Home / Fantasi / Kuro Dan Naga Warisan / Raijin: Dewa Petir

Share

Raijin: Dewa Petir

Author: Khomairoh
last update Last Updated: 2025-02-10 09:47:25

Dalam sekejap, dunia di sekeliling Kuro berubah lagi.

Kini, ia berdiri di atas lautan badai yang bergemuruh. Di langit, petir menyambar tanpa henti.

Dan di depannya, berdiri sosok raksasa yang diselimuti petir—Raijin, Dewa Petir.

“Kau ingin menerima kekuatanku?” suara Raijin menggelegar.

Kuro mengangguk. “Ya.”

Raijin mengangkat tangannya, dan seketika itu juga—

Kilat menyambar tubuh Kuro.

“Buktikan bahwa kau layak!”

Tubuh Kuro langsung didera rasa sakit luar biasa. Setiap serat ototnya terasa terbakar, tetapi ia tidak menyerah.

Ia menahan semuanya, membiarkan kekuatan itu mengalir ke dalam dirinya.

Dan saat ia membuka matanya, sepasang sayap petir muncul di punggungnya. Tangannya kini dipenuhi dengan energi yang lebih besar dari sebelumnya.

Ia telah menjadi sesuatu yang lebih dari manusia.

Ia telah menjadi Kesatria Petir.

Penerimaan Warisan Raijin

Angin kencang berputar di sekeliling Kuro, membawa petir yang berkelindan di udara seperti naga yang menari. Lautan badai di bawahnya terus
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kuro Dan Naga Warisan   Kebangkitan Naga

    Saat Kuro kembali ke dunia nyata, ia melihat Zhaitan masih berdiri di sana, dikelilingi oleh kegelapan.Tapi kali ini, Kuro sudah berbeda.Ia berdiri, tubuhnya kini bersinar dengan dua energi sekaligus—cahaya Tenshō no Shinsei dan kilatan Raijin.Zhaitan menyipitkan mata. “Apa ini?”Kuro tersenyum. “Inilah akhir dari era kegelapanmu.”Ia mengangkat tangannya—dan petir menyambar dari langit, menyelimuti pedangnya.Zhaitan menggeram. “Kau pikir hanya karena kau mendapatkan kekuatan baru, kau bisa melawanku?”Kuro tidak menjawab.Ia hanya melangkah maju, dan dalam sekejap—BOOOM!Ledakan cahaya dan petir mengguncang Gunung Kiryu.Gunung Kiryu berguncang hebat saat petir dan kegelapan bertabrakan. Angin badai berputar liar, mencabik-cabik tanah dan bebatuan di sekitarnya. Langit berubah kelam, seakan menanti kehancuran.Kuro berdiri tegap, tubuhnya berpendar dengan dua energi luar biasa—Tenshō no Shinsei, cahaya suci yang menandakan pencerahan, dan Raijin no Kaminari, kekuatan petir yang

    Last Updated : 2025-02-10
  • Kuro Dan Naga Warisan   Kembali Ke Kamashiro

    Gunung Kiryu yang sebelumnya dikepung kegelapan kini kembali sunyi. Sisa-sisa pertarungan masih terasa di udara—aroma ozon dari petir yang dilepaskan Kuro, dan bekas kehancuran akibat kekuatan Zhaitan. Batu-batu besar berserakan, sebagian tanah tampak menghitam terbakar, dan langit yang tadinya diliputi pusaran kegelapan kini mulai berangsur-angsur cerah.Kuro berdiri diam, napasnya masih berat. Tubuhnya terasa seperti dihempaskan oleh gelombang energi yang luar biasa, tapi ia tetap bertahan. Di sekelilingnya, Kaien dan Gidi mendekat dengan wajah khawatir.“Kau baik-baik saja?” tanya Kaien, menatap luka di perut Kuro yang masih mengalirkan darah.Kuro menoleh, mengangguk perlahan. “Aku masih bisa berdiri.”Gidi menghela napas lega. “Pertarungan itu… kau benar-benar menghancurkannya, Kuro.”Kuro hanya diam. Ia menatap langit yang kini biru, tapi pikirannya masih dipenuhi suara jeritan Zhaitan yang terakhir kali ia dengar.Ia tahu, ini belum sepenuhnya berakhir.“Kamashiro…” bisiknya pe

