Keesokan harinya. Pukul sepuluh pagi. Pras terbangun dari tidurnya dan melihat Sarah berada dalam pelukannya. "Eh, Ssarrah?" Pras mengusap matanya seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat. Dia dan Sarah berada dalam satu selimut dengan keadaan tanpa busana. "Ha, apa-apaan ini?" Pras sangat terkejut dengan apa yang dia lihat. Sampai-sampai suaranya membangunkan Sarah yang tadinya tertidur lelap. "Emm, Mas?" Sarah terbangun dan merenggangkan tubuhnya. "Duhhh, lemes banget badan aku, Mas. Kamu tadi malem agresif banget sih," ujar Sarah sembaria memberikan ciuman manis di bibir Pras."Maksud kamu?" Pras menjauhkan tubuhnya dari Sarah. "Kok kamu kaget gitu sih, Mas? kaya baru pertama kali aja. Padahal dulu kita sering loh tidur bareng," ujar Sarah."Kok aku bisa ada di apartemen kamu sih?" tanya Pras."Iya, Mas. Tadi malam kamu mabuk berat, gak mungkin kan kamu bisa pulang kerumah nyetir mobil sendiri. Takutnya ada apa-apa sama kamu, jadi aku bawa kamu kesini deh.Pras tampak meng
Sore hari di kediaman rumah Fiola. Della dan Darren tengah asik bermain dan bercanda riang di dalam kamar. Namun, Della tampak bosan dan memainkan ponselnya. Della pun melihat ada DM masuk dari Pras, Della pun langsung membuka DM tersebut. Della cukup tersentuh setelah membaca DM dari Pras, DM tersebut berisi permintaan maaf dan penyesalan darinya. Della pun menjadi sedih dan menangis. Sebenarnya Della masih sangat menyayangi suaminya tersebut. Namun, dia tidak bisa menoleransi kesalahan yang di perbuat oleh suaminya.Della masih sangat sakit hati atas perselingkuhan Pras. Bahkan dia sangat membenci Sarah.Setelah Della membaca DM dari Pras. Della langsung mengecek rekeningnya. Karena Pras mengatakan akan mentransfernya uang. "Ha? sepuluh juta? banyak banget." Della terkejut setelah mengecek rekeningnya."Hm, aku kan memang masih menjadi istrinya Mas, Pras. Mungkin dia sadar akan tanggung jawabnya atas aku dan Darren. Lagian kan aku bisa bantu-bantu Fiola juga. Gak enak sama Fiola,
Selesai makan. Della pun langsung bersiap-siap untuk pulang ke rumah."Mas, Adit. Aku sama Darren balik duluan ya," sembari membereskan belanjanya. "Kamu pulang naik apa, Dell? mau aku antar, gak? tanya Adit. "Oh, enggak usah, Mas. Aku naik grab aja." Della menolak ajakan Adit, karena dia tidak mau Adit mengetahui keberadaannya. "Oh yaudah, hati-hati ya, Dell. Kalo ada apa-apa jangan sungkan untuk cerita sama aku ya," ujar Adit sembari menepuk bahu Della. "Iya, Mas. Makasih ya," jawab Della.Setelah itu, Della dan Darren keluar dari mall dan langsung memasuki grab yang dia pesan.Suasana hati Della mendadak buruk setelah mengetahui Pras masih berhubungan dengan Sarah. "Apa arti semua kata-katamu, Mas? kamu bilang menyesal dan akan meninggalkan Sarah. Tapi nyatanya kamu malah bertemu dengannya di club. Bahkan kamu mabuk berat dan pergi bersamanya tadi malam," gumam Della dalam hati. "Apa yang mereka lakukan tadi malam? ah sudahlah, kenapa aku harus memikirkan hal itu," desisnya.
