Share

Bab 70

Author: Delly Asmal
last update Last Updated: 2025-03-31 23:42:16

Aryan sampai tidak bisa berkata-kata lagi, dibalik kasih sayangnya ternyata Alfred adalah seorang psikopat. Setelah perubahan itu Alfred menelan gadis itu, dia di lahap secara tidak manusiawi.

Ggrrkhhh!!

Arrrgghhh!!

Semua manusia yang menemaninya hanya tersenyum, sementara Aryan ingin muntah. ‘Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan?’ batin Aryan.

Aryan masih kebingungan apa yang harus dia lakukan nanti, apa harus pura-pura tidak tahu. Agar bisa menyelidikinya apa sebenarnya yang terjadi, dan mengetahui siapa dia sebenarnya.

Mungkin harus seperti itu, padahal dia keluar dari desa di mana kakeknya tinggal dulu untuk meninggalkan hal tentang mistis. Namun, justru ini sebaliknya.

Bugkkhh!!

Aryan terjatuh dari tempat dia mengintip Alfred, dengan segera anak buahnya mencari sumber suara tersebut.

“Siapa itu!!” seru mereka.

Lalu mereka berbondong-bondong mendekati tempat persembunyian Aryan. Dengan segera Aryan bangun lalu meninggalkan tempat itu.

“Hampir saja,” Aryan bernafas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 71

    Laila segera menolong Alfred yang terkena pukulan. Namun, anehnya tidak terjadi apa-apa justru sebaliknya. Lawan Alfred terhempas Laila yang melihatnya kebingungan. ‘Ada apa dengan Alfred? Siapa sebenarnya dia?’ hati Laila berkata-kata. “Alfred! Ternyata kau masih seperti yang dulu!” Ucap orang itu.“Aku akan seperti yang dulu, asal kau tahu tidak ada gunanya kau mengancamku!!” serunya. Laila terdiam, dia hanya bisa menunggu apa yang akan di lakukan mereka dan ayah angkatnya. Ternyata mereka mempunyai hubungan rekan kerja yang agak rumit. Saat pikiran Laila mencari kebenaran tiba-tiba dia terkena sebuah pukulan dari lawan, hingga dia sendiri terkena dampaknya. Buugkkhh!!“Akkhhh!!” “Laila ...” panggil Alfred.Para pengawal Alfred mendekati lawannya, lalu membantu Laila yang terjatuh. Kemarahan Alfred semakin memuncak saat melihat Laila terluka.Alfred mendekati mereka lalu memberikan sebuah pukulan angin dan berseru, “kurang ajar kalian!!!” Booommm!!Semua seketika

    Last Updated : 2025-04-02
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 72

    “Laila, dengarkan aku.” Ujar Aryan.“Iya, baiklah apa?” “Semua kebaikan Alfred adalah semu, jadi kau harus hati-hati.” Ucap Aryan.Para pengawal melihat Aryan dan Laila saling diam namun, saling menatap tajam. Mereka bingung apa yang sedang dilakukan oleh Aryan dan Laila. Tak lama mereka pun berkedip kembali. Aryan yang melihat pengawal saling kebingungan, dia langsung menyapanya. “Hei! Kalian kenapa?” Seru Aryan. “Hem, ooh iya gak apa-apa kok tuan muda.” Jawab mereka.Akhirnya Aryan dan Laila menuju keluar kamar, di ikuti oleh para pengawalnya. Sampai di luar Aryan memberi isyarat kepada Laila, lalu dia mendekati pengawal itu agar jangan mengikutinya. “Kalian jangan ikuti kami, karena kami ada keperluan mendadak.” Ujar Aryan.“Baiklah tuan muda, tapi kalau di tanya dengan tuan besar bagaimana?” tanya mereka.“Bilang saja kami sedang hunting!” ucap Aryan tegas. Mereka terdiam, lalu membungkukkan tubuhnya. Aryan pun pergi meninggalkan rumah tersebut. Mereka pergi m

