Share

Bab 233

last update Last Updated: 2025-01-27 11:43:11

Di Klan Yao, Yao Xing sedang berpesta dengan para Tetua lainnya. Istana Klan Yao yang sangat luas dipenuhi dengan meja-meja mewah, di atas meja banyak hidangan yang sudah disajikan dengan rapi. Tidak hanya itu, wanita-wanita cantik juga sudah dipersiapkan untuk menghibur mereka.

“Patriark, seberapa lama leluhur akan kembali dari kota Zhao?” tanya seorang Tetua dengan nada hormat.

“Tidak akan lama lagi leluhur akan kembali, apa lagi leluhur didampingi oleh Tetua Lisu Bo. Membunuh Xiao Tian dan orang di belakangnya tidak akan sulit,” jawab Yao Xing sebagai Patriark Klan Yao.

“Apakah mereka yang kau maksud?”

Baang—

Baang—

Baru saja Yao Xing selesai berkata, tiba-tiba banyak jasad yang berjatuhan. Kemudian mereka melihat seorang pemuda berjalan ke dalam Istana dengan tubuh melayang.

Melihat pemuda itu, dan jasad-jasad yang berserakan di lantai, Yao Xing langsung bangun dari singgasananya, dan keadaan dalam Istana yang awalnya tenang menjadi kacau.

Wanita-wanita penghibur berteriak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 234

    Desas-desus itu menyebar seperti api. Tak butuh waktu lama sebelum ratusan, bahkan ribuan orang berbondong-bondong menuju Toko Lantian. Namun, setibanya mereka di sana, tak satu pun dari mereka yang berani mendekat terlalu dekat, apalagi masuk. Alasannya sederhana. Di dalam toko itu ada Huandi Fan. Selain itu, mereka tahu benar siapa Xiao Tian, pemilik toko. Meskipun dikenal ramah, kemarahan Xiao Tian adalah sesuatu yang tidak seorang pun di kota Zhao ingin picu. Orang-orang tahu, siapa pun yang berani melanggar batas akan menemui akhir yang tragis. Ketika malam tiba, Xiao Tian keluar dari ruang kultivasinya, dia melihat Huandi Fan dan yang lainnya sudah menunggu dia dengan tidak sabar. Whooss— Whooss— Kotak-kotak kayu dengan ukiran naga melayang ke hadapan orang-orang. “Di dalamnya ada pil Zuxian master tingkat dua hingga tingkat empat, tapi untuk kalian yang masih memiliki ranah alam Yin, jangan coba-coba memurnikan pil Zuxian master tingkat empat, karena itu bisa melukai tubu

    Last Updated : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 235

    Setelah semua pergi, suasana di toko Lantian menjadi hening. Hanya tersisa para pekerja setia Xiao Tian, yang berdiri dengan hormat di hadapannya. Di antara mereka, Lao Xun dan Lao Yu, pasangan kakak beradik yang dahulu hanya seorang Kaisar Bela Diri, kini telah melampaui batas mereka, menjadi Abadi Bela Diri peringkat enam. Xiao Tian memandang mereka dengan sorot mata penuh keyakinan. “Lao Xun, Lao Yu, mulai hari ini, aku akan mengajarkan kalian seni menyuling pil, menempa senjata, membuat rune, dan merancang bendera array. Dalam satu tahun ke depan, kalian tidak boleh bermalas-malasan. Selain mendalami empat keterampilan suci itu, kalian juga harus terus meningkatkan ranah kalian,” ucapnya tegas. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke pekerja lainnya. “Dan untuk kalian semua, fokuslah pada kultivasi. Di masa depan, kalian akan menjadi pelindung Lao Xun sekaligus penjaga toko Lantian.” Lao Xun, dengan raut wajah sedih, bertanya dengan suara lirih, “Tuan, apakah ini berarti Tuan akan m

    Last Updated : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 236

    Hari-hari telah berlalu, di Sekte Gunung Abadi, Ziyan Rouxi sudah berhasil meningkatkan ranahnya empat peringkat, hanya dalam sebelas hari, dia sudah menjadi peringkat tujuh alam Yin. “Aku belum memurnikan semuanya pil Zuxian master tingkat dua, tapi sudah bisa menerobos empat peringkat, jika aku berhasil memurnikan semuanya, mungkin tidak berlebihan aku bisa menembus ranah alam Yang.” Ziyan Rouxi siap menelan pil Zuxian master tingkat dua yang masih tersisa. Namun, saat dia akan menelannya, seseorang mengetuk pintu kediamannya. Tok, tok, tok… “Nona Ziyan, cepat buka pintunya.” Orang yang berbicara adalah gadis muda, sama seperti Ziyan Rouxi. “Li Mei, ada apa? Mengapa wajahmu terlihat panik?” tanya Ziyan Rouxi, gadis di depannya adalah Li Mei, dia adalah wanita yang ditugaskan untuk menjadi pelayannya oleh Huandi Fan. “Nona Ziyan, di luar Sekte ada banyak kapal perang datang, mereka semua berasal dari Klan Qin, Klan penguasa alam ini, mereka datang untuk melamar nona muda.” ucap

