"Hikss, aku benci banget sama dia, Fi," ujar Della sembari menangis sesenggukan."Udah, Del, ikhlasin aja dia sama Sarah, lagian mereka memang cocok, sama-sama murahan," ujar Fiola."Lagian, lo kan memang mau pisah sama dia.""Iya memang, tapi gue gak nyangka dia bisa ngehamili cewe lain di saat gue sedang hamil anaknya.""Dia memang brengsek, Del, udah jangan nangis lagi ya, lo gak boleh sedih-sedih, kasian anak yang ada di dalam kandungan lo," ujar Fiola sembari mengelus bahu Della.Tak lama mereka pun tiba di rumah. "Udah, Del, sekarang lo istirahat ya, lo gak usah pikirin Pras lagi." "Iya, Fi." Setelah itu Della langsung masuk ke dalam kamar untuk beristirahat."Kenapa hati aku sakit banget ya, padahal kan aku udah gak ada perasaan apapun sama Mas, Pras," ujar Della dalam hati. Setelah itu Della memejamkan matanya dan tertidur.Fiola masuk ke dalam kamar untuk melihat Della. Dan ternyata Della sudah terlelap. "Kasian banget sih lo, Del." Fiola menatap sedih wajah Della. Matanya
Sebulan kemudian. Hari ini adalah hari pernikahan Pras dengan Sarah. Kedua orang tua Sarah hadir. Namun, tidak dengan kedua orang tua Pras. Kedua orang tua Pras tidak sudi hadir di acara pernikahan mereka, terlebih lagi orang tua Pras sangat membenci Sarah.Sarah beralasan pada orang tuanya, bahwa kedua orang tua Pras tidak bisa hadir di acara mereka karena orang tua Pras sedang berada di luar negeri. Kedua orang tua Sarah pun percaya dengan kebohongan anaknya tersebut. Pernikahan sudah terlaksana, dan akhirnya Pras dan Sarah telah sah menjadi suami istri. Sarah tak henti-hentinya tersenyum senang atas pernikahan mereka. Kedua orang tua Sarah pun ikut bahagia atas pernikahan anaknya tersebut.Selesai acara pernikahan mereka, kedua orang tua Sarah pun pulang ke rumahnya, dan Sarah pun di bawa pulang ke rumah Pras. Tiba di rumah. Sarah langsung menyusun baju-bajunya di lemari pakaian yang berada di dalam kamar, Pras. Ternyata, di dalam lemari tersebut masih terdapat beberapa baju Del
Keesokan harinya.Pras dan Sarah kini telah berada di Bali untuk honeymoon. Mereka pun sangat menikmati honeymoon mereka di Bali. "Mas, ntar kita ke Atlas Beach Club yuk.""Emm, Sebenarnya aku khawatir, Sar, kamu kan lagi hamil muda, kamu gak boleh kecapekan dan banyak gerak, aku takut terjadi apa-apa sama kandungan kamu." "Iya, aku tau kok, Mas. Lagian aku cuma pengen berjemur sambil menikmati pemandangan disana kok." "Yaudah kalo gitu." Mereka pun segera menuju ke Atlas Beach Club. Tiba di sana mereka langsung berjemur sembari menikmati pemandangan yang indah disana. Sarah pun tak lupa mengabadikan moment mereka di Bali. Sarah mengunggah foto dan videonya bersama Pras di story instagramnya, tak lupa Sarah pun mengetag akun Instagram Pras. "Mas, aku ada ngepost beberapa foto sama video di Instagram, aku ngetag Instagram kamu, kamu repost ya," pinta Sarah. "Yaudah nanti aja," jawab Pras singkat."Ihh, sekarang dong, Mas, sini deh biar aku aja yang ngerepost." Sarah mengambil pon
Pras dan Sarah sudah tiba di rumah mereka. Pras langsung masuk ke dalam kamar untuk merebahkan tubuhnya."Mas, makasih ya untuk honeymoon nya." Sarah ikut berbaring dan memeluk tubuh Pras."Iya sama-sama," jawab Pras sembari tersenyum tipis. "Aku bahagia banget bisa menikah sama kamu, Mas, tapi disisi lain aku sedih.""Sedih kenapa?" Pras menatap wajah Sarah."Sedih karena kedua orang tua kamu gak suka sama aku, bahkan dia gak mau menganggap aku sebagai menantunya." Mendengar perkataan Sarah membuat Pras ikut sedih, Pras langsung memiringkan tubuhnya dan memeluk Sarah."Udah gak usah di pikirin, semoga aja seiring berjalannya waktu mereka bisa menerima kamu.""Iya, Mas, dan aku harap mereka bisa menerima anak yang ada di dalam kandungan aku ini." Sarah mengelus perutnya."Mas, kamu kok jarang banget sih mengelus-elus perut aku, biasanya kalo istri lagi hamil, suami tuh suka mengelus-elus perut istrinya." Sarah sengaja mengatakan itu agar Pras peka dan mengelus perutnya. Dan rencana S
Pras telah tiba di rumah Fiola dan mengetuk pintu rumahnya. Tok, tok."Iya sebentar," jawab Della.Setelah itu Della membuka pintu dan melihat Pras berada di hadapannya. Pras menatap Della dengan penuh kerinduan. Ingin rasanya Pras memeluk Della dengan erat saat ini. "Masuk, Mas." Della mempersilahkannya masuk.Pras pun duduk di ruang tamu, Della meninggalnya sebentar untuk memanggil Darren."Sayang, Papa dateng, tuh." Darren langsung berlari ke rumah tamu untuk menemui Pras."Papaaa," panggil Darren dengan wajah sumringah."Hai, sayang." Pras memeluk erat Darren dan menciumi pipinya. "Papa, Darren kangen banget sama Papa," ujar Darren sembari memeluk erat Papanya tersebut."Papa juga kangen banget sama, Darren."Della sangat terharu dengan pertemuan mereka. Matanya menjadi berkaca-kaca. Dia tak menyangka bahwa nasib anaknya akan seperti ini. Anaknya tidak bisa bertemu dengan Papanya setiap hari. Bahkan dia merasa bahwa anaknya kekurangan kasih sayang dari Papanya. "Papa, kenapa s
Tiba di rumah Pras langsung menggendong Sarah ke dalam kamar. "Kamu istirahat ya, aku mau bersih-bersih dulu," ujar Pras.Selesai bersih-bersih Pras duduk di balkon sembari menikmati secangkir kopi hangat. Dia tenang duduk di balkon sendirian karena Sarah sudah tidur. Tak lama ponselnya berdering, dan ternyata Ibunya yang menelpon. "Halo, ada apa, Bu?" tanya Pras."Tadi Ibu lihat story kamu lagi main sama Darren, Ibu benar-benar senang karena kamu mau menyempatkan waktu untuk bermain dan mengajak Darren jalan-jalan." "Iya, Bu, sebenarnya aku sedih karena gak bisa ketemu Darren setiap hari. Kebetulan tadi aku masih cuti kerja, jadi aku menyempatkan waktu buat main sama Darren.""Baguslah, Darren itu anak kandung kamu, dan dia butuh perhatian dan kasih sayang kamu.""Iya, Bu.""Oh iya, seminggu lagi Darren akan berulang tahun yang ke 4, jadi Ibu mau buat acara kecil-kecilan untuk Darren, Ibu mau kamu turut serta dalam acara anak kamu, dan Ibu mau kamu dan Della bersikap layaknya suam
"Mau jalan-jalan kemana, Sar?" tanya Pras."Ke mall aja, Mas, aku pengen shopping." Pras pun menyetujui keinginan Sarah dan mereka pun langsung menuju mall. "Mas, tadi kamu ngapain aja di rumah Ibu?" tanya Sarah penasaran."Ya enggak ada sih, cuma bahas soal acara ulang tahun Darren yang akan di adakan di rumah Ibu." Pras tidak ingin memberitahu Sarah bahwa Della dan Darren juga datang ke rumah Ibunya "Udah cuma itu doang, Mas? masa cuma bahas itu doang kamu pulangnya sampe sore sih." "Kan aku udah bilang, tadi aku ketiduran di rumah Ibu." Pras mencoba meyakinkan Sarah agar Sarah percaya padanya."Maafin aku ya, Sar, aku udah bohong sama kamu, soalnya aku gak mau merusak suasana hati kamu hari ini," ujar Pras dalam hati.Tak lama mereka pun tiba di mall. Sarah langsung menyerbu baju dan dress -dress yang cantik dan mewah. Melihat Sarah bahagia membuat hati Pras pun ikut bahagia. "Hati-hati, Sar." Pras khawatir melihat Sarah begitu excited saat shopping. Dia takut kalau Sarah terj
Perut aku sakit banget, Mas," rintih Della sembari memegang perutnya."Dell, kamu kenapa?" Aditya menghampiri Della dan memegang bahunya."Kita ke rumah sakit ya," ujar Aditya. Pras yang mendengar perkataan Aditya tampak sangat kesal, Pras menatap Aditya dengan sinis."Enggak usah, Mas, memang udah biasa sering kayagini, dokter bilang kandungan aku lemah," jawab Della."Yaudah kamu duduk aja disini," ujar Aditya sembari membantu Della untuk duduk di sofa."Mas ambilin minum ya, Dell," ujar Pras."Enggak usah! biar gue aja yang ambilin," jawab Aditya. Pras pun langsung menghentikan langkahnya dan menatap wajah Aditya dengan kesal."Gak usah repot-repot, ntar istri lo cemburu." Aditya menepuk bahu Pras sembari menatap wajah Sarah.Aditya pun langsung memberikan minum pada Della. "Makasih ya, Mas," ujar Della."Iya, sama-sama, Dell," jawab Aditya sembari tersenyum manis."Della, lebih baik kamu istirahat aja di kamar, Nak," ujar Bu Ningsih. Della pun langsung mengangguk dan bangkit dari