Aryan yang melihat Zian terikat oleh iblis itu merasa tak percaya, kenapa dia bisa mengalahkannya. Aryan berusaha mengeluarkan naga hitamnya. Laila yang khawatir pun berusaha melepaskan cengkeraman iblis itu. Dengan usaha yang maksimal Aryan akhirnya bisa mengeluarkan naga hitam dari tubuhnya.Ggrrkkhh!!Laila terharu saat itu, sebab tidak semudah itu naga hitam bisa keluar dari tubuhnya. “Aryan cepat!!” Seru Laila. Aryan melompat ke atas kepala naga hitam, dengan memegang pedangnya. Iblis itu tampak marah, dia merasa terpojok. Perlawanan berlangsung di udara, hingga langit berubah warna menjadi jingga. Aaaarrggkkhhh!!!Suara naga itu menggelegar di udara, membuat telinga menjadi sangat sakit mendengarnya. Zian yang masih di genggam oleh iblis itu, seketika terlepas karena dia terkena sisi pedang. Settt!!“Aarrgkkh, Aryan!!” Iblis itu tak terima saat tangannya terluka, kali ini naga hitam mengeluarkan apinya.Dia menyemburkan api ke tubuh iblis tersebut. Akhirnya ibl
Pusaran salju yang membuat Laila menjadi beku, Aryan merasa bersalah. Jika jurus itu tidak dikeluarkan olehnya maka tak akan terjadi pada Laila. “Laila maafkan aku ya,” ucap Aryan sambil berbisik di telinganya. Air mata Aryan tak terasa menetes dan jatuh di wajah Laila, dia pun membuka matanya dan berkata, “oh, sudahlah Aryan,” Aryan menyeka air matanya, hingga tak terlihat kembali kesedihannya di depan Laila. Dia berusaha menyembuhkannya dengan kekuatan penuh. Saat Aryan sedang konsentrasi, seseorang melihatnya dari kejauhan. Dia menyampaikan sesuatu sedikit berbisik, “Aryan, semoga kamu bisa mengatasinya.” Seketika Laila terbatuk-batuk, dia mengeluarkan darah dari mulutnya, lalu dia melirik Aryan. Tampak dari wajahnya sangat lelah. “Aryan ...” sapa Laila. Aryan tersenyum namun, tiba-tiba dia terjatuh membuat Laila kebingungan. Sebab baru kali ini dia terlihat lelah. Seseorang yang mengintip merasa sedih saat melihatnya. Dia menggerutu, “bagaimana cara aku menolongny
“Jangan takut Aryan,” Pria mungil tersebut memberikan sebuah dorongan kepada Aryan yang tampak sudah waspada. “Hem, siapa kalian?” Pria yang tampak sedingin salju itu mendekati Aryan, lalu memintanya agar untuk tenang. Ketika tangannya menyentuh bahunya, Aryan merasakan dingin yang sangat amat. Menjalar ke tubuhnya hingga ke dasar kepalanya. Aryan tak percaya, karena tubuhnya seperti menerima sesuatu, “apa yang kau lakukan?”“Aku memberikan sebuah kekuatan untukmu,” ujarnya.“Oh, kenapa kau berikan padaku?”“Sebuah amanat,”Dia pun menghilang dan meninggalkan tempat tersebut. Aryan hanya bisa diam memperhatikan dia pergi. Dari kejauhan Laila berlari mendekatinya, dia mengajak Aryan untuk meninggalkan tempat tersebut. “Ayo Aryan, kita harus segera pergi dari sini!”Aryan yang masih tampak bingung namun, tetap menurutinya. Laila tak menjelaskan sedikit pun mereka menjauh dari tempat tersebut, tapi apa yang terjadi di luar expetasinya. Mereka justru menunggu di tempat yan