    Last Updated : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 237

    “Semut sepertimu tidak memiliki kualifikasi untuk mengetahuiku.” Lalu, pemilik suara itu berkata kepada Ziyan Rouxi. “Nona Muda, akhirnya aku menemukanmu.” “Nona Muda?” Semua mata tertuju pada Ziyan Rouxi. Orang-orang di sekitarnya diliputi rasa penasaran yang mendalam. Siapakah sebenarnya Ziyan Rouxi? Bukankah dia hanya cucu dari Patriark sebuah sekte kecil di alam bawah? Pertanyaan itu menggantung di benak mereka. Pemilik suara tadi melangkah turun dari kereta kencana, diikuti oleh empat wanita lainnya. Mereka semua memiliki kecantikan luar biasa, tetapi aura mereka begitu menakutkan. Tanpa perlu mengeluarkan kekuatan, keberadaan mereka saja sudah membuat orang-orang merasakan bahaya yang luar biasa. Melihat kedatangan mereka, seorang pria paruh baya dari Klan Qin segera menangkupkan tangan dengan penuh hormat. “Para senior, kalian pasti salah orang. Wanita di hadapan kalian ini hanyalah murid Sekte Gunung Abadi dari alam Tianwu. Mana mungkin dia adalah nona muda yang kalian car

    Last Updated : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 238

    Leihuo Dashi mengangguk kecil, meski wajahnya tetap tegas. “Aku mengerti. Dalam masa puncakmu, kau mampu membelah ribuan bintang sekaligus. Tetaplah setia kepada Xiao Tian, dan aku berjanji bukan hanya akan mengembalikanmu ke puncak kekuatanmu, tetapi akan membuatmu jauh lebih kuat dari sebelumnya.” Percakapan Leihuo Dashi dan roh artefak pedang karat misterius tidak diketahui Xiao Tian, jadi dia tidak tahu betapa mengerikan pedang yang berada di tangannya itu. Semua orang terus diam mematung menyaksikan pedang-pedang mereka melesat mengelilingi pedang raksasa. Ratusan miliar pedang berputar di udara hingga menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan. Pedang raksasa itu seperti dewanya para pedang, dan pedang-pedang yang mengelilinginya seperti prajurit kecil yang sedang berhadapan dengan dewa mereka. Huumm— Pedang raksasa di langit berfluktuasi sekali lagi, dan secara ajaib mengembalikan setiap pedang kepada pemiliknya. Setelah itu, pedang raksasa mulai memudar, berubah menja

    Last Updated : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 239

    “Sial! Wanita ini semakin kuat, aku tidak mengerti dari mana kekuatannya berasal? Karena setelah melahirkan, ranahnya akan merosot, dan jika itu karena garis darahnya, tidak mungkin. Dia belum membakar garis darahnya sepenuhnya!” Ibu Ziyan Rouxi mendengus dingin. “Kalian tidak perlu heran, jangankan aku yang menyandang status sebagai permaisuri penguasa Galaksi Pedang Surgawi, bahkan seekor kucing pun ketika anaknya dipisahkan, dia akan berubah menjadi singa liar yang siap memangsa siapapun!” Ibu Ziyan Rouxi melemparkan pedangnya, lalu dia membentuk segel tangan. “PEDANG PENGHAKIMAN, PENGHANCUR SEMESTA!” Boom— Mengikuti teriakannya, pedang ibu Ziyan Rouxi langsung menjadi pedang raksasa berukuran 500 ribu meter, sehingga pedang itu menjulang tinggi hingga menembus awan. Melihat pedang tersebut, kedua pria bertopeng langsung mengeluarkan banyak Talisman. “Kita tidak bisa tinggal lagi, wanita sialan itu sudah menggunakan teknik terlarang yang bisa membunuh banyak raja dewa.” Ketika

