Share

CH-393

last update Last Updated: 2025-04-13 08:02:15

Xiao Tian tidak berhenti. Tubuhnya melesat ke udara, terangkat di antara kilatan petir yang menggeliat seperti naga lapar. Di tangannya, pedang karat misterius memancarkan tekanan yang mengoyak langit.

“AMARAH SURGAWI!”

Petir merah dan hitam muncul serempak, mengisi kehampaan dengan cahaya dan tekanan yang tidak dapat dilukiskan. Saat Xiao Tian mengayunkan pedangnya, petir itu seolah mendapatkan perintah, bergerak seperti makhluk hidup yang tahu siapa tuannya.

DUUUAARR!!!

Petir menyambar dengan kecepatan yang mengerikan. Monster batu tidak sempat menghindar. Seluruh tubuhnya dilahap oleh amukan petir hitam dan merah. Batu-batu raksasa itu meleleh dan berubah menjadi debu sebelum hancur total di udara, bahkan tidak menyentuh tanah kembali.

Namun itu belum berakhir.

Petir yang sama menyambar Liang Fei. Tubuhnya terpental keras dari atas kepala monster batu yang telah lenyap. Baju zirahnya terbelah, setiap segmen logam meleleh dan hancur, meninggalkan tubuhnya tanpa perlindungan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Wita Ningsih
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Dias Piandi
lanjutkan Thor semangat .........
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   CH-394

    Setelah Xiao Tian membuat semuanya menderita, dia menatap mereka dengan tatapan dingin. Sorot matanya tajam, tak bergeming oleh belas kasihan ataupun kebencian. Sorot yang tidak menyimpan amarah, namun memiliki tekanan yang menjerat kesadaran mereka hingga terasa menyesakkan. “Sekarang enyah dari hadapanku! Dan jangan biarkan tuan muda kalian muncul lagi di hadapanku!” ucap Xiao Tian, suaranya tenang, namun tak satu pun dari mereka berani menganggapnya ringan. Begitu suara itu terlontar, mereka seakan mendapatkan pengampunan hidup. Tanpa ragu, tanpa menoleh, mereka langsung bergerak. Luka mereka memang parah, tetapi tidak separah Liang Fei yang terkapar nyaris tak bernyawa. Mereka yang masih mampu berdiri, langsung menggamit tubuh Liang Fei dan membawanya pergi. Salah satu dari mereka menggendongnya, terbang dalam kondisi limbung, mengandalkan sisa kekuatan yang tersisa untuk menjauh dari sosok Xiao Tian secepat mungkin. Mereka tidak saling bicara, tidak ada yang berani bertanya, b

    Last Updated : 2025-04-15
  • Kultivator Inti Semesta   CH-395

    Setelah meninggalkan Niu Gan cukup jauh, Xiao Tian akhirnya berhenti di sebuah area kosong yang dikelilingi kabut tipis. Tanpa membuang waktu, dia mulai menyusun formasi isolasi. Gerakannya cepat dan presisi, setiap tarikan jari menggoreskan pola spiritual yang rumit ke udara, membentuk jaringan array dengan struktur yang saling mengunci dan memutar. Dalam hitungan detik, seluruh area itu terbungkus oleh lapisan formasi yang tak kasat mata bagi kebanyakan orang. Formasi isolasi yang ia bentuk bukanlah formasi biasa. Bagi mereka yang menyaksikan dari dunia luar menggunakan formasi pemantauan tingkat tinggi sekalipun, citra Xiao Tian telah menghilang seakan-akan disapu oleh kekosongan. Hanya para tokoh besar, yang masih bisa mengintip samar-samar siluet pemuda itu di dalam dimensi pengurungan kecil yang ia ciptakan sendiri. Xiao Tian duduk bersila di tengah formasi. Posisi tubuhnya kokoh, punggungnya tegak, namun nafasnya belum stabil sepenuhnya. Dia mengangkat tangannya perlahan, dan

