Beranda / Fantasi / Kuro Dan Naga Warisan / Pintu Menuju Masa Lalu

Share

Pintu Menuju Masa Lalu

Penulis: Khomairoh
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 17:26:47

Setelah menenangkan diri, Kuro memutuskan untuk membawa patung naga itu keluar dari ruang bawah tanah. Begitu mereka kembali ke permukaan, mereka segera menyadari bahwa sesuatu telah berubah.

Langit di atas Kamashiro tiba-tiba dipenuhi awan hitam. Petir menggelegar tanpa henti.

"Apa ini ulahmu?" tanya Gidi dengan waspada.

Kuro menggeleng. Ia menatap patung di tangannya, dan tiba-tiba patung itu bersinar lebih terang. Suara gemuruh menggema di udara.

"Kuro Kiryu…" suara berat terdengar dari langit.

Ketiganya menoleh ke atas. Di antara awan hitam, siluet seorang pria dengan jubah panjang dan mata berkilauan berdiri di udara.

Ryukiro.

"Kau sudah menemukan bagian dari kebenaran, tapi itu belum semuanya," ujarnya.

Kuro mengepalkan tinjunya. "Katakan saja kalau kau ingin bertarung!"

Ryukiro tertawa kecil. "Belum saatnya. Tapi jika kau ingin tahu lebih banyak, datanglah ke Kuil Langit di puncak Gunung Raijin. Di sana, kau akan menemukan jawaban yang lebih besar tentang siapa dirimu sebenarny
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kuro Dan Naga Warisan   Menuju Gunung Raijin

    Setelah mengubur kembali naskah-naskah yang tidak mereka ambil untuk mencegahnya jatuh ke tangan orang yang salah, Kuro dan yang lainnya meninggalkan Kamashiro.Perjalanan menuju Gunung Raijin tidaklah mudah. Gunung itu terkenal dengan badai petir abadi yang menyelimutinya. Tidak ada yang bisa mendaki puncaknya tanpa perlindungan khusus."Bagaimana kita bisa naik ke sana?" tanya Kaien.Kuro menggenggam patung naga di tangannya, merasakan aliran listrik yang berdenyut dari dalamnya. "Aku pikir ini akan menjadi kuncinya."Saat mereka mendekati kaki gunung, badai semakin kuat. Angin kencang menerpa mereka, dan petir menyambar tanpa henti.Gidi menggertakkan giginya. "Kalau kita terus naik seperti ini, kita akan jadi arang sebelum sampai di atas!"Kuro menghela napas, lalu memejamkan matanya. Ia merasakan energi petir di sekelilingnya, mencoba menyelaraskan dirinya dengan kekuatan alam itu.Lalu, sesuatu yang aneh terjadi.Awan di atas mereka berputar, membentuk lingkaran besar. Petir yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Kuro Dan Naga Warisan   Pertemuan Dengan Roh Leluhur

    Langkah kaki mereka menggema di tanah hitam yang seolah tak berujung. Puncak Gunung Raijin masih jauh, namun sesuatu yang lebih besar menanti mereka. Kuro, Kaien, dan Gidi terus melangkah meski rasa lelah mulai menggerogoti tubuh mereka."Tidak ada yang bisa memastikan apakah kita benar-benar berjalan di dunia nyata," gumam Kaien sambil mengamati tanah yang terasa aneh di bawah kakinya.Gidi menyipitkan matanya. "Ini seperti dunia perantara… antara yang hidup dan yang mati."Kuro, yang masih menggenggam patung naga, merasakan getaran halus dari benda itu. Patung tersebut kini bercahaya dengan warna biru samar, seolah memberi petunjuk ke arah yang harus mereka tuju.Tiba-tiba, angin di sekitar mereka berhenti. Keheningan yang mencekam menyelimuti tempat itu. Langkah mereka terhenti, tubuh mereka menegang, merasakan ada sesuatu yang mengawasi dari kejauhan."Lihat itu!" Gidi menunjuk ke depan.Di tengah kabut yang bergulung-gulung, sebuah gerbang batu besar berdiri megah. Ukirannya berb

