แชร์

CH-280

ผู้เขียน: Evanscapenovel
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-31 12:25:58

Xiao Tian melihat seorang lelaki tua dengan rambut putih panjang sepinggang mendekatinya. Dia tahu bahwa ini adalah pemilik Rumah Suci Immortal.

“Generasi muda telah bertemu dengan generasi yang lebih tua.”

Melihat Xiao Tian sangat sopan, pemilik Rumah Suci Immortal tersenyum. “Anak muda, aku sudah menunggumu sangat lama, aku kira tidak akan ada yang bisa menyelesaikan ujian ku, akhirnya setelah menunggu ribuan tahun, ada yang bisa menembusnya. Perkenalkan siapa dirimu.”

“Senior, aku dipanggil Tian.” Xiao Tian sedikit terdiam, lalu dia berbicara lagi. “Senior, untuk apa kamu melakukan ini semua? Aku tidak percaya bahwa ini hanya untuk memberikan token kehormatan, pasti senior memiliki maksud lain dengan mengatur banyak formasi seperti itu untuk ditembus oleh generasi muda.” tanya Xiao Tian dengan nada menyelidiki.

“Hahahaha, anak muda, sepertinya kamu tidak hanya memiliki kekuatan, tapi kamu juga memiliki kecerdasan. Aku memang membutuhkan sesuatu dari generasi muda, tapi generasi
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Kultivator Inti Semesta   CH-281

    Pemuda itu menatap ke arah kuil. “Kamu harus tahu bahwa kita adalah kultivator, jadi jangan gunakan kekuatan jiwa untuk bertarung, izinkan menggunakan kekuatan beladiri kita!” Namun, sayang, suara di kuil itu tidak menjawab sepatah katapun, alhasil pemuda itu berdiri lagi walaupun keadaannya sudah sedikit memprihatinkan. “Bajingan, jika kita bertarung menggunakan kekuatan beladiri, kamu tidak akan memiliki peluang sedikitpun! Namun, walaupun aku bukan ahli dalam kekuatan jiwa, aku adalah kultivator alam Yang Diagungkan. Jadi, aku akan bertarung denganmu menggunakan pengalaman tempurku!” Xiao Tian sangat terkejut ketika lawannya memiliki ranah alam Yang Diagungkan. Itu adalah alam yang lebih tinggi daripada alam Agung. Dia masih sangat muda, tapi sudah memiliki ranah setinggi itu, latar belakang pemuda itu pasti tidak biasa-biasa saja. “Lakukan, apa yang ingin kamu lakukan!” Walaupun dia harus menghadapi kultivator setinggi itu, jika dia harus berhadapan dengan level jiwa yang sama,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31
  • Kultivator Inti Semesta   CH-282

    Setelah mengucapkan terima kasih, Xiao Tian langsung dikirim pergi, dia kembali ke tempat asalnya. Ketika dia muncul, dia berada di pinggir kolam kembali, dan di situ Pemilik Rumah Suci Immortal masih menunggunya. Xiao Tian melihat wajah pemilik Rumah Suci Immortal sangat gelisah, apalagi ketika melihatnya. “Tian, kamu kembali dengan sangat cepat, apakah kamu gagal dalam misi yang aku berikan?” Mendengar itu, Xiao Tian mengerutkan kening. “Kembali dengan sangat cepat bagaimana? Aku berhari-hari di dalam dunia itu, bagaimana bisa dikatakan sangat cepat.” “Tian, kamu hanya pergi beberapa detik, jadi bagaimana bisa berhari-hari?” Pemilik Rumah Suci Immortal mengerutkan keningnya. “Hmm, mungkin dunia itu memiliki waktu yang berbeda, aku tidak menyangka akan ada hal seperti itu. Senior, aku tidak gagal, aku mendapatkan apa yang kamu inginkan.” Xiao Tian menyerahkan tanaman kehidupan pengumpulan jiwa. “Itu adalah tanaman yang senior inginkan, senior bisa memeriksanya.” Dengan tangan g

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31
  • Kultivator Inti Semesta   CH-283

    Xiao Tian membuka peti yang dia dapatkan dari kuil emas, saat dia melihat isinya, Xiao Tian sangat terpana, itu seperti batu ilahi yang dia dapatkan dari pengawal Ziyan Rouxi, hanya perbedaannya, ukuran batu ilahi di depannya lebih besar, dan jumlah energi ilahi-nya juga jauh lebih besar. “Leihuo Dashi, bekerja sama lah, kita tidak boleh menyia-nyiakan sumber daya ini!” Leihuo Dashi juga tidak menganggap sepele, bagaimanapun itu adalah sumber daya untuk alam Maha Agung, sedangkan Xiao Tian masih memiliki ranah alam setengah Suci. “Lakukan!” Xiao Tian langsung melahap semuanya, energi ilahi yang begitu kaya mengamuk dalam tubuhnya, bahkan Leihuo Dashi harus bekerja keras agar tubuh Xiao Tian tidak meledak karena kelebihan energi. Kali ini, Xiao Tian benar-benar terlalu gila, dia mengambil resiko yang cukup tinggi untuk menggunakan sumber daya yang bukan semestinya. Whooss— Baang— Baang— Baang— Dalam tumbuh Xiao Tian terus terdengar suara dentuman yang keras, tubuhnya sudah mul

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31
  • Kultivator Inti Semesta   CH-284

    Whooss— Whooss— Setelah Xiao Tian mengatakan itu, banyak tokoh-tokoh tua yang bermunculan. Mereka semua adalah para murid dan Tetua dari Sekte dan Klan utama. Salah satu Tetua yang berdiri diantara mereka berkata kepada Xiao Tian. “Anak muda, aku tidak menyangka kamu bisa merasakan kehadiran kita, dan yang lebih mengejutkan adalah kekuatan mu, kamu mampu membunuh Tetua dari Sekte Qiantu dengan mudah. Pantas kamu bisa memecahkan seribu formasi yang selama ini tidak bisa dipecahkan, ternyata kamu memiliki kekuatan yang luar biasa. Tapi, walaupun kamu kuat, kamu tidak akan bisa menghadapi kita semua.” Namun, setelah Tetua itu berbicara, Xiao Tian tidak menatapnya sama sekali, dia justru melihat ke tempat lain. Awalnya orang-orang menyangka Xiao Tian sedang mencari pembantu, tapi mereka salah setelah mendengar perkataan Xiao Tian. “Apakah kalian masih ingin bersembunyi dan tidak ingin bergabung dalam kegembiraan?” Mendengar itu, orang-orang mengejek, karena mereka tidak merasakan ke

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31
  • Kultivator Inti Semesta   CH-285

    Xiao Tian tidak mengetahui bahwa aksinya disaksikan oleh pemilik Rumah Suci Immortal, dia terus menonton dari atas langit. “Dari mana sebenarnya anak ini berasal, mengapa aku sangat familiar dengan sarana yang dia gunakan untuk meningkatkan ranahnya. Walaupun dia menyamarkannya menggunakan formasi, aku masih bisa melihat tanda api dan petir di dahinya, bukankah sarana itu hanya dimiliki oleh pemilik garis darah binatang api petir yang hanya dimiliki Klan Xiao yang menjadi penguasa Galaksi? Aku harus mencari tahu tentang anak itu, dan aku juga harus memiliki hubungan baik dengannya.” *** Xiao Tian terbang sangat cepat, tapi saat dia terbang, sebuah fluktuasi aura yang sangat kuat menerjang ke arahnya. “Bocah kecil, berhenti!” Mendengar suara itu, Xiao Tian menghentikan langkahnya, dia membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang berbicara kepadanya. Saat dia membalikkan tubuhnya, dia melihat dua orang tua dengan ranah peringkat 9 alam Suci Beladiri, keduanya menggunakan tanda pen

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31
  • Kultivator Inti Semesta   CH-286

    Setelah berada di lokasi yang cukup aman, Xiao Tian mulai duduk bersila, dia memasukkan kesadarannya ke dalam lautan jiwanya, dia tidak menyangka saat dia berada di lautan jiwanya, dia menemukan sebuah gumpalan hitam dengan cetakan pola yang sangat rumit. “Untung aku memiliki kekuatan jiwa yang kuat, jika tidak, aku tidak akan bisa menemukan kutukan ini.” Roooaaaaarrrrrrrr Namun, saat Xiao Tian mendekat, gumpalan hitam itu mengeluarkan suara lolongan hantu, lalu gumpalan hitam itu mulai menembakkan kabut hitam yang sangat mematikan. “Hmmm, ingin bermain trik di dalam lautan jiwaku, kamu sudah salah mencari lawan!” Xiao Tian mengeluarkan api sejati, lalu api sejatinya langsung membakar kabut hitam yang menyerangnya. Saat kabut hitam itu terbakar, itu mengeluarkan suara ratapan hantu yang sangat kesakitan, mereka seperti jiwa-jiwa penasaran yang sedang dimurnikan. Ketika Xiao Tian fokus menangani kutukan itu, pemilik Rumah Suci Immortal masih berada di atas langit, dia terus menya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31
  • Kultivator Inti Semesta   CH-287

