Beranda / Pendekar / LANTING BRUGA / Gabungan Manusia Dan Siluman

Share

Gabungan Manusia Dan Siluman

Penulis: Pancur Lidi
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-01 20:15:21

Perseteruan masih terjadi hingga hari menjelang petang. Kini matahari mulai condong ke ufuk barat, dan udara mulai terasa lebih dingin jika dibandingkan dengan sebelumnya.

Setengah dari Kastil Gagak Hitam hampir luluh lanta oleh karena perbuatan Lanting Beruga dan panter sejatinya, Garuda Kencana.

Kombinasi serangan antara dua teman berbeda jenis itu, tidak dapat diantisipasi oleh pendekar Gagak Hitam. Ketika Garuda Kencana menghujani mereka dengan ratusan jarum sekeras perak, Lanting Beruga bertugas membersihkan lawan-lawan yang terluka.

Bantuan dari Garuda Kencana memang benar-benar menguntungkan, karena sekarang Lanting Beruga tidak perlu menggunakan banyak kekuatan untuk menumpas lawan-lawannya.

Klik klik.

Teriakan yang keluar dari mulut Garuda Kencana, adalah tanda kematian bagi musuh yang mendengarnya.

"Hehehe .... tidak sia-sia kau menghabiskan sumber daya pelatihanku." Lanting Beruga tidak henti-hentinya memuji Garuda Ken
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Efi Belanda
koinnya terlalu tinggi .... persaingan juga tinggi .... hp hebatpun harga turun dratis .
goodnovel comment avatar
Tukang nulis
2 bab malam ini.
goodnovel comment avatar
Adi Imran
lhoeh kok cuma dua bab thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • LANTING BRUGA   Pemimpin vs Pemimpin

    Ledakan cahaya terjadi tepat di hadapan Omiros, tapi entah kenapa sinar menyilaukan tidak membuat Omiros mati.Apa yang terjadi sebenarnya?Beberapa menit sebelum Achiles melepaskan jurus level tinggi untuk membunuh Omiros, Neon melihat tindakan itu dari dalam Pabrik Sumber Daya Pelatihan.Tentu saja, dirinya tidak akan membiarkan salah satu petingginya mati karena jurus yang sesaat lagi akan dilancarkan oleh Achiles. Oleh karena itu, pria itu dengan sangat terpaksa, meninggalkan Pabrik Sumber Daya, untuk menyelamatkan Eksekutif Keluarga Gagak Hitam."Apa yang terjadi?" Omiros bertanya-tanya saat ini, karena dirasanya cahaya yang begitu panas itu malah tidak berhasil melukai dirinya.Di sisi lain, Achiles merasa sangat yakin, jika serangannya dapat membunuh Omiros, atau paling tidak melumpuhkan organ dalam pria itu. Namun tiba-tiba."Neon, kau menyelamatkan diriku?" tanya Omiros, setelah menyadari jika Tuan dari Keluarga Gagak

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • LANTING BRUGA   Harapan Dalam Pukulan

    Beberapa menit yang lalu, sebelum meletusnya pertarungan antara Neon melawan Achiles, di ruangan bawah tanah, tepatnya di dalam penjara ruangan ke empat, Damon dan Sach telah melakukan pertukaran ratusan serangan yang silih berganti.Namun dalam sebuah momen, Sach yang juga dijuluki sebagai pendekar rambut rantai perak, hampir saja berhasil membunuh Damon yang lengah.Rambutnya mulai berbentuk seperti ujung sengatan kalajengking, dan hampir saja menikam jantung Damon. Kala itu terjadi, ujung rambut keras Sach hanya berjarak dua jari lagi dari dada kiri Damon, tapi hal tak terduga akhirnya terjadi, yang malah menyelamatkan nyawa Damon.Jurus Bintang Tunggal yang digunakan oleh Achiles, ternyata tida sepenuhnya sia-sia. Ya, meskipun tidak berhasil mengenai tubuh Neon, tapi rupanya sinar padat dan tajam itu malah berhasil mengenai ujung rambut Sach yang hampir membunuh Damon.Melihat hal tersebut, Damon langsung melompat beberapa depa ke belakang, m

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • LANTING BRUGA   Tindakan Pak Tua Malang

