Share

32. Bertemu Pria Kejam

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2023-08-22 17:51:07
"Pak, boss Gallen memanggil Anda ke ruangan beliau."

Seorang staff yang masuk setelah mengetum pintu dan membuat aktivitas panas yang dilakukan Keenan kepada istrinya terhenti, memberi tahu dengan sopan bahwa ada pekerjaan mendadak yang baru saja diperintahkan Gallen untuk dikerjakan Keenan.

"Hah? Oh, oke. Oke. Aku akan segera datang," jawab Keenan dengan buru-buru karena sang boss adalah orang yang sangat on time dan teliti, pria itu paling tidak suka dibuat menunggu, apalagi oleh bawahannya.

Staff yang memberi tahu hal itu kepada Keenan mengangguk dan pamit keluar, sementara Keenan menoleh kepada Nilam yang beberapa saat lalu tanpa sengaja dia dorong mundur karena terkejut ada ketukan pintu tiba-tiba.

"Lam, tunggu di sini dulu, ya. Aku ada pekerjaan sebentar."

"Iya, Mas. Santai aja."

Nilam menjawab dengan tersenyum sementara Keenan setelah meremas pelan tangan Nilam, segera berjalan keluar ruangan untuk menemui sang boss yang berada di lantai atas kantor ini.

Nilam menunggu Keena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   33. Difitnah Jihan

    Nilam pulang dan mencoba melupakan kekesalannya pada Gallen, atasan Keenan yang telah membuat dia sakit hati dengan perkataannya yang nyelekit. "Dia tahu apa memangnya? Seenaknya saja mengatakan kalo aku nggak berani mengambil pilihan, huh! Semoga aku tidak bertemu dia lagi!"Nilam bersungut-sungut sendiri dan mengusir ucapan pedas Gallen dari kepalanya. Untuk membuat dirinya tenang, akhirnya Nilam melakukan perawatan tradisional yang biasa dia lakukan untuk membuat tubuhnya menjadi glowing, untuk menyambut kedatangan Keenan suaminya nanti malam. Dia masih sangat yakin bisa membuat Keenan bertahan dengannya dan memutuskan untuk mengambil hati Keenan dengan tubuhnya, seperti yang biasa dia lakukan selama ini. Dan begitu Keenan pulang, yang disambut Nilam dengan baju seksi dan tubuh yang sudah dirawat dengan baik seharian, ekspresi Keenan cerah, membuat Nilam merasa bangga telah berhasil membuat suaminya sumringah begitu pulang ke rumah. "Nilam, Nilam, kamu memang tidak pernah memb

    Last Updated : 2023-08-22
  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   34. Ditalak Keenan

    Pipi Nilam seketika tertoleh ke samping karena tamparan keras yang dilayangkan Keenan padanya. Nilam yang tak tahu apa-apa, memegang pipinya yang terasa perih dan memerah, sambil memandang Keenan dengan tatapan ning. "M-Mas... apa—"Keenan melotot padanya sebelum Nilam menyelesaikan pertanyaan, dengan mata mendelik dan tangan menunjuk-nunjuk ke arah Nilam, Keenan berteriak dengan penuh amarah. "Kamu... dasar wanita tak tahu diri! Berani-beraninya kamu, ya!! Ternyata selama ini kamu telah kongkalikong sama ibu buat ngebohongin aku!"Nilam yang masih memegangi pipi yang terasa perih akibat tamparan keras dari tangan kekar Keenan, semakin kebingungan. "Ibu? Apa maksudmu, Mas? Kongkalikong apa? Aku nggak ngerti sama sekali, kenapa kamu tiba-tiba pulang, nampar aku dan nuduh aku kongkalikong sama ibu? Sebenarnya apa yang terjadi, Mas???"Nilam menanyakan hal itu dengan wajah meringis menahan sakit, baru sadar bahwa ujung bibirnya robek dan sedikit berdarah karena tamparan dari Keenan t

