Share

Bab 336 Semakin Penasaran

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-05 23:21:09

Adiba terdiam dan memilih untuk menoleh ke jendela mobil. Entah mimpi apa kemarin malam, sampai dia bisa semobil dengan Arya, berdua pula.

Sementara itu, sang pria terus mencuri pandang. Walaupun sedang menyetir, tapi dia sempatkan untuk melihat Adiba.

Siapa sangka? Pria yang anti terhadap wanita itu, kini malah mengejar-ngejar gadis cuek dan juga tak tertarik dengan sebuah hubungan.

Namun, Arya tentu saja akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih Adiba. Sebab, rasa penasarannya belum tuntas kalau tak bisa mendapatkan gadis itu.

"Apa kamu mau pergi ke suatu tempat dulu?"

"Tidak."

Adiba menjawab dengan singkat, bahkan sama sekali tidak menoleh pada pria itu. Arya tak sakit hati, malah semakin tertantang untuk memburu Adiba.

"Ingat, aku punya black card yang bisa digunakan kapan saja."

Adiba menoleh pada pria itu dengan sinis. "Terus, aku harus gimana? Gak ada urusan."

Arya menaikkan sebelah alisnya. "Yakin? Jarang loh ada pria yang bisa punya kartu ini."

Awalnya, Adiba tidak peduli. Tet
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 337 Adegan Romantis

    Adiba meneguk saliva dengan susah payah. Dia benar-benar mulai buntu untuk berpikir. Ingin keluar dari mobil ini pun pintunya dikunci."Ayo, jawab. Jangan membuatku berpikiran buruk dan malah semakin mengejarmu."Adiba memejamkan mata sejenak, lalu menatap pria itu dengan jantung yang berdetak sangat kencang. Semua karena takut."Dengar, Arya. Aku mengetahui semua yang kamu rencanakan selama ini."Pria ini terdiam. Wajah yang semula serius, berubah menjadi pasi."M-maksud kamu?""Aku tidak bisa menjelaskan apa pun lagi. Tapi, aku benar-benar tidak bisa berhubungan denganmu, Arya. Tolong, jangan ganggu hidupku. Aku hanya ingin tenang. Kalau kamu seperti ini, aku semakin yakin dengan pemikiranku saat ini."Arya menatap Adiba dengan wajah memohon, seolah mengatakan kalau dirinya harus menjelaskan semua itu.Sayangnya, Adiba tidak mau terlibat dengan apa pun."Tolong, biarkan aku pergi, Arya. Setidaknya, buat aku punya sedikit saja kesan baik darimu."Seolah terhipnotis oleh perkataan san

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 338 Merasa Direndahkan

    Wajah Adiba menjadi pucat bercampur memerah. Dia malu dan juga merasa tersinggung dengan kalimat yang dikatakan oleh Arya. Tatapannya nanar, seolah meminta penjelasan dari semua perkataannya."Aku ingin tahu, kamu membenciku, salah paham atau menyukaiku tapi sengaja dipendam."Tatapan Adiba berubah menyala. Dia seolah menyimpan api yang tersulut karena perkataan pria ini."Kamu sengaja melakukan itu?"Tanpa wajah bersalah, Arya tersenyum. Tetapi, itu sebuah kesalahan besar yang sudah sang pria lakukan."Jadi, kamu tidak perlu menghindar lagi. Jangan marah-marah terus. Ada baiknya kita saling mengenal dan bisa memulai hubungan. Bagaimana?"Adiba berubah, menatap nyalang pada pria itu. Tanpa diduga melayangkan tamparan di wajah sang pria.Senyuman yang semula tersungging langsung berubah menjadi kekagetan. Pria itu bahkan memegangi pipinya yang terasa sakit."Apa yang kamu lakukan?!""Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Apa yang kamu lakukan?!"Adiba berteriak, kali ini air matanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 339 Menjauhlah Dariku!

    Adiba pun memilih untuk membalikan badan dan pergi ke rumah, tetapi lagi-lagi Arya mencegatnya. Dia memegangi lengan Adiba dengan sangat kencang, berharap kalau gadis itu mau memaafkannya. Arya hanya ingin membuktikan kalau Adiba punya perasaan kepadanya, dengan begitu dia juga akan semakin semangat untuk meraih sang gadis. Namun, ternyata ini di luar dugaan. Perlakuannya tadi membuat Adiba merasa tersinggung, seolah harga dirinya jatuh begitu saja sebab Arya tak meminta izin terlebih dahulu, apalagi mereka tidak punya hubungan khusus apa pun. "Tunggu dulu, Adiba! Dengerin penjelasanku dulu, oke? Aku salah, tapi aku punya alasan yang begitu kuat melakukan itu tadi."Adib menatap nyalang kepada sang pria. "Alasan apalagi? Tidak ada alasan yang lebih masuk akal selain kamu ingin merendahkanku, kan? Kamu balas dendam kepadaku seperti itu. Sebab, aku selama ini cuek kepadamu dan tidak lagi menganggapmu, begitu?" Arya mengacak-acak rambutnya hingga berantakan. Pemikiran-pemikiran buruk