    Last Updated : 2025-02-10
  • Kuro Dan Naga Warisan   Bayangan Masa Lalu

    Keesokan paginya, Kuro, Kaien, dan Gidi melanjutkan perjalanan mereka ke bagian terdalam Kamashiro, tempat yang pernah menjadi pusat desa. Langkah mereka berat, bukan karena kelelahan, tetapi karena kesadaran bahwa setiap inci tanah yang mereka injak adalah saksi bisu dari kehancuran yang pernah terjadi. Di tengah reruntuhan, Kuro berhenti di depan sebuah bangunan batu yang masih berdiri meski sebagian besar dindingnya telah runtuh. Itu adalah bekas kediaman tetua desa, tempat di mana sejarah Kamashiro dan keluarganya pernah tersimpan. "Aku harus mencari sesuatu di sini," ujar Kuro, suaranya sarat dengan keteguhan. Kaien dan Gidi mengangguk. Mereka mulai memeriksa reruntuhan, menggeser puing-puing yang menutupi jalan masuk. Setelah beberapa saat, mereka menemukan sebuah pintu kayu tua yang setengah tertimbun tanah. "Dibantu, Kaien," ujar Gidi sambil mengangkat puing yang menutupi pintu. Dengan sedikit usaha, mereka berhasil membuka pintu itu. Aroma debu dan kelembapan langsung men

    Last Updated : 2025-02-10
  • Kuro Dan Naga Warisan   Rahasia yang Tersembunyi

    Kuro membuka lebih banyak gulungan naskah, membaca dengan cermat. Tulisan itu mengisahkan tentang perang saudara dalam Klan Kiryu, konflik yang menyebabkan pecahnya keluarga besar mereka. Salah satu nama yang paling sering disebut adalah Ryukiro. Nama yang kemarin ia dengar dari pria berambut perak itu. "Jadi dia… benar-benar bagian dari keluargaku?" gumam Kuro. Gidi bersandar di dinding, menatap Kuro. "Apa artinya ini?" Kuro menghela napas. "Ini berarti apa yang Ryukiro katakan semalam… mungkin ada benarnya. Ada sesuatu yang keluargaku sembunyikan dariku." Kaien menyilangkan tangan. "Lalu apa selanjutnya? Apa kau akan mencarinya?" Kuro menatap patung naga di tengah ruangan. Ia bisa merasakan energi petir yang berdenyut dari dalamnya. Dengan hati-hati, ia menyentuhnya. Seketika, rasa panas menjalar ke tubuhnya, dan pandangannya bergetar. Dalam sekejap, ia melihat kilasan masa lalu—perang, darah, pengkhianatan, dan seorang pria berambut putih berdiri di tengah hujan petir. Kuro

    Last Updated : 2025-02-10
  • Kuro Dan Naga Warisan   Pintu Menuju Masa Lalu

    Setelah menenangkan diri, Kuro memutuskan untuk membawa patung naga itu keluar dari ruang bawah tanah. Begitu mereka kembali ke permukaan, mereka segera menyadari bahwa sesuatu telah berubah.Langit di atas Kamashiro tiba-tiba dipenuhi awan hitam. Petir menggelegar tanpa henti."Apa ini ulahmu?" tanya Gidi dengan waspada.Kuro menggeleng. Ia menatap patung di tangannya, dan tiba-tiba patung itu bersinar lebih terang. Suara gemuruh menggema di udara."Kuro Kiryu…" suara berat terdengar dari langit.Ketiganya menoleh ke atas. Di antara awan hitam, siluet seorang pria dengan jubah panjang dan mata berkilauan berdiri di udara.Ryukiro."Kau sudah menemukan bagian dari kebenaran, tapi itu belum semuanya," ujarnya.Kuro mengepalkan tinjunya. "Katakan saja kalau kau ingin bertarung!"Ryukiro tertawa kecil. "Belum saatnya. Tapi jika kau ingin tahu lebih banyak, datanglah ke Kuil Langit di puncak Gunung Raijin. Di sana, kau akan menemukan jawaban yang lebih besar tentang siapa dirimu sebenarny