    Last Updated : 2023-08-22
  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   35. Lebih Memilih Pelakor

    Saat orang tua Keenan tahu bahwa putranya tiba-tiba menceraikan dan mempulangkan Nilam ke rumah kakaknya tanpa memberi tahu mereka, orang tua Keenan buru-buru berkunjung ke rumah Keenan untuk menegur sang anak. "Keenan, apa-apaan ini? Kenapa kamu malah menceraikan Nilam tanpa memberi tahu apa pun kepada kami?!"Keenan yang menyambut kedatangan orang tuanya dengan dingin, hanya membalas dengan ketus. "Nggak usah ikut campur urusanku lagi, Ayah, Ibu. Aku nggak mau jadi boneka kalian lagi."Kedua orang tua Keenan saling pandanh dengan tatapan tak mengerti mendengar jawaban Keenan, dan sang ibu pun bertanya apa maksud Keenan mengatakan hal seperti itu. "Boneka? Apa maksudmu dengan boneka? Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi!"Keenan tersenyum sinis melihat ibunya yang tampak terkejut dengan ucapannya, lalu menjawab dengan suara dingin. "Apa ibu pikir bisa membohongi aku selamanya? Hah, sayang sekali, kebohonganmu sudah terbongkar sekarang, Bu! Aku sudah tahu semua kebenaran di balik

    Last Updated : 2023-08-22
  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   36. Permainan Liar Dengan Jihan

    Keenan mengatakan hal itu engan kening berkerut dalam, terang terangan menunjukkan ekspresi tak suka atas pertanyaan Jihan tersebut.Sialnya, suara Keenan yang marah terdengar hot dan seksi di mata Jihan.Hanya mendengar seperti itu saja, jiwa Jihan bergejolak untuk menaklukkan pria ini di atas ranjang.Toh sudah berapa lama dia tidak disentuh lelaki? Setelah kabur dari Will, Jihan puasa bercinta, sehingga keinginan itu begitu menggebu sekarang, apalagi saat mendengar kata Keenan yang ingin dihibur. Jihan buru-buru menanggapi ucapan Keenan dan tersenyum lebar, berbisik lembut dengan desahan menggoda."Jadikan aku PSK pribadimu malam ini, Keenan. Aku temanmu, bukankah tugas teman adalah menghibur temannya yang sedang bersedih?"‌Keenan hanya menjawab 'hmmm' dan mematikan telepon. Begitu mereka bertemu di lobi hotel yang dipesan Jihan, Jihan menyambut kedatangan Keenan dengan sumringah, menempelkan gundukan miliknya yang tidak begitu besar di lengan Keenan, Keenan melirik mantan istri

    Last Updated : 2023-08-22
  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   37. Nilam Ditampar!

    Larut malam, Nilam terbangun karena ponselnya berbunyi, sebuah chat dari nomor tak dikenal, masuk ke dalam pesan WhatsApp-nya. Keningnya berkerut dalam saat membaca chat dari orang tak dikenal, disertai sebuah foto di mana ada suaminya, yang masih dalam proses perceraian dengan dirinya, tengah ttertidur lelap di sebuah ranjang dengan tubuh yang hanya tertutup selimut, bersandar dengan seorang wanita yang sangat sangat Nilam kenal. Itu adalah Jihan. Isi chat nya pun sangat provokatif. "Kamu bisa lihat, kan, sekarang? Gimana, Nilam? Aku bener, kan? Kamu bakal diusir Keenan dan aku yang gantiin tempat kamu. Emang dari awal, yang lebih cocok jadi pendamping Keenan itu aku, bukan kamu."Kantuk Nilam hilang seketika, berganti dengan kemarahan dan kekecewaan saat melihat foto dan isi chat itu. "Apa ini...?! Kami belum sah bercerai tapi dia sudah tidur dengan wanita lain?! Mas Keenan, kamu benar-benar keterlaluan!" serunya sambil memandang foto yang dikirim Jihan dengan tangan gemetar he

    Last Updated : 2023-08-22
  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   38. Bertemu Gallen

    Arrrggghhh, kenapa aku satu lift lagi sama dia? Apakah kantor ini hanya memiliki satu lift saja?!'Nilam mengumpat dalam hati dan buru-buru berdiri membelakangi Gallen karena tak mau pria itu tahu bahwa dia sedang menangis, sehingga akan mendapatkan kata-kata kejam yang membuat Nilam semakin sakit hati. Lift tertutup dan berjalan ke lantai bawah, Nilam masih berdiri di pojokan menjauh dari Gallen dan sibuk mengusap air matanya, berusaha menangis tanpa suara agar tidak diketahui Gallen. Untungnya Gallen tak mengatakan apa pun dan berdiri tegap memandang ke arah depan, hal itu membuat Nilam lega, karena tidak mendapat kata-kata pedas dari pemilik perusahaan suaminya ini. Beberapa saat kemudian pintu lift terbuka, menandakan kalau keduanya sudah sampai di lantai yang mereka tuju. Sebelum berjalan keluar, Gallen tiba-tiba mengambil sesuatu dari balik saku jas, sebuah sapu tangan berwarna hitam dengan bentuk yang sangat elegan dan mewah, lalu memberikan benda itu kepada Nilam. "Nih, p

    Last Updated : 2023-08-22
  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   39. Apa Pria Ini Takdir Baru Nilam?

    "Mungkin ini shock yang terjadi setelah kecelakaan, tolong Anda jangan terlalu mengejutkan dirinya dan berilah penjelasan yang lembut tentang apa yang terjadi saat dia kembali sadar nanti, Tuan Muda."Dokter yang dipanggil oleh Gallen, menjelaskan kondisi Nilam dengan sopan. Gallen hanya bisa menarik napas panjang.Dia menyugar rambutnya ke belakang dengan ekspresi lelah, memandang seorang perempuan muda yang kini kembali terbaring tak sadarkan diri di atas kamar tidur rumah sakit."Kenapa sejak tinggal di kota ini, aku terus terlibat peristiwa yang merepotkan, sih?" desahnya lelah.Ini hari kesepuluh sejak dia dipanggil oleh kakeknya ke kota ini karena akan diangkat sebagai direktur utama hotel yang dikelola sang kakek.Sejak hari pertama, dia terus mendapatkan masalah, berurusan dengan staff hotel yang korup dan para penjilat, sangat melelahkan.Lalu, mobil yang dia kendarai menabrak wanita ini saat sedang dalam perjalanan pulang dari hotel, mengakibatkan dia koma sehingga dirawat d

    Last Updated : 2023-08-22
  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   40. Menampar Pipi Tuan Direktur

    Nilam seperti kehilangan akal sehat, saat kini tengah duduk di sebuah ruangan super mewah dengan interior luar biasa, milik seseorang yang beberapa saat lalu dia tampar pipinya.Wajah wanita cantik itu sedikit memucat saat melihat plakat di depan meja pria itu, ada tulisan jabatan PRESIDEN DIREKTUR di sana.Gallen, pria yang telah ditampar Nilam pagi tadi, duduk dengan nyaman di kursi milik Presiden direktur, menatap Nilam tanpa ekspresi."Nona Nilam."Suaranya berat saat memanggil Nilam, matanya yang tajam menatap lurus ke arah wanita itu, mengirimkan intimidasi.Namun, bukannya takut atau terintimidasi, Nilam malah menghela napas panjang.Pasalnya, gaya seperti itu mengingatkan dia pada seseorang pria yang sangat dibencinya, Keenan. Gayanya yang dingin dan mengintimidasi membuat Nilam muak, dia teringat pada sosok yang menghancurkan hidupnya dan mengantarkan Nilam pada penderitaan panjang. "Langsung katakan saja apa maksud tujuanmu, kalau kau ingin memberiku 100 juta seperti yang

    Last Updated : 2023-08-22

Latest chapter

  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   47. Sebenarnya Hubungan Kita Apa?

