Share

Bab 235

last update Huling Na-update: 2025-01-27 11:43:22

Setelah semua pergi, suasana di toko Lantian menjadi hening. Hanya tersisa para pekerja setia Xiao Tian, yang berdiri dengan hormat di hadapannya. Di antara mereka, Lao Xun dan Lao Yu, pasangan kakak beradik yang dahulu hanya seorang Kaisar Bela Diri, kini telah melampaui batas mereka, menjadi Abadi Bela Diri peringkat enam.

Xiao Tian memandang mereka dengan sorot mata penuh keyakinan. “Lao Xun, Lao Yu, mulai hari ini, aku akan mengajarkan kalian seni menyuling pil, menempa senjata, membuat rune, dan merancang bendera array. Dalam satu tahun ke depan, kalian tidak boleh bermalas-malasan. Selain mendalami empat keterampilan suci itu, kalian juga harus terus meningkatkan ranah kalian,” ucapnya tegas. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke pekerja lainnya. “Dan untuk kalian semua, fokuslah pada kultivasi. Di masa depan, kalian akan menjadi pelindung Lao Xun sekaligus penjaga toko Lantian.”

Lao Xun, dengan raut wajah sedih, bertanya dengan suara lirih, “Tuan, apakah ini berarti Tuan akan m
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin misterius
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 236

    Hari-hari telah berlalu, di Sekte Gunung Abadi, Ziyan Rouxi sudah berhasil meningkatkan ranahnya empat peringkat, hanya dalam sebelas hari, dia sudah menjadi peringkat tujuh alam Yin. “Aku belum memurnikan semuanya pil Zuxian master tingkat dua, tapi sudah bisa menerobos empat peringkat, jika aku berhasil memurnikan semuanya, mungkin tidak berlebihan aku bisa menembus ranah alam Yang.” Ziyan Rouxi siap menelan pil Zuxian master tingkat dua yang masih tersisa. Namun, saat dia akan menelannya, seseorang mengetuk pintu kediamannya. Tok, tok, tok… “Nona Ziyan, cepat buka pintunya.” Orang yang berbicara adalah gadis muda, sama seperti Ziyan Rouxi. “Li Mei, ada apa? Mengapa wajahmu terlihat panik?” tanya Ziyan Rouxi, gadis di depannya adalah Li Mei, dia adalah wanita yang ditugaskan untuk menjadi pelayannya oleh Huandi Fan. “Nona Ziyan, di luar Sekte ada banyak kapal perang datang, mereka semua berasal dari Klan Qin, Klan penguasa alam ini, mereka datang untuk melamar nona muda.” ucap

    Huling Na-update : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 237

    “Semut sepertimu tidak memiliki kualifikasi untuk mengetahuiku.” Lalu, pemilik suara itu berkata kepada Ziyan Rouxi. “Nona Muda, akhirnya aku menemukanmu.” “Nona Muda?” Semua mata tertuju pada Ziyan Rouxi. Orang-orang di sekitarnya diliputi rasa penasaran yang mendalam. Siapakah sebenarnya Ziyan Rouxi? Bukankah dia hanya cucu dari Patriark sebuah sekte kecil di alam bawah? Pertanyaan itu menggantung di benak mereka. Pemilik suara tadi melangkah turun dari kereta kencana, diikuti oleh empat wanita lainnya. Mereka semua memiliki kecantikan luar biasa, tetapi aura mereka begitu menakutkan. Tanpa perlu mengeluarkan kekuatan, keberadaan mereka saja sudah membuat orang-orang merasakan bahaya yang luar biasa. Melihat kedatangan mereka, seorang pria paruh baya dari Klan Qin segera menangkupkan tangan dengan penuh hormat. “Para senior, kalian pasti salah orang. Wanita di hadapan kalian ini hanyalah murid Sekte Gunung Abadi dari alam Tianwu. Mana mungkin dia adalah nona muda yang kalian car