Aryan teriak melihat Laila tidak berdaya, akhirnya dia juga berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan cengkeraman makhluk itu. Beberapa detik Aryan terdiam, akhirnya dengan kekuatannya, suasana berubah mencekam, langit menjadi gelap. Aryan pun berubah menjadi besar bak raksasa, dengan bola matanya berubah menjadi biru. Tentakel tersebut hancur berkeping-keping. Sementara Laila yang terlempar segera Aryan tangkap. Dhuaarrr!!Tentakel berserakan di tanah, tampak ada yang masih bergerak-gerak. Seperti ekor cecak yang terlepas. Aryan melihat itu seperti jijik, “Oeeaakk!!” Jasad Ari pun hancur seketika namun, tiba-tiba ruh Ari mendekati Aryan sambil tersenyum.Dia mengatakan sesuatu, “terima kasih Aryan, sekarang lebih baik kau pergi jauh bawa Laila, tinggalkan semua tentang dunia persilatan!”Aryan bingung dan masih memikirkan ucapan Ari, “bagaimana dengan kutukan kain kafan itu?”“Sudahlah, nanti kau akan tahu bagaimana mengatasinya.” seketika itu juga Ari menghilang, Akhirnya A
Semua mata memandang asal suara tersebut, mereka terkejut kedatangan seseorang yang juga diseganinya. “Betran! Buat apa kamu ke sini?” tanya Alfred. “Aku akan memberi tahu siapa kau!” ucapnya. Namun, sebelum Betran kembali bercerita, semua pengawal Alfred mengusirnya. Aryan yang tidak mengetahui kejadian itu hanya bisa diam. Sementara Laila demikian, dia juga menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. “Ada apa itu tuan?” tanya Aryan. “jangan panggil tuan, tapi Ayah.” jawab Alfred. Aryan hanya mengangguk kembali, saat itu dia melihat Laila yang berdiri sendiri. Akhirnya dia memanggil Laila.“Kesini nak!” panggil Alfred. Laila mendekatinya, tepat di hadapan Alfred. “kamu cantik sekali, siapa namamu nak?”Laila tersenyum, lalu menjawab, “Laila.” “Hem, nama yang bagus sekali.” Laila di gandeng ole3h Alfred, sedangkan pengawalnya dia perintahkan untuk memanggil pelayan wanita. “Kamu panggil Nani untuk membantu Laila membersihkan dirinya. Lalu siapkan kamar untuknya!” per
“Aryan!?” Mata Alfred terbelalak saat melihat kekuatan Aryan, dia tidak menyangka kalau ternyata Aryan punya ilmu bela diri yang bagus. Ada terbersit di otaknya, agar dia bisa terus menyayangi Aryan. ‘Sepertinya aku bisa berlindung dan memberi kepercayaan kepada Aryan’ batin Alfred saat itu.“Kalian jangan berani mendekati ayahku! Bayar saja utangmu tuan!!” Seru Aryan.Klien Alfred seketika memberikan uang senilai 1,3 Milyar di dalam sebuah koper. Aryan mengambil uang tersebut dan memberi salam pada mereka.“Jika kalian masih ingin berbisnis segera hubungi kami!” Aryan meninggalkan klien ayahnya, lalu dia mengajak Alfred untuk kembali. Para pengawal kagum akan kehebatannya. “Terima kasih Aryan, ternyata ayah tidak sia-sia membawamu.” Ujar Alfred. Aryan hanya mengangguk dia hanya ingin melihat siapa sebenarnya Alfred itu. Apa dia mengembangkan bisnisnya dengan baik atau dengan kejahatan. Mereka pun kembali pulang, kali ini Aryan di bawa ke sebuah tempat. Tampak tempat itu
Aryan sampai tidak bisa berkata-kata lagi, dibalik kasih sayangnya ternyata Alfred adalah seorang psikopat. Setelah perubahan itu Alfred menelan gadis itu, dia di lahap secara tidak manusiawi. Ggrrkhhh!!Arrrgghhh!!Semua manusia yang menemaninya hanya tersenyum, sementara Aryan ingin muntah. ‘Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan?’ batin Aryan.Aryan masih kebingungan apa yang harus dia lakukan nanti, apa harus pura-pura tidak tahu. Agar bisa menyelidikinya apa sebenarnya yang terjadi, dan mengetahui siapa dia sebenarnya. Mungkin harus seperti itu, padahal dia keluar dari desa di mana kakeknya tinggal dulu untuk meninggalkan hal tentang mistis. Namun, justru ini sebaliknya.Bugkkhh!!Aryan terjatuh dari tempat dia mengintip Alfred, dengan segera anak buahnya mencari sumber suara tersebut. “Siapa itu!!” seru mereka. Lalu mereka berbondong-bondong mendekati tempat persembunyian Aryan. Dengan segera Aryan bangun lalu meninggalkan tempat itu. “Hampir saja,” Aryan bernafas