    Patriark Klan Cai utama di Alam Zuwu menatap Cai Xuenming dari jauh. “Xuenming, apa yang membuatmu naik ke Alam Zuwu? Mengapa kamu meninggalkan Klan Cai di Alam Yuzu?” Cai Xuenming tidak berani mengangkat kepalanya. Dia berkata sambil berlutut. “Yang Mulia, aku membutuhkan bantuanmu untuk mengurus pemilik Rumah Suci Immortal, dia sudah berani menggerakkan tangannya untuk membunuh Klan Cai, dia tidak hanya membunuh putraku, bahkan dia membunuh beberapa Tetua dari Klan ku.” Mendengar itu, Kepala Klan mengerutkan kening. “Apakah kamu bilang? Maksud mu Fang Dai sudah berani menggerakkan tangannya terhadap Klan Cai ku?” Cai Xuenming mengangguk. “Benar Yang Mulia, dia sudah tidak memandang Yang Mulia lagi.” “Bajingan Fang Dai ini, dia benar-benar berani menginjak kepalaku.” “Patriark, biarkan aku turun untuk meringkusnya!” Salah satu Tetua berdiri, dia mengeluarkan aura sebagai peringkat 13 Alam Agung. Patriark Klan Cai menggelengkan kepalanya. “Tidak, kamu bukan lawannya. Meskipun di

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31
  • Kultivator Inti Semesta   CH-288

    “Apakah kalian sudah lelah hidup berani menyinggung orang yang ingin aku lindungi?” tanya pemilik Rumah Suci Immortal dengan nada yang penuh kekuatan. Hanzo merasa tubuhnya sangat lemas, dia tidak berharap Li Shi memiliki tubuh formasi pemilik Rumah Suci Immortal. “Tuan, aku mohon maaf, aku tidak tahu bahwa Klan Li benar-benar berada di bawah perlindunganmu,” ucap salah satu orang yang memakai jubah hitam, dia adalah Tetua dari Sekte Gereja Kegelapan. “Kalian sudah melihat bahwa di sini terdapat bendera lambang Rumah Suci Immortal, tapi kalian masih berkata tidak tahu? Hmm, kematian kalian sudah tidak bisa dihindarkan!” Whoooosssss — Boom— Sebuah energi yang sangat mengerikan menyapu segalanya, hanya dengan lambaian tangan, tidak hanya Hanzo, bahkan orang-orang dari Sekte Gereja Kegelapan meledak menjadi kabut darah. Setelah membunuh mereka, tubuh formasi pemilik Rumah Suci Immortal menatap kehampaan. “Apakah kalian bisa bersembunyi dariku?” “Sial, dia menemukan kita! Ayo perg

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31

บทล่าสุด

  • Kultivator Inti Semesta   CH-328

    Xiao Tian kembali duduk bersila di dasar Danau Abadi. Gelombang energi spiritual yang kaya mengalir di sekelilingnya, membentuk pusaran yang semakin padat.Namun, kali ini bukan tubuh fisiknya yang akan ditempa, melainkan jiwanya!Dia mulai membentuk segel tangan, mengaktifkan teknik khusus untuk memperkuat lautan jiwanya.Saat ini, jiwanya telah mencapai tingkat Jiwa Immortal tingkat satu.Tetapi itu belum cukup!Jika dia bisa menembus tingkat dua, maka dia akan berdiri sejajar dengan para ahli tua di Alam Zuwu—eksistensi yang jarang ditemui dan dihormati oleh para kultivator lainnya!Kesadarannya segera masuk ke dalam Lautan Jiwanya—sebuah dimensi internal yang hanya bisa diakses oleh dirinya sendiri.Xiao Tian menatap pemandangan luas yang terbentang di depannya.Lautan jiwanya luas dan dalam, berwarna biru pekat dengan kilauan emas di permukaannya.Namun, yang paling mencolok adalah beberapa bintang yang bersinar terang di langit dimensi ini.Bintang-bintang itu adalah perwujudan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-327