    "Siapa yang sedang menggoda—"Nilam tidak bisa melanjutkan ucapannya karena telunjuk Gallen yang kini berada di bibirnya, memberi isyarat pada wanita itu agar diam. "Di mataku, kamu sedang menggoda seorang pria tadi," jawab Gallen, berbisik di samping telinga Nilam. Karena jarak di antara mereka yang begitu dekat, Nilam merasa kesusahan bernapas, apalagi saat aroma harum khas Gallen menyerbu indra penciumannya. "Hey, Nil."Gallen yang masih memenjara tubuh Nilam dengan kedua tangan, memanggil wanita itu dengan suara dingin."Ya, Mas?"Gallen memegang dagu Nilam sehingga membuat Nilam mendongak untuk menatap tengah matanya, begitu pandangan mereka saling bertemu, Gallen yang tampaknya masih marah, berkata dengan mata sedikit menyipit."Jangan senyum-senyum genit ke pria lain selain aku. Sugar Daddy-mu ini nggak terima, ngerti?" titahnya dengan suara tajam tanpa bisa dibantah.Kening Nilam berkerut mendengar ucapannya tersebut, dia pun menatap mata yang kelihatan marah itu dengan pen

  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   46. Gallen Cemburu

    Anehnya, jauh di dalam lubuk hati Nilam, dia malah menunggu lagi moment seperti malam itu.Wanita itu juga merasa jika di pertemuan kedua ini Gallen meminta dilayani lebih jauh, maka dia mungkin dengan rela akan memberikannya.Bagaimana pun juga, sebagai sugar baby, Nilam sudah menghabiskan uang Gallen puluhan juta, jadi dia merasa tak enak hati kalau tidak memberi imbalan apa pun.Sayangnya, sampai detik ini, Gallen tak pernah membutuhkan jasanya lagi.Dia seperti dibuang untuk kedua kalinya."Hey, Nil. Kamu ini nggak butuh apa pun apa giman? Kenapa kamu hanya menggunakan uangku untuk makan, gunakanlah berbelanja baju dan yang lainnya sekali-kali."Suatu hari Gallen mengirim pesan yang lumayan panjang untuk Nilam, kesempatan itu tidak diabaikan oleh Nilam yang yang secara aneh merindukan pesan-pesan singkat pria tersebut.Beberapa hari ini memang Gallen tak mengirim chat apa pun, mungkin dia sangat sibuk. Pria seperti Gallen kan super sibuk, jadi Nilam memahami keadaannya.Nilam buru

  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   45. Sugar Daddy Posesif

    Gallen menyeringai senang saat bibir Nilam menyentuh bibirnya sekilas ketika hendak mengambil black card, sementara gigi wanita itu kini menggigit ujung black card di mulut Gallen untuk mengambilnya."Gunakan sepuasmu."Ucapannya tersebut dilontarkan oleh Gallen dengan senyum lebar, sementara Nilam menatap black card yang kini berada di tangannya tersebut dengan mata berbinar-binar.Dulu saat menikah dengan Keenan, dia hanya pernah memegang kartu seperti ini tanpa bisa menggunakannya karena Keenan suami yang pelit, tapi sekarang dia bisa mendapatkannya dengan mudah, benda di tangannya itu seperti harta karun baginya.Seandainya dia sudah melupakan rasa malu, mungkin Nilam akan menciumi black card pemberian Gallen, tapi tentu saja Nilam masih memikirkan image-nya yang mungkin sudah tak tersisa di mata Gallen setelah dia menggigit black card dari mulut pria arogan yang memiliki kepribadian aneh ini. Gallen yang menatap puas Nilam karena berhasil menjatuhkan harga diri perempuan sombong