Laila segera menolong Alfred yang terkena pukulan. Namun, anehnya tidak terjadi apa-apa justru sebaliknya. Lawan Alfred terhempas Laila yang melihatnya kebingungan. ‘Ada apa dengan Alfred? Siapa sebenarnya dia?’ hati Laila berkata-kata. “Alfred! Ternyata kau masih seperti yang dulu!” Ucap orang itu.“Aku akan seperti yang dulu, asal kau tahu tidak ada gunanya kau mengancamku!!” serunya. Laila terdiam, dia hanya bisa menunggu apa yang akan di lakukan mereka dan ayah angkatnya. Ternyata mereka mempunyai hubungan rekan kerja yang agak rumit. Saat pikiran Laila mencari kebenaran tiba-tiba dia terkena sebuah pukulan dari lawan, hingga dia sendiri terkena dampaknya. Buugkkhh!!“Akkhhh!!” “Laila ...” panggil Alfred.Para pengawal Alfred mendekati lawannya, lalu membantu Laila yang terjatuh. Kemarahan Alfred semakin memuncak saat melihat Laila terluka.Alfred mendekati mereka lalu memberikan sebuah pukulan angin dan berseru, “kurang ajar kalian!!!” Booommm!!Semua seketika
Aryan masih menunggu kehadiran sosok yang akan muncul di hadapannya. bau yang menyengat membuat dia mual.“Keluarlah kalian! Tidak usah ragu menampakkan wujud kalian.” Ujar Aryan. Tapi tak ada satu pun yang tampak, atau muncul di hadapannya. Aryan memutuskan untuk istirahat sejenak. Saat ini tubuhnya sangat lelah, dia memilih dipan yang berada dekat jendela. Tak lama dia pun terlelap, Aryan tidak mengetahui kalau sebenarnya dia sedang di perhatikan oleh sosok yang mengerikan. Di lain tempat, Laila sedang berusaha memberi arahan kepada anak buahnya. Sebab mereka belum pernah mengalami hal tersebut.“Kalian semua, coba untuk istirahat ya. Aku mau melihat ruangan obat-obatan.” Kata Laila. Laila meninggalkan mereka, dia merasa tempat ini tidak cocok untuk manusia. Dia juga melihat hal aneh saat menuju ruangan tersebut. Hari tak terasa sudah menuju malam, Laila membuka sebuah guci yang terasa masih ada isinya. “Hem, ini sepertinya sudah tidak layak di pakai,” ujar Laila sambil menci
Tampak sesuatu yang dia dapatkan, Aryan mencoba mengambilnya. Sebuah bungkusan yang di bungkus oleh kain berwarna hitam. Dia coba mengambilnya, tapi baru saja dia menyentuhnya sebuah serangan mengenainya. Breeeett!!“Akhhh ...!!” Aryan teriak kaget saat ini, bingung kenapa seperti ada makhluk yang tinggal di dalam bungkusan tersebut. Begitu dia duduk lalu, berdiri sosok tubuh yang besar dan tinggi. ‘Selalu sosok seperti ini yang aku dapatkan’ ujar Aryan dalam hatinya. Dia mengingat sesuatu bahwa musuh utamanya adalah Jin Marid. Itu adalah pengikut Sudiro, Aryan paham, kalau dia sedang dipermainkan dengan makhluk gaib. “Keluar kau iblis!!” seru Aryan. “Ha-ha-ha, ternyata semakin lama kamu semakin pintar ya.” Ucapnya.Aryan mencoba melihat dengan jelas, karena sosok itu tertutup oleh cahaya yang ada di kamar. Plaak! Buugk!!Pintu jendela dan kamar tertutup kembali oleh kekuatan Jin tersebut. Aryan pun terkunci di dalamnya. Melihat hal tersebut membuat Aryan, bergeming. Dia m
