Share

Bab 151

last update Last Updated: 2025-01-18 15:17:52

“Kumohon, Xiao Tian, ampuni kekhilafanku. Aku hanya terobsesi dengan harta yang dimiliki ayahmu. Namun, ada sesuatu yang harus kau ketahui. Ayahmu tidak benar-benar mati, begitu pula dengan ibumu. Jasad mereka berubah menjadi ranting pohon, yang dibunuh Wang Chong bukanlah ayahmu, melainkan klon yang berasal dari ranting itu. Jadi, kumohon, selamatkan nyawa orang tua ini. Jika kau mengampuniku, aku rela menjadi sapi atau anjing peliharaanmu."

“Aku tidak peduli apakah ucapanmu benar atau tidak, yang aku percaya hanyalah apa yang terlihat di mataku sendiri. Saat itu, ketika Wang Chong dan pasukannya menyerang ayahku, membantai setiap pengikut setianya, kau, sebagai Kaisar dan pemimpin kerajaanku, hanya menutup mata. Karena kau tak sudi melihat penderitaan ayahku, aku akan memastikan hal itu menjadi kenyataan!”

Whoosh—

Whoosh—

Dengan gerakan cepat, Xiao Tian menusuk kan pedang karatnya ke arah wajah Kaisar Ming, menggali kedua matanya tanpa ragu. Saat Kaisar Ming bersiap menjerit, Xi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 152

    Xiao Tian tidak peduli dengan apa yang di katakan oleh Wang Chong, baginya Wang Chong sangat pantas menerima hukuman itu. Xiao Tian kemudian mengambil Pedang Karat Misterius, dengan gerakan cepat, dia mengoyak mulut Wang Chong sehingga lidahnya terputus. Darah segar terus menyembur dari mulut Wang Chong. Saat ini, dia tidak bisa mengeluarkan suara sedikitpun. Tidak hanya lidahnya yang terputus, bahkan tenggorokannya juga hancur. Penderitaan demi penderitaan kini dia alami akibat perbuatannya. Setelah sedikit menyiksa Wang Chong, Xiao Tian langsung mengirim pria itu ke dalam kandang yang sudah disusun menggunakan keterampilan formasi. Anjing-anjing yang terbuat dari kekuatan jiwanya memasuki kandang, menggonggong menakutkan, dan perlahan mulai menggigit tubuhnya. Wang Chong ingin berteriak histeris karena rasa sakit yang luar biasa begitu menyiksanya. Setiap anjing itu menggigit tubuhnya, rasa sakitnya akan langsung menembus jiwanya. Terlebih lagi, formasi itu sangat istimewa, walau

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 153

    Vianshi'er menghampiri Xiao Tian, dia tidak berbicara secara terbuka, melainkan menggunakan transmisi suara. “Tian, apakah kamu yang menimbulkan lautan api dan petir ini?” “Vianshi, jika aku mampu melakukan ini, aku tidak akan membiarkanmu bergerak melawan monster laba-laba, aku sendiri yang akan menghabisinya.” “Aneh, tapi rasa penindasan ini tidak berbeda dengan kekuatan dalam tubuhmu.” Ucapan sederhana Vianshi'er mengejutkan Xiao Tian. Dia baru sadar dalam tubuhnya ada keberadaan yang menakutkan. Namun, dia pura-pura tidak mengerti dengan ucapan Vianshi'er. “Vianshi, kekuatan apa yang kamu bicarakan? Aku tidak mengerti, dan bagaimana kamu ada kekuatan lain dalam tubuhku, apakah kamu mengintip tubuhku lagi?” Vianshi'er menggelengkan kepalanya. “Aku tidak mengintip tubuhmu. Tetapi, ketika aku mengobati tubuhmu, aku terancam oleh kekuatan dalam tubuhmu, dan asal kamu tahu, auramu waktu Ziyan Rouxi terluka oleh organisasi Tengkorak, aura itu sama dengan aura lautan api dan petir i

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 154

    Xiao Tian mengepalkan tangannya dengan erat, dia tidak menyangka klan nya adalah penguasa Galaxy. Namun, dia belum mendapatkan jawaban yang ingin diketahui, apa penyebab dia dibuang ke tempat ini. “Tian’er, ayah tahu apa yang kamu pikirkan. Ayah sengaja menjauhkan mu dari ayah, agar kamu bisa selamat. Jika kamu berada di sisi ayah, mungkin kamu tidak akan bisa hidup. Ini adalah kesalahan ayah, karena ayah terlalu lemah, sehingga ayah tidak mampu menjaga keselamatan mu. Ayah tidak mampu melindungimu dari musuh-musuh ayah. Jadi, jika kamu bisa naik ke alam semesta yang sesungguhnya, kamu jangan beritahu siapapun bahwa kamu adalah anak ayah, karena ayah tidak ingin terjadi sesuatu terhadapmu. Terkecuali kamu sudah mampu melindungi dirimu sendiri, tidak apa-apa kamu menyebutkan bahwa kamu adalah anak ayah.” “Ayah, siapa musuh yang mengancammu? Biarkan aku ikut bersamamu untuk berperang. Walaupun saat ini aku masih lemah, aku akan berusaha bisa berdiri di samping ayah untuk menghadapi se

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 155

    Namun, Xiao Tian tidak terlalu peduli, jika ayahnya ingin menjadikannya bidak, dia juga tidak akan membiarkan binatang api petir ini menjadikannya bidak. “Aku akan menjadi kuat oleh diriku sendiri,” gumam dalam batinnya. *** Xiao Tian memiliki mata yang istimewa, walaupun dia membakar sebuah kitab dan peta yang ditinggalkan ayahnya, dia sudah menghafal semuanya. Dia kembali ke kapal perangnya, Vianshi'er merasakan kedatangan Xiao Tian. Namun, ketika dia melihat wajah Xiao Tian menjadi tambah dingin, dia tidak berkata apa-apa. Walaupun dia sangat gemar bercanda, sepertinya dia cukup dewasa untuk melihat sesuatu. Xiao Tian melihat Vianshi'er berdiri di geladak kapal. “Vianshi, ayo kita pulang.” Orang-orang yang melihat Xiao Tian bertanya-tanya apa yang terjadi pada pemuda itu. Namun, karena mereka tahu status mereka, tidak ada satupun orang yang berani bertanya. ** Satu hari kemudian, mereka semua sampai di Sekte Pedang Tertinggi. Kaisar She, Kaisar Wei, dan pemimpin Asosiasi Na

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 156

    Empat bulan kemudian, Xiao Tian keluar dari pengasingannya, dia sedikit putus asa dengan energi spiritual di dunia ini, tidak peduli seberapa banyak pil kelas raja yang dia telan, tetap saja dia tidak bisa menerobos. Sedangkan Fa Wa, hanya dengan seratus pil raja, dia sudah bisa menerobos kaisar beladiri peringkat tujuh. Dengan ranah seperti ini, Fa Wa sudah menjadi yang terkuat di benua ini. Xiao Tian menemui Fa Wa, dia langsung mengutarakan niatnya untuk pergi dari Benua Tianfa. “Tian, apakah kamu akan pergi sekarang?” “Kakek, aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Xiao Tian langsung menceritakan tentang ayahnya, Fa Wa sangat terkejut ketika mendengar identitas ayahnya. Namun, dia tidak berkomentar dalam hal ini, karena dia tidak mau terlalu ikut campur, dia hanya mempertegas sikapnya, bahwa apapun yang akan dilakukan oleh Xiao Tian, dia akan selalu mendukungnya. “Kakek, setelah Kakek menembus kaisar beladiri peringkat tujuh, usia kakek diperpanjang hingga 30 ribu tahun. Jadi, tun