  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   44. Gigit Blackcard Ini Kalau Mau Uangku

    "Kau kayaknya lagi butuh uang banget, ya? Karena itu kamu datang ke sini begitu cepat?"Gallen, berbisik dengan suara rendah di belakang Nilam. Nilam segera berbalik dan memandang wajah tampan dengan hidung mancung tersebut seraya menelan ludah."L, lalu, apa yang harus kulakukan agar mendapatkan uang darimu?"Dia tergagap, sejujurnya, sampai detik ini tak tahu apa yang membuat Gallen tertarik padanya.Wajah cantiknya?Nilam memang cantik sejak rajin memakai make up dan skincare, tapi tak secantik itu sampai membuat seorang Gallen, pria muda kaya raya yang sudah biasa dikelilingi wanita super cantik, tertarik padanya.Buktinya, beberapa hari ini Gallen telah mengabaikan dirinya. Mungkin pria itu sudah menemukan partner yang lebih cantik. Atau trauma nya sudah sembuh. Lalu apa yang sebenarnya membuat pria ini tertarik dan memanggilnya kembali malam ini?Body-nya?Ah, buah dada yang dimiliki Nilam memang sedikit besar, tapi juga tak sebesar itu sehingga membuat pria tergila-gila.Lalu

  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   43. Jatuh Ke Pelukan Sugar Daddy

    Namun, hidup seperti surga bagi Nilam, di mana dia hanya perlu menyodorkan bibir pada Gallen dan mendapatkan uang yang banyak, tidaklah berlangsung lama.Entah karena apa, pria muda tampan itu seakan membuangnya dan tak pernah mengenal dirinya sama sekali.Bahkan ketika Nilam kebetulan di tempat yang sama, Gallen sama sekali tak menoleh kepada Nilam, tatapannya dingin dan menganggap Nilam seperti lalat atau apa pun yang mengganggu dirinya.Padahal Nilam pernah, sudah berdandan secantik dan semenarik mungkin, tapi tetap saja, Gallen tidak menoleh padanya.Ini sangat aneh.Apakah dia sudah bosan?Apakah dia melakukan kesalahan yang tak disadari dan menyinggung perasaan pria itu?Pertanyaan itu terus berputar, tapi tak menemukan jawaban.Tatapan dingin dan acuh tak acuh, disertai wajah muram seperti tak tertarik, adalah tatapan khas Gallen pada orang yang menurut dirinya tak penting, Nilam merasa sedikit sakit hati saat akhirnya ditatap seperti itu oleh Presdir muda tersebut.Padahal saa

  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   42. Pria Kaya Yang Aneh

    "Tentu saja," jawab Gallen dengan enteng, menatap Nilam dengan ekspresi malas."Kamu sama saja telah kubeli seharga 600 juta, setelah dipotong 100 juta atas permintaan ganti rugimu tadi. Jadi, bukankah posisimu sekarang nggak lebih dari sebuah barang di mataku?"Mendengar itu, Nilam tak bisa berkata-kata, melihat ke arah Gallen sebelum kemudian menatap pakaiannya sendiri."Kamu sungguh-sungguh ingin aku melepas semua ini?"Gallen hanya mengangkat satu alis, duduk di kursinya dengan menopang dagu."Yah, sisakan pakaian dalam, aku nggak ingin mataku yang suci ini ternodai."Nilam hanya mendengus sesaat ketika mendengar Gallen menyebut bahwa areas sensitifnya membuat matanya ternoda.Belajar dari pengalaman sebelumnya, semakin dia mengelak maka si berengsek ini akan menghukum lebih kejam, karena itu, tanpa mengajukan protes, Nilam mulai membuka kancing kemejanya satu persatu.Meski dengan perasaan dongkol bukan main.Satu kancing, dua kancing, sudah terbuka, ketika tangan Nilam menyentuh

