“Apakah kalian sudah lelah hidup berani menyinggung orang yang ingin aku lindungi?” tanya pemilik Rumah Suci Immortal dengan nada yang penuh kekuatan. Hanzo merasa tubuhnya sangat lemas, dia tidak berharap Li Shi memiliki tubuh formasi pemilik Rumah Suci Immortal. “Tuan, aku mohon maaf, aku tidak tahu bahwa Klan Li benar-benar berada di bawah perlindunganmu,” ucap salah satu orang yang memakai jubah hitam, dia adalah Tetua dari Sekte Gereja Kegelapan. “Kalian sudah melihat bahwa di sini terdapat bendera lambang Rumah Suci Immortal, tapi kalian masih berkata tidak tahu? Hmm, kematian kalian sudah tidak bisa dihindarkan!” Whoooosssss — Boom— Sebuah energi yang sangat mengerikan menyapu segalanya, hanya dengan lambaian tangan, tidak hanya Hanzo, bahkan orang-orang dari Sekte Gereja Kegelapan meledak menjadi kabut darah. Setelah membunuh mereka, tubuh formasi pemilik Rumah Suci Immortal menatap kehampaan. “Apakah kalian bisa bersembunyi dariku?” “Sial, dia menemukan kita! Ayo perg
Xiao Tian tidak gentar sedikitpun, meski orang yang berada di hadapannya ada tiga orang peringkat sepuluh alam Suci Beladiri, dan satu orang peringkat sebelas alam Suci Beladiri. Xiao Tian tidak memperhatikan keempat orang itu, dia justru menatap Li Shi. “Patriark Li, aku tidak menyangka di Klan Li mu akan ada tikus yang tega memakan saudaranya sendiri. Bajingan sepertinya walaupun bisa mendapatkan kekuatan, itu tidak lebih dari sampah, aib bagi Klan Li kalian.” “Bocah, jangan merasa suci di hadapanku. Apakah kamu pikir dengan ucapanmu itu, kamu bisa mengubah keadaan? Tidak, mereka semua akan mati, dan kamu sendiri juga akan mati! Seharusnya kamu tidak datang ke tempat ini, jadi tidak perlu membuang nyawamu di sini. Namun, kamu justru mengantarkan nyawamu sendiri, di hadapan tuanku, kamu hanyalah semut, membunuhmu lebih mudah daripada buang air kecil!” Sebelum Li Shi menanggapi ucapan Xiao Tian. Li Zhen sudah berteriak keras, dia terus menertawakan kebodohan Xiao Tian yang berani d
“Gunakan teknik terlarang dewa kegelapan!” Luyang berteriak kepada bawahannya. “Tetua, tapi teknik itu akan mengurangi usia kita,” jawab salah satu dari mereka. “Apakah kamu ingin mati di sini atau mengaktifkan teknik itu? Usia bisa kita atasi asalkan kita bisa membuat terobosan, tapi ketika nyawa sudah hilang, itu tidak ada obatnya lagi!” Luyang sangat kesal terhadap bawahannya. “Baik Tetua, aku akan mendengarkan mu.” Walaupun dengan berat hati, ketiga orang itu menyetujui perintah Luyang. Xiao Tian berdiri di udara dengan tenang, dia ingin melihat seperti apa teknik dewa kegelapan itu. Xiao Tian bukan terlalu percaya diri, tapi dia ingin bertarung dengan musuh yang sangat kuat. Sekarang dia memiliki energi beladiri yang berbeda daripada penghuni alam bawah, energi ilahi yang dia dapatkan dari sumber daya itu tidak ingin dia jadikan pajangan. Namun, untuk merangsang dan menilai keunggulannya, dia harus bertarung habis-habisan. Xiao Tian melihat Luyang dan yang lainnya membakar k
“Bocah, ikutlah bersamaku.” Patriark Sekte Gereja Kegelapan mengulurkan tangannya. Xiao Tian melihat telapak tangan yang sangat besar datang ke arahnya dengan luapan kekuatan yang mengerikan. “Bocah, pinjamkan tubuhmu padaku, biarkan aku yang mengurusnya!” Leihuo Dashi berteriak dari dunia dantian Xiao Tian. Namun, sebelum Xiao Tian memberikan jawaban, sebuah tombak melesat, menghantam telapak tangan itu. Boom— Telapak tangan raksasa itu langsung hancur berkeping-keping. Ketika serangannya hancur, Patriark Sekte Gereja Kegelapan mengerutkan kening. “Siapa yang berani mencampuri urusanku? Keluar!” Buzz— Udara tiba-tiba menggeliat, kemudian seorang pria paruh baya muncul di udara. Melihat pria itu, Xiao Tian mengenalinya. Dia tidak lain adalah Jiu Enlai. Jiu Enlai menatap Patriark Sekte Gereja Kegelapan. “Hantu tua, kamu benar-benar tidak tahu malu, bahkan untuk menghadapi anak kecil, kamu sampai turun tangan sendiri.” “Siapa kamu?” Patriark Sekte Gereja Kegelapan tidak mengena