    Last Updated : 2025-02-10
  • Kuro Dan Naga Warisan   Menuju Gunung Raijin

    Setelah mengubur kembali naskah-naskah yang tidak mereka ambil untuk mencegahnya jatuh ke tangan orang yang salah, Kuro dan yang lainnya meninggalkan Kamashiro.Perjalanan menuju Gunung Raijin tidaklah mudah. Gunung itu terkenal dengan badai petir abadi yang menyelimutinya. Tidak ada yang bisa mendaki puncaknya tanpa perlindungan khusus."Bagaimana kita bisa naik ke sana?" tanya Kaien.Kuro menggenggam patung naga di tangannya, merasakan aliran listrik yang berdenyut dari dalamnya. "Aku pikir ini akan menjadi kuncinya."Saat mereka mendekati kaki gunung, badai semakin kuat. Angin kencang menerpa mereka, dan petir menyambar tanpa henti.Gidi menggertakkan giginya. "Kalau kita terus naik seperti ini, kita akan jadi arang sebelum sampai di atas!"Kuro menghela napas, lalu memejamkan matanya. Ia merasakan energi petir di sekelilingnya, mencoba menyelaraskan dirinya dengan kekuatan alam itu.Lalu, sesuatu yang aneh terjadi.Awan di atas mereka berputar, membentuk lingkaran besar. Petir yan

    Last Updated : 2025-02-10
  • Kuro Dan Naga Warisan   Pertemuan Dengan Roh Leluhur

    Langkah kaki mereka menggema di tanah hitam yang seolah tak berujung. Puncak Gunung Raijin masih jauh, namun sesuatu yang lebih besar menanti mereka. Kuro, Kaien, dan Gidi terus melangkah meski rasa lelah mulai menggerogoti tubuh mereka."Tidak ada yang bisa memastikan apakah kita benar-benar berjalan di dunia nyata," gumam Kaien sambil mengamati tanah yang terasa aneh di bawah kakinya.Gidi menyipitkan matanya. "Ini seperti dunia perantara… antara yang hidup dan yang mati."Kuro, yang masih menggenggam patung naga, merasakan getaran halus dari benda itu. Patung tersebut kini bercahaya dengan warna biru samar, seolah memberi petunjuk ke arah yang harus mereka tuju.Tiba-tiba, angin di sekitar mereka berhenti. Keheningan yang mencekam menyelimuti tempat itu. Langkah mereka terhenti, tubuh mereka menegang, merasakan ada sesuatu yang mengawasi dari kejauhan."Lihat itu!" Gidi menunjuk ke depan.Di tengah kabut yang bergulung-gulung, sebuah gerbang batu besar berdiri megah. Ukirannya berb

    Last Updated : 2025-02-11
  • Kuro Dan Naga Warisan   Kedatangan Ryukiro

    Langit di atas puncak Gunung Raijin masih bergetar akibat energi petir yang dilepaskan Kuro. Meski mereka baru saja menyelesaikan ujian dan mendapatkan restu para leluhur, atmosfer di sekitar mereka terasa semakin menegang."Kenapa aku merasa… sesuatu yang lebih besar akan datang?" gumam Gidi, matanya menyapu cakrawala.Kaien menajamkan pandangannya. "Kita tidak boleh lengah. Aku yakin puncak gunung ini bukan akhir dari segalanya."Namun sebelum mereka sempat melangkah lebih jauh, angin di sekitar mereka tiba-tiba berhenti. Keheningan yang sama seperti sebelum ujian terjadi lagi. Langkah Kuro terhenti, bulu kuduknya meremang.Kemudian, suara dentuman keras menggema, diikuti oleh kilatan cahaya merah yang membelah langit. Udara mendadak berubah panas, seakan api neraka baru saja dibangkitkan.Dan di sanalah dia.Ryukiro.Sosok yang selama ini mereka hindari akhirnya muncul di hadapan mereka.Dengan tubuhnya yang lebih besar dari sebelumnya dan aura gelap yang menyelubunginya, Ryukiro t

    Last Updated : 2025-02-11

Latest chapter

  • Kuro Dan Naga Warisan   Akhir Dari Perjalanan: Sebuah Legenda, Sebuah Pilihan

    Debu mulai mengendap. Angin berhembus lembut, membawa aroma tanah basah dan kehidupan baru. Dunia telah selamat. Pertempuran dahsyat melawan Sang Penenun dan ancaman yang lebih besar telah berakhir. Namun, jejaknya tetap terukir dalam setiap sudut dunia. Bekas luka menganga di permukaan bumi, mengingatkan akan kekuatan dahsyat yang hampir menghancurkan segalanya. Kota-kota hancur, desa-desa porak-poranda, dan jutaan jiwa telah hilang. Namun, di tengah kehancuran itu, tumbuh tunas-tunas kehidupan baru. Tanaman-tanaman mulai tumbuh kembali, menunjukkan kekuatan regenerasi alam yang luar biasa. Manusia, yang telah kehilangan begitu banyak, mulai membangun kembali kehidupan mereka, mencari harapan di tengah keputusasaan. Kuro, pahlawan yang telah menyelamatkan dunia, tidak ada di sana untuk menyaksikannya. Pengorbanannya telah menyelamatkan alam semesta, tetapi dengan harga yang sangat mahal—kehidupannya sendiri. Ia telah lenyap, menjadi bagian dari alam semesta. Namun, kisahnya tetap hid

  • Kuro Dan Naga Warisan   Harmoni Terakhir – Keseimbangan yang Sempurna

    Kuro terhuyung, tubuhnya hancur lebur, luka menganga di sekujur tubuhnya seperti peta bintang yang mengerikan. Darah segar membasahi tanah yang sudah retak dan terbakar, mencampur dengan debu dan abu yang beterbangan. Namun, di tengah kehancuran itu, cahaya emas Kekuatan Naga Emas masih menyala, suatu suar harapan yang gigih melawan kegelapan yang hampir membenamkan segalanya. Ia telah menggunakan hampir semua kekuatannya, mengeluarkan seluruh kemampuannya hingga ke titik kering. Namun, Sang Penenun, entitas kekacauan itu, masih berdiri teguh, pusaran energi gelapnya semakin besar, semakin ganas, menelan segalanya dalam cengkeramannya yang tak kenal ampun. Harmoni yang Kuro coba ciptakan, harmoninya yang merupakan benteng terakhir melawan kekacauan, terasa rapuh, seperti kaca yang siap hancur berkeping-keping. Ia merasakan kelelahan yang luar biasa, tubuhnya terasa seperti akan runtuh, namun tekadnya tetap membara. Ia tidak boleh menyerah. Ia harus menang.Pandan

  • Kuro Dan Naga Warisan   Harmoni Yang Hilang

    Bab 149: Harmoni yang Hilang – Pertempuran SengitAlam semesta bergetar. Bukan getaran lembut, namun guncangan dahsyat yang mengguncang realitas itu sendiri. Kekuatan tiga naga – Muzunoryu, Tsuchiryu, dan Arashiryu – berbenturan dengan kekuatan Sang Penenun, menciptakan gelombang energi yang tak terbayangkan. Air, tanah, dan angin beradu dengan kegelapan, menciptakan pusaran yang mengerikan, pusaran yang mengancam untuk menghancurkan segalanya. Kuro, di tengah badai itu, merasakan kekuatan dahsyat yang mengguncang jiwanya.Tubuhnya, yang sudah penuh luka, terasa seperti akan hancur. Setiap inci kulitnya terasa perih, setiap tulang terasa remuk. Ia telah menggunakan hampir semua kekuatannya, namun Sang Penenun masih berdiri teguh, pusaran energi gelapnya semakin besar dan semakin ganas. Harmoni yang ia coba ciptakan, harmoninya yang merupakan benteng terakhir melawan kekacauan, terasa rapuh, hampir hancur.Kuro tahu bahwa ia harus melakukan sesuatu, dan cepat.

  • Kuro Dan Naga Warisan   Kekalahan dan Kebangkitan – Harapan yang Memudar

    Kelelahan mencengkeram Kuro. Tubuhnya, yang biasanya dipenuhi dengan energi kosmik yang tak terbatas, kini terasa lemah dan remuk. Luka-luka yang ia derita dalam pertempuran sebelumnya masih terasa perih, ditambah dengan luka-luka baru yang ia dapatkan dari serangan Sang Penenun. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya, menodai jubahnya yang sudah compang-camping. Ia merasakan kekuatannya terkuras, semakin menipis, seperti lilin yang hampir padam.Sang Penenun, entitas kosmik yang mengerikan itu, mengeluarkan kekuatannya yang sebenarnya. Ia melepaskan serangan yang mampu memanipulasi realitas itu sendiri. Waktu dan ruang menjadi terdistorsi, berputar-putar seperti pusaran air yang tak berujung. Ilusi-ilusi yang membingungkan muncul di mana-mana, menciptakan pemandangan yang surealis dan mengerikan. Kuro merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk yang tak berujung, di mana realitas dan ilusi bercampur aduk, di mana ia tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana y

  • Kuro Dan Naga Warisan   Kebangkitan Naga

    Kekalahan di awal pertempuran telah meninggalkan jejak yang dalam pada Kuro. Tubuhnya terasa remuk, namun tekadnya tetap membara. Darah masih mengalir dari sudut bibirnya, menodai jubahnya yang sudah compang-camping. Ia menatap Sang Penenun, pusaran energi gelap yang tak berujung itu, dengan mata yang dipenuhi dengan campuran rasa sakit, kemarahan, dan tekad yang tak tergoyahkan. Ia tahu bahwa ia harus menggunakan semua kekuatannya, semua kemampuannya, untuk melawan entitas kosmik yang mengerikan ini. Ia harus menciptakan harmoni yang sempurna, keseimbangan yang mutlak, untuk melawan kekacauan yang mengancam untuk menelan segalanya.Dengan napas yang tersengal-sengal, Kuro memanggil Kuchiyose Kinpika Ryu (Naga Emas). Api emas berkilauan menerangi kegelapan yang mencekam, menciptakan kontras yang dramatis antara cahaya dan bayangan. Kinpika Ryu, naga emas yang megah dan perkasa, muncul dari dimensi lain, sisiknya berkilauan seperti emas murni yang dilebur oleh mat

  • Kuro Dan Naga Warisan   Serangan Awal

    Langit bukan lagi langit. Ia adalah kanvas gelap yang tercabik-cabik, dirobek oleh tentakel-tentakel energi hitam yang tak terhitung jumlahnya. Tentakel-tentakel itu, tebal seperti gunung dan hitam pekat seperti jurang maut, menari-nari dengan kejam di antara bintang-bintang yang meredup. Mereka bukan sekadar energi; mereka adalah manifestasi dari kekacauan itu sendiri, perpanjangan dari kehendak Sang Penenun, entitas kosmik yang haus akan jiwa. Jiwa-jiwa manusia, terhisap oleh tentakel-tentakel itu, menghasilkan jeritan yang menyayat hati, simfoni kematian yang mengerikan yang bergema di seluruh dunia. Di tengah badai ini, Kuro berdiri tegak, sebuah patung marmer yang tak tergoyahkan di tengah badai yang mengerikan.Rambut putihnya yang panjang berkibar ditiup angin yang berputar-putar, menyerupai api yang siap menyala. Wajahnya, yang biasanya dipenuhi dengan ketenangan, kini dikerutkan oleh tekad yang tak tergoyahkan. Ia bukanlah manusia biasa lagi; ia adalah m