    Last Updated : 2025-04-03
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 73

    Wusshh!!!Angin yang melesat di hadapan Aryan dan Alfred. Mereka terkejut begitu merasakannya. “Hem, ada yang melintas,” bisik Aryan. Aryan hendak meninggalkan Alfred namun, ditahan oleh Alfred. “Berhenti Aryan!”“Oh, kenapa?” Tanya Aryan.Alfred diam tak menjawab, tapi dengan genggaman tangannya, Aryan mengerti. Alfred memberi isyarat kepada Aryan agar mengikutinya. Dia pun mengikuti langkah Alfred dari belakangnya.Sampai di suatu tempat, Alfred meminta Aryan menceritakan dari mana tadi. Aryan terkejut, ternyata Alfred mengetahui dia pergi. “Aku tidak ke mana-mana ayah,” ujarnya. “Ceritakan saja, aku tidak marah.” Jelas Alfred. Aryan tidak mau mengatakan yang sesungguhnya. Dia akan tetap diam, sampai dia menemukan kebenaran tentangnya. “Aku hanya keluar bersama Laila untuk main saja ayah,” ucap Aryan dengan tenang. Alfred tampak sedikit kecewa tampak dari wajahnya. Tapi dia tidak ingin marah terhadap Aryan.“Ayah, aku mau istirahat dulu,” ujar Aryan.“Baiklah, s

    Last Updated : 2025-04-04
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 74

    “Astaga!!” Benar-benar ini mereka penganut yang sama, ini sama persis dengan punya kakek. Batin Aryan, sambil memegang kotak tersebut namun, kotak itu masih terkunci. Dia tidak bisa membukanya, dia pun berpikir untuk menyelesaikan masalah ini. Sepertinya semakin panjang, Aryan tak menyangka semua ada hubungannya dengan dunia persilatan. Dari kejauhan dia mendengar langkah sepatu mendekati ruangan itu. Dengan segera Aryan meninggalkan ruangan lewat jendela. Kreekk! Suara pintu di buka, akhirnya dia meninggalkan tempat itu dengan segera. Di perjalanan dia tak habis pikir, dengan apa yang dia lihat tadi. Aryan kaget begitu mengingat kalau Dewi akan ke kamar Alfred. Dia segera bertelepati dengan Laila, agar dia mendekati kamar Alfred. Laila menuruti apa yang dikatakan olehnya. Laila mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang di katakan Aryan tentang Alfred. Dengan sedikit mengendap-endap dia mencoba mendengarkan suara Alfred, yang seperti sedang bicara. ‘Dia bicara dengan sia

    Last Updated : 2025-04-05
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 75

    “Aryan!!” Aryan menoleh ke asal suara tersebut, dia kaget ternyata Alfred. Lalu dia membantu Alfred untuk berdiri. “Maafkan aku ayah,” “Hem, kamu kenapa sepertinya sedang melamun?” Aryan yang di tanya hanya diam, dia tidak menjawab sedikit pun. Alfred yang melihatnya bingung, karena baru kali ini dia sedikit pendiam. Alfred curiga dengan gerak-geriknya namun, agar Aryan tidak merasa sedang dicurigai dia mengajaknya duduk. “Aryan, besok kamu pimpin rapat ya,” ujar Alfred. “Baiklah Ayah, “ Tak ada percakapan yang mereka lanjutkan, Alfred akhirnya meninggalkan Aryan. Sedangkan Aryan masih duduk dengan tenang, sementara Alfred melihatnya dari kejauhan. ‘Apa yang dipikirkan oleh Aryan?’ Alfred bertanya sendiri sambil memperhatikannya. Aryan pun berdiri meninggalkan ruangan tersebut. Tanpa pikir panjang, Alfred mengikutinya. Dia bingung hari sudah mulai pagi tapi justru Aryan keluar rumah. Ternyata Aryan mengetahui kalau dia diikuti oleh Alfred. Dia memutuskan untuk pergi