    Meskipun pihak pemberontak telah berhasil mengalahkan dua orang eksekutif tinggi, tapi nyatanya jumlah prajurit dari Keluarga Gagak Hitam, baru berkurang setengah bagian saja.Itu artinya, jalannya pertarungan ini belum dapat dipastikan siapa pemenangnya.Namun di sisi pertarungan tersebut, tampaknya petinggi keluarga Camar Putih belum mampu menekan Yunan yang memiliki teknik kutukan atau pula Yorgo yang dapat bertarung lebih lama dengan menyantap logam yang ada di sekitar tempat tersebut.Sementara itu, Julio dan Timon harus bekerja lebih keras untuk mengalahkan dua eksekutif yang memiliki kekuatan cukup aneh itu."Ahhkkkk!" tiba-tiba, Timon berteriak keras, sekeras yang bisa dia lakukan, ketika lengan kirinya terkena sentuhan tangan Yunan yang mengandung kekuatan kutukan.Rasa sakit yang dialami oleh Timon beriring dengan munculnya bintik-bintik batu tepat pada bagian yang disentuh oleh Yunan. Hanya dalam hitungan detik saja, bagian itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02
  • LANTING BRUGA   Hilangnya Kutukan Yunan

    Yunan begitu bangga bisa membunuh pria tua malang itu, tapi ketika dia hendak melawan musuh utamanya kembali, yaitu Timon, langkah kaki Yunan mulai tidak seimbang lagi.Dia merasakan seolah bumi ini mengalami gempa, semakin lama gempa itu semakin terasa sangat kuat. Ketika dia menatap ke langit, pria itu melihat awan mulai berputar-putar."Apa yang terjadi dengan diriku?" ucap Yunan.Pria itu kembali melangkahkan kakinya ke depan, tapi yang terjadi kemudian adalah dirinya jatuh bertekuk lutut. Kini, detak jantung Yunan berpacu begitu cepat, dengan keringat dingin yang mulai membasahi sekujur wajahnya.Matanya berdenyut, seolah akan melompat keluar dari dalam kelopaknya sendiri. Pria itu belum menyadari hal yang menimpa dirinya, masih mencoba mencari tahu kenapa dengan tubuhnya saat ini.Namun kemudian, Yunan tersadar setelah menatap sebilah belati usang yang tergeletak tidak jauh di samping kirinya. "Jangan-jangan ...." Yunan ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02
  • LANTING BRUGA   Batas Maksimal Yorgo?

    Pada saat dua petinggi Keluarga Camar Putih tidak mampu mengahadapi kekuatan eksekutif tinggi Keluarga Gagak Hitam, kini Arkatama muncul sebagai harapan mereka.Yorgo manusia pemakan logam masih berduka cita saat melihat tubuh Yunan terbujur tak bernyawa. Pria itu tampaknya begitu marah, dan berniat untuk membunuh semua anggota dari Kelurga Camar Putih, tapi tiba-tiba.Booom.Yorgo akhirnya terpental entah beberapa puluh depa jauhnya, ketika Arkatama mendaratkan bilah mata pedang ke tubuh pria tersebut.Yorgo memang tidak terluka karena tebasan itu, tapi daya tekan dari serangan Arkatama membuat tubuhnya terpukul hingga membuat dadanya terasa sangat sakit.Tampaknya tebasan itu memang tidak melukai tubuh pisik Yorgo yang sangat keras seperti besi, tapi tebasan itu masih pula dapat menekan organ dalam Yorgo.Suara gemuruh hantaman tubuh Yorgo yang mendarat kasar di banyak perumahan warga terdengar  hingga ke wilayah evakuasi warga

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02
  • LANTING BRUGA   Ampunan Lanting Beruga

    Yorgo menarik dua tangan ke samping pinggangnya, mengumpulkan aura alam dan mengalirkan ke seluruh tubuh, hingga kini muncul percikan cahaya kehitaman dari dalam tubuh pria tersebut.Pada saat yang sama pula, Arkatama melompat ke atas awang-awang, kemudian menarik pedang ke samping, pada saat yang sama pula, cahaya emas menyelimuti mata pedang di tangannya.Dalam beberapa detik kemudian, Arkatama meluncur ke bawah. Dari kejauhan, orang lain bisa melihat seolah tubuh Arkatama adalah bintang yang jatuh di siang hari.Yorgo berteriak keras, tapi teriakan Arkatama jauh lebih keras lagi.Pedang dan kulit keras akhirnya beradu pula, menciptakan kilatan cahaya warna-warni sebelum kemudian gelombang energi menyapu benda apapun  yang ada di sekitar mereka berdua.Para pendekar atau pula prajurit Keluarga Gagak Hitam, mencoba bertahan dari gelombang kejut yang mampu menghempaskan benda apapun, bahkan meratakan rumah warga yang berada dekat dengan d

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • LANTING BRUGA   Menghancurkan Pabrik

