Share

Ibu Yang Gagal

Author: Merry Heafy
last update Last Updated: 2023-08-17 16:41:36

"Hoekkkk!!!"

Suara erangan Lila yang berusaha menuntaskan rasa mual di perutnya itu masih terdengar dari luar kamar mandi, bahkan setelah beberapa menit Bu Desi membantunya di dalam bilik kecil tersebut.

Semua usaha yang dilakukan Bu Desi untuk membantunya pada akhirnya juga berakhir sia-sia. Upaya yang dilakukan ibunya seperti memukul-mukul pelan punggung nya itu pun juga tak membuahkan hasil yang signifikan.

Lelah setelah sekian lama membungkuk untuk membantu Lila meredakan rasa mualnya, Bu Desi pun menyerah dan memilih untuk berdiam diri di ambang pintu toilet yang sedari tadi memang sengaja dibiarkan terbuka agar sirkulasi udara tidak menambah buruk keadaan Lila.

Mata wanita paruh baya itu menatap nanar sang putri yang masih saja membungkuk di depan WC sambil muntah-muntah itu. Tak banyak yang bisa ia lakukan di sana selain hanya berdiri tertegun di tempat.

Dalam benaknya, Bu Desi punya firasat buruk terkait hal tersebut. Dari apa yang sudah terjadi hari ini, ia yakin kalau Lila p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Bu Desi Histeris, Jalan Buntu

    “BUNUH SAJA IBUMU YANG GAGAL JADI ORANG TUA INI, LILA!” Bu Desi masih saja berteriak histeris.Hal ini membuat Lila yang pada dasarnya sudah takut dan panik tambah buruk lagi perasaannya.Sebagai anak bungsu yang senantiasa dimanja dan mendapatkan kasih sayang lebih, Lila merasa saat ini berada di situasi yang paling menakutkan di dunia.Baginya, amarah Bu Desi lebih menakutkan daripada apapun. Karena itulah, saat Bu Desi histeris, ia pun sontak ikut menangis karenanya.“Hiksss … I–ibu, maafkan Lila.” Sambil sesenggukan, Lila mencoba menenangkan sang ibu yang masih saja histeris.“APA YANG PERLU DIMAAFKAN, LILA? APA?!” bentak Bu Desi tepat di muka Lila yang sudah berlinang air mata.“YANG GAGAL MENDIDIKMU DAN ARYA ADALAH IBU! IBUMU YANG PANTAS DISALAHKAN!” Masih dengan nada tinggi, wanita itu terus mengarahkan amarahnya pada sang putri.Tentu saja Lila sontak terkesiap dengan bentakan lain dari ibunya itu.“Maafkan aku, Ibu.” Lagi-lagi perempuan itu meminta maaf.Agaknya setiap bentak

    Last Updated : 2023-08-18
  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Mulai Dari Awal Lagi

    Setelah dengan susah payah mengusir benalu dalam hidupnya, Shanum yang malam itu sudah sekali lagi berhasil mencegah keluarga sang mantan suami mengusik hidupnya, pun melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam kediaman miliknya.Tak bisa dipungkiri, perdebatan alot dengan Bu Desi dan Lila sebelum ini membuat dirinya makin lelah saja.“Seolah di dunia ini hanya aku saja yang bisa direpotkan dengan perkara rumit seperti ini,” gerutu Shanum mengiringi langkah kakinya yang sudah tiba di depan pintu masuk rumahnya.‘Cklek'Aroma sedap masakan khas Bi Nena langsung merangsak masuk ke dalam hidungnya. Mendapati hal ini, Shanum lantas tersenyum kecut. Ekspresi wajahnya saat ini menunjukkan sesuatu yang tak enak.Seiring dengan aroma masakan yang mengisi segala penjuru ruangan, Bi Nena selaku dalang di balik aroma menyedapkan itu pun datang menyambut kepulangan Shanum.“Selamat datang, Mbak. Sini biar Bibi bawain tasnya. Mbak, langsung ke ruang makan saja, makan malamnya sudah saya siapkan.”

