Kemungkinan besar yang menyebabkan energi pusaran tidak setabil adalah telur yang dimakan oleh Lanting Beruga saat ini. Jika tidak, apa lagi alasan yang masuk akal.
Sua Sua.
Energi pusaran mulai meretakkan gerbang penerimaan, dan hal ini membuat semua Ketua Devisi menjadi bingung harus melakukan apa.
Membuat ulang gerbang ini tidak mudah jika sampai rusak, butuh waktu beberapa bulan untuk melakukannya dan sialnya tidak bisa dilakukan oleh satu orang Ketua Devisi.
10 ketua devisi harus turun tangan untuk memperbaiki gerbang ini, tentu saja dengan biaya dan tenaga yang sangat banyak.
"Gerbang ini akan meledak ..." Ketua Devisi Lingga memperingatkan mereka semua, "kita harus meninggalkan tempat ini secepatnya."
Ledakan yang dihasilkan oleh gerbang tersebut sangat dahsyat, seolah udara yang dipadatkan di dalam tabung kemudian tabung itu meledak.
10 ketua devisi mungkin tidak akan membunuh mereka semua, tapi yang luka yang dihasilkan
Ketika Lanting Beruga keluar, mata ular itu menjadi lebih tajam dari sebelumnya. Ini adalah orang yang telah menghancurkan telur naga hitam, dan ular itu harus menuntut balas.Dia menyerang Lanting Beruga dengan racunnya, tapi pemuda itu hanya menekankan pelan kakinya lalu hilang dari tempatnya. Dia melompat di udara, tepat di atas kepala ular hitam tersebut."Tarian dewa angin, aura api kematian." Lanting Beruga menebas mahkota itu dan ..." berhasil!"Mahkota tersebut adalah benda paling keras yang dimiliki oleh ular tersebut, tapi Lanting Beruga berhasil memotongnya menjadi dua bagian.Sekarang jika dia mau, dia bisa memotong kepala ular itu dengan sangat mudah, tapi Lanting Beruga mahal berpikiran lain.Dia tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya, lalu menyimpan pedang ke dalam tanda api.Pada saat yang sama, ular hitam bermahkota tidak melakukan apapun saat ini, dia tahu serangannya mungkin akan percuma.Matanya yang tajam
"Katakan bocah ingusan, apa yang kau lakukan di dalam sana?""Bertahan hidup," jawab Lanting Beruga. "Tidak ada yang bisa kulakukan di dalam sana kecuali bertahan hidup, dan berusaha keluar dari dalam dimensi itu.""Tidak mungkin kau ...""Hentikan!" terdengar suara berat dari sisi lain, seorang pria melayang di udara dengan ilmu meringankan tubuhnya lalu mendarat tepat di pinggir Lanting Beruga."Pimpinan Serikat ..." ucap semua Ketua Devisi menundukkan kepala mereka dengan serentak, di iringi oleh semua tetua yang ada di tempat ini.Berbeda dengan Lanting Beruga, ketika dia melihat Pimpinan Serikat dia malah tersenyum riang dan berkata, "Kakek Pemilik Kedai, kenapa kau ada di sini?"Dengan bodohnya dia mendekati Pimpinan Serikat dan menepuk pundak pria itu seolah dia adalah temannya, "Aku beri tahu kau satu hal, larilah dari sini secepatnya, semua orang disini sudah gila dan ingin membunuhku.""Membunuhmu?" tanya Pimpinan Serikat, l
Seseorang memiliki tiga level utama dalam jiwa spiritual, dan hal itu akan dilambangkan dengan garis cahaya yang keluar dari tubuh mereka ketika berada di depan kaca paisan.Tiga garis yang muncul adalah jiwa spiritual orang biasa, meskipun mereka menjadi pendekar mereka tidak mungkin menjadi pendekar hebat karena mereka sejatinya tidak memiliki bakat.Garis empat dan lima adalah jiwa sepiritual yang dimiliki oleh pendekar yang berada di level pucak tanpa tanding, ini adalah level ke dua dari jiwa pritual.Level ini umum ditemukan ditubuh pendekar-pendekar yang berada di level tanpa tanding ke bawah, semakin terang garis ke empat dan kelima, menunjukan mereka akan sanggup mencapai puncak tanpa tanding.Jendral Dewangga, Benggala Cokro atau pula Sabdo Jagat mungkin memiliki empat sampai lima garis cahaya.Sementara yang terakhir adalah, garis yang sangat langka garis ke enam sampai seterusnya. Tidak ada batasan garis cahaya ini, semakin banyak garis
Tempat awal pertama yang mereka datangi adalah pusat utama Istana Serikat Satria, dari sini kemudian mereka akan memilih bagian devisi mana yang cocok untuk mereka.Ada 10 devisi di tempat ini yang mengerjakan satu bagian utama atau tugas utama di dalam Serikat. Misal Devisi Penerimaan, Devisi Pengobatan, Devisi informasi dan lebih banyak Devisi Lain. Namun ada satu Devisi yang memiliki jumlah pengikut paling sedikit, tidak diminati oleh banyak murid Serikat Satria, yaitu devisi Bayangan.Balawa telah dipilih oleh salah satu Tetua dari Devisi Pengobatan, jadi kini dia segera pergi ke tempat Devisi Pengobatan atau pendekar medis.Hanya tinggal Lanting Beruga saja saat ini, jadi dia bingung akan memilih devisi yang mana."Kau bisa memilih devisi sesuai dengan minat dan bakatmu ..." seorang Tetua memberikan saran kepada Lanting Beruga.Lanting Beruga mencari nama Devisi yang berhubungan dengan makanan, tapi sial mana ada devisi seperti itu di te
