Share

CH-249

last update Huling Na-update: 2025-01-29 01:21:56

Kedua orang itu menyatukan telapak tangan mereka, lalu muncul tubuh raksasa yang sangat besar di belakang mereka. Tubuh raksasa itu langsung menggunakan telapak tangannya untuk menghancurkan api teratai petir yang datang kepadanya.

Boom—

Ledakan yang sangat dahsyat terjadi, membuat gemuruh yang mengerikan. Badai angin yang dipenuhi oleh api dan petir menyebar ke mana-mana.

Api teratai petir Xiao Tian berhasil di hancurkan, sedangkan tubuh raksasa itu hanya mundur beberapa langkah saja.

Kedua orang itu tidak berhenti disitu saja, mereka membentuk segel tangan, lalu tubuh raksasa itu mengepalkan tangannya dan langsung melakukan gerakan tinju untuk menyerang Xiao Tian.

“Bocah, aku ingin melihat kekuatan seperti apa lagi yang akan kamu gunakan! Sekarang, matilah…”

Whooss—

Whooss—

Serangan gabungan kedua orang ini sangat kuat, sedangkan energi beladiri Xiao Tian sudah banyak terkuras.

Xiao Tian menyilangkan kedua tangannya untuk menahan tinju itu.

Boom—

Tubuh Xiao Tian bagaikan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin mantap
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kultivator Inti Semesta   CH-250

    Ia memandang Kakek Vianshi'er dengan serius, lalu mengalihkan pandangannya ke Huandi Fan, Daniel, dan yang lainnya. Wajah mereka terlihat sedikit tegang. Kakek Vianshi'er menarik napas dalam. “Kamu akan mengetahuinya nanti, Teman Muda. Untuk saat ini, ikutlah denganku ke dalam Sekte.” Xiao Tian mengangguk berat, dia sangat ingin mengetahui kabar Ziyan Rouxi saat ini. Kakek Vianshi'er berdiri dengan wibawa di hadapan semua anggota Sekte Gunung Abadi. Suaranya menggema dengan tegas, “Kembali ke Sekte dan kumpulkan semua harta rampasan perang. Setelah itu, aku sendiri yang akan membagikannya kepada kalian. Ingatlah, mulai hari ini, Sekte Gunung Abadi tidak perlu takut pada siapa pun. Bukan hanya orang-orang dari alam ini, bahkan mereka yang berasal dari alam Yuzu pun tak akan mampu mengancam kita.” Ucapan itu membuat semua anggota Sekte bersorak penuh semangat, tetapi rasa penasaran tak bisa disembunyikan dari wajah Huandi Fan. Ia memberanikan diri bertanya, “Leluhur, sekarang… apa

    Huling Na-update : 2025-01-29
  • Kultivator Inti Semesta   CH-251 Tingkatan Ranah

    Vianshi'er menatap kakeknya dengan tatapan penuh kebingungan sekaligus ketegangan. “Kakek, di mana sebenarnya Klan kita berada?” tanyanya serius. Kakek Vianshi'er menarik napas dalam sebelum menjawab. “Klan kita berada sangat jauh dari sini, Vianshi. Kita terpisah bukan hanya oleh miliaran bintang, tapi juga oleh beberapa galaksi. Namun, kini aku telah memutuskan untuk berkultivasi lagi. Suatu saat nanti, ketika kekuatanku kembali, aku berjanji akan membawamu kembali ke Klan kita.” Mendengar penjelasan itu, Long Murtamshin, yang dari tadi mendengarkan dengan seksama, turut angkat bicara. “Kakek, ketika kakek membawa kami ke sini, apakah tidak ada anggota Klan yang mengejar?” “Tentu saja ada,” jawab Kakek Vianshi'er dengan nada tegas. “Namun, anggota Klan kita tidak berani memasuki wilayah Galaksi Divine Lightning Fire.” Long Murtamshin tampak terkejut. “Mengapa mereka tidak berani, Kakek? Apakah ada sesuatu yang sangat istimewa tentang galaksi ini?” Kakek Vianshi'er tersenyu

