Setelah kepergian Ziyan Rouxi, Daniel mendekati Huandi Fan dengan ekspresi serius. "Patriark, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan," katanya. Huandi Fan mengangguk perlahan. "Apa yang ingin kau sampaikan, Daniel?" "Patriark," ujar Daniel sambil menarik napas dalam-dalam, "mungkin kita bisa merasa aman tinggal di Sekte ini untuk sementara waktu. Namun, jangan lupa bahwa Patriark memiliki janji dengan Tuan Muda Tian untuk merekomendasikannya ke Paviliun Alkemis Abadi setahun kemudian. Sekarang, masih tersisa 11 bulan. Jika Patriark dan Tuan Muda Tian pergi ke Kota Qin, apakah itu bijaksana? Mengingat Patriark Klan Qin telah kehilangan anak dan adiknya di sini, mereka pasti akan menuntut balas dendam." Lelaki tua yang selama ini menjaga Sekte Gunung Abadi maju dan berkata dengan tenang, "Aku akan ikut bersama Huandi Fan untuk mengantar anak itu. Sekarang kita memiliki manik-manik ilahi. Dalam waktu 11 bulan, kekuatan kita bisa setara, bahkan melampaui Patriark Klan Qin." Huandi Fan m
“Aku benar-benar meremehkannya, satu manik-manik ilahi sudah memiliki kekuatan seperti ini, jadi bagaimana dengan jumlah seratus? Jangankan menerobos alam Yin Yang dan memiliki ranah yang sama dengan Patriark Klan Qin, bahkan untuk menerobos alam Mulia sekalipun tidak akan sulit.” Huandi Fan sedikit termenung, orang yang membawa Ziyan Rouxi bisa memberikan hadiah seperti ini dengan jumlah miliaran, karena semua orang di Sekte Gunung Abadi mendapatkan manik-manik ilahi ini. Jadi dia tidak bisa membayangkan kekuatan seperti apa yang menjadi Klan Ziyan Rouxi, karena dia tidak memiliki informasi tentang kekuatan penguasa Galaksi. *** Lelaki tua itu sudah tiba di toko Lantian, dia langsung mengirimkan transmisi suara kepada Xiao Tian. “Anak kecil, aku datang dari Sekte Gunung Abadi mengantarkan sesuatu untukmu, jadi bisakah kamu keluar sebentar?” Xiao Tian melambaikan tangannya, seketika pintu masuk toko Lantian terbuka. “Senior bisa langsung masuk.” “Hahahaha, baiklah.” Lelaki tua i
Huandi Fan yang berada dalam Sekte Gunung Abadi menyeringai, dia tidak memiliki rasa panik sedikit pun, apalagi murid-murid Sekte. Mereka bahkan sudah tidak sabar ingin segera bertarung, karena sekarang hampir semua murid sudah memiliki ranah alam Yang peringkat 14 dan 15. Huandi Fan sendiri telah menjadi alam Yin Yang peringkat 13, dia menerobos dari peringkat enam alam Yang, menjadi peringkat 13 alam Yin Yang, padahal dia belum memurnikan semua manik-manik ilahi yang dia miliki. Huandi Fan berkata dengan santai dari Sekte Gunung Abadi, tapi suaranya bisa terdengar jelas oleh semua orang yang berada di luar Sekte. “Qin Shan, aku ingin melihat bagaimana cara kamu menghancurkan formasi pelindungku. Jika kamu bisa menghancurkannya, kamu memiliki kualifikasi untuk bertarung denganku. Akan tetapi jika tidak, kamu harus melupakan untuk menyerang Sekte ku, hanya—” Huandi Fan sedikit tertawa kecil. “Hanya, ternyata kekuatan penguasa Alam Qinwu tidak sehebat yang dibayangkan.” “Lancang! H
“Huandi Fan, sepertinya kamu terlalu percaya diri dengan formasi pelindungmu. Baiklah, aku akan memuaskanmu dengan menghancurkan formasi ini!” Qin Shan menghunuskan tombak emasnya, seketika cahaya emas yang bercampur dengan kabut hitam meletus, lalu menghantam formasi pelindung Sekte Gunung Abadi. Boom— Kekuatan serangan itu sangat mengerikan, hanya dengan satu serangan, formasi pelindung yang sangat kokoh mulai memiliki retakan. Kraakk Baang— Formasi pelindung yang disusun oleh wanita yang menjemput Ziyan Rouxi langsung hancur. Bukan wanita itu tidak mampu membuat formasi yang lebih kuat, tapi dia tidak ingin menyalahi aturan yang ditetapkan penguasa Galaksi Divine Lightning Fire. Formasi ini sudah terlalu kuat bagi orang-orang di Alam Qinwu, jika tidak mendapatkan bantuan dari makhluk aneh yang menjadi kabut hitam itu, Qin Shan mana mungkin bisa menghancurkannya. Setelah formasi pelindung hancur. Makhluk aneh itu mengirimkan transmisi suara kepada Qin Shan. “Qin Shan