    Last Updated : 2023-08-18
  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Dijemput Calon Suami

    Semalaman, Shanum dibuat kebingungan dan gundah mengenai Zayn. Di sisi lain, Shanum takut untuk menerima Zayn kembali tetapi di sisi lain, Shanum juga takut dirinya akan menyesal jika tidak menerima Zayn. Bagaimanapun, Zayn pernah mengisi hatinya.Namun, setelah sibuk menimbang-nimbang, Shanum akhirnya jatuh pada satu keputusan. Sepertinya memulai kembali dengan Zayn bukan perkara yang buruk. Waktu itu, Zayn telah menjadi orang yang tepat bagi Shanum tetapi di waktu yang salah. Mungkinkah kali ini adalah waktunya? Sebuah kisah yang akan terulang, dengan cinta yang sama, orang yang sama, tetapi dengan kepribadian yang telah matang pertanda dewasa.Belum selesai pikiran Shanum dipenuhi Zayn, pagi harinya ketika Shanum tengah sibuk sarapan roti selai di meja makan, pintu rumahnya diketuk begitu kencang.“Siapa, ya?” tanya Shanum pada Bi Nena, sementara Bi Nena hanya menggeleng dan mengangkat bahu.“Biar Bibi cek ya, Mbak. Mbak Shanum di sini aja,” tukas Bi Nena lalu bergerak meninggalkan

    Last Updated : 2023-08-19
  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Berdamai Dengan Masa Lalu

    “Pagi, Pak Zayn,” sapa seorang pria dengan seragam bertuliskan nama TPU yang dikunjungi oleh Zayn dan Shanum saat ini.Di saat itu, Shanum yang masih kebingungan pun hanya bisa mengangguk pelan sambil balas tersenyum saat pria asing yang ditebaknya sebagai petugas di TPU tersebut melontarkan senyuman sebagai bentuk sapaan kepadanya.“Ini bunga untuk ziarahnya ya, Pak,” tutur petugas TPU tersebut seraya mengangsurkan satu keranjang berisi bunga beraneka warna.Zayn lantas menerima keranjang tersebut dengan ramah. Setelahnya, pria itu pun mengeluarkan beberapa lembar uang ribuan dari dalam kantongnya.“Makasih ya, Pak. Ini uangnya.” Zayn lalu mengangsurkan uang tersebut kepada pria petugas pemakaman tersebut.Pria tersebut menerima upahnya dengan senang hati. Lalu setelahnya ia pun berucap, “Sama-sama, Pak. Lain kali jangan sungkan minta tolong lagi. Telepon saya 24 jam siap sedia buat Pak Zayn.”Zayn terkekeh pelan karena gurauan receh yang dilemparkan kepadanya itu.“Bapak bisa saja.

    Last Updated : 2023-08-20
  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Feri Mengundurkan Diri

    Suasana hening mendadak tercipta di antara dua orang yang tengah berpandangan di Tempat Pemakaman Umum tersebut.Dari bagaimana Shanum yang tak kunjung merespon dirinya, Zayn pun hanya bisa menebak-nebak isi hati wanita itu. Pikirnya, wanita itu pasti masih sibuk menata rasa di dalam hatinya.“Kutegaskan sekali lagi, Sha. Kamu nggak bersalah di sini, segala yang terjadi adalah salahku yang nggak mampu membagi hati dengan Monica,” tegas Zayn sekali lagi dan hanya dibalas anggukan singkat dari Shanum yang bahkan kini sudah mengalihkan pandangannya ke arah lain.Dari sini dapat dilihat bahwa tak ada lagi hal lain yang bisa dilakukan Zayn selain kembali menunggu kesiapan hati wanita itu.Tak ingin lebih lama lagi berdiam diri tanpa melakukan apa-apa di sana, Zayn lantak beranjak berdiri. Shanum yang melihat ini pun menatap bingung ke arah pria itu.“Aku akan menagih jawabannya nanti saja. Sekarang mari kita berangkat kerja dulu. Ibu Bos kita ini nggak boleh terlambat dan memberi contoh bu

    Last Updated : 2023-08-20
  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Ancaman Feri

    Shanum sekali lagi mengusap kasar wajahnya. Tak terhitung sudah berapa kali wanita muda itu menghela napas berat hari ini.Jarinya tangannya yang ada di atas meja pun tak henti-hentinya mengetuk permukaan benda berbahan dasar kayu jati tersebut, sedangkan satu tangan lainnya tengah sibuk menggulir layar benda persegi tipis yang merupakan alat komunikasi miliknya itu.Kesimpulannya, Shanum sekarang sedang merasa stress.Bukan karena pekerjaan tentunya, karena pada dasarnya hari ini bukanlah hari kerja yang sibuk baginya. Hanya ada beberapa dokumen yang perlu ditangani olehnya dan juga beberapa pertemuan yang seharusnya siap dihadiri olehnya siang hari ini.“Sebenarnya Feri ke mana sih,” gerutu Shanum seraya tak melepaskan pandangannya dari layar ponsel yang ada di depan wajahnya saat ini.Alih-alih mengerjakan tumpukan beberapa dokumen yang diberikan Veny, sekretarisnya, pagi hari ini, Shanum memilih untuk terus me

    Last Updated : 2023-08-21
  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Zayn Panik, Shanum Diculik?

