Share

Bab 149

Penulis: Evanscapenovel
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-18 11:13:28

Saat suara itu menghilang, monster laba-laba raksasa setinggi sepuluh ribu meter muncul di hadapan mereka. Laba-laba itu memiliki banyak kaki, serta mata yang berjumlah lebih dari lima belas. Aura yang ditimbulkan oleh monster laba-laba itu sangat mengerikan, membuat semua orang tidak bisa menebak ranah kekuatannya. Kehadiran laba-laba itu seperti dewa maut yang siap menebas nyawa mereka semua.

Melihat kehadiran monster laba-laba tersebut, orang-orang merasa putus asa, tidak tahu bagaimana cara menghadapinya. Mereka merasa seolah dunia ini akan segera berakhir di tangan laba-laba mengerikan itu.

Laba-laba itu menatap Xiao Tian dan yang lainnya, tatapannya begitu tajam, hanya dengan sebuah tatapan, jiwa mereka seolah-olah akan terlepas dari tubuhnya.

“Di mana Ming Renxue? Mengapa dia tidak menghentikan sekelompok semut ini? Kamu malah mengganggu tidurku untuk menghadapi musuh seperti ini.” Laba-laba itu menatap Kaisar Ming dengan sangat tajam.

Kaisar Ming langsung berlutut. “Tuan P
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
goodnovel comment avatar
Black ID
TOP BGT !!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 150

    Melihat Vianshi'er begitu mudah mengalahkan keberadaan laba-laba itu. Tidak hanya orang-orang, bahkan Xiao Tian membuka mulutnya lebar-lebar. Bagaimana mereka tidak terkejut, laba-laba tadi berkata sendiri bahwa dia adalah Kaisar Beladiri Peringkat Sembilan. Jika ranah sekuat itu begitu mudah dikalahkan oleh Vianshi'er, seberapa tinggi ranah Vianshi'er? Itu yang menjadi pertanyaan di pikiran Xiao Tian. “Gadis kecil, menyingkir dari atas kepalaku!” Laba-laba itu menggunakan kakinya untuk menyerang Vianshi'er. Kaki laba-laba itu seperti sabit kematian. Jika itu orang lain, mungkin mereka sudah mati lemas saat menyaksikan kakinya saja. Tapi, tidak untuk Vianshi'er, dia malah tersenyum mengejek. Saat kaki laba-laba yang sangat besar itu tiba, Vianshi'er menahannya hanya dengan satu jari. Tidak ada riak, tidak ada ledakan. Itu benar-benar tenang. Seperti batu krikil kecil yang dilemparkan ke lautan, tidak akan menimbulkan badai apapun. Setelah itu, dia menggunakan energi spiritual untu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 151

    “Kumohon, Xiao Tian, ampuni kekhilafanku. Aku hanya terobsesi dengan harta yang dimiliki ayahmu. Namun, ada sesuatu yang harus kau ketahui. Ayahmu tidak benar-benar mati, begitu pula dengan ibumu. Jasad mereka berubah menjadi ranting pohon, yang dibunuh Wang Chong bukanlah ayahmu, melainkan klon yang berasal dari ranting itu. Jadi, kumohon, selamatkan nyawa orang tua ini. Jika kau mengampuniku, aku rela menjadi sapi atau anjing peliharaanmu." “Aku tidak peduli apakah ucapanmu benar atau tidak, yang aku percaya hanyalah apa yang terlihat di mataku sendiri. Saat itu, ketika Wang Chong dan pasukannya menyerang ayahku, membantai setiap pengikut setianya, kau, sebagai Kaisar dan pemimpin kerajaanku, hanya menutup mata. Karena kau tak sudi melihat penderitaan ayahku, aku akan memastikan hal itu menjadi kenyataan!” Whoosh— Whoosh— Dengan gerakan cepat, Xiao Tian menusuk kan pedang karatnya ke arah wajah Kaisar Ming, menggali kedua matanya tanpa ragu. Saat Kaisar Ming bersiap menjerit, Xi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 152

    Xiao Tian tidak peduli dengan apa yang di katakan oleh Wang Chong, baginya Wang Chong sangat pantas menerima hukuman itu. Xiao Tian kemudian mengambil Pedang Karat Misterius, dengan gerakan cepat, dia mengoyak mulut Wang Chong sehingga lidahnya terputus. Darah segar terus menyembur dari mulut Wang Chong. Saat ini, dia tidak bisa mengeluarkan suara sedikitpun. Tidak hanya lidahnya yang terputus, bahkan tenggorokannya juga hancur. Penderitaan demi penderitaan kini dia alami akibat perbuatannya. Setelah sedikit menyiksa Wang Chong, Xiao Tian langsung mengirim pria itu ke dalam kandang yang sudah disusun menggunakan keterampilan formasi. Anjing-anjing yang terbuat dari kekuatan jiwanya memasuki kandang, menggonggong menakutkan, dan perlahan mulai menggigit tubuhnya. Wang Chong ingin berteriak histeris karena rasa sakit yang luar biasa begitu menyiksanya. Setiap anjing itu menggigit tubuhnya, rasa sakitnya akan langsung menembus jiwanya. Terlebih lagi, formasi itu sangat istimewa, walau

