Satu bulan telah berlalu, Sursena masih dalam tahap perbaikan, tapi tampaknya angin segar mulai dapat dinikmati oleh masyarakat setelah Jubarda Agung naik tahta menjadi raja.
Selama satu bula itu, Lanting Beruga tidak melakukan apapun kecuali hanya tinggal di bekas markas bintang suci, dia mempelajari banyak buku di dalam perpustakaan bawah tanah, meski otaknya tidak benar-benar pintar.
Sesekali dia akan keluar dari perpustakaan untuk mencari makanan, tapi hanya dalam waktu yang singkat, kemudian dia akan kembali ke perpustakaan bawah tanah.
Lanting Beruga mengetahui, meskipun Serikat Satria dibentuk oleh lima negara, tapi tidak ada satupun perwakilan pendekar yang menjadi anggota Serikat Satria dari Sursena.
"Rupanya dunia begitu luas," gumam Lanting Beruga, "masih banyak orang hebat di luar sana, yang jauh lebih kuat dari Ki Sugo Rugo."
Mengenai Ki Sugo Rugo, banyak orang mencari informasi mengenai keberadaan orang itu, termasuk pula prajurit Sur
"Kau yakin akan pergi?" tanya Subansari, "apa kau tidak bisa menunggu sedikit lebih lama, maksudku ..." "Subansari ..." tegur Satrio Langit, "biarkan Lanting Beruga, aku yakin dia telah memikirkan hal ini matang-matang." Lanting Beruga tersenyum kecil, berpisah dengan teman-temannya memang terasa begitu menyedihkan, tapi jika dia tetap berada di sini, Lanting Beruga tidak akan bisa menjawab banyak pertanyaan dibenaknya. "Suatu saat nanti, aku akan menyusulmu ..." sambung Satrio Langit, "setelah aku mencapai level tanpa tanding." "Aku yakin kau bisa melakukannya," tutup Lanting Beruga, kemudian pemuda itu pergi meninggalkan wilayah Sursena dengan pikiran teguh dan langkah kaki yang mantap. Dia tidak menoleh ke belakang, bahkan meskipun sesaat. Sebuah Kapal kecil telah menunggu dirinya, kapal yang telah disiapkan oleh Lanting Beruga jauh-jauh hari. Burung elang berkaki empat terbang mengeliling langit, sebelum kemudian menukik dan hingga
Pulau Land adalah sebutan bagi pulau ini, tempat titik pertama bagi semua orang untuk meninggalkan atau masuk ke wilayah Sundaland.Wilayah Sundaland atau pula benua Sundaland adalah satu dari banyak benua yang tersebar di bumi. Lima negera yang membentuk Serikat Satria mungkin bisa dikatakan organisasi paling besar di Sundaland tapi rupanya tidak dimata dunia.Lanting Beruga tidak mengetahui hal itu karena dia bodoh, dan kurang belajar banyak. Namun bukan hanya dia yang kurang informasi mengenai hal ini, ada banyak bangsawan inti Sursena yang tidak mengetahui dunia luar setelah Sursena.Bukankah bumi ini luas?"Aku akan menyelamatkan orang itu?" Lanting Beruga tidak bisa menahan diri untuk menyelamatkan manusia yang menjadi tunggangan bagi manusia lain, jadi dia berniat menarik pedangnya, tapi sebuah tangan menghentikan tindakan pemuda itu."Jika aku jadi dirimu, aku akan berpikir puluhan kali."Lanting Beruga menoleh ke belakang, seorang p
Tepat setelah 3 hari Lanting Beruga pergi meninggalkan Sursena, seorang pria mendatangi Benggala Cokro di kediamannya."Muridmu memiliki bakat yang bagus," ucap pria tersebut, "Berada di Sursena akan membuat bakat dan kemampuannya sia-sia.""Apa maksudmu?" tanya Benggala Cokro."Aku berniat membawanya di Serikat Satria-""Tapi bukankah seleksi masuk ke Serikat Satria begitu rumit.""Hahaha ...aku adalah Ketua Devisi."Mendengar hal itu, Benggala Cokro tersentak, tidak menduga seorang Ketua Devisi dari Serikat Satria akan datang ke Sursena dan tertarik terhadap Intan Ayu.Pria itu lagi-lagi menunjukan sebuah lencananya, dan benar dia adalah Ketua Devisi Serikat Satria. Sekarang semua hal tergantung dengan Benggala Cokro, jika dia mengizinkan maka Intan Ayu akan pergi ke Serikat Satria, menjadi murid Ketua Devisi tersebut.Benggala Cokro menanyakan alasan kenapa dia tertarik terhadap Intan Ayu, jika mengandalkan kekuatan tentu sa
Lanting Beruga berpikir sejenak kemudian memesan beberapa menu yang ada dihadapannya. Sepotong besar daging yang tidak diketahuinya, kemudian beberapa mangkuk nasi dan sayur-sayuran.Ah, Lanting juga memesan satu ekor ikan mentah untuk sahabatnya, Garuda Kencana."Aku tidak melihatmu siang tadi," ucap Lanting Beruga, suara terdengar seperti gumaman karena sedang mengunyah banyak makanan. "Pak tua, apa kau sudah lama berjualan di sini?"Pak Tua itu menatap ke arah Lanting Beruga, kemudian balik bertanya, "apa kau akan masuk ke Serikat Satria?""Hem hem hem ..." Lanting Beruga mengangguk."Darimana asalmu?" tanya pak tua pemilik kedai tersebut."Sursena," jawab Lanting Beruga."Tempat yang jauh," sambung pak tua itu, tertawa kecil sambil menuangkan air ke dalam cawan lalu menyuruh Lanting Beruga segera meminumnya."Kenapa kau diluar penginapan?""Hemmm ...karena aku lapar," jawab Lanting Beruga.Pak tua itu te