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 340 Bukan Tempat Favorit

    "Kenapa, Bu?" tanya Alia kaheranan, karena ibunya malah diam saja. Padahal tadi sempat ingin berbicara panjang lebar. Lusi terkesiap dan langsung menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, Nak. Ibu hanya ingat saja kalau dulu ini juga tempat kita pernah makan-makan.""Iya, kah? Apa waktu kita sama Ayah?" tanya Alia.Nadanya terdengar biasa saja. Tetapi entah kenapa itu begitu menyakitkan di hati Lusi, sebab pada nyatanya Alia harus kehilangan kasih sayang Ayah sebab perlakuan Raka sendiri.Dengan senyuman getirnya sang wanita pun menganggukkan kepala. "Alia, kamu di sini, Nak?" ucap seseorang yang langsung membuat Lusi dan Alia menoleh.Lusi tampak tegang dan juga kaget mendapati Raka ada di sana. Pria itu menenteng sebuah plastik dan dia yakini kalau itu adalah pecel yang sudah dibungkus. "Ayah, ada di sini?" tanya Alia, ekspresinya biasa saja, tak begitu antusias melihat adanya Raka."Iya, boleh Ayah duduk di sini?" tanya Raka.Alia hanya tersenyum, sementara Lusi membuang muka. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 341 Berusaha Meyakinkan

    Raka terdiam dan kaget mendengar jawaban dari Lusi, tapi dia kembali bersikap seperti sediakala. Sebab tahu kalau Lusi seperti ini karena kejadian beberapa hari yang lalu. Mungkin saat ini juga dirinya harus menjelaskan lebih terperinci apa yang sebenarnya terjadi saat itu. Tidak mau sampai ada pertengkaran yang lebih lama lagi, mengingat kalau mereka punya anak dan harus diperhatikan bersama-sama. Raka menundukkan kepala sebentar sembari menghela napas sangat pelan. Dia berusaha menenangkan hati dan pikirannya agar bisa menjelaskan semua yang terjadi kepada Lusi, tanpa harus bertengkar kembali. Apalagi di sini ada Alia. Setelah tenang, sang pria pun menoleh kepada Lusi yang saat ini berusaha untuk menghindar dari tatapannya. Ini sangat menyakitkan untuknya, tapi Raka tahu itu juga sangat menyakitkan untuk Lusi. Terlebih sang wanita merasa dibohongi atas apa yang sudah dilakukan oleh Raka dan juga Bu Sinta. "Lus, sebelumnya aku benar-benar minta maaf jika harus mengatakan ini. Tapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 342 Kontan Diusir

    Lusi cukup lama terdiam. Makanan yang di pesan pun tidak juga datang. Mungkin karena pengunjung yang banyak. Tetapi dia berusaha untuk memikirkan apa yang dikatakan oleh Raka. Mungkin dulu dia akan percaya begitu saja reaksi dari Raka, apalagi wajahnya memelas. Tetapi setelah beberapa kejadian yang menimpanya, membuat Lusi akhirnya harus berpikir ulang untuk mengambil keputusan perihal pria ini.Sangat berat. Sebab dia tahu kalau Raka bagaimanapun adalah ayahnya Alia yang harus tetap bertemu dengan anaknya. Hanya saja, dia takut kalau Raka melakukan hal serupa kepadanya.Kalau sampai dia benar-benar kembali kepada Raka, maka akan sulit untuk lepas. Sebab sang pria pasti tidak akan pernah mau menceraikannya untuk kedua kalinya. Tetapi jika terus-terusan diam seperti ini pun Raka akan tetap berada di sana atau bahkan mungkin mengikutinya sampai rumah. Lebih parahnya lagi mencegah mereka untuk pulang sebelum mendapatkan jawaban dari Lusi. Akhirnya wanita itu pun berusaha untuk membuat R