    Xiao Tian dan para pemuda lainnya segera memasuki Danau Abadi. Begitu tubuh mereka menyentuh permukaan air yang keemasan, energi spiritual yang kaya langsung menyelimuti mereka, meresap ke dalam pori-pori dan merangsang kekuatan internal mereka.Tanpa ragu, mereka mulai menyelam lebih dalam. Seiring dengan bertambahnya kedalaman, mereka dapat merasakan bahwa kandungan energi spiritual semakin padat dan murni.Namun, meski energi ini menawarkan manfaat luar biasa, tidak semua tubuh manusia mampu menampungnya. Energi yang terlalu besar bisa mengoyak meridian, membebani tubuh, atau bahkan menyebabkan ledakan energi yang tidak terkendali. Karena itu, masing-masing dari mereka menyesuaikan diri dengan batas kemampuan mereka sendiri.Mereka yang memiliki tubuh lebih lemah tetap berada di lapisan dangkal, sementara yang lebih kuat berani menyelam lebih dalam.Tetapi bagi Xiao Tian, kedalaman biasa tidak cukup.Dia terus menyelam lebih dalam. Semakin turun, semakin murni energi spiritual yang

  • Kultivator Inti Semesta   CH-326

    Xiao Tian duduk bersila di atas tanah yang sedikit berdebu, mengatur napasnya dengan ritme yang stabil. Wajahnya tidak menunjukkan kesakitan yang berarti, tetapi ada kilatan kepahitan di dalam matanya. Dia merasakan efek dari serangan balasan yang menghantam tubuhnya.Sambil menghela napas pelan, dia berbicara kepada sosok dalam dunia dantiannya, Leihuo Dashi."Leihuo Dashi, aku tidak menyangka masih terluka seperti ini setelah menggunakan kekuatanmu. Padahal tubuh fisikku sudah mencapai Tingkat 17 Tubuh Abadi Semesta," ujar Xiao Tian dengan nada datar, meskipun dalam hatinya dia sedikit jengkel.Di dalam dunia dantiannya, seekor Binatang Api Petir raksasa dengan tubuh berselimutkan nyala api dan percikan petir melayang di atas lautan energi. Leihuo Dashi menyipitkan matanya sebelum tersenyum kecil, suaranya terdengar menggelegar tetapi penuh keyakinan."Bukan tubuh Abadi Semestamu yang masih lemah," jawabnya dengan nada bangga. "Tetapi kekuatan Dewa ini yang terlalu kuat. Jika kamu i

  • Kultivator Inti Semesta   CH-325

    Di tengah situasi yang menegangkan itu, tubuh Xiao Tian tiba-tiba bergoyang. Tangan kanannya refleks memegangi dadanya, wajahnya sedikit memucat, sementara napasnya menjadi lebih berat dari biasanya. Hanya dalam sekejap, tubuhnya yang kokoh terlihat kehilangan keseimbangan.WHOOSSHH!!!Secepat kilat, Qiancheng bergerak lebih dulu sebelum yang lain sempat bereaksi. Dengan gerakan yang halus namun tegas, dia menangkap tubuh Xiao Tian sebelum jatuh ke tanah. Kedua lengannya dengan sigap menopang pemuda itu, memastikan agar dia tetap berdiri."Apakah kamu baik-baik saja?" Suara Qiancheng terdengar lembut, tetapi menyiratkan ketegangan yang sulit disembunyikan.Xiao Tian mengangkat pandangannya, matanya masih setajam biasanya, meski sedikit melemah. "Aku baik-baik saja," jawabnya dengan nada datar. "Aku hanya butuh sedikit istirahat untuk menyembuhkan lukaku.""Luka?" Alis Qiancheng mengerut. Baru sekarang dia menyadari bahwa Xiao Tian tidak sepenuhnya tanpa cela dalam pertarungan tadi.Xi

  • Kultivator Inti Semesta   CH-324

    Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup

  • Kultivator Inti Semesta   CH-323

    Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap

  • Kultivator Inti Semesta   CH-322

    Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik

  • Kultivator Inti Semesta   CH-321

    WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu

  • Kultivator Inti Semesta   CH-320

    Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status