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 157

    “Adik, kemana kamu akan pergi?” Ziyan Rouxi sangat khawatir terhadap Xiao Tian. “Kakak, aku memiliki bisnis lain, ketika bisnis ku selesai, aku pasti akan menemui kakak.” “Sangat disayangkan, padahal aku berharap kamu bergabung dengan Sekte ku.” Vianshi'er menggelengkan kepalanya tidak berdaya. “Tenang, walaupun aku tidak bergabung, karena aku memiliki banyak hutang terhadapmu, aku akan sering datang untuk membayar hutang, dan jika tenaga ku dibutuhkan, aku tidak akan berdiam diri.” “Baiklah, baiklah. Sekarang ayo kita pergi.” Vianshi'er mengeluarkan sebuah kapal kecil, kapal ini tidak pernah diperlihatkan Di Benua Tianfa. Mereka langsung naik ke atas kapal, ketika kapal itu melaju dengan kecepatan tinggi. Xiao Tian dan yang lainnya sangat terkejut, karena kapal ini puluhan kali lipat lebih cepat daripada kapal perang yang pernah mereka gunakan. Walaupun kapal ini melaju dengan kecepatan tinggi, kapal itu butuh waktu lima bulan untuk sampai di Sekte Vianshi'er. Xiao Tian dan ya

    Last Updated : 2025-01-18
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 158

    Keesokan harinya, seorang Tetua Sekte Gunung Abadi datang menjemput Xiao Tian dan rombongannya. “Pengujian bakat akan dilaksanakan di tempat Guru ke-10. Ikuti aku. Putra Suci Long Murtamshin dan Putri Suci Vianshi'er sudah menunggu kalian di sana.” Di Sekte Gunung Abadi, terdapat seratus guru, dengan kekuatan yang ditentukan berdasarkan urutan mereka. Sejatinya, pengujian bakat untuk orang-orang seperti Daniel dan yang lainnya diadakan di tempat Guru ke-100. Namun, berkat permintaan dari Vianshi'er dan Long Murtamshin, mereka diberi kehormatan untuk diuji di tempat Guru ke-10, sebuah pengakuan yang sangat langka bagi pendatang baru. Xiao Tian dan yang lainnya mengikuti Tetua tersebut. Meskipun Xiao Tian tidak memiliki niat untuk bergabung dengan sekte ini, dia tetap ingin menyaksikan proses pengujian bakat. Baginya, nasib teman-temannya adalah hal yang penting. Jika mereka gagal diterima, Xiao Tian akan membawa mereka pergi dan mencari tempat lain yang bisa melindungi mereka. Setel

    Last Updated : 2025-01-19
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 159

    Ketika orang ini datang, Ziyan Rouxi dan yang lainnya sudah mengetahui seratus orang ini. Dia dan lainnya langsung menjawab serempak, terkecuali Xiao Tian, Xiao Tian hanya diam menonton. “Patriark, kami tidak keberatan.” “Baiklah, kalian mulai lagi,” perintah Huandi Fan. Namun, tidak peduli berapa kali mereka mengulang, hasilnya tetap sama. Huandi Fan menyaksikan itu penuh dengan kegembiraan. “Hahaha, Vianshi'er, kamu benar-benar telah membawakan harta yang berharga untuk Sekte, dengan ini, aku akan memberikan hadiah besar untukmu.” Namun, setelah mengatakan itu, Huandi Fan tiba-tiba terdiam, dia melihat satu orang yang tidak pernah maju. Kemudian dia langsung bertanya karena penasaran. “Kenapa kamu tidak maju?” Xiao Tian menangkupkan tangannya. “Senior, junior ini hanya datang untuk mengantarkan keluarga dan teman-temanku, jadi tidak pantas junior menggunakan harta Sekte untuk menguji bakat sedangkan junior tidak bermaksud bergabung.” Huandi Fan mengerutkan kening. “Kenapa kamu

    Last Updated : 2025-01-19

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-324

    Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup

  • Kultivator Inti Semesta   CH-323

    Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap

  • Kultivator Inti Semesta   CH-322

    Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik

  • Kultivator Inti Semesta   CH-321

    WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu

  • Kultivator Inti Semesta   CH-320

    Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny

  • Kultivator Inti Semesta   CH-319

    Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk

  • Kultivator Inti Semesta   CH-318

    Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum

  • Kultivator Inti Semesta   CH-317

    Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.

  • Kultivator Inti Semesta   CH-316

    Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status