Mereka akhirnya masuk ke padepokan, Aryan mengikutinya dari belakang. Laila pun berlari mencari tempat persembunyian. Sebuah badai pasir datang menerjang, mereka berlari secepat kilat. Namun, badai itu tidak bisa di hentikan. Aryan pun membuat perlindungan kepada mereka, dia mencoba melindungi dengan sebuah jurusnya. “Cepat kalian masuk ke gelembung itu!!” seru Aryan.Semua pun ikut berlari segera berlindung, saat badai itu selesai tampaklah wujud asli dari badai tadi. Seekor ular derik raksasa, membuat mereka semakin takut menghadapinya. Karena ular ini memiliki bisa lewat ekornya. “Bagaimana ini Aryan? Aku belum pernah menghadapinya,” tanya Laila.“Kamu tenang saja, kita cari cara menghabisinya.” Jawab Aryan. Aryan pun memperhatikan gerak –geriknya ular tersebut, dia mencoba melindungi mereka. Dengan keluar dari gelembung tersebut, dia melompat ke udara. Ular itu mengejar Aryan, dengan sengaja Aryan menjauh dari tempat tersebut, dia baru ingat ular itu takut dengan api.S
Berhenti!!Aryan melihat siapa yang menghadangnya, orang yang dia kenal. Rasa tak percaya karena di hadapannya sahabatnya sendiri. Kematiannya di saksikan oleh kedua matanya. Hari ini tampak segar bugar namun, dia ingat kalau sewaktu-waktu itu akan terjadi. Dunia yang sedang dia hadapi adalah dua alam. Alam gaib dan alam nyata, mau tidak percaya itu yang sedang di hadapinya. “Ari,” nafas yang di tahan oleh Laila.Tatapan tajam Ari tak mampu untuk dilawan oleh Laila, akhirnya dia menunduk. Sedangkan Aryan berusaha mendekatinya, “kau Ari? Atau iblis yang menyamar?“ “Ha-ha-ha-ha ... Aryan dengar ya. Dunia ini bisa saja aku ubah. Kau tak percaya ini aku?“ Ari bertanya. “Dari caramu bicara sudah cukup atas jawaban aku.”Aryan mundur dan bersiap untuk menghadapi serangan yang tiba-tiba akan mendarat. Benar saja saat itu rombongan anak padepokan keluar entah dari mana, padahal tadi tampak sepi dan lengang.“Serangg!!” Semua menyerang Laila, Aryan dan anak buahnya. Namun, anehnya anak p
Serangan itu membuat anak buah Aryan kebingungan, lawan yang mereka hadapi adalah makhluk yang tidak harus mereka temui. Grrrkkhhh!Suara yang keluar dari mulut tersebut, makhluk itu tidak sendiri. Ada beberapa yang mendekati mereka dengan melayang. Laila ikut membantunya, perjalanan kali ini amat sulit. “Kalian harus waspada!” seru Aryan. “Baik tuan,” Semua melanjutkan perjuangan mereka, kali Aryan bergegas melumpuhkan mereka. sebab dia tak ada waktu untuk semua ini. Dia ingin menuntaskan semua apa yang telah terjadi. Bukan selesai tapi justru perlawanan di antara mereka semakin panas. Sosok yang mengerikan keluar dari dalam tanah. Seolah-olah mereka terpanggil untuk mengalahkan Aryan. Aryan tertegun begitu melihat mereka sudah bersiap menghabisinya, dengan mata elangnya, dia mencari kelemahan mereka. Makhluk itu berubah menjadi serigala buas yang menerkamnya lalu menerjangnya. Ggrrkkkhh, aaakkhh!!Aryan melawan sekuat tenaganya, dia mengeluarkan pedang, sinar dari pedang
Saat Aryan mendekatinya, sesuatu keluar dari peti itu. Sebuah arwah mendekati Aryan sambil tersenyum meminta sesuatu. “Aryan, lepaskan kami. Bantu kami untuk pulang.” Ucapnya sambil menunggu.“Bagaimana caranya kek, sementara aku sudah pernah mencobanya, tapi gagal terus.” Ujar Aryan pasrah. Pak tua itu coba menyentuh Aryan, “ Aryan, coba sekali lagi, kamu temukan jasad kami di sebuah tanah kosong dekat rumah Sudiro.” Aryan berpikir lagi, ‘apa mungkin aku harus kembali ke desa itu?’ tampak keraguan di wajah Aryan. Arwah itu terdiam begitu melihat wajah Aryan berubah saat berpikir. Lalu dia juga memberitahu sesuatu kalau kain kafan itu harus dia pakai, guna menghancurkan semua kutukan. “Aryan cepat lakukan, kami sudah tidak tahan di sini. Kami merasa terpenjara.” “Baiklah kek, akan aku usahakan nanti.” Tak lama arwah itu menghilang, Aryan bersiap-siap untuk kembali ke tempat Sudiro. Dia keluar dari kamar memberitahu anak buahnya dan Laila. Untuk kembali ke desa menyelesaikan