    Huling Na-update : 2025-01-29
  • Kultivator Inti Semesta   CH-252

    “Tentu saja mereka sangat sombong, siapapun yang memiliki koneksi dengan Klan penguasa pasti akan menjadi sombong.” “Jika seperti itu, tergantung mereka apakah mereka menyinggungku atau tidak, kalau menyinggungku, jangankan Klan Cai, bahkan Klan Xiao sendiri tidak akan aku lepaskan. Senior, sekarang aku akan berlatih, mungkin tiga hari kemudian aku akan pergi meninggalkan Alam Qinwu.” Xiao Tian langsung meninggalkan Istana, dia tidak ingin terus mendengar nama Klan Xiao disebutkan bagaikan Dewa yang tak tersentuh. Melihat Xiao Tian pergi, Kakek Vianshi'er juga membubarkan yang lainnya, dia terus menatap punggung Xiao Tian sampai dia tak terlihat. Xiao Tian memasuki salah satu ruangan yang sudah disiapkan untuknya di Sekte Gunung Abadi, dia langsung memasang array agar tidak ada orang lain yang mengintipnya berkultivasi. Setelah dia duduk, dia mengeluarkan botol yang berisi sumsum naga sejati. “Leihuo Dashi, setelah aku memurnikan sumsum naga ini, kita akan pergi ke Alam Yuzu, lalu

    Huling Na-update : 2025-01-29
  • Kultivator Inti Semesta   CH-253

    Xiao Tian masuk ke kota Ayang, memasuki kota ini tidak terlalu sulit, orang-orang hanya perlu membayar dengan Batu roh kelas menengah. Xiao Tian tidak memiliki batu roh, jadi dia menyerahkan pil Zuxian grandmaster tingkat satu, dan ternyata pil itu masih sangat berharga walaupun di alam ini. Xiao Tian berjalan-jalan di kota Ayang, dia melihat banyak bangunan yang sangat besar, Paviliun dan toko-toko lainnya berbeda dengan yang berada di Alam Qinwu. Yang lebih menarik, kota ini juga sangat penuh dengan pengunjung. Buzz— Ketika Xiao Tian berjalan, sebuah kapal perang yang sangat mendominasi lewat di atas langit. Namun, meski itu hanya lewat, semua orang di kota Anyang langsung berlutut untuk memberikan penghormatan. “Kami telah melihat para bangsawan.” Orang-orang berteriak serempak, walaupun kapal perang itu tidak memperhatikan mereka, orang-orang masih sangat menyembahnya. Salah satu orang melihat Xiao Tian tidak berlutut, dia langsung melempar Xiao Tian dengan batu krikil. “Anak

    Huling Na-update : 2025-01-29
  • Kultivator Inti Semesta   CH-254

    Orang itu menatap Xiao Tian sambil tersenyum mengejek. “Anak miskin, apa yang bisa kamu lakukan terhadapku? Peringkat dua alam Yin Yang berani berkata seperti itu padaku, apakah kamu belum pernah dihajar?” Orang itu mengulurkan tangannya untuk meraih pakaian Xiao Tian. Hanya, saat tangannya terulur, Xiao Tian langsung menggenggam tangannya. Krak— “Eaahh!” Tangan pria muda itu dicengkeram dan langsung dipatahkan! “Kamu, kamu berani mematahkan tanganku?” Kraak— Baang— Xiao Tian mentahkan tangannya lebih parah, dan langsung melemparkannya. “Enyah dari pandanganku…” “Tuan Muda.” Kelima orang itu langsung menolong pria yang dilemparkan oleh Xiao Tian. “Bajingan, kamu berani melakukan ini terhadap Tuan Muda, apakah kamu tidak tahu siapa Tuan Muda?” Salah satu dari mereka meneriaki Xiao Tian. “Aku tidak perlu tahu siapa Tuan Muda mu, dan aku juga tidak ingin tahu.” Setelah mengatakan itu, Xiao Tian langsung berjalan, banyak orang terus membicarakannya, suara mereka terdengar oleh X