    Last Updated : 2025-04-15
  • Kultivator Inti Semesta   CH-396

    Xiao Tian fokus pada tujuan yang ada di depannya, melangkah lebih dalam menuju wilayah yang diselimuti kabut. Xiao Tian bergerak dengan tenang. Dia terbang lebih jauh ke dalam kabut, setiap gerakannya penuh perhitungan. Ia melompat-lompat dengan tujuan yang tak jelas, seolah menuju tempat-tempat acak, yang membuat para penonton semakin bingung. Tidak ada yang tahu alasan di balik setiap lompatan yang ia lakukan. Mereka tak bisa membayangkan, mengapa Xiao Tian terlihat seperti melompat tanpa arah. Namun, bagi Xiao Tian, setiap lompatan bukanlah tanpa tujuan. Setiap kali kakinya menyentuh tanah, dia membentuk segel tangan dengan sangat cepat, melepaskan kekuatan dalam setiap gerakannya. Pada setiap titik lompatan, sebuah pola formasi tersembunyi muncul di bawah permukaan. Xiao Tian menyadari adanya kekuatan yang mengalir, meskipun dia tak tahu apa yang akan terjadi setelah formasi itu berhasil dia pecahkan. Setelah berulang kali melompati ratusan titik, Xiao Tian akhirnya menyatukan

    Last Updated : 2025-04-15
  • Kultivator Inti Semesta   CH-397

    Namun Xiao Tian tidak bergerak untuk memungut satu pun dari mereka. Napasnya berat, tapi tatapannya tetap fokus. Bukan saatnya mengumpulkan manik-manik bintang. Ia tahu, jika terlalu lama bertahan, lautan monster ini akan menjadi kuburannya. Tanpa ragu, dia melompat ke tengah-tengah kerumunan, tubuhnya menghilang dalam pusaran pertempuran. “KUBAH PETIR SURGAWI!” Teriakan itu menggema seperti ledakan kepercayaan diri di medan yang penuh maut. Biasanya, keterampilan ini digunakan sebagai tameng, melindungi dari serangan luar. Tapi kali ini, kubah itu berkembang, tidak untuk bertahan, melainkan menyerang. Petir melonjak dari seluruh pori tubuhnya, membentuk lapisan demi lapisan kekuatan destruktif. Kubah itu menyebar dan meluas, seperti badai yang menelan seluruh pelataran. BOOOOOM!!! Tubuh ribuan monster bermata seratus hancur seketika. Mereka tak sempat menjerit, tak sempat bergerak mundur. Hanya percikan darah dan potongan tubuh yang berterbangan. Yang tersisa dari mereka h

    Last Updated : 2025-04-15
  • Kultivator Inti Semesta   CH-398

    Energi dari darah puluhan ribu monster itu tidak bisa diremehkan. Xiao Tian langsung duduk bersila, tubuhnya tertanam kuat di atas lantai batu yang masih panas akibat teratai api petir sebelumnya. Matanya terpejam rapat, dan napasnya mulai teratur. Bersamaan dengan itu, kekuatan Leihuo Dashi yang masih tersisa di dalam tubuhnya mulai bergerak, seolah sudah memahami tujuan Xiao Tian tanpa perlu banyak kata.Gelombang panas dan percikan kilat samar menyelimuti tubuhnya, membentuk pusaran yang seolah menyedot seluruh esensi dari darah yang menyatu dengan udara. Xiao Tian fokus sepenuhnya, membiarkan seluruh kekuatan itu mengalir melalui meridian dan dantiannya. Tubuhnya bergetar halus, tapi setiap getaran itu justru memperkuat jaringan tubuhnya yang sempat terkoyak. Dalam waktu singkat, luka-luka di tubuhnya mulai tertutup, dan seluruh kekuatan yang sempat terpecah kini kembali ke puncaknya.Namun itu belum berakhir. Setiap tetes kekuatan yang diserap tidak hanya memulihkan, tapi juga me

    Last Updated : 2025-04-16
  • Kultivator Inti Semesta   CH-399

    Berbeda dengan kekacauan di luar, Xiao Tian yang berada di pelataran istana masih duduk bersila. Namun, saat binatang api petir itu masuk, tubuh Xiao Tian langsung diguyur oleh api dan petir yang datang dari langit.“ARRGGHH!!!”Jeritannya menggema di seluruh pelataran, tubuhnya diselimuti oleh kobaran api dan kilatan petir yang menembus pori-pori terdalamnya. Api dan petir itu bukan milik musuh, bukan pula teknik biasa. Itu adalah perwujudan dari binatang api petir raksasa yang muncul di langit—perwujudan dari kemarahan langit itu sendiri.Dagingnya meleleh terbakar, jatuh satu persatu hingga memperlihatkan tulang-tulang emas yang berpendar. Namun pada tulang itu terlihat sesuatu yang lebih menakutkan—ukiran naga-naga emas kecil, hidup, mengalir, bergerak dengan liar.“Binatang tua!” raung Xiao Tian, meski tubuhnya hampir hancur.“Kamu tidak perlu berteriak! Aku juga tidak bodoh!” sahut Leihuo Dashi, suaranya menggema keras dan dingin. “Tahan rasa sakitnya. Aku akan melahap seluruh e

    Last Updated : 2025-04-16
  • Kultivator Inti Semesta   CH-400

    “Bocah, kamu benar-benar beruntung. Keberuntunganmu ini bisa membuat siapapun cemburu. Dengan ini, pemenang pemburuan manik-manik bintang sudah bisa dipastikan, tidak ada yang akan mendapatkan manik-manik bintang sebanyak kamu,” suara Leihuo Dashi terdengar dalam benaknya, tenang namun jelas menyiratkan kekaguman.Namun Xiao Tian tidak membalas dengan kata-kata. Matanya justru tertuju pada sebuah benda yang terletak di sisi lain ruangan. Sebentuk hati, perlahan berdenyut dalam pola yang harmonis, seperti makhluk hidup yang sedang tertidur. Bentuknya unik, seolah terdiri dari susunan energi yang padat, namun memiliki struktur yang kompleks dan mendalam. Sekali pandang saja, Xiao Tian tahu—itulah Hati Nirwana, benda yang diminta oleh Bai Ruochen.“Benar, tapi yang lebih membuatku bahagia adalah, barang yang aku cari ada di tempat ini.”Dengan tenang, Xiao Tian mengayunkan tangannya. Tumpukan manik-manik bintang yang menggunung itu langsung terserap dan masuk ke dalam cincin dewanya, mem

    Last Updated : 2025-04-16
  • Kultivator Inti Semesta   CH-401

    Melihat kondisinya, Xiao Tian segera meredam aura dan kemarahan yang mulai melonjak. Dia tahu, Bairu tidak akan berbicara jika tidak dalam keadaan terdesak. “Tenangkan dirimu, bicara dengan tenang. Apa yang terjadi padamu? Dan di mana Niu Gan dan Jilang?”Bairu menahan napas, mencoba menstabilkan dirinya. “Kakak Tian, Niu Gan dan Jilang, mereka ditangkap. Pelakunya adalah Han Jue, generasi muda terkuat dari Klan Han. Dia berada di bawah perlindungan langsung Paviliun Gerbang Kematian. Sebenarnya aku juga ditangkap, tapi aku diperintahkan untuk mencarimu. Han Jue mengatakan, jika Kakak Tian tidak muncul sampai waktu pemburuan manik-manik bintang selesai, maka Niu Gan dan Jilang akan dibunuh tanpa ampun.”Mata Xiao Tian menyipit tajam, tubuhnya tidak bergerak, tapi aura kemarahannya terasa menusuk. “Meneliti kematian!” serunya pelan namun tegas, seperti desiran angin yang bisa mengiris pegunungan. “Tunjukkan jalannya di mana mereka berada.”Namun Bairu menggenggam lengan bajunya, suara