    Last Updated : 2025-04-06
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 76

    Aryan melihat masa lalu pria tersebut, dia merasa tak percaya kalau itu adalah Ari. Namun, kenyataannya benar hanya raganya saja dia pinjam. Tapi siapa yang berhasil membuat dia lupa akan jati dirinya. “Ari!” seru Aryan. Pria tersebut menghentikan gerakannya, dia juga merasa kalau Aryan adalah sahabatnya. “Siapa kau Aryan?” dia balik bertanya. Tapi saat pria tersebut sedikit melemah, sesuatu masuk ke dalam pikirannya. Dia seperti melihat ke masa lalu. Seseorang menghentikan ingatannya.“Sadar kau Niko!!” seru orang itu. Aryan menyadari ternyata pria yang di hadapannya itu sedang dikendalikan oleh seseorang. Akhirnya yang bernama Niko tersebut kembali menyerang Aryan, kali ini Aryan di serang oleh mereka. Alfred yang melihatnya pun turun tangan. Mereka pun mempertahankan diri agar tidak terluka. Aryan tidak mengeluarkan ilmunya sepenuhnya. Dia tahu kalau saat ini sedang dijebak oleh Alfred. Tiba-tiba yang bernama Niko mengubah dirinya menjadi sosok yang menakutkan, menyer

    Last Updated : 2025-04-07
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 77

    Seseorang yang sudah mengamati pertempuran Aryan sejak tadi. Sebenarnya Aryan sudah mengetahui kedatangan orang tersebut. Hanya saja, jika dia tidak menyakitinya, Aryan diam. “Aryan ayo kita kembali!” ajak Alfred. “Baiklah Ayah.” Tanpa banyak bicara lagi, Aryan mengikuti Alfred. Namun, dalam hatinya sedang perang melawan pertanyaannya yang tidak nyaman di otaknya. Tapi dia berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Sampai di rumah, Aryan sudah di tunggu oleh Laila. “Kamu dari mana saja Aryan?“ tanya Laila. “Hem, aku jalan-jalan bersama ayah.” jawabnya tenang. Laila tahu itu jawaban klise, dalam hatinya dia berkata akan menanyakan kembali nanti. Sementara Aryan melihat gerak-gerik Laila yang tidak merasa puas atas jawabannya. Alfred yang melihat tatapan mereka berdua, dia mengetahui kalau mereka sedang berbicara. “Kalian kenapa?” tanya Alfred tiba-tiba. Aryan dan Laila terkejut, sepertinya mereka merasa sedang di perhatikan olehnya. “Ohh, maaf ayah. Kami hanya bercan

    Last Updated : 2025-04-09
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 78

    “Aryan!!” Alfred dengan segera melawan orang yang menyerang Aryan, dia sepertinya tidak ikhlas begitu Aryan terjatuh. “Siapa kau?” tanya Alfred. Alfred berdiri di depan Aryan, dia ingin menghalangi orang tersebut untuk menghabisinya. Keadaan di kantor menjadi tegang, saat melihat pertarungan mereka. Orang tersebut keluar lewat jendela dia melompat seperti katak.Praannkk!!Pecahan kaca mengenai kulit Aryan, karena dia berada dekat jendela. Alfred segera mendekati Aryan, dia melihat putranya terluka. Aryan sangat bingung dengan perubahan karakter dari Alfred. ‘Kenapa dia, seolah-olah aku benar putranya?’ Aryan bertanya-tanya dalam hatinya. “Aryan, kamu tidak apa-apa kan? Ayo ayah obati sebentar.” Dalam hati Aryan bertanya-tanya, dia pun merasa aneh, orang yang kemarin sedang bertarung dengannya mengatakan kalau Alfred tidak sebaik yang dia pikirkan. Tapi kali ini tampak berbeda. Alfred sangat baik terhadapnya, Aryan masih mencoba mengikuti alurnya. “Aku tidak apa-apa k