    Di sisi lain, Neon dan dan Achiles masih melakukan pertukaran serangan, membuat sebagian besar tempat ini telah hancur. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, sepertinya Dataran Tinggi ini sudah mulai runtuh oleh karena pertarungan-pertarungan yang terjadi di atas permukaan tanah itu.Serangan yang dilancarkan oleh Achiles kadang kala dapat melukai tubuh Neon, tapi itu sebelum kejadian sebaliknya, ketika Neon menghantam Achiles dengan serangan yang lebih keras.Darah telah banyak keluar dari tubuh Achiles, mulai dari luka yang ada di pinggir lehernya, atau pula darah yang keluar dari dalam mulutnya sendiri.Neon masih tersenyum angkuh, penuh percaya diri, dapat mengalahkan Achiles sebelum matahari tenggelam di ufuk barat.Di sisi lain lagi, pertarungan hanya tersisa dua pertarungan lagi saat ini, yaitu Eros melawan Areta dan Achiles melawan Neon.Namun, tampaknya pertarungan antara Areta melawan eros sudah mulai memasuki puncaknya. Meksipun

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • LANTING BRUGA   Tindakan Nekat Arkatama

    Arkatama masih berada di dalam Pabrik Sumber Daya Pelatihan, menghancurkan semua mesin yang ada di dalam pabrik tersebut, sekaligus membunuh algojo yang tersisa.Sekarang, Arkatama melirik ke arah mesin utama yang masih beroperasi meskipun para pekerja telah meninggalkan tugas mereka.Roda-roda gerigi besar masih berputar, meskipun Arkatama menggunakan banyak logam untuk mengganjal roda tersebut.Tidak ada cara lain, kecuali menghancurkan mesin tersebut dengan kekuatan aura alam yang dimilikinya. Namu, resiko tindakan ini juga cukup besar, karena bisa saja mesin itu meledak diluar jangkauan Arkatama.Membuat sumber daya pelatihan dengan cara manual, bahkan mampu meledakan bejana perunggu, jika terjadi sedikit kesalahan saja. Apa lagi jika bejana yang besarnya hampir seperti rumah bertingkat ini, hancur dan meledak, tidak dapat dibayangkan seberapa besar tingkat kehancuran yang ditimbulkan oleh ledakan tersebut.Namun, Arkatama tidak punya

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03

Bab terbaru

  • LANTING BRUGA   TAMAT

    Satu minggu telah berlalu, dan kini sudah waktunya bagi Rambai Kaca untuk pergi dari dunia lelembut.Dia telah menyiapkan semuanya, mental dan keberanian, bertemu dengan manusia untuk kali pertama bagi dirinya.Ibunya hanya bisa pasrah dengan pilihan Rambai Kaca, dia hanya bisa menyeka air mata yang setiap saat keluar membasahi pipi.Sementara itu, Pramudhita tampaknya begitu tabah melepaskan kepergian putra angkat yang telah dibesarkan00000000 dari bayi.Namun, ada yang lebih parah, yaitu Nagin Arum. Dia bersikeras untuk pergi bersama Rambai Kaca ke alam manusia, bahkan setelah ayahnya menjelaskan mengenai kehiudapan manusia, dia tetap bersikeras untuk pergi ke sana.Ya, impian Nagin Arum adalah keluar dari alam ini, dan berniat untuk menjelajahi seluruh dunia. Menurut dirinya, di sini dia tidak bisa hidup dengan bebas, ada batas-batasan yang ada di dalam alam lelembut tersebut.“Ayah, apapun yang terjadi, kau harus memikirkan caranya agar aku bisa pergi bersama Rambai Kaca!” ketus N

  • LANTING BRUGA   Keinginan

    Dua hari telah berlalu, pendekar dari Padepokan Pedang Bayangan terlihat sedang berbenah saat ini. Membenahi apa yang bisa dibenahi, seperti bangunan dan beberapa peralatan lainnya.Terlihat pula, ada banyak pendekar yang dirawat di dalam tenda darurat. Para medis bekerja cepat, memastikan tidak ada satupun dari korban yang mati.Di salah satu tenda darurat tersebut, tiga anak Pramudhita masih terkapar dengan kondisi tubuh penuh dengan ramuan obat-obatan.“Apa mereka baik-baik saja?” Rambai Kaca bertanya kepada salah satu tabib muda di sana. Dia sudah berada di tempat itu sejak tiga saudara angkatnya dibawa oleh Pramudhita.Meskipun Rambai Kaca juga terluka cukup parah, tapi tubuhnya luar biasa kuat, dia mampu bertahan, bahkan masih bisa berdiri atau bahkan berlari.Ditubuhnya sengaja dililit oleh banyak perban, menunjukan jika Rambai Kaca sebenarnya tidak baik-baik saja. Namun, hal biasa bagi pemuda itu merasakan sakit seperti ini, jadi ini bukanlah hal yang harus dipikirkan.“Ketig