    Huling Na-update : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 238

    Leihuo Dashi mengangguk kecil, meski wajahnya tetap tegas. “Aku mengerti. Dalam masa puncakmu, kau mampu membelah ribuan bintang sekaligus. Tetaplah setia kepada Xiao Tian, dan aku berjanji bukan hanya akan mengembalikanmu ke puncak kekuatanmu, tetapi akan membuatmu jauh lebih kuat dari sebelumnya.” Percakapan Leihuo Dashi dan roh artefak pedang karat misterius tidak diketahui Xiao Tian, jadi dia tidak tahu betapa mengerikan pedang yang berada di tangannya itu. Semua orang terus diam mematung menyaksikan pedang-pedang mereka melesat mengelilingi pedang raksasa. Ratusan miliar pedang berputar di udara hingga menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan. Pedang raksasa itu seperti dewanya para pedang, dan pedang-pedang yang mengelilinginya seperti prajurit kecil yang sedang berhadapan dengan dewa mereka. Huumm— Pedang raksasa di langit berfluktuasi sekali lagi, dan secara ajaib mengembalikan setiap pedang kepada pemiliknya. Setelah itu, pedang raksasa mulai memudar, berubah menja

    Huling Na-update : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 239

    “Sial! Wanita ini semakin kuat, aku tidak mengerti dari mana kekuatannya berasal? Karena setelah melahirkan, ranahnya akan merosot, dan jika itu karena garis darahnya, tidak mungkin. Dia belum membakar garis darahnya sepenuhnya!” Ibu Ziyan Rouxi mendengus dingin. “Kalian tidak perlu heran, jangankan aku yang menyandang status sebagai permaisuri penguasa Galaksi Pedang Surgawi, bahkan seekor kucing pun ketika anaknya dipisahkan, dia akan berubah menjadi singa liar yang siap memangsa siapapun!” Ibu Ziyan Rouxi melemparkan pedangnya, lalu dia membentuk segel tangan. “PEDANG PENGHAKIMAN, PENGHANCUR SEMESTA!” Boom— Mengikuti teriakannya, pedang ibu Ziyan Rouxi langsung menjadi pedang raksasa berukuran 500 ribu meter, sehingga pedang itu menjulang tinggi hingga menembus awan. Melihat pedang tersebut, kedua pria bertopeng langsung mengeluarkan banyak Talisman. “Kita tidak bisa tinggal lagi, wanita sialan itu sudah menggunakan teknik terlarang yang bisa membunuh banyak raja dewa.” Ketika

    Huling Na-update : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 240

    Ziyan Rouxi menarik napas dalam, lalu mengangguk dengan pasrah. “Baiklah, kalau begitu berikan hadiah untuk mereka semua.” Wanita itu menunduk hormat sebelum melambaikan tangannya ke udara. Seketika, langit dipenuhi oleh cahaya hijau yang mempesona, manik-manik ilahi melayang-layang seperti bintang yang hidup. “Ini adalah manik-manik ilahi. Nilainya jutaan kali lipat lebih tinggi dari semua sumber daya yang pernah kalian lihat,” ucapnya dengan nada penuh wibawa. Whooss— Manik-manik ilahi itu bergerak seolah memiliki kesadaran sendiri, melayang dan membagi diri kepada semua orang di sana. Setiap orang menerima seratus manik-manik ilahi, sementara teman-teman dekat Ziyan Rouxi, seperti Daniel dan yang lainnya, mendapatkan jumlah yang jauh lebih banyak. Ketika menerima manik-manik ilahi, tidak peduli apakah mereka murid atau para Tetua, semua orang menunjukkan kegembiraan yang luar biasa. Mereka bersorak dengan semangat, memuji nama Ziyan Rouxi, dan terus mengucapkan terima kasih ata