    Last Updated : 2025-04-16

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-422

    Para Tetua di ruangan itu tetap diam. Tidak ada satu pun yang berani berbicara. Mereka tahu, Patriark klan Xiao cabang telah memasuki mode siaga tinggi. Jika penyelidikan itu menunjukkan adanya kekuatan tersembunyi di luar dugaan mereka, maka situasi di Alam Langit Berbintang bisa berubah dalam sekejap. Setelah pria bertopeng itu pergi, Patriark Klan Xiao cabang tidak langsung tenang. Wajahnya masih dipenuhi tekanan batin yang belum surut. Ia mengangkat tangannya dan menunjuk beberapa Tetua lainnya di ruangan itu. “Kalian pergi dan bawa anak yang bernama Xiao Tian. Tapi ingat, kalian jangan melakukan kekerasan. Biarkan aku yang menginterogasinya secara langsung!” “Baik, Patriark!” jawab para Tetua serempak sebelum membungkuk dan segera meninggalkan ruangan. Begitu ruangan kembali sepi, Patriark Klan Xiao cabang menatap tajam ke arah Xiao Kun yang masih berlutut. Tatapannya dingin, tidak lagi menyimpan toleransi. “Kau juga pergi,” ucapnya pendek. Xiao Kun menunduk dalam, lalu ber

  • Kultivator Inti Semesta   CH-421

    Xiao Tian bertemu kembali dengan Niu Gan, Jilang, dan Bairu. Pertemuan itu terjadi sesaat setelah mereka berbicara dengan Pemilik Villa Hati Seribu Bintang. Ketika percakapan mereka selesai, keempatnya bersiap untuk meninggalkan istana. “Kakak Tian, kemana kamu akan pergi?” tanya Niu Gan sambil berjalan di sisi Xiao Tian. Xiao Tian menggelengkan kepala pelan. “Aku belum tahu. Aku hanya mengikuti ke mana langkahku membawaku.” “Hmm, jika seperti itu...” Niu Gan tampak berpikir sejenak, lalu menatap Xiao Tian dengan harapan. “Bersediakah kakak Tian pergi bersama kami untuk menjenguk seseorang?” “Menjenguk siapa?” “Orang yang membesarkan kami,” jawab Jilang cepat. “Sekarang beliau sedang terluka. Kami keluar untuk mencarikan obat. Awalnya kami hanya mencoba peruntungan, berharap kakak Tian bisa mendapat hasil positif dalam kompetisi ini. Ternyata hasilnya di luar ekspektasi. Kami berhasil mendapatkan juara tiga.” Bairu melanjutkan dengan semangat yang tulus. “Dan ini semua berkat ka

  • Kultivator Inti Semesta   CH-420

    Xiao Tian keluar dari ruangan kultivasinya. Langkahnya tenang, dan wajahnya tidak menunjukkan perubahan besar. Ia menahan aura peningkatannya. Meskipun ia kini berada di peringkat enam Alam Maha Agung, yang ia perlihatkan tetap peringkat tiga. Itu cukup untuk membuat Bai Ruochen tidak terlalu waspada. Begitu melihat Xiao Tian keluar dari ruangan, Bai Ruochen langsung melangkah cepat ke arahnya. Sorot matanya tajam, tidak ada basa-basi dalam ucapannya. “Sekarang, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian tidak terburu-buru menjawab. Ia melihat sekeliling sejenak sebelum membuka suara. “Aku masih di sini, kamu bersikap seolah-olah aku akan pergi saja. Dimana Ayahmu? Aku tidak melihatnya.” “Ayahku ada urusan. Dia harus memimpin perbaikan alun-alun akibat ulahmu. Sekarang jangan mengalihkan pembicaraan, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian mengeluarkan Hati Nirwana. Tapi saat Bai Ruochen hendak mengambilnya, ia menangkap tangan wanita itu. “Meneliti kematian!” Suara Bai Ruochen m

  • Kultivator Inti Semesta   CH-419

    Setelah Xiao Tian menerima hadiahnya, Bai Ruochen melangkah maju dan mendekatinya. Tatapannya tajam, dan tanpa basa-basi, ia langsung menanyakan hal yang sejak awal telah menjadi tujuannya. “Sekarang katakan, apakah kamu berhasil mendapatkan Hati Nirwana?” Xiao Tian menoleh ringan ke arahnya. “Tentu saja aku berhasil, tapi aku akan memberikan Hati Nirwana setelah aku memulihkan diri. Putri Suci tidak perlu khawatir, aku berada di Istanamu, jadi aku tidak akan melarikan diri. Hanya, apakah aku bisa meminjam ruangan untuk pemulihan diri?” Ia berbicara langsung dan jelas, tidak menyembunyikan niatnya. Tidak ada basa-basi dalam ucapannya, dan itu cukup untuk membuat Bai Ruochen menyipitkan mata. “Mengapa kamu tidak menyerahkannya sekarang saja?” tanyanya datar. “Aku tidak ingin setelah memberikannya kamu langsung membunuhku. Jadi sebelum itu terjadi, aku juga harus memastikan keselamatanku.” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang tidak ikut mencampuri urusan antara putrinya dan Xiao Tian

  • Kultivator Inti Semesta   CH-418

    Setelah menyerahkan Xiao Wei, Xiao Tian tiba-tiba terhuyung-huyung. Tubuhnya terlihat melemah, dan tangan kanannya perlahan menekan dadanya. Wajahnya tampak menegang, sorot matanya menyiratkan rasa sakit yang dalam seolah ada luka yang tidak bisa ia tahan. “Teman muda, apa yang terjadi padamu?” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang segera melangkah cepat dari sisi arena. Begitu melihat Xiao Tian mulai kehilangan keseimbangan, ia langsung menjangkau dan menopang tubuhnya agar tidak jatuh. “Senior, aku terkena serangan balasan karena mengaktifkan teknik rahasia,” ujar Xiao Tian pelan. Nada bicaranya terdengar lemah dan terbata, namun tetap stabil. “Hmmp.” Pemilik Villa mengerutkan alis, lalu dengan satu gerakan ringan ia memeriksa kondisi Xiao Tian melalui sentuhan di bahunya. Persepsinya menyapu tubuh pemuda itu dalam sekejap, dan yang ia temukan bukan tubuh yang terluka. Tubuh itu tidak mengalami kerusakan. Aliran kekuatan dasar tetap utuh, dan ritme hidup Xiao Tian sama sekali tidak

  • Kultivator Inti Semesta   CH-417

    Namun di balik aura dan tekanan yang mengguncang langit dan bumi, Xiao Tian masih berdiri tenang. Di dalam hatinya, senyum pahit perlahan terbit. “Binatang tua, mengapa kamu membuat keributan seperti ini?” “Bocah, ini bukan lagi pertarungan antara kamu dan bocah Xiao Wei itu. Ini adalah pertarungan garis darah! Apakah kamu ingin garis darahmu diinjak-injak oleh garis darah rendah itu?!” Xiao Tian menarik napas panjang dalam hatinya. “Bukankah ini akan menimbulkan kegaduhan bagi orang-orang?” “Terlambat. Kamu sudah mendeklarasikan namamu Xiao Tian, dan menunjukkan sayap api petir. Itu saja sudah membuat kegaduhan. Jadi jika ingin membuat kegaduhan, jangan tanggung-tanggung.” “Hahaha, baiklah, lakukan apa yang ingin kamu lakukan sekarang! Tapi jangan terlalu besar, tubuhku belum bisa menampung kekuatanmu jika lebih dari tiga puluh persen.” “Kali ini pengecualian. Aku akan membuat tubuhmu mampu menanggung kekuatanku lebih dari empat puluh persen!” “Sial, jika kamu bisa melakukan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-416