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 153

    Vianshi'er menghampiri Xiao Tian, dia tidak berbicara secara terbuka, melainkan menggunakan transmisi suara. “Tian, apakah kamu yang menimbulkan lautan api dan petir ini?” “Vianshi, jika aku mampu melakukan ini, aku tidak akan membiarkanmu bergerak melawan monster laba-laba, aku sendiri yang akan menghabisinya.” “Aneh, tapi rasa penindasan ini tidak berbeda dengan kekuatan dalam tubuhmu.” Ucapan sederhana Vianshi'er mengejutkan Xiao Tian. Dia baru sadar dalam tubuhnya ada keberadaan yang menakutkan. Namun, dia pura-pura tidak mengerti dengan ucapan Vianshi'er. “Vianshi, kekuatan apa yang kamu bicarakan? Aku tidak mengerti, dan bagaimana kamu ada kekuatan lain dalam tubuhku, apakah kamu mengintip tubuhku lagi?” Vianshi'er menggelengkan kepalanya. “Aku tidak mengintip tubuhmu. Tetapi, ketika aku mengobati tubuhmu, aku terancam oleh kekuatan dalam tubuhmu, dan asal kamu tahu, auramu waktu Ziyan Rouxi terluka oleh organisasi Tengkorak, aura itu sama dengan aura lautan api dan petir i

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 154

    Xiao Tian mengepalkan tangannya dengan erat, dia tidak menyangka klan nya adalah penguasa Galaxy. Namun, dia belum mendapatkan jawaban yang ingin diketahui, apa penyebab dia dibuang ke tempat ini. “Tian’er, ayah tahu apa yang kamu pikirkan. Ayah sengaja menjauhkan mu dari ayah, agar kamu bisa selamat. Jika kamu berada di sisi ayah, mungkin kamu tidak akan bisa hidup. Ini adalah kesalahan ayah, karena ayah terlalu lemah, sehingga ayah tidak mampu menjaga keselamatan mu. Ayah tidak mampu melindungimu dari musuh-musuh ayah. Jadi, jika kamu bisa naik ke alam semesta yang sesungguhnya, kamu jangan beritahu siapapun bahwa kamu adalah anak ayah, karena ayah tidak ingin terjadi sesuatu terhadapmu. Terkecuali kamu sudah mampu melindungi dirimu sendiri, tidak apa-apa kamu menyebutkan bahwa kamu adalah anak ayah.” “Ayah, siapa musuh yang mengancammu? Biarkan aku ikut bersamamu untuk berperang. Walaupun saat ini aku masih lemah, aku akan berusaha bisa berdiri di samping ayah untuk menghadapi se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 155

    Namun, Xiao Tian tidak terlalu peduli, jika ayahnya ingin menjadikannya bidak, dia juga tidak akan membiarkan binatang api petir ini menjadikannya bidak. “Aku akan menjadi kuat oleh diriku sendiri,” gumam dalam batinnya. *** Xiao Tian memiliki mata yang istimewa, walaupun dia membakar sebuah kitab dan peta yang ditinggalkan ayahnya, dia sudah menghafal semuanya. Dia kembali ke kapal perangnya, Vianshi'er merasakan kedatangan Xiao Tian. Namun, ketika dia melihat wajah Xiao Tian menjadi tambah dingin, dia tidak berkata apa-apa. Walaupun dia sangat gemar bercanda, sepertinya dia cukup dewasa untuk melihat sesuatu. Xiao Tian melihat Vianshi'er berdiri di geladak kapal. “Vianshi, ayo kita pulang.” Orang-orang yang melihat Xiao Tian bertanya-tanya apa yang terjadi pada pemuda itu. Namun, karena mereka tahu status mereka, tidak ada satupun orang yang berani bertanya. ** Satu hari kemudian, mereka semua sampai di Sekte Pedang Tertinggi. Kaisar She, Kaisar Wei, dan pemimpin Asosiasi Na

