Setelah 20 menit menunggu, Tetua yang mati itu benar-benar tidak bisa bangkit lagi. Dia telah mati sepenuhnya. “Tidak mungkin! Bagaimana teknik Tujuh Jiwa tidak berfungsi?” Lelaki paling tua itu tidak mau percaya dengan kenyataan yang terjadi. Menurutnya teknik Tujuh Jiwa sangat sempurna, bahkan dia sendiri tidak tahu cara untuk membuat teknik itu tidak berfungsi. Jadi bagaimana Xiao Tian bisa mengetahuinya hanya dengan satu kali pertukaran? Xiao Tian menikmati keheranan mereka. Dia tersenyum mengejek. “Bajingan Tua, ku akui teknikmu sangat luar biasa. Ini adalah teknik para dewa untuk mempertahankan nyawanya. Namun, teknik yang luar biasa ini tidak akan bisa menunjukkan kehebatannya ketika berada di tangan para sampah seperti kalian. Sekarang, biarkan aku menunjukkan kepada kalian teknik Tujuh Jiwa yang sesungguhnya!” Xiao Tian membuat segel tangan dengan sangat cepat. Lalu, kekuatan jiwanya meletus. Jika ada orang yang bisa melihat lautan jiwa Xiao Tian, mereka akan melihat Tujuh
“Lakukan!” Xiao Tian berteriak dari jauh. Mendengar teriakannya, Ziyan Rouxi langsung melemparkan sembilan rune yang tersisa. “Menjauh!” Mengikuti teriakannya, Ziyan Rouxi memerintahkan Vianshi'er dan yang lainnya menjauh. Setelah mereka menjauh. Suara ledakan yang terus menerus terdengar. Boom— Boom — Boom— Sembilan rune peledak meletus, itu sama saja dengan membunuh orang itu sembilan kali, sehingga tidak hanya tubuh fisik, jiwanya juga langsung terbunuh sepenuhnya. “Ini?” Feng Ying tidak menyangka semua strateginya menjadi serba salah. Dia yang sudah hidup ribuan tahun, berhasil dipojokkan seperti ini oleh seorang pemuda. Bagaimana dia bisa menerimanya? “Kakak, satukan kekuatan kita. Aku tidak percaya kita tidak bisa membunuhnya!” Buzz — Keduanya membuat segel tangan, kemudian langit mulai bergemuruh. Semua orang menyaksikan pusaran berwarna merah tercipta di atas langit, binatang yang persis seperti serangga dari pusaran merah itu mulai muncul. Binatang yang menyerupai
“Benar, ambilah.” Ling Faizhe, Daniel, Vianshi'er, dan Ershita'er tampak sangat gembira ketika menerima pemberian dari Xiao Tian. Mereka langsung mengambil semua artefak tanpa ragu. Namun, berbeda dengan mereka, Ziyan Rouxi hanya diberikan pil, bendera formasi, dan rune. Tidak ada artefak di tangannya. Sebelum Ziyan Rouxi sempat bertanya, Xiao Tian sudah mengirimkan transmisi suara secara diam-diam. “Kakak, Pedang Mawar Neraka di tanganmu memiliki level sangat tinggi. Itu bukan artefak Zuxian, maupun artefak mulia. Bahkan bisa jadi itu adalah artefak dewa. Hanya, kakak belum bisa sepenuhnya bekerjasama dengan roh artefaknya. Jika ada waktu, coba kakak berusaha berkomunikasi dengannya, apa yang dia inginkan agar bisa menampilkan kekuatan terbaiknya.” Mendengar penjelasan itu, Ziyan Rouxi mengangguk pelan dan membalas dengan lembut, “Adik, aku mengerti.” Setelah itu, mereka berbasa-basi, saling menceritakan pengalaman masing-masing selama perjalanan. Suasana cukup santai hingga akh
“Anak Muda, aku tahu kamu sangat terkenal di Kota Zhao. Namun, itu hanya kota kecil, dan mungkin kamu memiliki pelindung di sana. Ini adalah area Terlarang Iblis Surgawi, kamu sendirian disini. Daripada kamu membuang nyawamu dengan sia-sia, lebih baik kamu serahkan semua harta yang kamu memiliki. Mungkin kami bisa menyelamatkan nyawamu.” Orang itu malah mengucapkan kata-kata yang sama seperti Xiao Tian. Xiao Tian menggelengkan kepalanya. “Hanya peringkat dua alam Yin, kalian berani berkata seperti itu terhadap Tuan Muda ini. Hmmm.” Shoot — Baang— Xiao Tian melesat seperti hantu, sebelum ada yang bisa bereaksi, dia sudah tiba di hadapan pria yang berbicara tadi, lalu dia memukul wajahnya. Seketika, wajah pria itu meledak menjadi kabut darah, menyisakan tubuh tanpa kepala yang sekarang terjatuh ke bawah. Dua orang yang tersisa merasa sangat ngeri. Mereka segera menjauh dari Xiao Tian. Walaupun rasa takut menyelimuti dirinya, mereka masih mencoba memberanikan diri untuk memarahi Xia