    Last Updated : 2025-04-10

Latest chapter

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 91

    Aryan masih menunggu kehadiran sosok yang akan muncul di hadapannya. bau yang menyengat membuat dia mual.“Keluarlah kalian! Tidak usah ragu menampakkan wujud kalian.” Ujar Aryan. Tapi tak ada satu pun yang tampak, atau muncul di hadapannya. Aryan memutuskan untuk istirahat sejenak. Saat ini tubuhnya sangat lelah, dia memilih dipan yang berada dekat jendela. Tak lama dia pun terlelap, Aryan tidak mengetahui kalau sebenarnya dia sedang di perhatikan oleh sosok yang mengerikan. Di lain tempat, Laila sedang berusaha memberi arahan kepada anak buahnya. Sebab mereka belum pernah mengalami hal tersebut.“Kalian semua, coba untuk istirahat ya. Aku mau melihat ruangan obat-obatan.” Kata Laila. Laila meninggalkan mereka, dia merasa tempat ini tidak cocok untuk manusia. Dia juga melihat hal aneh saat menuju ruangan tersebut. Hari tak terasa sudah menuju malam, Laila membuka sebuah guci yang terasa masih ada isinya. “Hem, ini sepertinya sudah tidak layak di pakai,” ujar Laila sambil menci

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 90

    Tampak sesuatu yang dia dapatkan, Aryan mencoba mengambilnya. Sebuah bungkusan yang di bungkus oleh kain berwarna hitam. Dia coba mengambilnya, tapi baru saja dia menyentuhnya sebuah serangan mengenainya. Breeeett!!“Akhhh ...!!” Aryan teriak kaget saat ini, bingung kenapa seperti ada makhluk yang tinggal di dalam bungkusan tersebut. Begitu dia duduk lalu, berdiri sosok tubuh yang besar dan tinggi. ‘Selalu sosok seperti ini yang aku dapatkan’ ujar Aryan dalam hatinya. Dia mengingat sesuatu bahwa musuh utamanya adalah Jin Marid. Itu adalah pengikut Sudiro, Aryan paham, kalau dia sedang dipermainkan dengan makhluk gaib. “Keluar kau iblis!!” seru Aryan. “Ha-ha-ha, ternyata semakin lama kamu semakin pintar ya.” Ucapnya.Aryan mencoba melihat dengan jelas, karena sosok itu tertutup oleh cahaya yang ada di kamar. Plaak! Buugk!!Pintu jendela dan kamar tertutup kembali oleh kekuatan Jin tersebut. Aryan pun terkunci di dalamnya. Melihat hal tersebut membuat Aryan, bergeming. Dia m

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 89

    Mereka akhirnya masuk ke padepokan, Aryan mengikutinya dari belakang. Laila pun berlari mencari tempat persembunyian. Sebuah badai pasir datang menerjang, mereka berlari secepat kilat. Namun, badai itu tidak bisa di hentikan. Aryan pun membuat perlindungan kepada mereka, dia mencoba melindungi dengan sebuah jurusnya. “Cepat kalian masuk ke gelembung itu!!” seru Aryan.Semua pun ikut berlari segera berlindung, saat badai itu selesai tampaklah wujud asli dari badai tadi. Seekor ular derik raksasa, membuat mereka semakin takut menghadapinya. Karena ular ini memiliki bisa lewat ekornya. “Bagaimana ini Aryan? Aku belum pernah menghadapinya,” tanya Laila.“Kamu tenang saja, kita cari cara menghabisinya.” Jawab Aryan. Aryan pun memperhatikan gerak –geriknya ular tersebut, dia mencoba melindungi mereka. Dengan keluar dari gelembung tersebut, dia melompat ke udara. Ular itu mengejar Aryan, dengan sengaja Aryan menjauh dari tempat tersebut, dia baru ingat ular itu takut dengan api.S