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 156

    Empat bulan kemudian, Xiao Tian keluar dari pengasingannya, dia sedikit putus asa dengan energi spiritual di dunia ini, tidak peduli seberapa banyak pil kelas raja yang dia telan, tetap saja dia tidak bisa menerobos. Sedangkan Fa Wa, hanya dengan seratus pil raja, dia sudah bisa menerobos kaisar beladiri peringkat tujuh. Dengan ranah seperti ini, Fa Wa sudah menjadi yang terkuat di benua ini. Xiao Tian menemui Fa Wa, dia langsung mengutarakan niatnya untuk pergi dari Benua Tianfa. “Tian, apakah kamu akan pergi sekarang?” “Kakek, aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Xiao Tian langsung menceritakan tentang ayahnya, Fa Wa sangat terkejut ketika mendengar identitas ayahnya. Namun, dia tidak berkomentar dalam hal ini, karena dia tidak mau terlalu ikut campur, dia hanya mempertegas sikapnya, bahwa apapun yang akan dilakukan oleh Xiao Tian, dia akan selalu mendukungnya. “Kakek, setelah Kakek menembus kaisar beladiri peringkat tujuh, usia kakek diperpanjang hingga 30 ribu tahun. Jadi, tun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 157

    “Adik, kemana kamu akan pergi?” Ziyan Rouxi sangat khawatir terhadap Xiao Tian. “Kakak, aku memiliki bisnis lain, ketika bisnis ku selesai, aku pasti akan menemui kakak.” “Sangat disayangkan, padahal aku berharap kamu bergabung dengan Sekte ku.” Vianshi'er menggelengkan kepalanya tidak berdaya. “Tenang, walaupun aku tidak bergabung, karena aku memiliki banyak hutang terhadapmu, aku akan sering datang untuk membayar hutang, dan jika tenaga ku dibutuhkan, aku tidak akan berdiam diri.” “Baiklah, baiklah. Sekarang ayo kita pergi.” Vianshi'er mengeluarkan sebuah kapal kecil, kapal ini tidak pernah diperlihatkan Di Benua Tianfa. Mereka langsung naik ke atas kapal, ketika kapal itu melaju dengan kecepatan tinggi. Xiao Tian dan yang lainnya sangat terkejut, karena kapal ini puluhan kali lipat lebih cepat daripada kapal perang yang pernah mereka gunakan. Walaupun kapal ini melaju dengan kecepatan tinggi, kapal itu butuh waktu lima bulan untuk sampai di Sekte Vianshi'er. Xiao Tian dan ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18

Bab terbaru

  • Kultivator Inti Semesta   CH-422

    Para Tetua di ruangan itu tetap diam. Tidak ada satu pun yang berani berbicara. Mereka tahu, Patriark klan Xiao cabang telah memasuki mode siaga tinggi. Jika penyelidikan itu menunjukkan adanya kekuatan tersembunyi di luar dugaan mereka, maka situasi di Alam Langit Berbintang bisa berubah dalam sekejap. Setelah pria bertopeng itu pergi, Patriark Klan Xiao cabang tidak langsung tenang. Wajahnya masih dipenuhi tekanan batin yang belum surut. Ia mengangkat tangannya dan menunjuk beberapa Tetua lainnya di ruangan itu. “Kalian pergi dan bawa anak yang bernama Xiao Tian. Tapi ingat, kalian jangan melakukan kekerasan. Biarkan aku yang menginterogasinya secara langsung!” “Baik, Patriark!” jawab para Tetua serempak sebelum membungkuk dan segera meninggalkan ruangan. Begitu ruangan kembali sepi, Patriark Klan Xiao cabang menatap tajam ke arah Xiao Kun yang masih berlutut. Tatapannya dingin, tidak lagi menyimpan toleransi. “Kau juga pergi,” ucapnya pendek. Xiao Kun menunduk dalam, lalu ber

  • Kultivator Inti Semesta   CH-421

    Xiao Tian bertemu kembali dengan Niu Gan, Jilang, dan Bairu. Pertemuan itu terjadi sesaat setelah mereka berbicara dengan Pemilik Villa Hati Seribu Bintang. Ketika percakapan mereka selesai, keempatnya bersiap untuk meninggalkan istana. “Kakak Tian, kemana kamu akan pergi?” tanya Niu Gan sambil berjalan di sisi Xiao Tian. Xiao Tian menggelengkan kepala pelan. “Aku belum tahu. Aku hanya mengikuti ke mana langkahku membawaku.” “Hmm, jika seperti itu...” Niu Gan tampak berpikir sejenak, lalu menatap Xiao Tian dengan harapan. “Bersediakah kakak Tian pergi bersama kami untuk menjenguk seseorang?” “Menjenguk siapa?” “Orang yang membesarkan kami,” jawab Jilang cepat. “Sekarang beliau sedang terluka. Kami keluar untuk mencarikan obat. Awalnya kami hanya mencoba peruntungan, berharap kakak Tian bisa mendapat hasil positif dalam kompetisi ini. Ternyata hasilnya di luar ekspektasi. Kami berhasil mendapatkan juara tiga.” Bairu melanjutkan dengan semangat yang tulus. “Dan ini semua berkat ka