  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   41. Merayu Gallen

    Nilam mendesah.Matanya menatap sayu pada Gallen,Dengan wajah sedih dan terlihat sangat putus asa, Nilam mengucap kata-kata yang keluar dari mulutnya."Kamu tahu sebagai pegawai rendahan, aku nggak mungkin punya uang sebanyak itu, bukan, Tuan Gallen," ucap Nilam dengan wajah memelas, berharap Gallen ini merasa kasihan padanya dan membatalkan tuntutan.Namun, hal itu sepertinya sama sekali tak mempengaruhi Gallen. Dia memasang wajah tanpa ekspresi, hanya mengangkat satu alisnya dengan tak tertarik.Tahu bahwa ekspresi andalan tidak berpengaruh pada Gallen, Nilam menarik napas panjang.Seluruh sendi rasanya sudah lemas. Tak bisa berpikir apa pun lagi saat ini, dia merasa uang itu sangat banyak, membayangkannya saja sudah tak sanggup. Kenapa cobaan datang bertubi-tubi seperti ini?Nilam menjambak pelan rambutnya, merasa sangat frustrasi.Mengenaskan.Gallen yang mulai kasihan kepada wanita yang duduk di depannya tersebut, menarik napas panjang."Baiklah. Untukmu aku punya dua tawaran

  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   40. Menampar Pipi Tuan Direktur

    Nilam seperti kehilangan akal sehat, saat kini tengah duduk di sebuah ruangan super mewah dengan interior luar biasa, milik seseorang yang beberapa saat lalu dia tampar pipinya.Wajah wanita cantik itu sedikit memucat saat melihat plakat di depan meja pria itu, ada tulisan jabatan PRESIDEN DIREKTUR di sana.Gallen, pria yang telah ditampar Nilam pagi tadi, duduk dengan nyaman di kursi milik Presiden direktur, menatap Nilam tanpa ekspresi."Nona Nilam."Suaranya berat saat memanggil Nilam, matanya yang tajam menatap lurus ke arah wanita itu, mengirimkan intimidasi.Namun, bukannya takut atau terintimidasi, Nilam malah menghela napas panjang.Pasalnya, gaya seperti itu mengingatkan dia pada seseorang pria yang sangat dibencinya, Keenan. Gayanya yang dingin dan mengintimidasi membuat Nilam muak, dia teringat pada sosok yang menghancurkan hidupnya dan mengantarkan Nilam pada penderitaan panjang. "Langsung katakan saja apa maksud tujuanmu, kalau kau ingin memberiku 100 juta seperti yang

  • Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor   39. Apa Pria Ini Takdir Baru Nilam?

    "Mungkin ini shock yang terjadi setelah kecelakaan, tolong Anda jangan terlalu mengejutkan dirinya dan berilah penjelasan yang lembut tentang apa yang terjadi saat dia kembali sadar nanti, Tuan Muda."Dokter yang dipanggil oleh Gallen, menjelaskan kondisi Nilam dengan sopan. Gallen hanya bisa menarik napas panjang.Dia menyugar rambutnya ke belakang dengan ekspresi lelah, memandang seorang perempuan muda yang kini kembali terbaring tak sadarkan diri di atas kamar tidur rumah sakit."Kenapa sejak tinggal di kota ini, aku terus terlibat peristiwa yang merepotkan, sih?" desahnya lelah.Ini hari kesepuluh sejak dia dipanggil oleh kakeknya ke kota ini karena akan diangkat sebagai direktur utama hotel yang dikelola sang kakek.Sejak hari pertama, dia terus mendapatkan masalah, berurusan dengan staff hotel yang korup dan para penjilat, sangat melelahkan.Lalu, mobil yang dia kendarai menabrak wanita ini saat sedang dalam perjalanan pulang dari hotel, mengakibatkan dia koma sehingga dirawat d

DMCA.com Protection Status