“Nadamu cukup besar, sepertinya kamu memiliki pendukung yang kuat?” tanya pemilik Rumah Suci Immortal dengan wajah yang berseri-seri. Dia tidak menganggap serius ucapan Gu Yang Chen. “Fang Dai, sepertinya kamu terlalu kesepian, sehingga sekarang kamu mau ikut campur dalam urusan orang lain.” Baru saja pemilik Rumah Suci Immortal selesai berbicara, di kehampaan terdengar suara seorang lelaki tua. Xiao Tian dan semua orang langsung mengalihkan pandangannya kepada pemilik suara itu, ketika mereka melihatnya, mereka melihat ada tiga orang tamu yang datang, itu adalah Cai Xuenming, Cai Wen dan Cai Xue. Namun, untuk Cai Wen dan Cai Xue, belum ada yang mengenali mereka, berbeda dengan Cai Xuenming, hampir semua orang mengenali dirinya, karena dia adalah Patriark Klan Cai di Alam Yuzu. Pemilik Rumah Suci Immortal tidak mengubah ekspresinya, walaupun dia melihat kedua orang kuat berada di samping Cai Xuenming, dia justru mendengus jijik. “Aku kita kalian sangat bermusuhan, tapi sepertinya
Cai Wen dan Cai Xue sudah sangat buruk, ketika mereka bangkit, mereka memiliki wajah yang penuh dengan ketakutan. Sekarang mereka mengetahui ranah pemilik Rumah Suci Immortal, mereka sedikit menyesal datang ke Alam Yuzu, jika mereka tahu ranah pemilik Rumah Suci Immortal setinggi ini, mereka tidak akan berani menginjakkan kakinya di Alam Yuzu. Buzz— Namun, saat mereka tenggelam dara rasa takut, sebuah pusaran besar muncul di udara, lalu seorang lelaki menggunakan jubah hitam dengan senjata sabit kematian muncul dari pusaran itu. Orang yang baru tiba tidak menyembunyikan auranya, dia langsung mempertontonkan ranahnya. Buzz— Setelah orang itu tiba, tidak lama kemudian, muncul lagi orang yang berpenampilan sama dengannya, dan dia juga sudah merilis auranya. Keduanya memiliki ranah alam Maha Agung, dan itu bukan alam Maha Agung peringkat pertama, melainkan peringkat dua. Saat kedua orang itu muncul, Gu Yang Chen langsung bersujud kepada mereka. “Tuan utusan, terima kasih sudah berse
Xiao Tian merasakan tubuhnya bergetar akibat kerinduan yang tak tertahankan, dia sangat ingin mendengar suara itu siang dan malam. “Ibu….” Xiao Tian sangat ingin melemparkan kesadarannya ke dalam tubuhnya, tapi dia tidak bisa. “Aku harus melindungi Ibu…” “Tian’er, kamu masih saja bersikap seperti dulu. Kamu tidak perlu khawatir, Ibu akan mengurus mereka.” Wang Mei keluar dari tubuh Xiao Tian, tadinya Xiao Tian hanya melihat seberkas cahaya kecil saja, setelah cahaya itu berada di luar tubuhnya, itu baru menjelma menjadi sosok wanita yang sangat cantik. Wanita itu tidak lain adalah Wang Mei, Ibu Xiao Tian. Wang Mei menjentikkan jarinya, saat dia menjentikkan jarinya, kekuatan yang dilepaskan oleh kedua orang dari Gereja Kegelapan membeku di udara, bahkan tidak hanya kekuatan penindas-nya saja, orang-orangnya juga membeku di udara. Setelah menghentikan kekuatan kedua orang itu, Wang Mei membalikkan tubuhnya, dia menatap Xiao Tian dengan penuh kerinduan, senyumannya membuat air mata
Fang Dai dan Jiu Enlai kini lebih baik daripada masa puncaknya, tapi ini bukan akhir, Wang Mei melambaikan tangannya kembali, lalu sebuah energi yang sangat lembut menyelimuti Fang Dai dan Jiu Enlai. Buzz— Keduanya langsung menerobos, Jiu Enlai berhasil menerobos alam Agung peringkat tiga, tidak hanya itu, kekuatan jiwanya menjadi lebih sempurna daripada sebelumnya, bahkan dia merasakan kekuatan jiwanya dapat menerobos kapan saja. Begitu juga dengan Fang Dai, dia berhasil menerobos peringkat tiga alam maha Agung, dia justru langsung membuat dua terobosan sekaligus. Fang Dai dan Jiu Enlai membungkuk ke arah Wang Mei. “Senior, terima kasih atas rahmatmu.” Wang Mei tersenyum kecil. “Kamu beruntung karena memiliki akumulasi yang cukup baik dalam mengolah energi beladiri. Jadi kamu dapat membuat dua terobosan. Namun, aku tidak hanya membantumu menerobos, tapi aku sudah meningkatkan pemahaman beladiri kalian, sehingga di masa depan, kalian tidak akan sulit jika ingin menerobos Dewa sej