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Kuro Dan Naga Warisan   Kedatangan Ryukiro

    Langit di atas puncak Gunung Raijin masih bergetar akibat energi petir yang dilepaskan Kuro. Meski mereka baru saja menyelesaikan ujian dan mendapatkan restu para leluhur, atmosfer di sekitar mereka terasa semakin menegang."Kenapa aku merasa… sesuatu yang lebih besar akan datang?" gumam Gidi, matanya menyapu cakrawala.Kaien menajamkan pandangannya. "Kita tidak boleh lengah. Aku yakin puncak gunung ini bukan akhir dari segalanya."Namun sebelum mereka sempat melangkah lebih jauh, angin di sekitar mereka tiba-tiba berhenti. Keheningan yang sama seperti sebelum ujian terjadi lagi. Langkah Kuro terhenti, bulu kuduknya meremang.Kemudian, suara dentuman keras menggema, diikuti oleh kilatan cahaya merah yang membelah langit. Udara mendadak berubah panas, seakan api neraka baru saja dibangkitkan.Dan di sanalah dia.Ryukiro.Sosok yang selama ini mereka hindari akhirnya muncul di hadapan mereka.Dengan tubuhnya yang lebih besar dari sebelumnya dan aura gelap yang menyelubunginya, Ryukiro t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Kuro Dan Naga Warisan   Kejaran Tanpa Henti

    Pertempuran pun dimulai.Kuro melesat maju, tubuhnya diselimuti petir biru. Dengan kecepatan yang baru ia peroleh dari ujian leluhur, ia berhasil menghindari beberapa serangan Ryukiro dan membalas dengan Raijin no Ikari—serangan petir berbentuk naga.Namun, Ryukiro tidak terpengaruh. Ia menangkap kepala naga petir Kuro dengan satu tangan, lalu meremukkannya seperti kertas."Kau pikir ini cukup untuk menjatuhkanku?" ejek Ryukiro sebelum menghantam Kuro dengan pukulan yang membuatnya terlempar jauh.Kaien dan Gidi segera menyerang dari dua sisi. Kaien menggunakan teknik pedangnya yang bisa membelah angin, sementara Gidi mengaktifkan Ilusi Bayangan, menciptakan tiruan dirinya untuk mengelabui lawan.Tapi Ryukiro hanya tertawa."Percuma!" Ryukiro mengibaskan sayapnya, menciptakan badai api yang langsung menghancurkan ilusi Gidi dan menghempaskan Kaien ke tanah.Kuro bangkit, napasnya memburu. Ia tahu bahwa jika mereka terus bertarung di sini, mereka akan kalah."Kita harus pergi!" serunya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Kuro Dan Naga Warisan   Rahasia Dalam jurang

    Mereka jatuh ke dalam kegelapan.Angin kencang menerpa tubuh mereka, dan jurang yang tampaknya tak berujung membuat mereka tidak tahu di mana mereka akan mendarat.Tiba-tiba, mereka melihat sebuah cahaya hijau di bawah."Ada sesuatu di bawah sana!" teriak Kaien.Ketika mereka akhirnya mencapai dasar jurang, mereka mendapati diri mereka berada di dalam sebuah gua yang dipenuhi kristal bercahaya."Apa ini tempat apa?" Gidi bertanya, terengah-engah.Namun sebelum mereka bisa mencari tahu lebih jauh, sebuah suara bergema di dalam gua."Kau akhirnya datang, Kuro."Dari dalam bayangan, muncul seorang pria tua berjubah hijau dengan tato berbentuk naga di wajahnya."Siapa kau?" tanya Kuro, bersiap menyerang.Pria itu tersenyum. "Aku adalah pelindung rahasia terakhir Raijin."Kuro terkejut. "Rahasia terakhir?"Sang pria mengangguk. "Ada satu kekuatan lagi yang belum kau sadari. Kekuatan yang bisa mengalahkan Ryukiro."Kaien mengerutkan kening. "Lalu kenapa baru sekarang muncul?""Karena hanya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Kuro Dan Naga Warisan   Kekuatan Baru, Kebangkitan Raijin