    Selepas kepergian Feri dari kantornya siang tadi, Zayn yang seolah mendapatkan bendera merah tanda ajakan perang pun mulai gundah. Untuk kedua kalinya Feri menantangnya dalam sebuah persaingan yang tak masuk akal terkait dengan perebutan cinta Shanum.“Hal nekat apa gerangan yang akan dilakukannya kali ini?” gumam Zayn, yang kini tak bisa lagi fokus pada pekerjaannya.‘Tak tak tak'Suara bolpoin mekanik yang ditekan itu mengiringi lamunan Zayn tentang keadaan sang wanita terkasih saat ini. Demi apapun pria itu sangat mengkhawatirkan keadaan Shanum.“Masa bodo, aku akan ke kantornya saja sekarang.”Tanpa melihat jam terlebih dahulu, Zayn yang saat itu sendirian di kantornya pun memutuskan untuk segera pergi menjemput Shanum di kantornya.Meskipun masih sore dan belum waktunya jam pulang kantor, Zayn yang tengah cemas bukan main itu, pun berniat menunggu saja gadis itu sampai pulang.Ia takut, bila Shanum dibiarkan pulang

    Last Updated : 2023-08-21
  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Feri Makin Menggila

    Awalnya, Shanum berusaha untuk tidak terkejut mengenai sikap sopir taksi yang dipesannya. Meski dalam keadaan yang seharusnya panik sebab sopir tersebut mengebut begitu kencang, tetapi Shanum tetap mempertahankan pikiran positifnya.Namun, nahasnya semua pikiran positifnya harus ditelan bulat-bulat sebab menyadari bahwa jawaban dari semua rasa penasaran sekaligus takutnya telah terjawab. Kini, Shanum benar-benar terkejut setengah mati. Lututnya terasa lemas dan napasnya memburu.Shanum menggeleng dengan wajah pucat, tubuhnya mulai tremor dan ekspresinya kecut. Berulang kali mencoba meyakinkan semua ini tidak nyata, tetapi netranya tidak mampu berbohong. Objek yang ditangkap itu sungguhan nyata, si sopir adalah Feri! Benar-benar Feri!Orang yang ingin ditemuinya sejak tadi. Namun, kenapa aura dari Feri tampak berbeda, sungguh tidak seperti biasanya, hingga berhasil membuat Shanum sungguh ketakutan? Lagipula ada angin aneh apa yang mengakibatk

    Last Updated : 2023-08-22

Latest chapter

  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Kebahagiaan Pengantin Baru(TAMAT)

    "Kenapa Stella jelek-jelekin aku di depan Sena, ya? Dia punya masalah apa sama aku?" gumam Shanum tak mengerti dengan sikap buruk yang ia terima oleh orang yang bahkan tidak ia kenal.Zayn dan Shanum masih sibuk mengurus Sena yang sudah terlanjur membenci Shanum karena perkataan Stella. Zayn tak menyangka, masih ada banyak penghalang yang mengusik dirinya menuju hari bahagianya. "Kamu tenang aja, Sha. Aku nggak akan membiarkan Stella memberikan pengaruh buruk sama Sena," tegas Zayn. Pria itu harus segera menyelesaikan masalah ini secepat mungkin sebelum keadaan menjadi semakin keruh. Sudah susah payah Zayn meminta restu dari kedua orang tuanya. Zayn tidak akan membiarkan pernikahannya gagal karena Sena.Keduanya pun mulai memberikan pengertian pada Sena dan mencoba menghapus pemikiran buruk bocah itu mengenai Shanum. Pria itu harus bisa mengembalikan Sena seperti sedia kala."Sena sayang, Tante Shanum nggak seperti yang dibilang Tante Stella. Tante Shanum bukan tante jahat. Selama in

  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Hasutan Stella

    Pernikahan antara Shanum dan Zayn tinggal menghitung hari. Tidak lama lagi, pasangan kekasih itu akan menjadi pasangan sehidup semati. Zayn benar-benar tidak sabar ingin segera meresmikan hubungannya dengan Shanum. Namun berbeda dengan Zayn, Shanum justru merasakan kegelisahan yang tidak wajar menjelang hari pernikahannya.Satu minggu lagi, Zayn dan Shanum akan menggelar acara pernikahan sederhana. Shanum diterima dengan baik oleh keluarga Zayn, maupun oleh anak Zayn.Tapi entah kenapa, mendadak Shanum merasa resah tanpa alasan yang jelas. Padahal ia sudah mendapatkan restu dan Shanum juga bisa mengakrabkan diri dengan Sena. Menurut Zayn, tidak ada lagi masalah di antara mereka dan Zayn yakin pernikahan mereka akan berjalan lancar."Hari ini mau dijemput jam berapa?" tanya Zayn pada Shanum melalui sambungan telepon."Nanti aku kabari, Mas. Aku ada pekerjaan yang belum selesai.""Kamu nggak lupakan sama janji makan malam kita hari ini? Sena udah nungguin," ujar Zayn.Shanum mengulas se

