Share

Bab 28 Sindir menyindir

"Biasanya kalau gajian gini, pasti Putri ngasih gajinya sedikit untukku." Bu Samini tampak lesu saat menceritakan keluh kesahnya. Ia dan ganknya sedang duduk di warung Bude Juni.

Aku yang baru saja datang ingin membeli sayuran, tak jadi melanjutkan langkah. Aku tetap di posisi ini sambil terus mendengarkan mereka ngobrol. Anggap aja, nguping.

"Lah, sekarang apa nggak ngasih?" tanya Bi Badriah sambil korek-korek telinga lalu diciumnya.

Hih, jorok!

"Jangankan ngasih gajinya. Ngasih kabar aja nggak pernah. Selama nikah, cuma sekali nelfon. Itu pun cuma nanya, berapa uang yang di dapat dari sumbangan orang yang datang ke pesta kemarin," keluhnya, lalu menjatuhkan diri ke atas meja.

"Mungkin mau tau, balik modal apa enggak-nya," ucap Bi Badriah menenangkan bestie-nya.

Nah, kalau udah gini. Baru terasa. Kemarin-kemarin dikasih tau, ngeyel. Mentang-mentang tua nggak dengerin sama omongan yang muda.

"Bukan karena itu. Putri minta dibagi dua semua uang sumbangannya. Karena, katanya selama i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status