Share

54. Kemarahan Edwin

last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-04 11:10:14

Selalu modus ...aku baru tahu kalau suamiku ini diam-diam menghanyutkan. Sejak kapan kamu mesum seperti ini, setahu yang aku kenal Mas Khaidir sangat sopan dan ... Tanpa banyak kata Khaidir langsung mencium bibir Kaysha. Seketika wanita itu juga terkejut tapi lama-lama dia pun menikmatinya.

“Maaf sudah lancang menciummu,” ucap Khaidir saat melepaskan pagutannya untuk mengambil oksigen. Begitu juga dengan Kaysha. Mendengar kata maaf dari bibir Khaidir membuat wanita cantik itu gemas sehingga tanpa diminta oleh Khaidir, kini justru dia mengambil tindakan agresif dengan mencium bibir Khaidir. Tentu saja pria berkulit hitam manis itu terkejut tapi juga senang kalau Kaysha sudah bisa menerimanya sebagai suami. Mereka semakin bergairah dan melupakan kalau masih di dalam ruangan kerja Kaysha.

***

Sementara itu Edwin yang kesal karena tidak bisa mendapatkan apa pun kini ingin melalukan balas dendam. Sampai di lobi dia pun segera menghubungi Dewa yang masih berada di luar negeri.

“Kenapa la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    55. Penderitaan Tante Sila

    Setelah membersihkan diri meskipun luka lebam di wajah dan tubuh tidak bisa dihilangkan setidaknya Tante Lisa bisa bernapas lega karena sudah terbebas dari siksaan Dewa.Pria tampan itu membawa Tante Lisa menuju sebuah kamar yang luas seperti di rumah Kaysha. Semua memang terlihat mewah dengan perpaduan warna hitam dan putih yang memang warna kesukaan Dewa. Tante Lisa membuka pintu kamar itu dan masih bernapas dengan lega karena nasib Sheira lebih baik tidak dijual dan melayani para bandot tua yang kaya raya. Dewa masih memperlakukan dengan manusiawi, dia memang tidak jadi menjual Sheira. Pintu kamar itu pun terbuka perlahan-lahan. Sebelum Tante Lisa masuk ke kamar itu Dewa pun berpesan. “Waktu Tante hanya sepuluh menit karena kita tidak punya banyak waktu untuk drama membosankan ini, dan jangan melakukan hal apa pun karena di kamar ini juga pun ada CCTV yang mengawasi gerak-gerik kalian!” ancamnya setelah itu Dewa membiarkan Tante Lisa masuk ke kamar itu. Pria tampan itu lebih duku

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    56. Bahaya

    Pak Dewa? Kebetulan sekali dia menghubungi aku?” tanyanya dalam hati. Bagas langsung menggeser tombol hijau itu untuk menjawabnya.“Halo, selamat siang Pak Dewa.”“Selamat siang, Bagas. Bagaimana apa kamu mempunyai berita baik?” Bagas terdiam sejenak belum bisa mengatakan apa-apa karena sepertinya Bagas memutuskan untuk tidak mengganggu kehidupan Kaysha dan Fatih bersama keluarganya.“Halo, Bagas, apakah kamu masih di sana?”“Oh iya Pak maaf sinyal sedikit kurang bagus, bentar saya keluar.” Setelah sampai di teras rumahnya dia kembali berbicara dengan Dewa. “Kaysha sudah menikah dengan orang lain dan saya tidak bisa melakukan apa-apa lagi.“Kamu jangan bodoh Bagas, apakah kamu masih sangat mencintai Kaysha?” “Saya memang masih sangat mencintainya tapi dia sudah menjadi milik orang lain.”“Kenapa kamu begitu lemah Bagas, apakah kamu rela Kaysha bersama orang lain dan anakmu Fatih kamu mau dia dirawat oleh seorang ayah tiri. Yang saya tahu perlakuan ayah tiri sangat buruk kan, ji

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    57. Bertemu Khaidir

    Tanpa berpamitan dengan Bu Rina, Bagas dengan cepat menyusul dua wanita itu yang berjalan melaluinya rumahnya. Ingin berteriak tapi tidak ingin Ibu dan kakaknya mendengar teriakan Bagas. Meskipun agak susah membawa kursi roda itu dia tetap berusaha untuk sampai menemui dua wanita itu yang masih berjalan pelan di depannya. “Permisi Mbak!” panggilnya saat Bagas sudah sampai di di belakang mereka. Dua wanita itu menoleh ke belakang dan berhenti seketika.“Ya Mas, panggil kami?” tanya salah satu wanita itu.“Iya Mbak, maaf saya mau numpang tanya tadi saya dengar katanya ada warung siomay yang baru di buka boleh saya tahu di mana ya Mbak, soalnya saya penggemar berat makanan itu? ”tanyanya mencari informasi.“Oh warung siomay memang ada baru dibuka, tempatnya enak banget Mas, apa lagi siomaynya, saya aja sampai bawa dua bungkus lagi untuk di rumah,” jawab wanita itu bersemangat.“Kalau saya bukan itu saja tapi pemiliknya ganteng banget, andaikan dia belum menikah pasti aku ikut antre untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    58. Ketakutan Bagas