    Pelindung gua membawa Kuro ke tengah ruangan, di mana sebuah altar berdiri dengan simbol naga yang bercahaya."Kekuatan Raijin sejati hanya bisa diberikan kepada mereka yang siap mengorbankan segalanya."Kuro menatap altar itu. Ia tahu ini bukan hanya soal mendapatkan kekuatan, tapi juga memahami maknanya.Ia meletakkan tangannya di atas altar.Seketika, cahaya biru menyelimuti tubuhnya.Kilatan petir yang jauh lebih dahsyat dari sebelumnya melingkari tubuhnya, dan dalam sekejap, ia merasakan sesuatu yang berbeda.Tubuhnya… berubah.Tatapan Kaien dan Gidi melebar saat melihat Kuro kini memiliki Armor Petir Naga, dengan sayap energi yang bersinar di punggungnya."Ini…" Kuro mengepalkan tangannya. "Aku bisa merasakan kekuatan ini!"Di luar gua, Ryukiro meraung marah. "Kalian tidak bisa bersembunyi selamanya!!!"Dan saat Kuro melangkah keluar dari altar, ia tersenyum."Kita tidak akan bersembunyi.""Ryukiro, sekarang aku akan menghadapimu."Pertempuran terakhir akan segera dimulai.Langi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Kuro Dan Naga Warisan   Kebangkitan Petir Dan Kegelapan

    Pertarungan di langit semakin sengit. Kuro dan Ryukiro bertarung seperti dua dewa yang saling menguji batas kekuatan mereka. Langit yang sebelumnya hanya mendung kini menjadi lautan petir dan badai kegelapan. Tiap serangan mereka menciptakan gelombang kehancuran yang menggetarkan tanah dan memecah bebatuan.Kuro mengepakkan sayap energinya, menghindari serangan Ryukiro yang bertubi-tubi. Pedang bayangan Ryukiro membelah udara, menciptakan jurang hitam yang melahap segala sesuatu di jalurnya. Namun, dengan kecepatan barunya, Kuro berhasil menghindarinya dan membalas dengan serangan kilat."Raijin no Shinsei: Kaminari Shippū!"Kuro berputar di udara, menciptakan badai petir yang menyelimuti tubuhnya. Dengan kecepatan yang mustahil diikuti oleh mata manusia biasa, ia muncul di belakang Ryukiro dan menghantamnya dengan tendangan yang diperkuat petir.BOOM!Ryukiro terpental, tubuhnya menghantam batu besar di bawah. Tetapi, ia segera bangkit, sayap gelapnya mengepak dengan marah. Matanya b

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Kuro Dan Naga Warisan   Bentrokan Energi Terakhir

    Keduanya saling menatap, masing-masing menyiapkan serangan pamungkas.Ryukiro mengangkat kedua tangannya, mengumpulkan semua energi kegelapan yang ia miliki. Udara di sekitar mulai berputar, dan tanah di bawah mereka retak akibat tekanan energi yang luar biasa."Aku akan menghancurkanmu dengan teknik terkuatku! Endless Void Annihilation!"Sebuah pusaran hitam raksasa terbentuk di belakangnya, menyedot semua cahaya di sekitarnya.Kuro tahu ini adalah saatnya untuk mengeluarkan kekuatannya yang sebenarnya. Ia menarik napas dalam-dalam dan membiarkan kekuatan Raijin no Shinsei mengalir sepenuhnya dalam dirinya.Tubuhnya mulai bersinar keemasan, petir mengelilingi tubuhnya dengan intensitas yang luar biasa."Ini adalah akhir untukmu, Ryukiro!"Kuro melesat ke depan, menembus badai kegelapan yang diciptakan Ryukiro."Raijin no Shinsei: Ten no Kaminari!"Ia mengangkat tangannya ke langit, dan seketika itu juga, petir terbesar yang pernah ada turun menghantam tubuhnya. Ia menyerapnya, lalu m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11