  • Kultivator Inti Semesta   CH-420

    Xiao Tian keluar dari ruangan kultivasinya. Langkahnya tenang, dan wajahnya tidak menunjukkan perubahan besar. Ia menahan aura peningkatannya. Meskipun ia kini berada di peringkat enam Alam Maha Agung, yang ia perlihatkan tetap peringkat tiga. Itu cukup untuk membuat Bai Ruochen tidak terlalu waspada. Begitu melihat Xiao Tian keluar dari ruangan, Bai Ruochen langsung melangkah cepat ke arahnya. Sorot matanya tajam, tidak ada basa-basi dalam ucapannya. “Sekarang, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian tidak terburu-buru menjawab. Ia melihat sekeliling sejenak sebelum membuka suara. “Aku masih di sini, kamu bersikap seolah-olah aku akan pergi saja. Dimana Ayahmu? Aku tidak melihatnya.” “Ayahku ada urusan. Dia harus memimpin perbaikan alun-alun akibat ulahmu. Sekarang jangan mengalihkan pembicaraan, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian mengeluarkan Hati Nirwana. Tapi saat Bai Ruochen hendak mengambilnya, ia menangkap tangan wanita itu. “Meneliti kematian!” Suara Bai Ruochen m

  • Kultivator Inti Semesta   CH-419

    Setelah Xiao Tian menerima hadiahnya, Bai Ruochen melangkah maju dan mendekatinya. Tatapannya tajam, dan tanpa basa-basi, ia langsung menanyakan hal yang sejak awal telah menjadi tujuannya. “Sekarang katakan, apakah kamu berhasil mendapatkan Hati Nirwana?” Xiao Tian menoleh ringan ke arahnya. “Tentu saja aku berhasil, tapi aku akan memberikan Hati Nirwana setelah aku memulihkan diri. Putri Suci tidak perlu khawatir, aku berada di Istanamu, jadi aku tidak akan melarikan diri. Hanya, apakah aku bisa meminjam ruangan untuk pemulihan diri?” Ia berbicara langsung dan jelas, tidak menyembunyikan niatnya. Tidak ada basa-basi dalam ucapannya, dan itu cukup untuk membuat Bai Ruochen menyipitkan mata. “Mengapa kamu tidak menyerahkannya sekarang saja?” tanyanya datar. “Aku tidak ingin setelah memberikannya kamu langsung membunuhku. Jadi sebelum itu terjadi, aku juga harus memastikan keselamatanku.” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang tidak ikut mencampuri urusan antara putrinya dan Xiao Tian

  • Kultivator Inti Semesta   CH-418

    Setelah menyerahkan Xiao Wei, Xiao Tian tiba-tiba terhuyung-huyung. Tubuhnya terlihat melemah, dan tangan kanannya perlahan menekan dadanya. Wajahnya tampak menegang, sorot matanya menyiratkan rasa sakit yang dalam seolah ada luka yang tidak bisa ia tahan. “Teman muda, apa yang terjadi padamu?” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang segera melangkah cepat dari sisi arena. Begitu melihat Xiao Tian mulai kehilangan keseimbangan, ia langsung menjangkau dan menopang tubuhnya agar tidak jatuh. “Senior, aku terkena serangan balasan karena mengaktifkan teknik rahasia,” ujar Xiao Tian pelan. Nada bicaranya terdengar lemah dan terbata, namun tetap stabil. “Hmmp.” Pemilik Villa mengerutkan alis, lalu dengan satu gerakan ringan ia memeriksa kondisi Xiao Tian melalui sentuhan di bahunya. Persepsinya menyapu tubuh pemuda itu dalam sekejap, dan yang ia temukan bukan tubuh yang terluka. Tubuh itu tidak mengalami kerusakan. Aliran kekuatan dasar tetap utuh, dan ritme hidup Xiao Tian sama sekali tidak