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 343 Tak Acuh

    Raka pun pergi dengan langkah yang gontai. Alia hanya melihat dari kejauhan. Gadis itu sama sekali tidak memanggil ayahnya, sebab tahu kalau ibunya tidak mau jika Raka ada di sana.Melihat reaksi Alia yang diam saja Lusi merasa bersalah. Pasti gadis kecil ini harus mengerti dengan keadaan yang terjadi. Sungguh ini bukan keegoisan Lusi, tetapi demi kebaikan bersama. Mengingat kalau Sinta pernah hampir saja menculik Alia. Dia akan berpikir ulang 1000 kali jika harus kembali bersama dengan Raka. Kisahnya di sini sudah tutup buku dan tinggal menghitung jam agar dia bisa kembali ke kota baru untuk memulai hidup yang baru juga. "Ayo, Sayang! Makan pecel ayamnya. Takutnya nanti keburu dingin, nggak enak," ucap Lusi berusaha untuk mengalihkan perhatian Alia. Gadis kecil itu menatap Lusi dibarengi senyum. Mereka berdua pun akhirnya menyantap makanan dengan khusyuk. Sesekali diselingi obrolan Lusi tentang perpindahan mereka. Lusi berjanji akan membuat Alia senang di kota baru, mendapatkan t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 344 Masih Berusaha Mendapatkan Hati Raka

    Akhirnya Mila memilih untuk memakan pecel yang diberikan oleh Raka. Ternyata perkataan suaminya itu benar, kalau pecel ini sangat enak. Berbeda dengan pecel lele yang sering dia makan di tempat lain. Raka yang sedang duduk menonton TV pun melihat itu. Dalam hati merasa bersyukur, pada akhirnya Mila tidak mau mengajukan protes apa-apa. Setidaknya telinganya tidak terasa panas sebab omelan-omelan dari wanita hamil itu. Hanya saja, Raka masih saja kepikiran perihal perkataan Lusi mengatakan kalau dirinya tidak boleh mendekati wanita itu lagi. Entah kenapa merasa heran saja, seperti sedang mengatakan sesuatu tentang perpisahan. Tetapi dia juga tidak boleh berpikir jauh seperti ini. Ada hal yang harus dikerjakan dibandingkan mempermasalahkan Lusi. Mila sesekali melirik pada suaminya yang sedang menonton. Matanya memang menonton, tapi entah kenapa sorotnya itu berbeda. Seperti sedang memikirkan sesuatu. Kecurigaan itu kembali mencuat di benak Mila. Sebagai seorang istri dan pernah menja

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 547 Membuka Aib Lama

    "Tidak akan. Aku jamin dia tidak akan tahu masalah ini, kecuali kamu yang ngomong. Tapi sepertinya kalau kamu ngomong pun jika tidak ada bukti percuma," ucap Mila. Dia tidak sadar kalau dari tadi Maura sedang mengambil buktinya. Wanita itu juga tidak berniat untuk mengatakan kalau dirinya punya bukti. Dia akan menyimpan ini baik-baik dan menjadi kejutan untuk Mila, memberikan semua ini kepada Raka tanpa sepengetahuan wanita hamil itu. Ingin tahu, betapa terkejutnya Mila setelah Raka mengambil tindakan. Karena Maura yakin, Raka tidak akan diam saja jika diperlakukan tidak baik oleh istrinya. Apalagi martabatnya sebagai seorang suami diinjak-injak begitu saja."Dengar, ya. Sekali lagi aku tegaskan, kamu jangan macam-macam sama aku dan jangan terlalu senang seolah Mas Raka itu akan benar-benar mendukungmu, kecuali kalau kamu itu adalah pelakor," ujar Mila dengan santai.Maura hanya diam saja. Dia memilih untuk mematikan rekaman dan hendak pergi dari sana, tetapi baru juga beberapa lang

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 546 Mengambil Bukti

    "Apa tadi Mbak bilang? Mas Raka itu hidup dari uang Kakak, begitu?" tanya Maura memperjelas.Dia ingin merekam semua perkataan Mila. Dengan begitu secara kontan Raka pasti akan sakit hati dan meninggalkan Mila. Menurutnya tak masalah kalau Raka tiba-tiba saja meninggalkan Mila dengan alasan yang jelas. Lagi pula masalah perceraian bisa diurus setelah anak yang ada dalam kandungan Mila lahir. "Iya, kamu nggak sadar juga? Suamiku itu bisa hidup karena aku. Dia juga bisa mendapatkan apa-apa juga sebab uangku. Jadi, kamu jangan merasa senang karena dibela oleh Mas Raka. Karena dia juga akan tergantung padaku. Lalu, apa kamu pikir Mas Raka akan memberikan uang kepadamu? Tidak, kecuali dariku. Uang Mas Raka juga itu uangku. Apa kamu tidak menyadarinya?" ucap Mila. Dia sama sekali tidak curiga kepada Maura, apalagi wanita itu mengatakan hal tersebut sembari makan bubur. Perutnya sangat lapar. Anak yang ada dalam kandungan juga sudah menendang-nendang. Dia benar-benar merasa kalau hari ini

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 545 Jangan-jangan ....