    Huling Na-update : 2025-01-29
  • Kultivator Inti Semesta   CH-255

    Pria paruh baya itu memiliki ranah peringkat 12 alam mulia. Merasakan aura pihak lain, Xiao Tian sangat waspada, sekarang dia memiliki tubuh abadi semesta peringkat 13, dia bisa menghadapi peringkat 10 dan 11. Hanya energi beladiri yang dia miliki kurang cukup jika ingin meningkatkan kekuatan tubuh fisiknya. Namun, meski begitu Xiao Tian tidak memperlihatkan sedikitpun tanda-tanda ketakutan. Xiao Tian menggenggam pedang karat misterius dengan erat, dia langsung menyerang dengan sangat cepat. Slash— Slash — “Hahahaha, anak kecil, aku aku kemampuanmu sangat luar biasa, tapi jika kamu ingin menghadapi ku, kekuatanmu tidaklah cukup!” Pria itu terus menghindari serangan Xiao Tian dengan mudah. Namun, saat Xiao Tian melakukan gerakan menebas, pria itu sedikit lengah, Xiao Tian tidak meneruskan tebasannya, dia mengubah alur serangannya dari tebasan menjadi tusukan, dan ritme permainan pedang Xiao Tian bertambah sangat cepat. Slash — Baang— Pria itu hanya fokus menghindari serangan p

    Huling Na-update : 2025-01-29
  • Kultivator Inti Semesta   CH-256

    “Cukup!” Pria itu sedikit mengernyit, dia sangat terkejut dengan orang yang menghentikannya, bukan karena identitasnya, melainkan karena ranahnya. Awalnya dia hanya melihat orang ini tidak lebih dari sampah, dia hanya peringkat 6 alam Mulia, tapi saat ini dia tidak bisa merasakan auranya, yang ada energi yang sangat luas seperti lautan, dia tidak mampu melepaskan diri dari cengkraman orang ini. Orang ini tidak lain adalah Jiu Enlai. Jiu Enlai menatap pria itu sambil tersenyum. “Istirahatlah dengan tenang.” Boom— Jiu Enlai sedikit menyalurkan energinya ke tangan pria itu, energi itu langsung menjalar masuk ke seluruh tubuh pria itu, dan membuat pria itu meledak menjadi kabut darah karena tidak mampu menampung energi yang sangat besar. Setelah membunuh pria itu, Xiao Tian menatapnya. “Ranahmu?” Jiu Enlai tersenyum. “Jangan banyak bicara dulu, sekarang kita harus segera pergi, pertarungan mu sudah banyak menarik perhatian, pasti akan banyak tokoh terkemuka dari kota Anyang yang aka

    Huling Na-update : 2025-01-29
  • Kultivator Inti Semesta   CH-257

    Xiao Tian membentuk segel tangan, lalu dia memecahkan segel dalam bonggol itu, setelah itu, dia mengamati tulisan kuno dalam lempengan emas itu. “Ternyata ini adalah kayu guntur, pantas saja dia bilang bisa berguna untukku.” gumamnya. Xiao Tian tidak segan-segan, dia langsung memurnikan bonggol kayu itu, dan dia juga memurnikan lempengan emas itu juga. Melihat energi yang sangat besar dalam harta itu, Jiu Enlai yang memperhatikannya dari jauh tersenyum. “Anak ini memang bisa diandalkan, aku tidak salah menilainya, tapi dari kemampuan yang dia miliki, dan cara berkultivasi nya, dia lebih mirip seperti anggota Klan Xiao, klan penguasa galaksi saat ini. Walaupun aku belum pernah bertemu dengan Klan Xiao, Klan Xiao pernah tinggal di alam ini juga, dan mereka memiliki banyak catatan tentang kemampuan Klan nya, jika Tian benar-benar anggota Klan Xiao?” Jiu Enlai sudah menyeringai penuh semangat, dia tidak bisa membayangkan bisa berteman dengan anggota Klan penguasa Galaksi yang segani oleh

    Huling Na-update : 2025-01-29

Pinakabagong kabanata

  • Kultivator Inti Semesta   CH-324

    Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup

  • Kultivator Inti Semesta   CH-323

    Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap

  • Kultivator Inti Semesta   CH-322

    Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik

  • Kultivator Inti Semesta   CH-321

    WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu

  • Kultivator Inti Semesta   CH-320

    Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny

  • Kultivator Inti Semesta   CH-319

    Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk

  • Kultivator Inti Semesta   CH-318

    Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum

  • Kultivator Inti Semesta   CH-317

    Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.

  • Kultivator Inti Semesta   CH-316

    Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status