  • Kultivator Inti Semesta   CH-417

    Namun di balik aura dan tekanan yang mengguncang langit dan bumi, Xiao Tian masih berdiri tenang. Di dalam hatinya, senyum pahit perlahan terbit. “Binatang tua, mengapa kamu membuat keributan seperti ini?” “Bocah, ini bukan lagi pertarungan antara kamu dan bocah Xiao Wei itu. Ini adalah pertarungan garis darah! Apakah kamu ingin garis darahmu diinjak-injak oleh garis darah rendah itu?!” Xiao Tian menarik napas panjang dalam hatinya. “Bukankah ini akan menimbulkan kegaduhan bagi orang-orang?” “Terlambat. Kamu sudah mendeklarasikan namamu Xiao Tian, dan menunjukkan sayap api petir. Itu saja sudah membuat kegaduhan. Jadi jika ingin membuat kegaduhan, jangan tanggung-tanggung.” “Hahaha, baiklah, lakukan apa yang ingin kamu lakukan sekarang! Tapi jangan terlalu besar, tubuhku belum bisa menampung kekuatanmu jika lebih dari tiga puluh persen.” “Kali ini pengecualian. Aku akan membuat tubuhmu mampu menanggung kekuatanku lebih dari empat puluh persen!” “Sial, jika kamu bisa melakukan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-416

    Kepala Villa tidak langsung menjawab. Matanya masih terpaku pada Xiao Tian yang terus melangkah ke langit, dan setiap langkahnya disertai dengan satu teratai api petir yang muncul di bawah telapak kakinya, membentuk tangga yang tidak berasal dari dunia ini. “Putriku, itu bukan langkah biasa. Lihat baik-baik. Setiap langkahnya membentuk teratai api petir yang menjadi pijakan. Itu… itu adalah keterampilan yang hanya dikuasai sempurna oleh satu orang dalam sejarah Klan Xiao—Yang Mulia Dewa Tertinggi, Xiao Jian.” Nada suaranya mengeras seiring kalimatnya berlanjut. “Di Klan Xiao inti, hanya ada empat atau lima orang yang mampu mempelajarinya. Tapi tidak satu pun dari mereka mampu menyempurnakan keterampilan itu. Menurut catatan resmi, ketika Yang Mulia Dewa Tertinggi Xiao Jian menggunakan keterampilan itu, ia pernah menghancurkan ribuan bintang dan membunuh miliaran kultivator yang tersebar di dalamnya. Dengan keterampilan itu, Xiao Jian diakui sebagai penguasa galaksi terkuat sepanjan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-415

    Klan cabang belaka, bertingkah sangat arogan,” ucap Xiao Tian, nadanya mengeras. “Sepertinya kamu hanya katak dalam sumur, tidak pernah melihat luasnya dunia ini. Sekarang, tunjukkan padaku keterampilan kebanggaanmu itu.” “Kamu akan melihatnya!” Xiao Wei membentuk segel tangan. Dalam sekejap, tubuhnya mulai bersinar terang. Bukan hanya cahaya biasa, melainkan kilauan yang menyelimuti seluruh pori-porinya. Dalam waktu singkat, langit di atas alun-alun menjadi gelap seperti ditelan malam. Petir multi warna mulai muncul dari segala penjuru, menyambar dan berkumpul di satu titik. Lautan api mengikuti, saling terjalin dan berputar di langit, membentuk pusaran kekuatan yang luar biasa besar. Tombak Xiao Wei yang semula berdiri tegak di depannya, mulai bergetar. Kemudian, tombak itu melesat sendiri ke atas langit, bergabung ke dalam pusaran petir dan api di atas sana. Seluruh kekuatan itu berkumpul di satu titik pusat, seperti menyusun sesuatu yang belum sepenuhnya terwujud, namun sudah c

  • Kultivator Inti Semesta   CH-414

    Untungnya, formasi pelindung yang diciptakan Kepala Villa Hati Seribu Bintang masih bertahan dengan tenang. Meskipun energi ledakan itu cukup untuk meruntuhkan gunung kecil dalam sekejap, formasi tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda retak. Jika bukan karena perlindungan ini, banyak penonton dengan kultivasi rendah pasti sudah hancur oleh getaran energi yang tidak bisa diredam. Namun, perhatian sebagian besar orang tidak hanya tertuju pada kekuatan dua pemuda yang bertarung di tengah formasi. Yang paling menakjubkan justru terletak pada lantai alun-alun itu sendiri. Meskipun dihantam gelombang serangan dari dua kultivator yang sudah melampaui batas kekuatan biasa, lantai alun-alun tetap utuh. Tidak ada retakan, tidak ada debu yang terangkat. Semuanya tetap bersih dan tenang. Ini bukan karena kebetulan. Ini membuktikan satu hal—bahwa kekuatan Villa Hati Seribu Bintang jauh melampaui dugaan. Struktur dan material alun-alun ini bukanlah sesuatu yang bisa dihancurkan hanya dengan kekua

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status