    Huling Na-update : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 241

    Setelah kepergian Ziyan Rouxi, Daniel mendekati Huandi Fan dengan ekspresi serius. "Patriark, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan," katanya. Huandi Fan mengangguk perlahan. "Apa yang ingin kau sampaikan, Daniel?" "Patriark," ujar Daniel sambil menarik napas dalam-dalam, "mungkin kita bisa merasa aman tinggal di Sekte ini untuk sementara waktu. Namun, jangan lupa bahwa Patriark memiliki janji dengan Tuan Muda Tian untuk merekomendasikannya ke Paviliun Alkemis Abadi setahun kemudian. Sekarang, masih tersisa 11 bulan. Jika Patriark dan Tuan Muda Tian pergi ke Kota Qin, apakah itu bijaksana? Mengingat Patriark Klan Qin telah kehilangan anak dan adiknya di sini, mereka pasti akan menuntut balas dendam." Lelaki tua yang selama ini menjaga Sekte Gunung Abadi maju dan berkata dengan tenang, "Aku akan ikut bersama Huandi Fan untuk mengantar anak itu. Sekarang kita memiliki manik-manik ilahi. Dalam waktu 11 bulan, kekuatan kita bisa setara, bahkan melampaui Patriark Klan Qin." Huandi Fan m

    Huling Na-update : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 242

    “Aku benar-benar meremehkannya, satu manik-manik ilahi sudah memiliki kekuatan seperti ini, jadi bagaimana dengan jumlah seratus? Jangankan menerobos alam Yin Yang dan memiliki ranah yang sama dengan Patriark Klan Qin, bahkan untuk menerobos alam Mulia sekalipun tidak akan sulit.” Huandi Fan sedikit termenung, orang yang membawa Ziyan Rouxi bisa memberikan hadiah seperti ini dengan jumlah miliaran, karena semua orang di Sekte Gunung Abadi mendapatkan manik-manik ilahi ini. Jadi dia tidak bisa membayangkan kekuatan seperti apa yang menjadi Klan Ziyan Rouxi, karena dia tidak memiliki informasi tentang kekuatan penguasa Galaksi. *** Lelaki tua itu sudah tiba di toko Lantian, dia langsung mengirimkan transmisi suara kepada Xiao Tian. “Anak kecil, aku datang dari Sekte Gunung Abadi mengantarkan sesuatu untukmu, jadi bisakah kamu keluar sebentar?” Xiao Tian melambaikan tangannya, seketika pintu masuk toko Lantian terbuka. “Senior bisa langsung masuk.” “Hahahaha, baiklah.” Lelaki tua i

    Huling Na-update : 2025-01-27
  • Kultivator Inti Semesta   Bsb 243

    Huandi Fan yang berada dalam Sekte Gunung Abadi menyeringai, dia tidak memiliki rasa panik sedikit pun, apalagi murid-murid Sekte. Mereka bahkan sudah tidak sabar ingin segera bertarung, karena sekarang hampir semua murid sudah memiliki ranah alam Yang peringkat 14 dan 15. Huandi Fan sendiri telah menjadi alam Yin Yang peringkat 13, dia menerobos dari peringkat enam alam Yang, menjadi peringkat 13 alam Yin Yang, padahal dia belum memurnikan semua manik-manik ilahi yang dia miliki. Huandi Fan berkata dengan santai dari Sekte Gunung Abadi, tapi suaranya bisa terdengar jelas oleh semua orang yang berada di luar Sekte. “Qin Shan, aku ingin melihat bagaimana cara kamu menghancurkan formasi pelindungku. Jika kamu bisa menghancurkannya, kamu memiliki kualifikasi untuk bertarung denganku. Akan tetapi jika tidak, kamu harus melupakan untuk menyerang Sekte ku, hanya—” Huandi Fan sedikit tertawa kecil. “Hanya, ternyata kekuatan penguasa Alam Qinwu tidak sehebat yang dibayangkan.” “Lancang! H

    Huling Na-update : 2025-01-27

Pinakabagong kabanata

  • Kultivator Inti Semesta   CH-324

    Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup

  • Kultivator Inti Semesta   CH-323

    Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap

  • Kultivator Inti Semesta   CH-322

    Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik

  • Kultivator Inti Semesta   CH-321

    WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu

  • Kultivator Inti Semesta   CH-320

    Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny

  • Kultivator Inti Semesta   CH-319

    Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk

  • Kultivator Inti Semesta   CH-318

    Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum

  • Kultivator Inti Semesta   CH-317

    Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.

  • Kultivator Inti Semesta   CH-316

    Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status