    Last Updated : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 240

    Ziyan Rouxi menarik napas dalam, lalu mengangguk dengan pasrah. “Baiklah, kalau begitu berikan hadiah untuk mereka semua.” Wanita itu menunduk hormat sebelum melambaikan tangannya ke udara. Seketika, langit dipenuhi oleh cahaya hijau yang mempesona, manik-manik ilahi melayang-layang seperti bintang yang hidup. “Ini adalah manik-manik ilahi. Nilainya jutaan kali lipat lebih tinggi dari semua sumber daya yang pernah kalian lihat,” ucapnya dengan nada penuh wibawa. Whooss— Manik-manik ilahi itu bergerak seolah memiliki kesadaran sendiri, melayang dan membagi diri kepada semua orang di sana. Setiap orang menerima seratus manik-manik ilahi, sementara teman-teman dekat Ziyan Rouxi, seperti Daniel dan yang lainnya, mendapatkan jumlah yang jauh lebih banyak. Ketika menerima manik-manik ilahi, tidak peduli apakah mereka murid atau para Tetua, semua orang menunjukkan kegembiraan yang luar biasa. Mereka bersorak dengan semangat, memuji nama Ziyan Rouxi, dan terus mengucapkan terima kasih ata

    Last Updated : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 241

    Setelah kepergian Ziyan Rouxi, Daniel mendekati Huandi Fan dengan ekspresi serius. "Patriark, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan," katanya. Huandi Fan mengangguk perlahan. "Apa yang ingin kau sampaikan, Daniel?" "Patriark," ujar Daniel sambil menarik napas dalam-dalam, "mungkin kita bisa merasa aman tinggal di Sekte ini untuk sementara waktu. Namun, jangan lupa bahwa Patriark memiliki janji dengan Tuan Muda Tian untuk merekomendasikannya ke Paviliun Alkemis Abadi setahun kemudian. Sekarang, masih tersisa 11 bulan. Jika Patriark dan Tuan Muda Tian pergi ke Kota Qin, apakah itu bijaksana? Mengingat Patriark Klan Qin telah kehilangan anak dan adiknya di sini, mereka pasti akan menuntut balas dendam." Lelaki tua yang selama ini menjaga Sekte Gunung Abadi maju dan berkata dengan tenang, "Aku akan ikut bersama Huandi Fan untuk mengantar anak itu. Sekarang kita memiliki manik-manik ilahi. Dalam waktu 11 bulan, kekuatan kita bisa setara, bahkan melampaui Patriark Klan Qin." Huandi Fan m

    Last Updated : 2025-01-27

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-446

    Xiao Rui menatap tajam. Dingin dari matanya bisa membekukan lautan. Dia mengangkat dagunya sedikit, menatap Xiao Lian seperti menatap semut kecil yang mencoba memberontak. “Xiao Lian, aku akui, kamu lebih berbakat daripada Xiao Wei. Bahkan dalam usia sembilan belas tahun, kamu sudah mencapai Setengah Dewa peringkat satu. Kecepatanmu menerobos dari Alam Maha Agung peringkat empat belas dalam beberapa bulan, sangat mengesankan.” Nada Xiao Rui terdengar seperti pujian, namun tidak mengandung penghargaan sedikitpun. “Tapi ingat baik-baik.” Dia melanjutkan, suaranya menjadi lebih berat, aura membunuh perlahan menyelimuti. “Kamu tetap saja berasal dari Klan Xiao cabang. Tidak peduli seberapa tinggi bakatmu, kamu tetap bukan apa-apa di hadapan Klan inti." Matanya menyipit. "Jangan pernah berani membantahku. Karena jika kamu berani menantangku lagi, aku tidak keberatan melenyapkanmu di sini. Walaupun kamu masih memakai nama Klan Xiao, bagiku, itu tidak berarti apa-apa.” Xiao Lian ti

  • Kultivator Inti Semesta   CH-445

    Mata Xiao Tian membelalak. Tidak ada penyumbatan. Tidak ada sumbatan meridian. Tubuhnya menerima semuanya dengan sempurna. "Binatang tua, lanjutkan!" teriaknya dalam hati. Dengan kekuatan baru Leihuo Dashi, Xiao Tian mengeluarkan Sumber Vena Kudus Ilahi. Gelombang demi gelombang energi murni, lebih kuat daripada semua energi sebelumnya, mengalir masuk ke tubuhnya. Energi itu mengalir deras, menerjang seluruh tubuh, memperkuat dan memperluas dantiannya, meridiannya, serta fondasi tubuhnya. BAANG BAANG BAANG BAANG!!! Teriakan energi terdengar bertubi-tubi dari dalam tubuhnya. Ranahnya melonjak. Peringkat tujuh Alam Maha Agung. Peringkat delapan. Peringkat sembilan. Peringkat sepuluh. Lanjut lagi. Peringkat sebelas. Dua belas. Tiga belas. Empat belas. Lima belas. BOOM!!! Suara gemuruh menggelegar dari tubuh Xiao Tian. Dantiannya membesar seketika, membentuk lautan energi baru. Tubuhnya mengeluarkan cahaya berlapis warna—emas, ungu, merah, dan biru—menciptakan auro