Sosok itu menyeramkan bagi orang yang tidak mengenalinya. Dari gerak – geriknya Laila sangat kenal siapa dia. “Aryan!” Aryan hanya tersenyum, lalu dia mencoba melindungi Laila, begitu dia melihat Alfred, dia mengendongnya membawa pergi dari tempat tersebut. Aryan pun mengubah tubuhnya kembali seperti semula. Mereka pergi ke rumah sakit segera membawa Alfred ke ruangan operasi. Mereka masih menjalani hidup semestinya, hanya saja permasalahan ilmu turunan yang membuat Aryan terjebak di dalamnya. Tak lama dokter keluar dari ruangan tersebut menyatakan kalau berhasil menyelamatkan Alfred. “Hufftt, syukurlah. Terima kasih Dokter.” Aryan dan Laila bernafas lega. Dokter meninggalkan mereka, Laila mencoba mendekati Aryan bertanya apa yang terjadi dengan dirinya saat ini. Aryan hanya melihat Laila dalam-dalam, dia merasa itu belum pantas di ceritakan. Laila masih menunggu jawaban atas pertanyaannya. Sementara Aryan tidak menjawabnya. Jika Aryan tidak menjawab itu artinya
Aryan sempat melihat Alfred, dia melihat namun, dengan suara geraman. Alfred mencoba menenangkan Aryan agar jangan membunuh pria tersebut. Dia menginginkan jawaban atas semua pertanyaannya.Akan tetapi Aryan tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Alfred. Dia tetap mencengkeram leher orang tersebut. Anehnya Aryan berubah menjadi sosok yang menakutkan. “Aryan, lepaskan jangan sia-sia kan kebaikan yang ada di dirimu. Lawan sisi buruknya!” Teriak Alfred.Mendengar suara Alfred yang sedikit kencang, membuat Laila keluar mencarinya. Laila pun menemukan suara tersebut. “Aryan,” desisnya. Dia mendekati Alfred untuk mencari tahu apa yang di lakukan oleh Aryan. Alfred kaget saat Laila sudah berada di dekatnya. Laila mencoba bertanya, “apa yang di lakukan Aryan, ayah?!” Alfred menoleh, melihat Laila lalu dia memberi tahunya agar Aryan menghentikan semua itu, jangan melakukan kesalahan yang akan dia sesali seumur hidup.Laila mencoba menenangkan Aryan, tapi dia hanya melihat menatap d
Aryan mencoba melihatnya dengan mata yang jelas, dia juga mencoba menyentuhnya. Tapi sentuhannya tidak mengenai, tembus pandang. “Siapa kau? Ada apa denganmu?” Sosok itu tidak menjawab, lalu dia mendekati Aryan. Saat itu juga Aryan seperti orang kesakitan. “Aaarrkkhhh!” Mata Aryan merah seperti darah. Kamarnya yang terang berubah menjadi gelap. Aryan pun seperti sedang di luar bukan berada di kamarnya. Dia melihat keliling yang sedang berada di sana. ‘Aku di mana?’ batinnya.Dia mencoba menyelusuri jalan yang berada di dekatnya. Tampak manusia sedang di ikat dan di siksa. Seorang wanita paruh baya. “Siapa kau?” tanyanya dengan lembut.Tubuhnya yang memar dan biru, banyak bekas luka cambukkan. Akhirnya Aryan mencoba melepaskannya, tampak raut wajahnya yang menyedihkan membuat Aryan iba. “Siapa kau sebenarnya? Kenapa berada di sini?* Aryan bertanya sambil melihat sekitar. Dia mencoba mencari jika ada seseorang di sana. Namun, tak ada satu manusia yang tampak. “Ba-bantu ak