    Awalnya Maura takut saat kakaknya tiba-tiba bertanya seperti itu, tetapi karena kelicikan yang sudah terlatih membuat dia berpikir lebih baik mempermainkan perasaan kakaknya itu, akan sangat menghancurkan Siapa tahu dengan tidak sengaja bisa berakibat fatal kepada anak yang ada dalam kandungan. Jadi, dia tidak perlu susah-susah menggugurkan kandungan Mila. Tinggal buat saja mental ibunya down, pasti anaknya ada dalam kandungan pun ikut terkena dampaknya. "Oh, Kakak mau tahu kenapa aku sampai yakin sekali kalau Mas Raka itu pasti membelaku? Sebab Mas Raka lebih percaya sama aku ketimbang sama istrinya. Kakak nggak sadar, ya? Kalau selama ini Mas Raka itu sudah lelah sekali berhubungan dengan Kak Mila, tetapi karena anak yang ada dalam kandungan itulah Mas Raka akhirnya bertahan. Dia sebenarnya berharap Kak Mila bisa berubah lebih baik, tidak terus mengekang dan cemburu buta. Tapi, sayangnya itu tidak terjadi juga. Aku yakin, memang itu ada sifat asli Kak Mila, kan? Pencemburu dan mend

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 544 Perawat Mila

    Maura istirahat sejenak di sebuah masjid, tapi dia sama sekali tidak salat. Hanya berteduh. Sebelumnya wanita itu pergi ke kantin rumah sakit untuk makan. Sebab dia tidak mungkin menunggu terus Mila, sementara kakaknya itu menyebalkan. Ada saja kata-kata yang membuat dirinya semakin kesal.Wanita itu makan sambil melamun, banyak pikiran yang terus bergerilya di benak. Apa yang harus dia lakukan saat ini? Sementara Raka sama sekali tidak bisa dihubungi. Kalau misalkan dirinya pulang dengan Mila, apakah semua akan baik-baik saja dan rencananya untuk mengerjai kakaknya itu akan berhasil? Pertanyaan itu juga semakin menjadi-jadi di benaknya. Dia tak tahu harus melakukan apa. "Ah, capeknya! Aku harus benar-benar menerima semua ini. Lagi pula nggak ada salahnya, kan? Aku sudah menolongnya juga. Aku akan memulai aksiku nanti kalau sudah sampai rumah," gumam wanita itu langsung menghabiskan makanan.Dia memilih untuk kembali ke kamar kakaknya dan melihat kalau Mila sedang terduduk sembari he

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 543 Aji Mumpung

    "Sekarang masih diam lagi, kan? Berarti itu Kakak mengaku kalau selama ini aku belajar cara kejam dari Kakak. Aku tidak mungkin belajar dari orang lain. Pasti dari orang terdekat dulu. Coba saja dari awal saat aku datang ke sini untuk menjenguk Kakak di penjara, mungkin kejadiannya akan beda kalau Kakak bersikap baik saat itu. Ini pun aku pasti akan melupakan semua dendam dan kesakitan yang sudah Kakak beri. Sayangnya sampai detik terakhir, Kakak bersikap seperti ini. Jadi, untuk apa aku lembut dan tetap diam saja? Tidak, aku tidak mau bodoh dan menderita kedua kalinya. Sekarang terserah. Kalau misalkan aku harus keluar rumah, tanggung akibatnya. Kalau tidak mau, lakukan sesuai dengan keinginanku," ujar Maura. Setelah itu dia pergi dari hadapannya, membuat wanita hamil itu mengerang dengan hati yang dipenuhi amarah. "Maura, kurang ajar kamu! Awas! Aku akan buat perhitungan padamu!" seru Mila dengan suara parau. Maura memilih untuk keluar dan menenangkan diri terlebih dahulu. Tidak

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 542 Jadi, Siapa yang Salah?