    “Ka—kamu mengenal dia?” tanya Bagas masih bingung.“Ya, dia teman kuliah tapi dia memutuskan untuk meneruskan kuliahnya diluar negeri. Dan saat kembali dia sudah membuat hidup saya menjadi sepi,” lanjutnya lagi.“Maksudmu?” “Entah sengaja atau tidak dia yang telah mengambil nyawa adik dan Bapak saya sepuluh tahun yang lalu,” jawab Khaidir membuat kedua mata Bagas melotot.Pria hitam manis itu pun menjelaskan kronologi saat peristiwa itu. Tentu saja Bagas terkejut, karena dengan kekuasaan dan uang semua bisa dibeli. Apalagi dengan Kaysha yang akan dia singkirkan jika menghalangi jalannya untuk bisa mengambil semua harta warisan itu. Khaidir pun menceritakan tentang Fatih yang hampir mirip dengan wajah adiknya yang meninggal. Seakan hidup kembali Khaidir yang kebetulan ada di rumah sakit melihat Fatih hatinya terenyuh dan ingin menolongnya untuk biaya kekurangan di rumah sakit. Lagi-lagi Bagas merasa tertampar karena sebagai ayah kandung malah tidak bisa berbuat apa-apa untuk anakny

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    59. Penyamaran

    Bagas kembali termenung dengan ucapan Bu Ratna. Setiap rencana yang dibuat oleh wanita bergelar ibu itu sangat berbahaya tapi dia pun tak ingin ibu dan kakaknya terkena imbasnya karena masalah ini. Entah apa yang terjadi saat membuat hatinya dilema. Dia pun harus waspada meskipun dia tinggal satu rumah dengan Ibu dan Bella tidak menutup kemungkinan mereka bisa saja menjadi pengkhianat untuk mencari aman bagi dirinya sendiri.“Ya Allah apa yang harus aku lakukan? Aku sangat bingung dan kakiku tidak bisa dipakai, seandainya saja waktu bisa kembali seperti dulu, aku akan berusaha menjadi suami dan ayah yang baik agar Kaysha tidak merasa sendiri, aku bisa melindungi dan menjaganya. Ya memang Khaidir adalah orang yang tepat,” ucapnya dalam kegelisahan.Bagas lalu mengambil ponselnya dia lalu mengirimkan pesan untuk Khaidir tentang rencana buat besok pagi. Dia tidak mungkin menghubunginya karena tidak ingin Bu Ratna dan Bella atau orang informan akan mengamati gerak gerik dirinya. “Aku h

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    60. Tipu Muslihat

    “Sepertinya memang mereka yang kita cari, gerak geriknya sangat mencurigakan,” sahut Khaidir masih menatap ke arah dua wanita yang terlihat gelisah.“Elo benar Dir, mereka mungkin masih amatiran, terus apa yang kuat lakukan? Apakah langsung menangkap mereka?” tanya balik Rahmad. “Sepertinya tunggu sebentar lagi, kita selidiki dulu jika mereka bergerak akan mengambil Fatih tentu saja kita langsung menangkapnya,” lanjut Khaidir. “Oke, terserah elo aja.”Khaidir dan dua sahabatnya masih mengintai. Ahmad dan Ipul membaur dengan kerumunan orang yang memang pada saat ini sekolah memang ramai karena banyak wali murid mendaftarkan anak-anak sekolah. Khaidir masih memantau dari luar. ***Setengah jam berlalu akhirnya Fatih keluar. Entah di mana Kaysha dan Bu Salwa yang terpisah dari Fatih. Khaidir melihat jelas kalau Fatih sedikit kebingungan karena selain kakinya masih belum terlalu pulih kini kedua wanita penjaganya tidak nampak.“Di mana Kaysha dan Ibu?” geramnya saat melihat Fatih cema