Persetan dengan murid baru, murid lama saja sudah tidak muat di dalam Bangsal ini malah ditambah lagi dengan murid baru. Memangnya Lanting Beruga mau tidur dimana, semua kamar di sini sudah penuh."Halo semuanya ..." Lanting Beruga kembali bersikap ramah, tapi lagi-lagi belasan murid junior ini sangat belagu dan terkesan sombong, hingga kemudian murid senior keluar dari dalam kamarnya."Kau murid baru?" tanya murid Senior itu, "aku dijuluki sebagai Merpati Putih, aku adalah seniormu dan mulai hari ini kau harus patuh denganku."Senior itu merupakan seorang wanita usia kisaran 30 tahun, dia masih gadis tentu saja, tapi masih cukup cantik dan menarik. Semua murid senior laki-laki di sini mengagumi murid senior itu karena kecantikannya.Jika bukan karena kecantikannya, kau pikir bagaimana semua berandalan ini mau tunduk dan patuh?Merpati Putih menjelaskan beberapa hal kepada Lanting Beruga, tapi satu hal yang hanya ditangkap oleh otak pemuda te
Mendengar hal itu beberapa pemuda mulai manaruh rasa jengkel kepada Lanting Beruga, bahkan Senior mereka Merpati Putih sedikit penasaran saat ini."Jika aku tidak bisa melukai dirinya, mau diletakkan dimana wajahku ini?" pemuda pengguna panah menarik lagi anak panahnya tapi kali ini bukan hanya dua anak panah yang muncul tapi tiga anak panah. "Kau bisa melakukan apapun untuk menghindari seranganku, dengan satu syarat kau tidak boleh membuka kain penutup matamu.""Termasuk menyerangmu?" tanya Lanting Beruga."Ya, termasuk menyerang diriku."Lanting Beruga tersenyum tipis, dan pada saat yang sama 3 anak panah lepas dari busur panah dan menderu ke arah Lanting Beruga.Tiga anak panah bergerak cepat, mustahil bisa dihindari oleh Lanting Beruga tapi sayangnya dia malah berhasil menghindari serangan tersebut.Kali ini Lanting Beruga berpindah tempat dari posisi sebelumnya."Sial!" Pemuda itu mulai geram, dia menarik lagi busur panahny
Sejak saat itu, Lanting Beruga tidak dipandang remeh oleh teman-temannya, beberapa dari mereka merasa segan berurusan dengan Lanting Beruga, bahkan beberapa yang lain malah takut.Merpati Putih tidak banyak memberikan tugas kepada pemuda tersebut, dan meminta Lanting Beruga untuk tidur di satu kamar khusus untuk dirinya sendiri. Anggaplah kamar pribadi, tapi Lanting Beruga menolaknya dengan lembut."Aku tidak terbiasa tidur di tempat bagus," jawab Lanting Beruga, "aku akan tidur di manapun kusukai."Merpati Putih tidak mencela perkataan Lanting Beruga, dia sungguh tidak berani, karena hal itu Lanting Beruga malah tidak diberikan tugas harian oleh Merpati Putih.Tentu saja ada banyak orang yang iri karena hal itu, tapi apa boleh buat mereka tidak kuasa untuk menentang kehendak Merpati Putih."Dia punya kekuatan yang hebat ..." terdengar seorang pemuda lain berkata kepada temannya, "Kenapa dia tidak diangkat menjadi murid senior dan berguru pada sala
Penjelasan yang benar-benar detil dari seorang murid baru yang memiliki level sama dengan mereka, ini membuat semua pemuda yang ada di tim 40 menjadi takjub.Pandangan mereka terhadap Lanting Beruga kini berubah 360 derajat, dan semuanya mulai menaruh hormat kepada pemuda tersebut.Ada peningkatan signifikan setelah Lanting Beruga melatih gadis tersebut. Mula-mula gadis itu hanya bisa menggunakan teknik level rendah dari jurus yang dikuasainya, kini dia mulai bisa mempelajari teknik level tinggi.Pada akhirnya Lanting Beruga menjelma bukan hanya sebagai pengganti murid senior tapi juga menggantikan Tetua Karang Dalo untuk melatih para murid-murid ini."Saudara Elang Api, apa menurutmu ada yang salah dengan tombakku?" salah satu pemuda yang lain bertanya kepada cucu Seno Geni itu.Lanting Beruga berpikir sejenak, dia tidak pernah memainkan tombak sebenarnya jadi tidak bisa melihat dimana letak kesalahan dari permainan tombak pemuda itu."Bisa