Pria Gendut mulai geram, bagaimana mungkin pemuda tanpa tenaga dalam dengan mata kiri yang buta itu bisa menghajar dua orang temannya yang berada di level pilih tanding? trik licik seperti apa yang telah dilakukan pemuda lemah itu?Beberapa pemuda lain yang berada dalam satu bangunan berniat memberi perhitungan kepada Lanting Beruga, dengan mengalirkan sejumlah besar tenaga dalam mereka pada kepalan tinju atau pedang.Namun semua usaha mereka sia-sia, Lanting Beruga tidak hanya cepat dalam menghindari semua serangan tapi dia juga bisa menghajar mereka satu persatu.Salah satu pemuda memeriksa lehernya dengan cemas. Pedang Lanting Beruga baru saja membabat batang lehernya, tapi yang aneh adalah kenapa tidak ada luka dari bekas babatan pedang tersebut. Apakah pedang itu tumpul?"Jangan takut, pedangnya tidak berbahaya ...!" pemuda itu berseru kepada teman-temannya.Lanting Beruga hanya tersenyum tipis dan berkata, "Dirimu sepertinya tidak memahami ja
Lanting Beruga dibawa ke sebuah tempat khusus, di tempat itu dia diberi peringatan oleh banyak petugas keamanan. Beberapa dari mereka menginginkan Lanting Beruga segera di diskualifikasi, yang lain bahkan ingin menghajar Lanting Beruga yang dianggap tidak tahu sopan santun dan tata krama. Para petugas ini sebenarnya pendekar yang berada di awal pendekar tanpa tanding, lebih kuat dari pada Satrio Langit memang, tapi belum tentu bisa mengalahkan Lanting Beruga seorang diri. "Sudahlah, pemuda seperti ini tidak layak dikasihani, kita usir saja dia daripada mencemari nama baik Serikat Satria!" "Menurutku, kita hajar dirinya, patahkan dua tangannya agar dia jera dan tidak membuat onar." Namun beberapa petugas yang lain ada pula yang mengusulkan Lanting Beruga diberi pengurangan sekor ditahap seleksi minggu depan. Namun yang manapun itu, tidak ada satupun yang mencoba memihak kepada dirinya, dan ini membuat Lanting Beruga menjadi jengkel. "Oi
Esok harinya, Lanting Beruga keluar dari dalam kamar dengan kondisi yang bisa dibilang baik-baik saja. Beberapa pemuda berharap ada pukulan mendarat di kepala pemuda itu karena telah membuat ulah, tapi alih-alih mendapat pukulan dia malah mendapat pelayan yang mengirim banyak makanan.Pria gendut melirik ke arah Lanting Beruga sesaat, tapi kemudian segera membuang muka ketika Lanting Beruga mengangkat paha ayam untuk dirinya."Apa yang terjadi?" gumam Lanting Beruga, "apa dia tidak suka makan ayam?"Di sisi lain, pemuda gendut itu mulai takut, dia tidak berani bertatap pandang dengan Lanting Beruga, dan hal yang sama dialami oleh belasan pemuda yang ada di penginapan tersebut.Setelah banyak menghabiskan daging ayam dan makana lain, perut Lanting Beruga mulai mencuat karena kekenyangan. Membawa secawan air dia berjalan mendekati pemuda gendut yang duduk bersama teman-temannya.Semua orang di bangunan itu menelan ludah, mereka tertunduk dan membuka
Lanting Beruga mengira Serikat Satria adalah organisasi terbesar yang ada di dunia ini, tapi hari ini dia menyadari bahwa pikirannya telah salah.Ada banyak Serikat yang didirikan oleh beberapa negara, yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap peradaban manusia di dunia secara keseluruhan.Dan soal keturunan para dewa, itu adalah hal yang tidak akan bisa dijangkau oleh manusia biasa, bahkan sekelas Seno Geni ketika dia masih muda dahulu.Keturunan Dewa Langit memiliki hak atas segala kehidupan di dunia ini, mereka bisa mengambil manusia untuk dijadikan budak, membunuh mereka atau mungkin juga mengambil semua harta.Keturunan Dewa Langit memiliki satu prinsip yaitu semuanya milik mereka, termasuk nyawa semua orang.Mendengar hal itu, Lanting Beruga mulai geram. Dewa macam apa yang membuat manusia sengsara?"Apa tujuanmu masuk ke Serikat Satria?" tanya pria tua itu, kali ini nada bicaranya sedikit lebih serius dari sebelumnya. "Kau tentu pun