    Mila sampai tidak bisa berkata-kata mendengar semua perkataan adiknya. Jadi, selama ini Maura itu menyimpan dendam begitu banyak. Dia kira wanita itu tidak akan melakukan hal seperti ini, sebab tahu kalau dirinya adalah keluarga satu-satunya di sini. Melihat diamnya Mila, Maura tersenyum sinis sembari melipat tangan di depan dada."Kakak tahu? Ini adalah curahan hatiku selama ini. Inginnya aku memakai-maki Kakak sebisaku, tetapi sayang ini rumah sakit. Aku tidak bisa begitu saja mengeluarkan unek-unek. Tetapi satu hal yang pasti, Kakak jangan mengharapkan apa-apa dariku. Kecuali kalau bisa membayarku dengan uang yang mahal," ucap Maura menantang. Mila hanya diam saja memandangi adiknya yang dulu polos dan penurut, setelah masuk ke dunia luar dan tinggal di kota sifatnya berubah drastis seperti ini. Entah siapa yang sudah meracuni Maura, tetapi Mila yakin wanita ini tidak tiba-tiba seperti ini. Padahal belum lama di Jakarta, tapi sudah berubah drastis. Diyakini ada yang meracuni piki

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 541 Memang Salahku Apa?

    "Dari dulu aku ingin tahu, bagaimana rasanya menyiksa Kakak seperti ini? Memang Tuhan itu Maha Adil. DIA akan memberikan balasan yang setimpal untuk orang-orang yang jahat seperti Kakak. sSekarang Kakak sendiri yang merasakan bagaimana sendiri tanpa bantuan siapapun. Harusnya dari dulu Kakak itu tahu kalau Kakak tidak bisa apa-apa sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi sayangnya Kakak meremehkanku. Coba Kakak akan dibantu siapa kalau keadaan seperti ini?" papar Maura sepertinya masih belum puas mengeluarkan unek-uneknya kepada wanita hamil itu. Di saat seperti ini Mila bisa saja mengamuk. Tetapi dia tidak berdaya dengan keadaannya. Jadi, wanita itu pun memilih untuk tenang. Menghela nafas berkali-kali dan berusaha untuk menetralkan emosi yang tiba-tiba saja naik karena perkataan adiknya.Mila tahu, Maura pasti akan memancing emosi dan berusaha untuk membuatnya menderita. Tetapi Mila tidak mau disetel oleh anak ini. Dia harus memenangkan semua peperangan antara dirinya dan Maura. Ter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 540 Balas Dendam Paling Tepat

    Entah sudah berapa lama Mila tak sadarkan diri, sampai akhirnya wanita itu pun membuka mata. Hal pertama yang membuatnya tersadar adalah aroma ruangan dan bau obat yang menyengat. Apalagi Mila dalam keadaan hamil. Indra penciumannya pasti terasa sensitif. Wanita itu pun sontak penutup hidungnya dengan tangan yang lemas. Dia melihat ke sekeliling dan mendapati kalau ada adiknya sedang tidur di sofa. Sudah dipastikan dia ada di rumah sakit. Sebelumnya, saat sudah melewati masa kritis, Mila pun dibawa ke ruang rawat untuk melakukan observasi apakah wanita itu masih harus dirawat atau diperbolehkan untuk pulang.Suara erangan saat kepalanya terasa berdenyut nyeri membuat Maura terkesiap. Dia melihat kalau kakaknya sudah tersadar. Wanita-wanita itu pun langsung terduduk. Dia hendak berdiri dan menghampiri Mila, tetapi langsung ke tempat semula. Baginya bukan hal yang harus dilakukan jika memerhatikan kakaknya. Dia sudah terlanjur sakit hati dengan wanita ini. Jadi, untuk apa Maura berbai

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 539 Tidak Sesuai Harapan

    Setelah menunggu beberapa saat, keluarlah dokter dan suster yang sedang menangani Mila. Dengan cepat Maura menghampiri dan bertanya bagaimana keadaan kakaknya itu. "Kalau boleh tahu, Mbak ini siapanya pasien?" tanya dokter. Saat ini Maura tidak mau mengakui kalau Mila adalah kakaknya, lebih baik seperti ini dibandingkan nanti dirinya yang akan repot harus mengurus semuanya demi wanita hamil itu. "Kebetulan saya tetangganya, Dok. Tadi lihat dia kecelakaan di jalan. Jadi saya yang bawa ke sini," ujar Maura, memilih untuk menjawab secara demokratis. Kalau dia mengatakan hanya orang asing, pasti disuruh pergi dan menelepon keluarganya. Artinya dia harus menelepon kedua orang tua mereka, mengingat itu Maura langsung menggelengkan kepala. Mana sudi dia bertemu dengan kedua orang tuanya lagi, terutama ayah tiri yang membuatnya menderita sampai saat ini." Oh, kalau begitu bisakah Mbak menelepon keluarganya?" Akhirnya pertanyaan itu meluncur juga dari dokter, tetapi setidaknya Maura sud

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status