  • Kuro Dan Naga Warisan   Gerbang Roh – Mencari Jawaban Terakhir

    Kuro, yang telah mencapai usia lanjut namun tetap teguh dalam semangatnya, merasakan sebuah panggilan yang kuat dari dalam dirinya. Bukan panggilan untuk bertempur, melainkan panggilan untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam. Selama beberapa dekade terakhir, ia telah memimpin dunia menuju perdamaian dan kemakmuran, namun sebuah pertanyaan besar tetap terngiang dalam pikirannya: apakah perdamaian ini akan bertahan selamanya? Apakah ancaman kegelapan benar-benar telah musnah? Ataukah masih ada misteri yang tersembunyi, mengintai di balik kedamaian yang tampak sempurna ini?Pertanyaan-pertanyaan ini telah menghantuinya selama bertahun-tahun. Ia telah berkonsultasi dengan para bijak, para pendeta, dan para ilmuwan, namun tak satu pun dari mereka mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Ia merasa ada sesuatu yang masih tersembunyi, sesuatu yang hanya dapat ditemukan di tempat yang terdalam dan terjauh—dunia roh.Ia telah mendengar legenda tentang dunia roh, dunia di m

  • Kuro Dan Naga Warisan   Takdir Sang Pelindung

    Debu pertempuran masih menyelimuti lembah, mengingatkan akan pertarungan sengit yang baru saja berakhir. Aroma tanah basah bercampur dengan bau darah—bau yang tak akan pernah hilang dari ingatan Kuro, Sylva, dan Kaien. Kemenangan atas entitas kegelapan terasa pahit, dibumbui oleh kehilangan dan kelelahan yang mendalam. Banyak sekutu mereka telah gugur, korban dari pertempuran yang hampir menghancurkan dunia. Keheningan yang menyelimuti mereka dipenuhi oleh kesedihan yang dalam, namun juga oleh rasa syukur yang tak terhingga. Mereka telah berhasil. Mereka telah menyelamatkan dunia.Kuro, dengan luka-luka yang masih menganga di tubuhnya, duduk bersila di tengah reruntuhan. Ia menatap langit yang mulai dipenuhi bintang, merasakan beban tanggung jawab yang luar biasa di pundaknya. Ia bukan hanya seorang pemimpin bagi pasukan mereka, tetapi juga seorang pemimpin bagi dunia yang baru saja mereka selamatkan—dunia yang hancur, dunia yang membutuhkan pemulihan yang panjang dan

  • Kuro Dan Naga Warisan   Ancaman Muncul

    Setelah berhasil mengendalikan kekuatan Naga Bumi dan menyeimbangkan energi di dalam dirinya melalui ritual purba, Kuro merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, kedamaian itu hanyalah sementara. Ia tahu bahwa entitas kegelapan yang telah merasukinya belum sepenuhnya hilang. Ia masih merasakan bisikan-bisikan jahat di dalam pikirannya, dan ia masih melihat kilasan-kilasan gambar yang mengerikan. Ia tahu bahwa ancaman itu masih mengintai, menunggu saat yang tepat untuk menyerang kembali.Ia menghabiskan beberapa bulan berikutnya untuk berlatih dan bermeditasi, menjaga keseimbangan antara kekuatan cahaya dan kegelapan di dalam dirinya. Ia juga menghabiskan waktu bersama Sylva dan Kaien, menikmati kedamaian dan kebersamaan yang telah lama dirindukannya. Namun, ia selalu waspada, selalu siap untuk menghadapi ancaman yang mungkin datang kapan saja.Suatu hari, saat ia sedang berlatih di hutan, ia merasakan perubahan di udara. Udara terasa dingin da

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status