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 88

    Berhenti!!Aryan melihat siapa yang menghadangnya, orang yang dia kenal. Rasa tak percaya karena di hadapannya sahabatnya sendiri. Kematiannya di saksikan oleh kedua matanya. Hari ini tampak segar bugar namun, dia ingat kalau sewaktu-waktu itu akan terjadi. Dunia yang sedang dia hadapi adalah dua alam. Alam gaib dan alam nyata, mau tidak percaya itu yang sedang di hadapinya. “Ari,” nafas yang di tahan oleh Laila.Tatapan tajam Ari tak mampu untuk dilawan oleh Laila, akhirnya dia menunduk. Sedangkan Aryan berusaha mendekatinya, “kau Ari? Atau iblis yang menyamar?“ “Ha-ha-ha-ha ... Aryan dengar ya. Dunia ini bisa saja aku ubah. Kau tak percaya ini aku?“ Ari bertanya. “Dari caramu bicara sudah cukup atas jawaban aku.”Aryan mundur dan bersiap untuk menghadapi serangan yang tiba-tiba akan mendarat. Benar saja saat itu rombongan anak padepokan keluar entah dari mana, padahal tadi tampak sepi dan lengang.“Serangg!!” Semua menyerang Laila, Aryan dan anak buahnya. Namun, anehnya anak p

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 87

    Serangan itu membuat anak buah Aryan kebingungan, lawan yang mereka hadapi adalah makhluk yang tidak harus mereka temui. Grrrkkhhh!Suara yang keluar dari mulut tersebut, makhluk itu tidak sendiri. Ada beberapa yang mendekati mereka dengan melayang. Laila ikut membantunya, perjalanan kali ini amat sulit. “Kalian harus waspada!” seru Aryan. “Baik tuan,” Semua melanjutkan perjuangan mereka, kali Aryan bergegas melumpuhkan mereka. sebab dia tak ada waktu untuk semua ini. Dia ingin menuntaskan semua apa yang telah terjadi. Bukan selesai tapi justru perlawanan di antara mereka semakin panas. Sosok yang mengerikan keluar dari dalam tanah. Seolah-olah mereka terpanggil untuk mengalahkan Aryan. Aryan tertegun begitu melihat mereka sudah bersiap menghabisinya, dengan mata elangnya, dia mencari kelemahan mereka. Makhluk itu berubah menjadi serigala buas yang menerkamnya lalu menerjangnya. Ggrrkkkhh, aaakkhh!!Aryan melawan sekuat tenaganya, dia mengeluarkan pedang, sinar dari pedang

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 86

    Saat Aryan mendekatinya, sesuatu keluar dari peti itu. Sebuah arwah mendekati Aryan sambil tersenyum meminta sesuatu. “Aryan, lepaskan kami. Bantu kami untuk pulang.” Ucapnya sambil menunggu.“Bagaimana caranya kek, sementara aku sudah pernah mencobanya, tapi gagal terus.” Ujar Aryan pasrah. Pak tua itu coba menyentuh Aryan, “ Aryan, coba sekali lagi, kamu temukan jasad kami di sebuah tanah kosong dekat rumah Sudiro.” Aryan berpikir lagi, ‘apa mungkin aku harus kembali ke desa itu?’ tampak keraguan di wajah Aryan. Arwah itu terdiam begitu melihat wajah Aryan berubah saat berpikir. Lalu dia juga memberitahu sesuatu kalau kain kafan itu harus dia pakai, guna menghancurkan semua kutukan. “Aryan cepat lakukan, kami sudah tidak tahan di sini. Kami merasa terpenjara.” “Baiklah kek, akan aku usahakan nanti.” Tak lama arwah itu menghilang, Aryan bersiap-siap untuk kembali ke tempat Sudiro. Dia keluar dari kamar memberitahu anak buahnya dan Laila. Untuk kembali ke desa menyelesaikan