  • Kultivator Inti Semesta   CH-444

    Mata Xiao Tian memerah. Tangannya mengepal keras, tubuhnya gemetar. "Layak? Apa kalian menganggapku bahan percobaan? Mainan? Aku bukan alat untuk mengukur kelayakan! Aku adalah anak kalian!" Xiao Tian meraung, memekikkan rasa sakit dan kemarahan yang sudah terkubur selama bertahun-tahun. Suara raungannya mengguncang dunia kristal, membuat batu-batu di sekitarnya retak halus. Tangannya mengepal begitu keras hingga kuku-kukunya hampir menembus kulit. “Kalau hidupku hanya dianggap layak atau tidak layak. Maka aku akan menunjukkan pada dunia, bahwa aku tidak butuh pengakuan siapa pun!” Tubuhnya bergetar hebat. Bukan karena lemah. Tetapi karena tekadnya membakar segenap jiwanya. Xiao Tian terus meraung, seolah ingin menghancurkan segala rasa sakit dan kepedihan yang berputar dalam pikirannya. Namun, justru di tengah raungan itulah, sesuatu yang lebih mengerikan mulai mendekat. Dari kegelapan sekelilingnya, bayangan-bayangan samar bermunculan. Iblis-iblis berwujud aneh, hitam pe

  • Kultivator Inti Semesta   CH-443

    Xiao Tian terus menelusuri dunia kristal yang membentang luas. Setiap langkahnya mengantarkan ke pemandangan menakjubkan—lembah kristal, sungai bercahaya, hutan pohon-pohon permata—semuanya tampak seperti dunia surgawi yang belum pernah disentuh makhluk fana. Namun, saat dia melewati serangkaian lorong-lorong alami, matanya menangkap sesuatu yang membuatnya berhenti. Sebuah celah besar terbuka di hadapannya. Bukan sekadar ruangan biasa, melainkan sesuatu yang ukurannya jauh melampaui itu. Sebuah benua. Benua itu sendiri tak berujung, membentang hingga ke batas cakrawala. Tapi yang benar-benar mencengangkan bukanlah luasnya tempat itu. Di tengah-tengah benua tersebut, berdiri satu sosok tunggal. Sebuah makhluk Qilin—makhluk mitologi petir—dalam ukuran yang melampaui logika. Tubuh Qilin itu menjulang setinggi pegunungan. Tanduk-tanduk bercabang tumbuh liar dari kepalanya, masing-masing mengalirkan petir murni berwarna emas, biru, dan ungu. Tubuhnya diselimuti sisik yang tamp

  • Kultivator Inti Semesta   CH-442

    Langkahnya menghilang di balik bukit, meninggalkan pelataran yang kini sepi, namun penuh jejak keberuntungan luar biasa. Saat sedang melesat cepat di langit, Xiao Tian tiba-tiba memperlambat gerakannya. Tangannya bergerak memegang dada, ekspresinya sedikit berubah. Ada gejolak samar yang merambat dari dalam dirinya. Bukan luka biasa, bukan juga serangan musuh, melainkan getaran halus dari dalam darahnya sendiri. Leihuo Dashi. Xiao Tian dapat merasakan, sesuatu terjadi pada garis darahnya. Sambungan batin itu tidak bisa disangkal. “Leihuo Dashi, ada apa denganmu?” tanya Xiao Tian, suaranya tidak sekeras biasanya. Kali ini penuh dengan kekhawatiran. Bahkan dia tidak memanggil dengan sebutan ‘binatang tua’ Leihuo Dashi menjawab, nadanya berat. “Bocah, pergi ke arah barat. Enam puluh ribu mil dari sini. Ada sesuatu yang memanggilku tanpa henti dari sana.” Tanpa membuang waktu, Xiao Tian membalik arah. Dia tidak bertanya lebih jauh. Dalam dunia seperti ini, jawaban sejati han