Awalnya, Jiu He masih diliputi keraguan. Dia tahu betul risiko besar yang dihadapinya. Menyinggung Klan Qin bukanlah perkara sepele-jika keberadaannya ketahuan, bukan hanya dirinya yang akan menghadapi masalah, tetapi seluruh klannya bisa terancam. Klan Qin bukan hanya mendominasi, tetapi juga terkenal karena kekejamannya terhadap siapa pun, termasuk bawahannya. Sekecil apa pun kesalahan, mereka tak ragu menghancurkan siapa saja yang berani melawan, bahkan sampai memusnahkan klan yang dianggap mengganggu. Namun, di sisi lain, Jiu He juga tidak memiliki pilihan untuk menolak Xiao Tian, dia akhirnya memutuskan untuk tetap mengikutinya. Bagaimanapun, menolak Xiao Tian bisa membawa masalah yang tidak kalah besar. Xiao Tian langsung terbang melewati reruntuhan itu. Ketika dia mendarat, ada lima orang pria paruh baya mengenakan baju lapis baja, mereka adalah para prajurit Klan Qin. “Siapa kalian?” tanya salah satu dari mereka. Mendapat pertanyaan itu, Xiao Tian menyeringai. “Kalian ang
“Terima kasih, Tuan.” Dua puluh orang itu langsung pergi. Mereka tidak peduli dengan harta yang tersegel. Menurut mereka, harta itu tidak lebih berharga daripada nyawa mereka sendiri. Setelah mereka pergi, Xiao Tian menatap harta yang mengembang namun dibalut oleh energi transparan. Dia melihat harta itu adalah Giok Ungu, dan Gulungan Emas. “Hmm, panen yang lumayan.” Xiao Tian menulis sesuatu dengan jarinya menggunakan kekuatan jiwanya di udara, lalu sebuah tulisan yang memancarkan cahaya emas terlihat di hadapannya. “Pergi.” Tulisan itu langsung melesat, menghantam energi transparan itu. Namun, ketika tulisan itu menghantamnya, tidak ada suara ledakan ataupun fluktuasi aura. Tulisan itu larut, dan energi transparan langsung pecah. Xiao Tian mengibaskan tangannya, giok ungu dan gulungan itu langsung terbang dan diam mengembang di hadapan Xiao Tian. Xiao Tian mengambil giok ungu. “Sungguh energi langit yang kaya. Bahkan tidak kalah dengan Batu Suci Tingkat Unggul.” Setelah menyin
Suasana di sekitar tambang menjadi semakin mencekam seiring Xiao Tian mengumumkan niatnya untuk membantai Klan Qin. Anggota Klan Qin yang menahan amarah mereka akhirnya melepaskan nafsu pembunuh yang mengerikan. Energi negatif yang terpancar dari para anggota Klan Qin seketika mempengaruhi atmosfer, mengubah cuaca yang awalnya cerah menjadi gelap. Awan hitam menggantung di langit, mencerminkan kemarahan mereka yang membara. Di tengah suasana yang menakutkan itu, para penambang yang diperbudak oleh Klan Qin merasa ketakutan yang mendalam. Mereka tidak mengenal Xiao Tian dan heran melihat keberanian pemuda itu menentang Klan Qin. Tetapi, terlepas dari kengerian yang menyelimuti area tersebut, Xiao Tian tetap tenang dan tegar menghadapi keganasan Klan Qin. Salah satu penambang yang merasakan udara yang semakin dingin akibat nafsu pembunuh yang dikeluarkan Klan Qin berkata, "Bocah itu terlalu gegabah." Namun, sikap Xiao Tian yang tenang dan tegas menunjukkan bahwa ia tidak gentar mengha
“Benar, Klan Qin memiliki keterampilan yang ditakuti banyak orang. Formasi naga emas yang sangat tangguh. Dengan formasi ini, anggota Klan Qin begitu di segani di alam semesta ini. Mereka mampu bertarung bahkan dengan peringkat yang lebih tinggi. Namun, aku harap anak muda itu tidak mati, aku sudah muak dengan Klan Qin ini. Mereka bukan melindungi kita sebagai bawahannya, tetapi menjadikan kita seperti sapi perah yang harus menuruti perintah mereka!” Walaupun orang-orang tahu bahwa formasi naga emas sangat kuat dan sangat sulit dikalahkan, mereka masih berharap Xiao Tian mampu mengalahkannya. Ketika naga emas raksasa muncul, seluruh atmosfer berubah seketika. Aura yang memancar darinya begitu dahsyat hingga udara seakan bergetar dan ruang seolah tidak mampu menampung kekuatannya. Sisik-sisik naga emas yang mengkilap menunjukkan kekerasan yang tak terkalahkan, menciptakan kekacauan di sekelilingnya. Panjang naga emas mencapai 300 meter, membuatnya tampak seperti seolah-olah mendomina
Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup
Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap
Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik
WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu
Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny
Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk
Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum
Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.
Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin