Share

85. Telepon Dari Dewa

“Halo siapa ini?”

“Akhirnya kamu mau menjawab telepon saya, Bagas!”

Bagas terkejut dengan suara itu yang sangat dia kenal.

“Ka—kamu, bagaimana ...?”

“Apa yang kamu pikirkan, Bagas? Sepertinya kamu merasa kesakitan saat kaki palsumu ditendang kuat oleh Khaidir. Apa kamu baik-baik saja?”

“Ba—bagaimana kamu tahu kalau aku sedang terkena musibah?”

“Ayolah Bagas, jangan munafik. Lebih baik kamu segera datang ke alamat yang akan aku kasih ke kamu. Tentunya ada hal yang harus kita bicarakan, bukankah musuh kita sama, bagaimana kalau kita melakukan sesuatu dengan mereka?”

“Apa maksudmu?”

“Ayolah Bagas, saya tahu kamu sangat dendam dengan Khaidir, kamu ingin membalas sakit hatimu, kan?”

Bagas terdiam sejenak. “Jangan banyak berpikir cepat datang ke tempat yang saya kirimkan. Dan ingat jangan macam-macam jika nyawamu ingin selamat!”

Orang itu segera mematikan sambungan teleponnya dan tak lama kemudian kembali terdengar notifikasi kalau ada pesan masuk.

Bagas lalu membaca isi pesan itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status