  • LANTING BRUGA   Maaf

    Satu gerakan dari pemuda itu melesat sangat cepat, tepat menuju leher pria tersebut yang saat ini tengah bersiap dengan serangan yang di berikan oleh Rambai Kaca barusan.Melihat pemuda itu bergerak sangat cepat, Reban Giring menggigit kedua rahangnya, sembari menatap Rambai dengan tajam, kemudian bersiap dengan gerakan kuda-kuda.Nafasnya kembali teratur ketika dia melakukan gerakan barusan, lalu menyilangkang senjata yang dia miliki tepat ke arah dada.Sesaat kemudian, dia melesat kearah Rambai Kaca lalu melepaskan jurus Murka Pedang Bayangan.“Dengan ini, matilah kau..!!”Satu teriakkan pria itu menggema di udara, yang membuat siapapun yang mendengarnya, akan merinding ketakutan.Namun, hal itu tidak berlaku pada Rambai Kaca, yang seakan meminta hal tersebut benar-benar terjadi terhadap dirinnya.Dengan jurusnya tersebut, Reban Giring melepaskan semua tenaga yang dia miliki berharap ia dapat mengenai pemuda itu tepat sasaran.Wush.Tebasan itu di lepaskan ketika jarak mereka tingg

  • LANTING BRUGA   Terserah

    Di sisi lain, Pramudita yang saat ini telah berhasil membunuh semua sosok hasrat berukuran besar, sempat terdiam beberapa detik, ketika ia melihat dari kejauhan langit berubah warna menjadi hitam pekat.Tidak hanya itu, dari sumber cahaya kehitaman tersebut, sempat terjadi kilatan petir di ikuti dengan beberapa ledakan yang mengguncang area tersebut.Dari sana, dia dapat menebak, jika saat ini terdapat seseorang yang sedang bertarung di tempat itu, akan tetapi ia bahkan telah menebak jika serangan beberapa saat yang lalu di akibatkan olah anaknya sendiri.“Rambai Kaca, apa yang sedang terjadi?” gumamnya bertanya.Namun pada yang sama, dia mulai menyadari jika dari cahaya berwarna hitam pekat itu, tidak lain ialah kekuatan yang di timbulkan dari kegelapan.Saat ini, Pramudita dapat menebak, jika Rambai Kaca tengah bertarung dengan sosok yang tidak lain ialah Reban Giring.Anggapan itu di landasi oleh tindakan yang telah di lakukan Reban Giring sebelumnya, ketika memulai pertempuran yan

  • LANTING BRUGA   Matilah

    Pedang Bayangan...." Satu jurus tersebut melesat, dengan terbentuk nya beberapa pedang bayangan yang melesat kearah sosok hasrat. Bom. Ledakan terjadi cukup besar, ketika jurus yang di lepaskan Pramudita berhasil mengenai musuh. Ya, satu serangan tersebut berhasil membunuh setidaknya, tiga atau lebih sosok hasrat yang berukuran besar. Tentu hal tersebut tidak dapat di lakukan oleh siapapun, selain Maha Sepuh Pramudita. Jabatan yang pantang bagi seseorang dengan kemampuan sangat tinggi. "Berakhir sudah."Di sisi lain, saat ini tengah terjadi gejolak batin yang mendalam bagi seorang pria ketika tengah merasa sangat kehilangan akan kehadiran sosok seorang adik. Isak tangis tidak dapat terbendung, ketika ia berusaha untuk menghampiri adiknya tersebut.Dengan langkah yang tertatih ia berusaha sekuat tenaga, tetapi langkah yang ia lakukan, bahkan tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang dia keluarka"Adik...""Bertahanlah!"Langkah demi langkah berhasil membuatnya tiba di tempat ya

