Share

Bab 434 Takut Dibenci Alia

Tanpa terasa Raka menitikan air mata. Dia merasa menjadi seorang pria yang tidak berguna. Selain sudah menyakiti hati wanita yang selama ini begitu tulus mencintainya, dia juga membuat anak semata wayangnya merasa sedih. Bahkan dengan sukarela ikut pergi dari tempat ini.

Melihat itu, lagi-lagi Bu Murni merasa kasihan. Dia harus menguatkan hati demi kebaikan bersama.

"Ya, sudah, Bu. Kalau begitu terima kasih. Kalau misalkan ada apa-apa, Ibu bisa hubungi saya. Nomor saya masih sama seperti yang dulu," ucap Raka yang hanya diangguki oleh Bu Murni.

Setelahnya pria itu pun pergi meninggalkan rumah Lusi, yang tersisa hanyalah bisik-bisik tetangga. Mengatakan kalau semua ini adalah karma bagi Raka.

Selama perjalanan, Raka menangis. Dia tak kuasa menahan rasa sakit dan juga sesal di dadanya.

Pria itu sampai meminggirkan mobilnya untuk berhenti sejenak. Dia menangis sesenggukan, memohon maaf berkali-kali kepada Lusi dan Alia. Terutama anaknya itu, takut jika Alia membencinya hingga akhir ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status