Bab terbaru

  • Kuro Dan Naga Warisan   Akhir Dari Perjalanan: Sebuah Legenda, Sebuah Pilihan

    Debu mulai mengendap. Angin berhembus lembut, membawa aroma tanah basah dan kehidupan baru. Dunia telah selamat. Pertempuran dahsyat melawan Sang Penenun dan ancaman yang lebih besar telah berakhir. Namun, jejaknya tetap terukir dalam setiap sudut dunia. Bekas luka menganga di permukaan bumi, mengingatkan akan kekuatan dahsyat yang hampir menghancurkan segalanya. Kota-kota hancur, desa-desa porak-poranda, dan jutaan jiwa telah hilang. Namun, di tengah kehancuran itu, tumbuh tunas-tunas kehidupan baru. Tanaman-tanaman mulai tumbuh kembali, menunjukkan kekuatan regenerasi alam yang luar biasa. Manusia, yang telah kehilangan begitu banyak, mulai membangun kembali kehidupan mereka, mencari harapan di tengah keputusasaan. Kuro, pahlawan yang telah menyelamatkan dunia, tidak ada di sana untuk menyaksikannya. Pengorbanannya telah menyelamatkan alam semesta, tetapi dengan harga yang sangat mahal—kehidupannya sendiri. Ia telah lenyap, menjadi bagian dari alam semesta. Namun, kisahnya tetap hid

  • Kuro Dan Naga Warisan   Harmoni Terakhir – Keseimbangan yang Sempurna

    Kuro terhuyung, tubuhnya hancur lebur, luka menganga di sekujur tubuhnya seperti peta bintang yang mengerikan. Darah segar membasahi tanah yang sudah retak dan terbakar, mencampur dengan debu dan abu yang beterbangan. Namun, di tengah kehancuran itu, cahaya emas Kekuatan Naga Emas masih menyala, suatu suar harapan yang gigih melawan kegelapan yang hampir membenamkan segalanya. Ia telah menggunakan hampir semua kekuatannya, mengeluarkan seluruh kemampuannya hingga ke titik kering. Namun, Sang Penenun, entitas kekacauan itu, masih berdiri teguh, pusaran energi gelapnya semakin besar, semakin ganas, menelan segalanya dalam cengkeramannya yang tak kenal ampun. Harmoni yang Kuro coba ciptakan, harmoninya yang merupakan benteng terakhir melawan kekacauan, terasa rapuh, seperti kaca yang siap hancur berkeping-keping. Ia merasakan kelelahan yang luar biasa, tubuhnya terasa seperti akan runtuh, namun tekadnya tetap membara. Ia tidak boleh menyerah. Ia harus menang.Pandan

  • Kuro Dan Naga Warisan   Harmoni Yang Hilang

    Bab 149: Harmoni yang Hilang – Pertempuran SengitAlam semesta bergetar. Bukan getaran lembut, namun guncangan dahsyat yang mengguncang realitas itu sendiri. Kekuatan tiga naga – Muzunoryu, Tsuchiryu, dan Arashiryu – berbenturan dengan kekuatan Sang Penenun, menciptakan gelombang energi yang tak terbayangkan. Air, tanah, dan angin beradu dengan kegelapan, menciptakan pusaran yang mengerikan, pusaran yang mengancam untuk menghancurkan segalanya. Kuro, di tengah badai itu, merasakan kekuatan dahsyat yang mengguncang jiwanya.Tubuhnya, yang sudah penuh luka, terasa seperti akan hancur. Setiap inci kulitnya terasa perih, setiap tulang terasa remuk. Ia telah menggunakan hampir semua kekuatannya, namun Sang Penenun masih berdiri teguh, pusaran energi gelapnya semakin besar dan semakin ganas. Harmoni yang ia coba ciptakan, harmoninya yang merupakan benteng terakhir melawan kekacauan, terasa rapuh, hampir hancur.Kuro tahu bahwa ia harus melakukan sesuatu, dan cepat.