  • LANTING BRUGA   Satu Serangan

    Tubuh Reban Giring saat ini, tengah terdorong mundur akibat mendapat serangan tak terduga oleh Rambai, yang menyerang lehernya.Beberapa pohon bahkan telah tumbang dibuatnya, akibat bertabrakan dengan tubuh pria tua itu, sementara Rambai Kaca masih melakukan gerakan mendorong dengan tangan yang mencekik leher pria tua tersebut.Tidak banyak yang dapat pria itu lakukan, selain berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman jurus yang telah Rambai Kaca berikan. Brak. Brak. Beberapa pohon kembali tumbang, sementara mereka melesat dengan cepat, yang pada akhirnya gerakan tersebut berhenti ketika Rambai Kaca merasa cukup terhadap aksinya. "Bocah sialan!" "Kau bebas untuk berkata sesuka hatimu." timpal Rambai Kaca."Hiat.!"Kerahkan semua kemampuan yang kau miliki, Bocah!" Dalam keadaan ini, Reban Giring sempat menggigitkan kedua rahangnya, untuk bersiap menerima serangan dari Rambai Kaca, ketika telah mencapai titik dimana pemuda ini akan melepaskan tekanan tenaga dalam yang tinggi.

  • LANTING BRUGA   Terlambat

    Melihat Eruh Limpa dan Nagin Arum yang sudah tidak berdaya, Reban Giring berniat untuk segera mengakhiri nyawa kedua orang tersebut. Perlahan pria itu mendekati Nagin Arum yang terlihat masih berusaha untuk meraih tangan kakaknya, akan tetapi bergerakan wanita itu terpaksa berhenti, ketika Reban Giring menginjak tangannya. Tidak hanya itu, saat ini, Reban Giring sedang menekan kakinya dengan cukup kuat, sehingga membuat Nagin Arum berteriak. "Aggrr..!" Rasa sakit tiada tara sedang di rasakan oleh Nagin Arum yang berusaha untuk melepaskan tangannya dari injakkan kaki Reban Giring saat ini. Melihat hal tersebut, Eruh Limpa hanya bisa memaki pria itu, lalu mengutuknya beberapa kali dengan melampiaskan rasa amarahnya menggunakan kata-kata. Namun sayang, hal tersebut bahkan tidak dihiraukan sama sekali oleh Reban Giring dengan tetap melakukan aksinya, seakan sedang menikmati rasa sakit yang dialami oleh wanita tersebut. "Ini belum seberapa!" ujarnya, "Setelah ini, akan ku pastik

  • LANTING BRUGA   Ingin Menjadi Mahasepuh

    Kedua kakak beradik tersebut lantas langsung mengejar keberadaan Reban Giring yang sempat mereka lihat tengah terluka. Hal itu menjadi sesuatu yang sangat mereka nantikan, karena menduga jika mereka akan dapat mengalahkan pria itu dengan cukup mudah. Namun di saat yang sama, salah satu pria juga menyadari kepergian Eruh Limpa dan Nagin Arum, akan tetapi saat ini, pria itu masih sibuk berhadapan dengan musuh yang seakan tidak pernah habis. "Mau kemana mereka pergi?" batinnya bertanya. Saat ini, pemuda yang tidak lain memiliki nama Saka ini, tengah menjadi pusat perhatian, ketika dia menggila dengan jurusnya yang mematikan. Tebasan demi tebasan berhasil membunuh sosok hasrat yang berada di dalam jangkauannya, sehingga hal itu membuat para sepuh sempat merasa kagum atas aksi yang telah dia lakukan. Bukan hanya kagum, bahkan beberapa sepuh, berniat untuk mengangkat menantu pria itu, akan tetapi jika Pramudita mengiyakan tentunya. "Menarik, sungguh menarik!" ujar salah satu Sepuh.

  • LANTING BRUGA   Apakah Terluka

    Di sisi lain, Rambai Kaca dan Tabib Nurmanik yang saat ini tengah menyusul rombongan yang berada paling depan, perlahan mulai mendekat kearah pasukan yang tengah bertarung melawan musuh-musuh mereka. Melihat hal tersebut, kedua orang yang baru saja tiba ini, lantas lasung mengambil posisi masing-masing untuk berhadapan dengan para sosok hasrat yang semakin menggila. Dengan beberapa gerakan, Rambai Kaca berhasil membunuh satu sosok hasrat dan menyelamatkan hidup satu orang pasukan mereka yang hampir saja tewas, akibat tidak dapat mempertahankan diri, dari serangan sosok hasrat yang menyerangnya. "Tuan muda, terimakasih!" Mendengar jawaban dari pria itu Rambai Kaca hanya mengangguk satu kali, sebelum dirinya bergegas menuju pasukan paling depan, seakan tidak begitu peduli dengan kondisi yang menimpa orang tersebut. Tampaknya pemuda itu sedang merasakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi, sehingga membuat dia bergerak lalu mengeluarkan jurus kilat putih yang membantunya seakan m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status