Xiao Tian kembali duduk bersila di dasar Danau Abadi. Gelombang energi spiritual yang kaya mengalir di sekelilingnya, membentuk pusaran yang semakin padat.Namun, kali ini bukan tubuh fisiknya yang akan ditempa, melainkan jiwanya!Dia mulai membentuk segel tangan, mengaktifkan teknik khusus untuk memperkuat lautan jiwanya.Saat ini, jiwanya telah mencapai tingkat Jiwa Immortal tingkat satu.Tetapi itu belum cukup!Jika dia bisa menembus tingkat dua, maka dia akan berdiri sejajar dengan para ahli tua di Alam Zuwu—eksistensi yang jarang ditemui dan dihormati oleh para kultivator lainnya!Kesadarannya segera masuk ke dalam Lautan Jiwanya—sebuah dimensi internal yang hanya bisa diakses oleh dirinya sendiri.Xiao Tian menatap pemandangan luas yang terbentang di depannya.Lautan jiwanya luas dan dalam, berwarna biru pekat dengan kilauan emas di permukaannya.Namun, yang paling mencolok adalah beberapa bintang yang bersinar terang di langit dimensi ini.Bintang-bintang itu adalah perwujudan
Xiao Tian dan para pemuda lainnya segera memasuki Danau Abadi. Begitu tubuh mereka menyentuh permukaan air yang keemasan, energi spiritual yang kaya langsung menyelimuti mereka, meresap ke dalam pori-pori dan merangsang kekuatan internal mereka.Tanpa ragu, mereka mulai menyelam lebih dalam. Seiring dengan bertambahnya kedalaman, mereka dapat merasakan bahwa kandungan energi spiritual semakin padat dan murni.Namun, meski energi ini menawarkan manfaat luar biasa, tidak semua tubuh manusia mampu menampungnya. Energi yang terlalu besar bisa mengoyak meridian, membebani tubuh, atau bahkan menyebabkan ledakan energi yang tidak terkendali. Karena itu, masing-masing dari mereka menyesuaikan diri dengan batas kemampuan mereka sendiri.Mereka yang memiliki tubuh lebih lemah tetap berada di lapisan dangkal, sementara yang lebih kuat berani menyelam lebih dalam.Tetapi bagi Xiao Tian, kedalaman biasa tidak cukup.Dia terus menyelam lebih dalam. Semakin turun, semakin murni energi spiritual yang
Xiao Tian duduk bersila di atas tanah yang sedikit berdebu, mengatur napasnya dengan ritme yang stabil. Wajahnya tidak menunjukkan kesakitan yang berarti, tetapi ada kilatan kepahitan di dalam matanya. Dia merasakan efek dari serangan balasan yang menghantam tubuhnya.Sambil menghela napas pelan, dia berbicara kepada sosok dalam dunia dantiannya, Leihuo Dashi."Leihuo Dashi, aku tidak menyangka masih terluka seperti ini setelah menggunakan kekuatanmu. Padahal tubuh fisikku sudah mencapai Tingkat 17 Tubuh Abadi Semesta," ujar Xiao Tian dengan nada datar, meskipun dalam hatinya dia sedikit jengkel.Di dalam dunia dantiannya, seekor Binatang Api Petir raksasa dengan tubuh berselimutkan nyala api dan percikan petir melayang di atas lautan energi. Leihuo Dashi menyipitkan matanya sebelum tersenyum kecil, suaranya terdengar menggelegar tetapi penuh keyakinan."Bukan tubuh Abadi Semestamu yang masih lemah," jawabnya dengan nada bangga. "Tetapi kekuatan Dewa ini yang terlalu kuat. Jika kamu i
Di tengah situasi yang menegangkan itu, tubuh Xiao Tian tiba-tiba bergoyang. Tangan kanannya refleks memegangi dadanya, wajahnya sedikit memucat, sementara napasnya menjadi lebih berat dari biasanya. Hanya dalam sekejap, tubuhnya yang kokoh terlihat kehilangan keseimbangan.WHOOSSHH!!!Secepat kilat, Qiancheng bergerak lebih dulu sebelum yang lain sempat bereaksi. Dengan gerakan yang halus namun tegas, dia menangkap tubuh Xiao Tian sebelum jatuh ke tanah. Kedua lengannya dengan sigap menopang pemuda itu, memastikan agar dia tetap berdiri."Apakah kamu baik-baik saja?" Suara Qiancheng terdengar lembut, tetapi menyiratkan ketegangan yang sulit disembunyikan.Xiao Tian mengangkat pandangannya, matanya masih setajam biasanya, meski sedikit melemah. "Aku baik-baik saja," jawabnya dengan nada datar. "Aku hanya butuh sedikit istirahat untuk menyembuhkan lukaku.""Luka?" Alis Qiancheng mengerut. Baru sekarang dia menyadari bahwa Xiao Tian tidak sepenuhnya tanpa cela dalam pertarungan tadi.Xi
Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup
Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap
Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik
WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu
Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny