kempes karena tidak ada isinya.Pemuda itu butuh makanan untuk pergi ke luar, dan bertarung. Jika tidak, ma