Share

Bab 80

Ditanya begini, malah semakin membuat aku tak bisa berkata apa-apa. Justru isakanku semakin terdengar. Ia tak bertanya lagi, berganti mendekapku erat, membiarkan aku puas menuntaskan tangisan.

"Apa Mas menyakiti kamu?"

Aku kembali menggelengkan kepala.

"Aku cuma, merasa beruntung memiliki suami sebaik kamu, Mas," jawabku terbata.

Kudengar ia menghembuskan napas panjang, hingga angin kecil itu menyapa keningku.

"Mas yang beruntung memiliki kamu. Maaf kalau Mas masih terbata dalam memahami kamu. Maaf ya, Sayang," ujarnya, lantas terdengar ia terisak.

.

Terbangun jam tiga pagi, aku tak menemukan suamiku di sampingku. Lantas terdengar guyuran air dari kamar mandi di kamar ini.

Tak lama kemudian, ia telah keluar dengan bertelanjang dada. Bagian bawah tubuhnya terlilit oleh handuk kecil.

Lantas selarik senyum menyambutku, begitu ia menyadari aku telah terbangun. Ia malah bergerak memangkas jarak.

"Gante
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status