  • Kuro Dan Naga Warisan   Kekalahan dan Kebangkitan – Harapan yang Memudar

    Kelelahan mencengkeram Kuro. Tubuhnya, yang biasanya dipenuhi dengan energi kosmik yang tak terbatas, kini terasa lemah dan remuk. Luka-luka yang ia derita dalam pertempuran sebelumnya masih terasa perih, ditambah dengan luka-luka baru yang ia dapatkan dari serangan Sang Penenun. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya, menodai jubahnya yang sudah compang-camping. Ia merasakan kekuatannya terkuras, semakin menipis, seperti lilin yang hampir padam.Sang Penenun, entitas kosmik yang mengerikan itu, mengeluarkan kekuatannya yang sebenarnya. Ia melepaskan serangan yang mampu memanipulasi realitas itu sendiri. Waktu dan ruang menjadi terdistorsi, berputar-putar seperti pusaran air yang tak berujung. Ilusi-ilusi yang membingungkan muncul di mana-mana, menciptakan pemandangan yang surealis dan mengerikan. Kuro merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk yang tak berujung, di mana realitas dan ilusi bercampur aduk, di mana ia tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana y

  • Kuro Dan Naga Warisan   Kebangkitan Naga

    Kekalahan di awal pertempuran telah meninggalkan jejak yang dalam pada Kuro. Tubuhnya terasa remuk, namun tekadnya tetap membara. Darah masih mengalir dari sudut bibirnya, menodai jubahnya yang sudah compang-camping. Ia menatap Sang Penenun, pusaran energi gelap yang tak berujung itu, dengan mata yang dipenuhi dengan campuran rasa sakit, kemarahan, dan tekad yang tak tergoyahkan. Ia tahu bahwa ia harus menggunakan semua kekuatannya, semua kemampuannya, untuk melawan entitas kosmik yang mengerikan ini. Ia harus menciptakan harmoni yang sempurna, keseimbangan yang mutlak, untuk melawan kekacauan yang mengancam untuk menelan segalanya.Dengan napas yang tersengal-sengal, Kuro memanggil Kuchiyose Kinpika Ryu (Naga Emas). Api emas berkilauan menerangi kegelapan yang mencekam, menciptakan kontras yang dramatis antara cahaya dan bayangan. Kinpika Ryu, naga emas yang megah dan perkasa, muncul dari dimensi lain, sisiknya berkilauan seperti emas murni yang dilebur oleh mat

  • Kuro Dan Naga Warisan   Serangan Awal

    Langit bukan lagi langit. Ia adalah kanvas gelap yang tercabik-cabik, dirobek oleh tentakel-tentakel energi hitam yang tak terhitung jumlahnya. Tentakel-tentakel itu, tebal seperti gunung dan hitam pekat seperti jurang maut, menari-nari dengan kejam di antara bintang-bintang yang meredup. Mereka bukan sekadar energi; mereka adalah manifestasi dari kekacauan itu sendiri, perpanjangan dari kehendak Sang Penenun, entitas kosmik yang haus akan jiwa. Jiwa-jiwa manusia, terhisap oleh tentakel-tentakel itu, menghasilkan jeritan yang menyayat hati, simfoni kematian yang mengerikan yang bergema di seluruh dunia. Di tengah badai ini, Kuro berdiri tegak, sebuah patung marmer yang tak tergoyahkan di tengah badai yang mengerikan.Rambut putihnya yang panjang berkibar ditiup angin yang berputar-putar, menyerupai api yang siap menyala. Wajahnya, yang biasanya dipenuhi dengan ketenangan, kini dikerutkan oleh tekad yang tak tergoyahkan. Ia bukanlah manusia biasa lagi; ia adalah m