  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Takdir Yang Tak Terduga

    Acara kunjungan di rumah tahanan pun berakhir. Arya harus segera kembali ke sel, sementara Lila dan Bu Desi harus segera pergi meninggalkan rutan."Hati-hati di jalan, ya. Jaga diri kalian baik-baik," ucap Arya sebelum berpisah dari ibu dan juga adiknya."Mas juga hati-hati di sini. Jaga kesehatan!" sahut Lila."Ibu pergi ya, Arya? Sehat-sehat di sini, ya? Nanti Ibu jengukin kamu lagi," ungkap Bu Desi berpamitan pada putranya dengan manik mata berkaca-kaca.Arya dan Lila saling beradu pandang. Setelah Lila mengajak Bu Desi pergi nanti, mungkin Bu Desi tidak akan bisa sering-sering menjenguk Arya di dalam penjara."Ibu nggak perlu terlalu sering datang ke sini. Arya akan baik-baik saja di sini, Bu. Ibu sama Lila juga harus hidup dengan baik selama Arya nggak ada, ya?" cetus Arya.Perpisahan antara ibu dan anak itu pun kembali diwarnai dengan tangisan. Bu Desi dan Lila pun keluar dari rutan, dan bergegas pulang ke kontrakan. "Untung aja masih ada ongkos buat pulang," gumam Lila."Kamu

  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Mengharu Biru, Rencana Lila

    Suasana rumah tahanan itu pun mulai penuh dengan tangis haru. Arya benar-benar senang dan bersyukur, akhirnya keluarganya datang mengunjungi dirinya setelah beberapa bulan pria itu berada di penjara. Mereka bertiga menangis, meluapkan kerinduan yang sudah lama terpendam."Maafkan Ibu, Arya. Ibu udah lama nggak jenguk kamu. Ibu minta maaf baru bisa datang sekarang," ucap Bu Desi pada sang putra. Tidak hanya Bu Desi saja yang mengucapkan kata maaf, Lila juga ikut merasa bersalah karena sudah mengabaikan sang kakak. "Lila juga minta maaf, Mas. Selama ini Lila nggak pernah jengukin Mas," sahut Lila.Arya menghela napas. Sebenarnya pria itu sangat kecewa pada ibu dan juga adiknya. D i saat dirinya tengah menghadapi kesulitan, Arya justru ditinggalkan oleh keluarganya. Pria itu menderita seorang diri di dalam jeruji besi."Maafkan kami ya, Arya? Ke depannya, Ibu sama Lila akan sering-sering jengukin kamu di sini," ujar Bu Desi.Arya hanya diam. Ini kesempatan pria itu untuk mengeluarkan un

  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Mengunjugi Arya

    Mata Lila tampak berkabut. Rasanya tak kuasa jika harus mengatakan apa yang baru saja menimpanya pada sang ibu.Namun, gadis itu tetap memutuskan untuk membangunkan sang ibu, agar wanita yang melahirkannya itu tak perlu merasakan linu ketika bangun di pagi hari esok. Usai menyeka air mata serta jejak kesedihan di wajahnya, kini Lila yang terlihat jauh lebih tegar daripada saat pertama masuk ke rumah pun mulai memanggil sang ibu untuk membangunkannya. "Ibu." Lila berbisik pelan seraya menepuk lengan Bu Desi.Wanita itu menggeliat ketika mendapat tepukan tiba-tiba yang mengganggu tidurnya yang baru setengah jalan itu."Kenapa kamu pulang semalam ini, hm? Ke mana saja kamu? Apa kamu membuat masalah baru lagi setelah terlibat dengan suami orang itu," cecar Bu Desi membuat Lila seketika menganga, tak percaya jika rentetan pertanyaan itu keluar dari mulut Bu Desi. "Astaga, Bu. Apa nggak bisa nanyanya satu-satu dan pelan? Dan lagi, apa ibu bisa nggak berburuk sangka ke aku, hm?" Lila mena

  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Lila Makin Terjerumus

    Lila tidak menyadari bahwa setelah ditimpa sebuah musibah sebagai bentuk karmanya merebut suami orang pasca rumahnya dihancurkan oleh istri sah dari mantan istri David, kini Lila akan segera terjerembab dalam masalah baru yang jauh lebih kompleks.Dirinya sama sekali tidak mengetahui segala hal berkaitan utang-piutang yang dimiliki sang kakak, Arya, dari mulai kepada siapa dan seberapa besar nominal tersebut. Sekarang, Rendy tiba-tiba datang mendatanginya dan mengajaknya menaiki sebuah mobil hitam metalik.Senyum Rendy mengembang begitu puas. Terutama saat Lila menuruti saja saat Rendy mengajaknya ke salah satu hotel di kota mereka. Lila masih mencoba berpikir positif mengingat bagaimanapun Rendy adalah salah satu rekan kerja Arya dulu yang kebetulan pernah ditemuinya sebanyak dua kali.“Ayo, masuk,” tukas Rendy masih mempertahankan senyum miliknya kemudian melirik ke tas Lila. “Oh, ya. Kamu pasti capek kan abis kuliah? Udah sini, tasnya aku

  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Bertemu Calon Mertua

    “Tante cantik kok diam aja?” tanya Sena dengan nada khas anak-anaknya, saat melihat Shanum tiba-tiba terdiam saat bermain rumah-rumahan.Shanum yang sebenarnya sedari tadi mencemaskan reaksi orang tua Zayn terhadap rencana pernikahan mereka itu, pun dibuyarkan lamunannya oleh suara imut Sena yang sempat dihiraukannya itu.“Maaf ya, Sena, Tante sedang gak fokus,” sahut Shanum sambil tersenyum.Menatap Shanum sambil memiringkan kepalanya, Sena pun bertanya dengan polos, “Fokus itu apa, Tante?”Shanum hampir saja tidak bisa menahan tawanya saat mendapati hal tersebut. Ia merasa konyol karena membicarakan isi pikirannya pada anak kecil berusia 3 tahun itu.“Fokus itu ….”Saat hendak menjawab pertanyaan Sena, tiba-tiba saja Zayn sudah bergabung dengan mereka. Seperti apa yang dikatakannya sebelum ini, laki-laki itu keluar membawa serta tas berisi perlengkapan Sena seperti baju ganti, susu, dan beberapa ha

  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Pendekatan

    Tak terasa telah tiga hari telah berlalu. Usai kejadian nahas yang menimpa Shanum itu, rangkaian permasalahan silih berganti menyambanginya sebagai buntut dari peristiwa tersebut.Kendati demikian, peristiwa mengerikan itu tak hanya membawa rentetan malapetaka saja. Adapun berkah yang dibawa olehnya yakni kedekatan yang semakin terasa antara Zayn dan Shanum sendiri.Ya, usai kejadian penculikan Shanum tempo hari, Zayn yang senantiasa menjaga dan merawat Shanum di sampingnya itu, membuat hati Shanum yang semula ragu untuk terbuka kepadanya, pun akhirnya berhasil sepenuhnya menerima kembali kehadiran laki-laki tersebut.Seperti sekarang, Zayn sendirilah yang senantiasa menemani Shanum yang masih trauma itu keluar masuk kantor polisi dan pengadilan. Dalam kondisi yang masih sedikit syok, wanita itu tetap harus memberikan kesaksian agar memperoleh keadilan seperti yang telah dijanjikan oleh undang-undang itu sendiri.“Mas, sebenarn

  • Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya   Siasat Jahat Rendy

    “Apaan? Kalian mau nyulik gue? Gue nggak kenal kalian!” Lila masih mengomel penuh rasa kesal, sayangnya mereka tidak mengenal kata menyerah sebab langsung menyeret tangan Lila.Bersamaan dengan kericuhan itu semua, tiba-tiba terdengar suara bariton seorang pria yang rasanya begitu familiar dan tak asing di telinga Lila.“Hai, Lila,” panggil seorang pria muda dengan berbaju rapi muncul dari belakang dua orang berbadan kekar tadi. Lila terkejut mendengar sapaan tersebut, mengingat sebentar, kemudian langsung merespons.“Kak Rendy!” teriak Lila cepat setelah berhasil memicingkan netra bermaksud untuk lebih mengenali sang pria muda tersebut. Pria itu langsung tersenyum penuh arti dan mengangguk seolah memberikan kode.“Iya, ini aku, Lila.” Rendy kemudian meminta para dua orang tadi untuk menyingkir sebentar untuk berbincang dengan Lila. “Udah lama nggak ketemu, ya. Ternyata kabarmu masih baik.”Rani dan Rena kebingung

DMCA.com Protection Status