Share

27. Tak Mau Menyerah

Sebelum menuju bandara I Gusti Ngurah Rai, Kaivan menyempatkan diri membelikan oleh-oleh untuk putra Amirah Lashira. Sebuah layangan besar dan aneka macam sampai sesak tas belanjaan mereka berdua.

"Mas, sudah dong belanjanya, ini sudah terlalu banyak untuk anak sekecil Bagaskara," protesnya kesal.

"Tenanglah Ra, kan nanti tinggal ditaruh di dalam kabin saja," bujuk CEO Kaivan. "Atau kapan-kapan kita pergi berlibur ke Bali bersama Bagas sekalian, mumpung putramu belum masuk sekolah."

"Iya, kapan-kapan saja ga usah dipikirkan sekarang, Mas," sahut Amirah membantu meletakkan tas belanjaan ke dalam bagasi mobil. Acara pesta pembukaan hotel kemarin telah selesai. Pagi tadi mereka berolahraga di tepi pantai dilanjutkan parasailing dan snorkeling.

"Kurang puas, Ra," rayu Kaivan. "Lain kali kita menginap lebih lama dan ajak Bagas pasti sangat senang."

"Memang itu maunya, Mas!" omel Amirah. "Besok kan kita sudah harus bekerja lagi, ayo kita pulang sekarang, nanti kemalaman sampai di rumah."

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status