Keesokan harinya. Aditya datang ke kantor Pras dan ingin menemuinya. Namun, staff disana mengatakan bahwa Pras sedang tidak masuk hari ini."Kemana lo, Pras, hahaha mungkin dia lagi ngabisin waktu sama selingkuhannya," gumam Aditya. Setelah mengetahui Pras tidak ada di kantor, Adit pun langsung pergi dari kantor tersebut. Adit merasa sangat emosional, padahal dia sangat ingin bertemu dengan Pras dan memberi perhitungan padanya. "Lupain kalo kita adalah temen deket, Pras. Gue bener-bener gak rela lo nyakitin Della kayagitu. Dan gue akan beri perhitungan juga sama selingkuhan lo," gumam Aditya sembari menyetir mobilnya. "Oh iya, kemarin kok gak gue minta nomornya Della. Bodoh banget gue," desis Aditya.Aditya pun ingat bahwa Della bercerita, Pras menghubunginya melalu Instagram karena dia memblokir nomor Pras. Adit pun langsung mencari-cari Instagram Della. Tak membutuhkan waktu lama, Adit pun mendapatkan Instagram Della dan langsung memfollow nya. Dua jam kemudian. Aditya duduk s
Malamnya. Pras lebih dulu tiba di club, dia duduk sendiri sembari menunggu kedatangan Aditya. Tak lama kemudian, Aditya pun tiba. Dia melihat Pras sedang duduk santai sembari meneguk segelas wine. Aditya pun menjadi emosi saat melihat wajah Pras. Aditya langsung menghampirinya dan menarik kera bajunya. "Ehhh apa-apaan nih." Pras kaget saat tiba-tiba seseorang menarik kera bajunya. "Aditya," ujar Pras heran. "Apa-apaan lo, Dit," sembari mencoba melepaskan tangan Aditya dari kera bajunya. "Brengsek lo Pras!" Aditya melayangkan tinjuan keras ke wajah Pras. Pras pun langsung jatuh tersungkur ke lantai. Pras bangkit sembaria memegangi wajahnya yang memar akibat tinjuan Aditya."Apa-apaan sih lo, Dit!" tanya Pras heran."Ini akibat lo udah berani nyakitin Della!""Apa?" Pras sangat kaget dengan ucapan Aditya. "Kenapa? lo kaget, karena gue tau perselingkuhan lo sama Sarah. Sekretaris lo yang gak seberapa itu," ujar Aditya. "Selama ini gue udah mundur dan ikhlasin Della nikah sama lo.
Setelah melihat story Della, Pras pun langsung membalasnya.["Mual? jangan-jangan kamu hamil, Dell,"] balasan Pras untuk story Della."Della kan baru dua Minggu pergi dari rumah. Dan seingat aku kami pernah berhubungan badan di awal bulan ini," ujar Pras. "Semoga aja Della beneran hamil. Kehamilan Della akan menjadi alasan untuk tetap mempertahankan rumah tangga kami," ujar Pras sembari tersenyum senang."Sedih banget rasanya, disaat kamu sakit aku malah gak bisa nemenin kamu, Dell. Maafin aku ya Del, udah gagal jadi suami yang baik buat kamu," ujar Pras dengan kata mata berkaca-kaca. "Aku janji, kalo kita rujuk nanti, aku akan tebus semua kesalahan aku dan aku akan jadi suami dan ayah yang baik buat kamu dan anak-anak kita." Setelah itu Pras memutuskan untuk beristirahat karena besok harus pergi bekerja.Keesokan harinya. Della sudah merasa enakan dan bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa. Della pun bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan. "Del, lo ngapain repot-repot bikin
Jam istirahat di kantor Fiola pun tiba,. Fiola langsung bergegas untuk makan siang, Fiola juga menyempatkan untuk bermain handphone di sela-sela jam istirahat. Fiola membuka WhatsApp dan membaca pesan masuk dari Della."Della? ada apa ya Della ngechat," tanya Fiola heran.["Fi, gue bisa minta tolong gak sama lo?"]["Ntar pas pulang ngantor, gue titip testpack ya, gue panik banget, Fi. Buat jalan keluar beli testpack aja gue gak sanggup."] "Ha!" mata Fiola langsung terbelalak lebar setelah membaca pesan dari Della. "Testpack? gue gak kepikiran sampe kesitu, gue ngiranya dia cuma masuk angin biasa. Kalo Della hamil, berarti dia gak bisa pisah dong dari Pras brengsek itu!" gumamnya Setelah membaca pesan dari Della. Fiola langsung meletak ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya.Hari mulai gelap, Fiola bergegas membereskan meja kantornya dan bersiap-siap pulang ke rumah. Fiola langsung buru-buru masuk ke dalam mobil dan pergi ke apotik untuk membeli testpack yang di pesan Della.Selesa
"Gue udah tau kok kalo Della hamil," celetuk Fiola.Pras yang mendengar ucapan Fiola langsung menoleh ke arahnya. "Apa lo bilang?" Pras mengerutkan alisnya."Kemaren Della nitip testpack ke gue, setelah itu dia ngecek ke kamar mandi. Dan ya, hasilnya positif. Dan dia ngelakuin itu setelah ngebaca DM lo," ujar Fiola. Pras hanya bisa terdiam mendengar perkataan Fiola. Fiola berubah menjadi sangat sinis pada Pras, semenjak mengetahui bahwa Pras telah mengkhianati sahabatnya tersebut. Fiola pun masuk ke dalam ruangan tempat Della di rawat, di susul oleh Pras dan Darren. "Del, lo udah sadar," ujar Fiola saat melihat Della sudah siuman.Della menatap kesal wajah Pras. Setelah itu Della mengalihkan pandanganya dari Pras."Del, kenapa kamu gak ngabarin aku kalo kamu hamil," ujar Pras. Della yang mendengar ucapan Pras langsung terbelalak kaget."Kenapa? kamu kaget aku mengetahui kehamilan kamu." Pras menurunkan Darren dan mendudukkannya di samping Della."Dokter bilang kamu gak boleh kecap