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    61. Penangkapan

    “Stop!” teriak lantang seorang pria yang duduk di kursi roda. Semua orang seketika berhenti berdebat dan menoleh secara bersamaan ke arah sumber suara. Itu. Fatih dan Khaidir pun terkejut melihat Bagas. “Ayah Bagas? Benarkah dia membantu kami?” tanya Fatih dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Bagas mendekati di kerumunan itu di mana Khaidir dan Fatih berdiri. “Kenapa kalian meributkan siapa Khaidir sebenarnya? Siapa kalian bisa menghakimi seseorang seperti itu?” teriaknya dengan nada marah.“Dan siapa kamu, kenapa kamu membela orang ini? Apa kamu keluarganya juga?” tanya salah satu warga di sana. Bagas menatap nyalang kepada Bu Rina dan Bella. Bu Rina memberikan isyarat tapi Bagas malah terlihat sangat marah. “Ada apa dengan Bagas, jangan bilang dia ingin membongkar semuanya,” batin Bu Rina menjadi khawatir.“Kenalkan saya Bagas dan saya adalah ayah kandung anak ini yaitu Fatih. Dan memang benar kalau mantan istri saya menikah lagi dengan orang lain yang tidak lain adalah orang ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    62. Janji Bagas

    Polisi bergerak cepat membawa Bu Rina dan Bella. Pihak polisi juga meminta beberapa keterangan dari warga sekitar yang sempat melihat kejadian menghebohkan itu. Mereka juga meminta rekaman CCTV di sekitar area sekolah. Mau tak mau mereka pun memberikannya dan itu pun menjadi sorotan karena pelaku kejahatan itu menggunakan sekolah untuk melakukan aksi bejatnya. “Pul, Ibu titip Fatih tolong antar dia pulang ke rumah dan pastikan semua kalau keadaan rumah baik-baik saja, kasih tahu juga sama Mbok Darmi pasti dia sangat cemas,” pesan Bu Salma.“Fatih ikut saja sama Nenek, Fatih takut nanti kalau di rumah orang itu datang lagi bagaimana? Dan Papa tidak ada di rumah,” sahut Fatih yang masih syok mendengar kalau bundanya tidak ada. Bu Salma melirik ke arah Bagas. “Apakah kamu bisa dipercaya?” Bu Salma menatap tajam ke arah Bagas. “Saya memang sudah melakukan kesalahan dimasa lalu tapi bolehkah saya membantu sekali lagi?” pinta Bagas memelas. Bu Salma sebenarnya masih ragu tapi dia pun t

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22

Bab terbaru

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    95. Dewa Tertangkap

    “Aku mau ke kamar dulu, istirahatlah besok aku akan mencarikan tempat tinggal untukmu. Benar dengan apa yang dikatakan oleh Ibu, seharusnya aku memandang suamiku!” ucapnya sambil beranjak pergi dari meja makan.“Tunggu Kay! Kamu tidak ingin bicara denganku lagi bahkan untuk terakhir kalinya?” ucapan Bagas mampir menghentikan langkah Kaysha seketika.“Aku sudah berbuat baik untuk keluargamu untuk terakhir kalinya. Dan sekarang kita berada di jalan yang berbeda. Aku sudah mempunyai keluarga yang baru nggak mungkin aku menyambut tangan yang lain apalagi kamu ada mantan suamiku. Benar kata Ibu dan kau harus bicara dengan Mas Khaidir, permisi!” ucap Kaysha tegas dan berlalu meninggalkan Bagas sendirian.“Ya kamu benar Kay, tapi tenang saja setelah hati ini aku akan pergi jauh untuk selama-lamanya,” ucapnya dalam hati sembari menatap punggung wanita cantik itu sampai hilang dari penglihatannya. ***Sampai di pintu kamar Fatih Kaysha memberanikan diri untuk masuk meskipun ada sedikit ketak

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    94. Diamnya Khaidir

    Khaidir mengendurkan pelukannya dan menatap lekat wajah Fatih yang sudah dibanjiri air mata. “Tidak Sayang, kamu tidak boleh menangis. Papa hanya bertanya dan sangat khawatir saat tahu kalau kamu sudah dijemput dengan mobil orang lain. Maafkan Papa, sudah telat menjemput kamu di sekolah, maafkan ....” ucapannya dipotong langsung oleh Kaysha dengan wajah memerah “Kamu bohong Mas, kamu bilang Fatih baik-baik saja denganmu, tapi apa ini dia pulang bersama Syeira!” bentak Kaysha yang tiba-tiba saja datang dan menghampiri mereka.Khaidir terkejut dengan kedatangan Kaysha di tambah lagi wanita cantik itu mendorong kursi roda yang ternyata dengan santai pria itu duduk dan tersenyum sinis.“Ba—Bagas? Kamu ada di sini juga dan kenapa kamu?” Khaidir semakin tidak mengerti karena merasa sudah dipermainkan oleh mereka. “Apa Khaidir, kamu pikir aku hilang dari rumah sakit? Nggak Dir, justru aku ingin menyelamatkan kalian tapi tidak ada yang mau percaya denganku!” sungutnya dengan penuh percaya