  • Kultivator Inti Semesta   CH-441

    Xiao Tian dikepung dari segala arah. Cabang-cabang tanaman merambat emas itu meluncur cepat, tajam seperti ribuan tombak yang hendak menusuk tubuhnya tanpa ampun. Ketika cabang-cabang itu sudah sangat dekat, hanya tinggal beberapa jengkal dari tubuhnya— BOOM!!! Gelombang kekuatan jiwa yang agung meledak dari tubuh Xiao Tian, seperti badai tak terlihat yang menyapu segala penjuru. Dalam sekejap, cabang-cabang tanaman merambat yang ganas itu membeku di tempat, tidak mampu bergerak lagi. Seluruh kekuatan liar yang tadi mengancam kini terhenti, seolah seluruh dunia ikut menahan napas. Xiao Tian berdiri dengan tenang di tengah pusat serangan itu, matanya memandang dingin ke arah tanaman yang masih bergetar halus di bawah kekangan kekuatan jiwanya. “Hanya memiliki kekuatan yang setara dengan Setengah Dewa peringkat satu belaka, berani ingin membunuhku!” Nada bicaranya ringan, namun penuh penghinaan yang tajam. Xiao Tian tidak langsung menghancurkan tanaman merambat itu. Sebaliknya,

  • Kultivator Inti Semesta   CH-440

    Puluhan generasi muda dari berbagai kekuatan bergandengan tangan, membentuk barisan, lalu menyerang tanaman merambat emas itu dengan segenap kekuatan yang mereka miliki. Serangan energi bertubi-tubi menghantam tanaman tersebut. Ledakan demi ledakan mengguncang pelataran, sinar teknik bertarung melesat ke segala arah. Namun, tidak peduli seberapa kuat serangan mereka, tanaman merambat itu tetap kokoh. Tidak satu pun cabang yang berhasil diputus, bahkan tidak meninggalkan bekas sedikit pun di permukaannya. Tanaman itu justru semakin liar. Ranting-rantingnya menari di udara seperti cambuk raksasa, menyapu setiap arah tanpa ampun. Serangan para generasi muda itu tampak seperti provokasi kecil di hadapan kemarahan tanaman raksasa tersebut. Semakin banyak orang yang menyerang, semakin ganas tanaman itu membalas. Sementara semua orang berjuang keras mempertahankan hidup mereka, Xiao Tian justru semakin bersemangat. Dia bergerak cepat dari satu titik ke titik lain, mengumpulkan Sumber

  • Kultivator Inti Semesta   CH-439

    Saat semua orang mulai berhamburan, mencari-cari keberadaan Sumber Vena Batu Ilahi, Xiao Tian ikut bergabung dalam kerumunan itu. Gerakannya tenang, tidak mencolok, sehingga tidak ada yang memperhatikan kehadirannya di antara mereka. Ia berjalan perlahan di antara para pemburu muda yang berlomba mencari keberuntungan, matanya tajam menatap setiap pergerakan di sekitarnya. Setiap orang yang berhasil menemukan Sumber Vena Batu Ilahi menjadi target pengamatannya. Xiao Tian memperhatikan dengan seksama, mulai mengenali pola dan ciri-ciri yang mengindikasikan keberadaan Sumber Vena Batu Ilahi. Setelah memahami tanda-tandanya dengan jelas, dia mulai bergerak ke area yang lebih sepi, menjauhi kerumunan besar. Dengan bantuan Mata Langit-nya, Xiao Tian bisa melihat dengan mudah ciri-ciri itu, jauh lebih akurat dibandingkan para jenius yang masih mengandalkan naluri biasa. BAANG!!! Xiao Tian menghantam sebuah tanaman kecil berwarna putih dengan satu pukulan presisi. Tanaman itu bukan tan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-438

    Xiao Tian memandangi empat tanaman immortal tingkat lima belas yang kini ada di tangannya. Cahaya lembut dari tanaman-tanaman itu seolah menyatu dengan auranya, memberi nuansa hidup pada gurun tandus tempat ia berdiri sebelumnya. Ia tersenyum puas. “Sepertinya banyak harta di tempat ini. Aku tidak boleh menyia-nyiakannya untuk pertumbuhan kultivasiku. Bagaimanapun, lawanku sudah mencapai Setengah Dewa peringkat dua. Ditambah lagi, dia berasal dari Klan Xiao inti. Kekuatan bertarungnya tidak bisa diukur dengan standar biasa.” Kesadaran ilahi Xiao Tian segera menyebar ke segala penjuru. Lapisan demi lapisan tanah, udara, dan energi ilahi di sekitarnya ia selami, mencari jejak peluang berikutnya. Saat dia masih fokus memeriksa lokasi-lokasi terdekat, sebuah getaran kuat mengguncang dunia. BOOM!!! Ledakan besar menggetarkan udara, suara retakan tanah terdengar hingga jauh. Alis Xiao Tian berkerut. “Ledakan itu sangat kuat. Ini bukan pertarungan biasa. Aku harus memeriksanya.” Tan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status