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 85

    Sosok itu menyeramkan bagi orang yang tidak mengenalinya. Dari gerak – geriknya Laila sangat kenal siapa dia. “Aryan!” Aryan hanya tersenyum, lalu dia mencoba melindungi Laila, begitu dia melihat Alfred, dia mengendongnya membawa pergi dari tempat tersebut. Aryan pun mengubah tubuhnya kembali seperti semula. Mereka pergi ke rumah sakit segera membawa Alfred ke ruangan operasi. Mereka masih menjalani hidup semestinya, hanya saja permasalahan ilmu turunan yang membuat Aryan terjebak di dalamnya. Tak lama dokter keluar dari ruangan tersebut menyatakan kalau berhasil menyelamatkan Alfred. “Hufftt, syukurlah. Terima kasih Dokter.” Aryan dan Laila bernafas lega. Dokter meninggalkan mereka, Laila mencoba mendekati Aryan bertanya apa yang terjadi dengan dirinya saat ini. Aryan hanya melihat Laila dalam-dalam, dia merasa itu belum pantas di ceritakan. Laila masih menunggu jawaban atas pertanyaannya. Sementara Aryan tidak menjawabnya. Jika Aryan tidak menjawab itu artinya

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 84

    Aryan sempat melihat Alfred, dia melihat namun, dengan suara geraman. Alfred mencoba menenangkan Aryan agar jangan membunuh pria tersebut. Dia menginginkan jawaban atas semua pertanyaannya.Akan tetapi Aryan tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Alfred. Dia tetap mencengkeram leher orang tersebut. Anehnya Aryan berubah menjadi sosok yang menakutkan. “Aryan, lepaskan jangan sia-sia kan kebaikan yang ada di dirimu. Lawan sisi buruknya!” Teriak Alfred.Mendengar suara Alfred yang sedikit kencang, membuat Laila keluar mencarinya. Laila pun menemukan suara tersebut. “Aryan,” desisnya. Dia mendekati Alfred untuk mencari tahu apa yang di lakukan oleh Aryan. Alfred kaget saat Laila sudah berada di dekatnya. Laila mencoba bertanya, “apa yang di lakukan Aryan, ayah?!” Alfred menoleh, melihat Laila lalu dia memberi tahunya agar Aryan menghentikan semua itu, jangan melakukan kesalahan yang akan dia sesali seumur hidup.Laila mencoba menenangkan Aryan, tapi dia hanya melihat menatap d

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 83

    Aryan mencoba melihatnya dengan mata yang jelas, dia juga mencoba menyentuhnya. Tapi sentuhannya tidak mengenai, tembus pandang. “Siapa kau? Ada apa denganmu?” Sosok itu tidak menjawab, lalu dia mendekati Aryan. Saat itu juga Aryan seperti orang kesakitan. “Aaarrkkhhh!” Mata Aryan merah seperti darah. Kamarnya yang terang berubah menjadi gelap. Aryan pun seperti sedang di luar bukan berada di kamarnya. Dia melihat keliling yang sedang berada di sana. ‘Aku di mana?’ batinnya.Dia mencoba menyelusuri jalan yang berada di dekatnya. Tampak manusia sedang di ikat dan di siksa. Seorang wanita paruh baya. “Siapa kau?” tanyanya dengan lembut.Tubuhnya yang memar dan biru, banyak bekas luka cambukkan. Akhirnya Aryan mencoba melepaskannya, tampak raut wajahnya yang menyedihkan membuat Aryan iba. “Siapa kau sebenarnya? Kenapa berada di sini?* Aryan bertanya sambil melihat sekitar. Dia mencoba mencari jika ada seseorang di sana. Namun, tak ada satu manusia yang tampak. “Ba-bantu ak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status