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    93. Mencari Tahu

    Khaidir terdiam sejenak tapi langsung disadarkan kembali dengan bunyi klakson dari sepeda motor milik Bapak tua itu. “Kenapa kamu malah bengon, cepat naik!” perintahnya lagi. Khaidir pun langsung naik di belakang. “Kamu pegangan ya, kita ngebut,” ucapnya lagi dengan Khaidir yang masih begitu syok. Meskipun penampilan orang itu lusuh tapi wangi tubuhnya itu masih tercium sehingga Khaidir tak bisa berkata-kata. Mulutnya terasa seperti terkunci. Tenggorokannya seakan tercekat tidak bisa mengeluarkan suara.“Ya Allah, siapa Bapak ini kenapa tubuhnya begitu harum?” tanyanya dalam hati sambil mengamati tubuh pria tua renta itu. “Kamu masih harus mengalami banyak masalah. Setiap manusia selalu diuji tapi kadang manusia menganggap itu masalah. Kamu masih harus melewati rintangan mungkin ada yang harus dikorbankan tapi semua itu jika kamu ikhlas maka kamu mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan. Pada dasarnya semua makhluk hidup terutama manusia akan meninggalkan jasadnya hanya caranya saja

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    92. Kepanikan

    “Saya Dok ...Saya yang bernama Khaidir,” sahutnya cepat. “Baik, Bapak bisa masuk sepertinya dia ingin menyampaikan sesuatu dengan Bapak.”“Bagaimana kondisinya Dok, apa pasien terkuak parah?” tanya Khaidir penasaran.“Kalau dibilang parah iya, karena kecelakaan itu telah membuat kedua kakinya hancur dan harus diamputasi, kami juga harus memeriksa organ dalam kemungkinan juga ada yang terluka, tapi saya salut kesadarannya masih terjaga dan meminta saya untuk mencari orang yang bernama Khaidir. Segera temui dia, Pak,” jelas dokter itu. “Terima kasih Dok,, permisi saya ke dalam dulu.”Khaidir bergegas masuk ke ruang IGD dan sedikit terkejut dengan kondisi Agus yang memang terluka parah. Banyak darah di kereta itu, bahkan masih menetes. “Dengan Mas Agus?” tanya Khaidir pelan mendekati wajah orang itu. Orang itu pun kembali membuka matanya dan menatap sendu wajah Khaidir. “Pak Khaidir?” tanyanya dengan suara pelan.“Iya saya Khaidir, kenapa kamu memanggil saya? Apakah ini berkait

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    91. Kecelakaan

    Rupanya Tante Lisa mempunyai rencana baru yang hanya Syeira saja yang tahu. Tante Lisa sengaja berpura-pura gila lantaran sangat capek bekerja sebagai wanita penghibur yang melayani para hidung belang, bahkan cara mereka tak lazim sering memukul hingga memar saat mereka sedang bercinta . Syeira dan Tante Lisa ingin melenyapkan Kaysha dan Fatih agar bisa mengambil harta warisan itu. Dan tentu saja bisa menggantikan posisi Kaysha menjadi istrinya Khaidir. Rencana yang matang sudah mereka susun. Hanya perlu melibatkan Fatih, anak kecil itu. Semua sudah dibongkar oleh Syeira sendiri. Kenikmatan yang diberikan oleh Dewa membuatnya tak berdaya. Satu jam mereka bercinta membuat Syeira kelelahan dan tertidur pulas. Dewa pun bangkit dari tempat tidur dan segera menghubungi seseorang. “Kamu bisa memakainya datanglah kemari dia masih tertidur dengan nyenyak. Aku masih ada urusan dan buat dia menikmati surga dunia sampai kalian puas.”Dewa langsung menutup sambungan teleponnya dan bergegas pe