  • Kuro Dan Naga Warisan   Gerbang Roh – Mencari Jawaban Terakhir

    Kuro, yang telah mencapai usia lanjut namun tetap teguh dalam semangatnya, merasakan sebuah panggilan yang kuat dari dalam dirinya. Bukan panggilan untuk bertempur, melainkan panggilan untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam. Selama beberapa dekade terakhir, ia telah memimpin dunia menuju perdamaian dan kemakmuran, namun sebuah pertanyaan besar tetap terngiang dalam pikirannya: apakah perdamaian ini akan bertahan selamanya? Apakah ancaman kegelapan benar-benar telah musnah? Ataukah masih ada misteri yang tersembunyi, mengintai di balik kedamaian yang tampak sempurna ini?Pertanyaan-pertanyaan ini telah menghantuinya selama bertahun-tahun. Ia telah berkonsultasi dengan para bijak, para pendeta, dan para ilmuwan, namun tak satu pun dari mereka mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Ia merasa ada sesuatu yang masih tersembunyi, sesuatu yang hanya dapat ditemukan di tempat yang terdalam dan terjauh—dunia roh.Ia telah mendengar legenda tentang dunia roh, dunia di m

  • Kuro Dan Naga Warisan   Takdir Sang Pelindung

    Debu pertempuran masih menyelimuti lembah, mengingatkan akan pertarungan sengit yang baru saja berakhir. Aroma tanah basah bercampur dengan bau darah—bau yang tak akan pernah hilang dari ingatan Kuro, Sylva, dan Kaien. Kemenangan atas entitas kegelapan terasa pahit, dibumbui oleh kehilangan dan kelelahan yang mendalam. Banyak sekutu mereka telah gugur, korban dari pertempuran yang hampir menghancurkan dunia. Keheningan yang menyelimuti mereka dipenuhi oleh kesedihan yang dalam, namun juga oleh rasa syukur yang tak terhingga. Mereka telah berhasil. Mereka telah menyelamatkan dunia.Kuro, dengan luka-luka yang masih menganga di tubuhnya, duduk bersila di tengah reruntuhan. Ia menatap langit yang mulai dipenuhi bintang, merasakan beban tanggung jawab yang luar biasa di pundaknya. Ia bukan hanya seorang pemimpin bagi pasukan mereka, tetapi juga seorang pemimpin bagi dunia yang baru saja mereka selamatkan—dunia yang hancur, dunia yang membutuhkan pemulihan yang panjang dan

  • Kuro Dan Naga Warisan   Ancaman Muncul

    Setelah berhasil mengendalikan kekuatan Naga Bumi dan menyeimbangkan energi di dalam dirinya melalui ritual purba, Kuro merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, kedamaian itu hanyalah sementara. Ia tahu bahwa entitas kegelapan yang telah merasukinya belum sepenuhnya hilang. Ia masih merasakan bisikan-bisikan jahat di dalam pikirannya, dan ia masih melihat kilasan-kilasan gambar yang mengerikan. Ia tahu bahwa ancaman itu masih mengintai, menunggu saat yang tepat untuk menyerang kembali.Ia menghabiskan beberapa bulan berikutnya untuk berlatih dan bermeditasi, menjaga keseimbangan antara kekuatan cahaya dan kegelapan di dalam dirinya. Ia juga menghabiskan waktu bersama Sylva dan Kaien, menikmati kedamaian dan kebersamaan yang telah lama dirindukannya. Namun, ia selalu waspada, selalu siap untuk menghadapi ancaman yang mungkin datang kapan saja.Suatu hari, saat ia sedang berlatih di hutan, ia merasakan perubahan di udara. Udara terasa dingin da

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status