    Kepala Villa tidak langsung menjawab. Matanya masih terpaku pada Xiao Tian yang terus melangkah ke langit, dan setiap langkahnya disertai dengan satu teratai api petir yang muncul di bawah telapak kakinya, membentuk tangga yang tidak berasal dari dunia ini. “Putriku, itu bukan langkah biasa. Lihat baik-baik. Setiap langkahnya membentuk teratai api petir yang menjadi pijakan. Itu… itu adalah keterampilan yang hanya dikuasai sempurna oleh satu orang dalam sejarah Klan Xiao—Yang Mulia Dewa Tertinggi, Xiao Jian.” Nada suaranya mengeras seiring kalimatnya berlanjut. “Di Klan Xiao inti, hanya ada empat atau lima orang yang mampu mempelajarinya. Tapi tidak satu pun dari mereka mampu menyempurnakan keterampilan itu. Menurut catatan resmi, ketika Yang Mulia Dewa Tertinggi Xiao Jian menggunakan keterampilan itu, ia pernah menghancurkan ribuan bintang dan membunuh miliaran kultivator yang tersebar di dalamnya. Dengan keterampilan itu, Xiao Jian diakui sebagai penguasa galaksi terkuat sepanjan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-415

    Klan cabang belaka, bertingkah sangat arogan,” ucap Xiao Tian, nadanya mengeras. “Sepertinya kamu hanya katak dalam sumur, tidak pernah melihat luasnya dunia ini. Sekarang, tunjukkan padaku keterampilan kebanggaanmu itu.” “Kamu akan melihatnya!” Xiao Wei membentuk segel tangan. Dalam sekejap, tubuhnya mulai bersinar terang. Bukan hanya cahaya biasa, melainkan kilauan yang menyelimuti seluruh pori-porinya. Dalam waktu singkat, langit di atas alun-alun menjadi gelap seperti ditelan malam. Petir multi warna mulai muncul dari segala penjuru, menyambar dan berkumpul di satu titik. Lautan api mengikuti, saling terjalin dan berputar di langit, membentuk pusaran kekuatan yang luar biasa besar. Tombak Xiao Wei yang semula berdiri tegak di depannya, mulai bergetar. Kemudian, tombak itu melesat sendiri ke atas langit, bergabung ke dalam pusaran petir dan api di atas sana. Seluruh kekuatan itu berkumpul di satu titik pusat, seperti menyusun sesuatu yang belum sepenuhnya terwujud, namun sudah c

  • Kultivator Inti Semesta   CH-414

    Untungnya, formasi pelindung yang diciptakan Kepala Villa Hati Seribu Bintang masih bertahan dengan tenang. Meskipun energi ledakan itu cukup untuk meruntuhkan gunung kecil dalam sekejap, formasi tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda retak. Jika bukan karena perlindungan ini, banyak penonton dengan kultivasi rendah pasti sudah hancur oleh getaran energi yang tidak bisa diredam. Namun, perhatian sebagian besar orang tidak hanya tertuju pada kekuatan dua pemuda yang bertarung di tengah formasi. Yang paling menakjubkan justru terletak pada lantai alun-alun itu sendiri. Meskipun dihantam gelombang serangan dari dua kultivator yang sudah melampaui batas kekuatan biasa, lantai alun-alun tetap utuh. Tidak ada retakan, tidak ada debu yang terangkat. Semuanya tetap bersih dan tenang. Ini bukan karena kebetulan. Ini membuktikan satu hal—bahwa kekuatan Villa Hati Seribu Bintang jauh melampaui dugaan. Struktur dan material alun-alun ini bukanlah sesuatu yang bisa dihancurkan hanya dengan kekua

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status