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    90. Minta Maaf

    Setelah sedikit tenang Bu Rina bisa menceritakan apa yang terjadi sebenarnya di dalam sel tahanan. Rupanya ada yang sengaja membuat kegaduhan di dalam sana. Seorang teman satu kamarnya langsung menyerang membabi buta pada saat Bella sedang terlelap tidur. Di saat kejadian naas itu Bu Rina memang tidur di sebelahnya, dan saat mendengarkan teriakan Bella, beliau langsung terbangun dan sudah melihat wanita itu diatas tubuh Bellla dengan memegang sebilah pisau menusuk tanpa arah ke tubuh Bella. Bu Rina segera mencoba menghentikan aksi wanita itu tapi dia pun ikut terkena sayatan benda tajam itu. Wanita paru baya itu segera berteriak meminta bantuan sedangkan teman satu sel lainnya tidak ada yang membantu lantaran takut terkena benda tajam itu. Tubuh Bella sudah tak sadarkan diri dengan bersimbah darah. Wanita itu langsung beranjak dari atas tubuh Bella setelah melihat genangan cairan yang kental dan pekat. Bu Rina pun sampai tidak berani mendekati wanita itu karena takut terkena kembali

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    89. Bertemu Mantan Mertua

    “Selamat pagi.” “Selamat pagi dengan Pak Bagas?” “Iya saya sendiri, ada apa ya Pak, ada masalah dengan ibu atau kakak saya di sana?”“Maaf sebelumnya Pak, ada masalah memang di dalam penjara dan mengakibatkan saudara Anda harus di rawat di rumah sakit.”“A—apa maksudnya Mbak Bella?” “Iya Pak, Saudari Bella berkelahi dengan salah satu teman selnya sehingga mengakibatkan dia harus dilarikan ke rumah sakit, karena dia tertusuk benda tajam di perut sebelah kirinya.”“Apa?” “Bagaimana bisa, Pak?”“Lebih baik Anda bisa datang ke rumah sakit Bhayangkara ruang mawar nomor empat belas. Sekarang masih ditangani oleh dokter.”“Baiklah saya langsung ke sana, terima kasih informasinya Pak.”Bagas buru-buru menutup teleponnya tapi dia juga tidak bisa ke rumah sakit tempat di mana Bela di rawat karena dia juga masih tahap pemulihan. “Ah bagaimana ini? Aku tidak bisa ke sana dan apakah aku bisa meminta tolong dengan Kaysha tapi apakah dia mau setelah aku mengatakan semuanya saat itu? Apakah

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    88. Kesadaran Bagas

    “Sayang kenapa kamu ada di sini?” tanya Khaidir bingung. Ucapan yang dikatakan Khaidir membuat Kaysha tersentuh. Wanita cantik itu melangkah masuk dan mendekati mereka. Meskipun Kaysha sangat membenci pria yang terbaring di rumah sakit itu tapi dia pun ingin tahu apa yang dia ingin bicarakan dengannya. “Terima kasih Kay, kamu mau datang ke rumah sakit dan ....” mata Bagas bergerilya tapi tidak menemukan sosok itu.“Kamu mencari Fatih?” tanya Kaysha saat melihat Bagas celingak-celinguk.“Di mana Fatih, kenapa kamu tidak ajak sekalian?” Kaysha menatap dingin Bagas. “Apa yang kamu harapkan, Mas, setelah kamu kembali melukainya? Dia masih kecil tapi sudah memikirkan masalah dewasa. Kami kira kamu sudah bertobat karena kamu sudah cacat tapi ternyata kebusukan hatimu masih sama seperti dulu.”“Kay, aku minta maaf, aku memang salah dan tak pantas untuk menerima maaf darimu, tapi untuk kali ini aku janji tidak akan membuat kamu lebih membenciku. Ya aku memang datang menemui Dewa hanya unt

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    87. Pinta Bagas

    Bagas terengah-engah melangkah. Sesekali dai berhenti untuk memberikan istirahat kaki dan tubuhnya sangat letih. Kakinya yang baru saja diobati kini kembali terasa sakit dan ngilu.Keringat dingin sudah membasahi tubuhnya. Rasanya sudah tidak kuat berjalan tapi tidak mungkin dia berlama-lama di sana dan bertemu kembali dengan Dewa. Bagas ingin sekali memberitahukan kepada polisi kalau orang yang mereka cari ada di hotel ini dengan wajah menyamar. Semua bisa dilakukan oleh Dewa, dan berhasil mengelabui pihak hotel yang tidak mencurigai Dewa. “Aahhh! Sialan aku seperti pria lemah karena tidak bisa membalas hinaan dari dia, gara-gara kaki ini. Ya Tuhan kenapa aku mau aja berurusan dengan orang gila ini? Sekarang bukan Kaysha saja yang menjadi sasaran karena dia sangat dendam dengan Khaidir, dan Fatih?” tanyanya dalam hati. Bayangan masa lalu kembali mengitari pikirannya. Bagaimana dia memperlakukan Kaysha dan Fatih seperti orang asing. Dia sudah mendapatkan karmanya dan ingin memperba

DMCA.com Protection Status