Qin Shan terkejut, bahkan ternganga melihat apa yang baru saja terjadi. Tombak Zuxian master tingkat 15 miliknya, yang selama ini menjadi simbol kekuatannya, telah dihancurkan seperti ranting rapuh di tangan Xiao Tian. "Apakah kau sedang menggelitikku?" tanya Xiao Tian dengan nada dingin, wajahnya tanpa emosi, seakan penghinaan ini hanyalah lelucon kecil. “Aku tidak percaya ini!” Qin Shan menggertak, rasa malu dan marah menguasai dirinya. Ia segera memusatkan kekuatan tempurnya, mengintegrasikan energi paling kuat yang ia miliki ke dalam tombaknya, lalu bersiap menyerang lagi. "BOCAH, MATI!" teriaknya penuh amarah. "Berhenti berteriak, mulutmu sangat bau!" Namun, sebelum Qin Shan sempat mengayunkan tombaknya, Xiao Tian dengan cepat meraih senjata tersebut dan mencengkeramnya begitu kuat hingga... Baang— Tombak emas itu hancur berkeping-keping di tangannya. Tombak yang sangat kuat yang memiliki level artefak Zuxian master tingkat 15 dibuat seperti ranting pohon yang sudah lapuk
Qin Shan memelototi semuanya, lalu pandangannya berhenti kepada Xiao Tian. “Bocah, ini semua karena kamu, sekarang sudah saatnya aku membunuhmu!” “Membunuhku? Apakah aku tidak salah dengar? Bajingan tua, kamu bahkan tidak bisa menahan satu hentikan jariku, lalu kamu membual ingin membunuhku? Hahahaha, sepertinya kamu sudah sangat putus asa!” ucap Xiao Tian dengan penuh penghinaan. “Bocah, aku memang bukan tandinganmu, tapi jangan berpikir tidak ada yang bisa menghadapimu.” Qin Shan menyeringai jahat. “Tuan Utusan, sekarang kamu bisa menikmati mereka semua. Tolong bawahan agar Tuan Utusan bisa menyingkirkan mereka semua.” “Hahahaha, Qin Shan, aku tidak menyangka setelah kamu hidup ribuan tahun, kamu akan dibuat menyedihkan seperti ini oleh seorang bocah kecil.” Tiba-tiba, suara tawa yang menggelegar menggema di udara. Dari tubuh Qin Shan, kabut hitam muncul dan perlahan membentuk sosok manusia. Meskipun sosok itu sudah membentuk tubuh, wajahnya tetap tak terlihat, karena dia menge
Xiao Tian langsung meraih lehernya dengan erat. “Bajingan tua, kamu dipercayakan oleh banyak orang untuk menjadi kaisar manusia, tapi kamu malah berkoalisi dengan aliran sesat, sehingga kamu merugikan banyak orang.” Qin Shan meronta-ronta dengan panik, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Xiao Tian. Namun, meski mengerahkan seluruh kekuatannya, dia tidak mampu menggerakkan tangan Xiao Tian sedikit pun. Ketakutan memenuhi wajahnya saat dia memohon, “Tuan Utusan, tolong selamatkan aku!” Xiao Tian hanya tersenyum dingin. “Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu sekarang. Pergilah ke neraka!” Krek— Dengan satu gerakan tegas, leher Qin Shan dipatahkan seperti ranting kering. Hidupnya yang telah berkuasa selama ribuan tahun di Alam Qinwu berakhir dengan cara yang begitu tragis. Tanpa sedikit pun rasa hormat, Xiao Tian melemparkan tubuh tak bernyawa itu ke tanah, seperti membuang sampah yang tidak berharga. Wuya tampak semakin kewalahan menghadapi pedang karat misterius yang terus meng
“Orang tua, ketika kamu bertarung, jangan mengalihkan pandanganmu. Sekarang sudah saatnya kamu mati.” “Uhuk, uhuk, uhuk…” Pemilik Paviliun Alkemis Abadi memuntahkan darah dengan suapan besar. Dia tersenyum pahit saat pedang Huandi Fan menembus punggungnya. “Huandi Fan, kamu memiliki generasi muda yang sangat kuat, Sekte mu diberkati banyak jenius. Aku memang salah memutuskan untuk ikut menyerang Sekte mu. Tapi, ini adalah pilihanku, jadi aku sudah menerima semua resikonya. Namun, aku memiliki satu permintaan untukmu, bisakah kamu mengabulkannya?” “Apa permintaanmu? Jika itu tidak berlebihan mungkin aku bisa mengabulkannya,” jawab Huandi Fan yang sebenarnya tidak menginginkan keadaan seperti ini. “Setelah aku mati, tolong jangan musnahkan Paviliun Alkemis Abadi, aku menyerahkan paviliun itu kepadamu, dan kamu harus melindungi banyak orang yang berada dibawah perlindungan Paviliun. Terutama para generasi muda, tolong selamatkan nyawa mereka semua,” ucap Pemilik Paviliun Alkemis Aba
Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup
Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap
Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik
WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu
Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny
Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk
Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum
Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.
Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin