Share

Bab 253 Markas Baru

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2024-06-03 17:47:37

Lusi langsung menoleh dengan tatapan yang datar. Maura terkesiap, jantungnya berdetak sangat kencang. Tampaknya dia sudah mengucapkan sesuatu yang fatal, sampai wanita ini bersikap dingin kepadanya.

Lusi lalu kembali menatap lurus ke depan. Dia menghela napas panjang sembari memejamkan mata, seolah berusaha untuk melepaskan beban yang begitu menyakitkan.

"Maksudmu, aku harus kembali kepada benalu itu?" tanya Lusi.

Maura terperangah. Raka disebut benalu oleh Lusi. Dia memang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sampai Lusi menyebutnya benalu. Karena setahunya kakaknya itu berselingkuh dengan Raka sampai akhirnya diviralkan. Tetapi masalah intinya tidak tahu menahu sampai sekarang.

"Maksudnya gimana?"

Lusi tersenyum miring. Dia menoleh kepada Maura dan bersikap sewajarnya.

"Selama ini kan dia numpang hidup kepadaku. Ayahku yang menerimanya sebagai suami. Mas Raka itu hanyalah karyawan biasa. Ya, kebetulan saja aku merasa kagum dengan sikapnya yang dulu. Aku pikir Mas Raka itu pri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 254 Pertengkaran Maura dan Amanda

    "Jadi, gimana keadaan Lusi di rumah?" tanya Arya, setelah Maura dan Raka berkumpul di tempat Amanda. Sebelumnya Maura pikir mereka memang menyewa sebuah tempat yang mewah untuk dijadikan markas, tetapi ternyata ini adalah rumah kontrakan Amanda. Bahkan gadis itu baru tahu kalau Arya menyewa Amanda untuk menghancurkan hubungan kedua orang ini. Padahal, dia pikir Lusi dan Devan mengakhiri hubungan karena permintaan dirinya. Ternyata, memang ada andil Arya. Maura benar-benar tidak terima karena keterlibatan Amanda, tidak diketahui oleh dirinya sendiri. "Kenapa Mas Arya tidak bilang kalau ada orang baru di tim kita?!" tanya Maura, dengan wajah kesal. Arya menoleh kepada gadis itu dan langsung tersenyum kecil. "Memangnya kenapa? Bukankah memang tujuan kita itu untuk memisahkan mereka. Kamu juga senang kan kalau keduanya berpisah?" tanya Arya membuat Maura kesal. Sebenarnya bukan itu poin yang penting, hanya saja dia tidak mau berdebat dan memilih untuk diam. Amanda yang melihat kehadi

    Last Updated : 2024-06-04
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 255 Tekad Maura

    Arya menghela napas kasar. Dia, lalu menoleh kepada Raka sembari tatapan sinis."Lihatlah, begini kalau misalkan kamu ikut sertakan anak ingusan sepertinya. Aku sudah bilang kan, apa manfaatnya? Tapi, kamu bilang dia pasti bermanfaat dan memata-matai Lusi di rumah. Kalau dia bekerja bagaimana dia bisa memata-matai Lusi? Apalagi Maura ini masih sekolah, kan? Mana mungkin dia bisa bekerja, hah?!" papar Arya, membuat Raka jadi bingung sendiri.Dia menoleh kepada Maura, berusaha menenangkan gadis itu agar tidak terbawa emosi sebab cuitan dari Amanda. Raka berusaha untuk menenangkan semua orang yang ada di sini. Dia tahu, dialah yang memulai semua ini. Lagi pula kalau misalkan Raka tiba-tiba saja membuang Maura dari grup yang sudah ditentukan mereka, merasa bersalah. Sebab karena Maura dia bisa menjalankan rencana semua ini. "Sudahlah. Kenapa kalian harus mendebatkan semua ini? Biarkan saja kalau misalkan Maura berkata seperti itu. Bukankah kamu tahu sendiri, Arya? Kalau dia juga yang me

    Last Updated : 2024-06-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 256 Mulai Terlihat Mencurigakan

    Sudah lewat dari Magrib, tapi Maura belum juga pulang. Padahal yang lain. sudah makan malam. Sebenarnya Lusi ingin menunggu Maura terlebih dahulu, tetapi mengingat Adiba dan juga Alia, dia tidak tega kalau misalkan membiarkan mereka menunggu terlalu lama. Terpaksa Lusi pun membiarkan keduanya untuk makan. Sementara dia memilih untuk menunggu Maura. Wanita itu tampak mondar-mandir di depan pintu utama, berharap kalau Maura segera datang. Sebenarnya Lusi sudah menelepon Maura beberapa kali. Tetapi, sayangnya tidak juga diangkat. Adiba yang melihat kegundahan Lusi pun menghampiri temannya itu. "Kenapa, Lus? Kok, kamu kayak lagi bingung seperti itu?" "Diba, Maura belum juga pulang. Padahal, sudah Magrib. Aku sedang berusaha meneleponnya untuk cepat pulang, tapi bagaimana ini?" tanya Lusi. Wajahnya begitu khawatir. Adiba merasa kasihan kepada Lusi, bertambah beban sejak kehadiran Maura. Tetapi mau bagaimana lagi? Dari mereka berdua sama-sama mengalir darah yang sama, jadi pasti Lusi t

    Last Updated : 2024-06-14
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 257 Kebohongan Maura

    Adiba tiba-tiba saja tersenyum miring, tampaknya dia tahu apa yang dipikirkan Maura. Tiba-tiba saja gadis itu ke dalam dengan membawa tas Maura, tentu saja si empunya juga kaget. Dia menyusul Adiba. "Mbak, mau diapain?! Ke siniin tas aku!" Maura berusaha untuk menyusul Adiba, tampaknya penutup hari ini akan diisi dengan pertengkaran atau debatan lagi. Sampai akhirnya tiba-tiba saja Adiba sudah ada di depan Lusi, yang kebetulan sedang duduk bersama Alia. Mereka kaget mendengar ribut-ribut dari arah depan."Ada apa, sih?" tanya Lusi. "Nih, lihat itu isi tas Maura." Lusi langsung menerima tas gadis itu, membuat Maura langsung terkesiap. Wajahnya pucat pasi dengan jantung yang berdetak sangat cepat. Ini benar-benar sebuah hari yang tak disangka. Sudah bertemu dengan Amanda, sekarang dia harus berhadapan dengan Lusi sebab kebohongannya sendiri. Lusi pun melihat isi tas itu, yang ternyata baju dengan barcode. Itu artinya baru saja dibeli."Apa ini, Maura?" tanya Lusi dengan wajah seriu

    Last Updated : 2024-06-16
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 258 Berusaha Menemui Raka

    "Tidak ada, Mbak. Kenapa Mbak bertanya seperti itu? Tatapannya kayak menyelidik. Aku benar-benar ingin kerja paruh waktu agar mandiri," papar Maura dengan wajah ketus, tapi terlihat serius. Lusi yang melihatnya pun tampak diam sejenak, sepertinya sedang memikirkan apa yang harus dia lakukan, mendengar permintaan dari adiknya ini. Sampai tak lama kemudian, akhirnya wanita itu memberikan keputusannya yang membuat Adiba geleng-geleng kepala. "Ya, sudah kalau begitu. Tapi hanya Sabtu Minggu, ya? Hari sekolah, kamu harus tetap sekolah dengan baik dan aku tidak mau sampai mendengar kalau nilaimu turun gara-gara kerja paruh waktu ini. Mengerti?" Maura tersenyum senang. "Tentu saja, Mbak. Aku akan mempertahankan nilai-nilaiku yang baik dan tidak akan pernah mengecewakan Mbak Lusi," ucap Maura. Gadis itu pun bereuforia dan meninggalkan Adiba yang terperangah kaget. Setelah gadis itu menghilang, sekarang Adiba mengajukan protes. "Kamu yakin memberikan izin kepadanya?" "Ya, lagian untuk ap

    Last Updated : 2024-06-17
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 259 Akhirnya Raka Tahu

    "Untuk apa kamu mau berbicara dengan anak saya? Anak saya mau berangkat kerja!" seru Bu Sinta, berusaha untuk mencegah pembicaraan yang terjadi antara anaknya dan Mila. "Jangan gitu, dong, Bu. Aku kan belum pernah bicara dengan Mas Raka. Lagi pula sebentar, tidak akan lama," ucap Mila memohon. Raka yang melihat kalau Mila ini memang seperti ingin membicarakan sesuatu yang penting, akhirnya memilih untuk membiarkan sang wanita berbicara dengannya."Loh, kok kamu kayak gitu, sih? Nanti kamu terlambat kerja bagaimana?" ucap Bu Sinta berusaha untuk mencegah anaknya."Nggak apa-apa, Bu. Ya, ini masih ada satu jam lagi sampai jam masuk kerja. Jadi, biarkan saja aku berbicara dulu dengan Mila." Mila tersenyum, senang saat mendengar kalau Raka mau berbicara dengannya. Berbeda dengan Bu Sinta, ketakutan kalau Mila itu akan membicarakan sesuatu perihal tes DNA. Tetapi dia juga tidak mungkin tiba-tiba saja menyerobot dan mungkin ini akan lebih mencurigakan untuk Raka. Raka dan Mila pun agak

    Last Updated : 2024-06-22
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 260 Terungkap

    "Anak itu licik juga. Dia pikir bisa mengelabuiku dengan cara masuk ke gang kecil seperti itu? Awas aja! Akan aku ikuti kamu kemana pun," ujar Adiba.Sang gadis lalu parkir di depan sebuah toko yang kebetulan masih tutup, jadi dia bisa langsung mengikuti Maura. Adiba tidak boleh sampai kehilangan jejak Maura, karena seterusnya gadis itu pasti akan turun di sini. Sebenarnya bisa saja besok dia mencari tahu, tetapi mumpung hari ini libur, dia juga tidak mau menunda-nunda lagi perihal ini semua. Kecurigaannya harus segera dituntaskan, yaitu dengan melihat sendiri apa yang dilakukan oleh adiknya Lusi itu. Dari tadi Maura menoleh ke belakang, takut jika diikuti oleh Adiba. Sang gadis yang berlari kecil pun akhirnya berhenti sejenak, menghela napas berkali-kali. Berusaha untuk tenang. Setelah keluar dari gang kecil itu, dia kembali berjalan di jalan raya yang sebelumnya. Beberapa meter lagi dia pun sampai ke tempat itu. Untunglah Adiba mengikuti Maura dengan jalan cepat dan melihat kalau

    Last Updated : 2024-06-23
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 261 Rahasia yang Mulai Terkuak

    Mendengar itu, Arya memijat pelipisnya yang berdenyut. Padahal ini masih pagi, tetapi ada saja keributan disebabkannya oleh kedua orang yang menginginkan Devan. "Bisakah kalian tidak ribut? Malu di sini sudah ada pelanggan. Amanda, sebaiknya kamu tunggu saja Devan di ruangannya dan kamu Maura, harus ikut denganku. Kita akan memulai training dulu," papar Arya.Adiba melirik kepada pria bernama Arya, sang gadis kesal karena pria itu malah mengakhiri pembicaraan mereka. Padahal, biarkan saja Amanda dan Maura debat, dengan begitu Adiba akan tahu sampai mana rahasia Maura terhadap perilakunya kepada Lusi. Sayangnya, semua sudah berakhir. Adiba jadi bingung, dia harus tetap di sini atau memilih untuk pergi. Sementara tidak ada informasi lagi yang dia dapatkan. Sialnya, dia tidak merekam pembicaraan mereka tadi. Hanya mengambil foto saja.Adiba memilih tetap di sini, mungkin ada kesempatan lain untuk mendapatkan rekaman kedua orang itu. Selang 10 menit, Devan pun datang. Adiba kaget meliha

    Last Updated : 2024-06-24

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 579 Bagimana Kalau Aku Hamil?

    Kali ini Raka cukup lama sekali diam dibandingkan dengan pertanyaan sebelumnya. Winda sudah mulai takut kalau apa yang ditanyakan itu membuat Raka murka. Dia tidak mau ada pertengkaran di hari bulan madunya, berharap kalau Raka bisa mengabulkan semua permintaannya. Termasuk pertanyaan yang diucapkan oleh Winda barusan. Sebab selama berhari-hari bulan madu dengan Raka, pria itu lebih banyak diam dan melamun. Ini membuat sang wanita merasa kalau bulan madunya ini hanya berjalan apa adanya. Tidak ada yang lebih baik kecuali mereka menghabiskan waktu bersama. Itupun Raka berkali-kali terus saja memikirkan Alia. Tetapi Winda hanya bisa mengerti dan bersabar, berharap kalau Raka punya inisiatif sendiri untuk memberikan kejutan di hari bulan madu.Namun, sampai detik ini pun tak ada yang lebih spesial kecuali pertanyaan ini dan berharap pria itu mau menjawab semuanya."Kamu diam artinya kamu tidak mau punya anak dariku," ucap Winda dengan nada kecewa. Raka tahu pasti, Winda menginginkan ha

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 578 Jika Mila Tidak Hamil

    Raka kembali menatap Winda dalam diam. Apakah wanita itu benar-benar ingin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh dirinya? Lalu, untuk apa? Begitu pikir Raka. Tetapi kalau tidak dijawab juga Winda pasti akan terus bertanya dan itu akan diulang-ulang sampai wanita ini mendapatkan jawabannya entah kapan. Tetapi rasanya Raka akan kelas kalau terus ditanya hal yang serupa. "Apakah kamu sangat penasaran dengan jawabanku?" tanya Raka, tiba-tiba saja membuat Winda terkesiap. "Bukan begitu, Mas. Maksudku, kita kan sudah jadi suami istri. Memang aku sudah berjanji untuk tidak saling ikut campur antara aku dan urusan Mila. Tetapi apakah aku salah hanya bertanya? Aku tidak akan menyalahi semua keputusanmu. Aku hanya ingin bertanya. Anggaplah ini rasa penasaranku, karena kalau tidak dilakukan mungkin aku akan terus-terusan kepikiran dan hanya ingin tahu jawaban apa yang akan kamu berikan jika pertanyaan serupa kembali diucapkan," ungkap Winda, sesuai dengan pemikiran Raka sebelumnya. Pria itu me

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 577 Butuh Validasi

    Raka kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Winda. Bahkan pria itu sampai tidak berkedip, seolah apa yang dikatakan oleh Winda barusan itu sebuah bom yang hampir meledak. "Maksudnya hamil?""Ya, Mas. Aku mau tanya, kalau misalkan aku hamil kamu akan gimana?""Gimana apanya, Winda? Aku tidak paham dengan maksudmu." "Aku tahu kamu menikahi Mila karena dia sedang mengandung anakmu, kan? Tetapi kalau misalkan aku juga mengandung anakmu, bagaimana, Mas? Atau Seandainya Mila tidak mengandung anakmu, apakah kamu juga akan tetap bersamanya?" tanya Winda. Sebenarnya dia butuh validasi dari Raka. Apakah benar yang dikatakan Bu Sinta dan Maura tentang hubungan Mila dan Raka yang diikat hanya karena ada anak di antara mereka. Raka menatap Winda dalam, tapi wanita itu tidak bisa mengartikan semuanya. Lalu sang pria menoleh lurus ke depan. Ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada Winda atau memilih untuk diam? Rasanya sudah se

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 576 Hari Pertama Kerja

    Tempat pukul 12.00 siang akhirnya Maura istirahat. Ternyata di sana tidak disediakan makan siang dan membeli sendiri. Kalau tahu begini, harusnya wanita itu membawa saja makanan di rumah Mila. Tetapi sayangnya semua sudah terlambat. Dia pun akhirnya memilih untuk makan apa saja yang tersedia di sekitar supermarket, yang penting bisa mengenyangkan.Namun, lagi-lagi ada suasana yang tidak mengenakan sang wanita. Di mana para pegawai yang begitu antipati dan menjauh kepada Maura. Awalnya dia merasa kesal, tetapi lama-lama tidak mempermasalahkan. Lagipula dia sudah kenal dengan Winda. Kalau memang ada yang macam-macam, tinggal lapor saja kepada wanita itu.Maura memilih untuk membeli siomay saja, lebih murah tapi mengenyangkan. Dia pun duduk agak jauh dari teman-temannya, karena memang di sini yang baru hanya Maura saja, jadi dia tidak punya teman yang satu angkatan dan memilih untuk diam. Tidak ada inisiatif sama sekali untuk berbaur atau memperkenalkan diri.Lagi pula di sini niatnya u

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 575 Jobdesk Imel

    Mila menyantap makanan yang dibeli lewat online. Imel pun sama, tetapi gadis itu tampak sekali berbeda dari biasanya. Seperti ada yang dipikirkan dan semua gerak-gerik dari Imel membuat Mila merasa tidak nyaman. Wanita hamil itu pun menghentikan makannya dan berusaha berbicara baik-baik kepada Imel. "Kamu kenapa sih, Mel? Kok diam saja?" tanya Mila tiba-tiba, membuat Imel terkesiap. Dia sedikit bingung, tapi ada juga rasa takut. Namun demikian sang gadis tetap menjawab pertanyaan dari majikannya, takut malah salah paham. "Enggak kok, Bu. Saya cuma berpikir aja, bisa nggak ya melaksanakan tugas dari Ibu? Mengatur semuanya," ungkap gadis itu sebab sebelumnya setelah Imel selesai membereskan isi kamar dia dan Mila sama-sama menyusun jobdesk apa saja yang akan Imel laksanakan di rumah ini, termasuk menyiapkan makanan untuk Mila. Itulah yang paling berat dilakukan oleh sang gadis. Bagaimana kalau Ibu hamil ini rewel dan dia harus mencari makanan susah? Bukankah itu adalah tugasnya seo

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 574 Masih Berusaha Mengerti

    Di tempat lain, saat ini Raka dan Winda sedang bersiap-siap untuk pulang. Tetapi hanya packing saja, karena kepulangannya nanti malam Raka akan langsung pulang ke rumah Mila. Sementara Winda ke rumahnya sendiri. "Mas, hari ini kita mau ke mana dulu?" tanya Winda, memastikan karena dia ingin menghabiskan waktu yang sebentar ini. Sebab setelah 7 hari baru dia bisa bertemu dengan Raka lagi."Apa kamu sudah menemukan jejak Alia?" tanya Raka tiba-tiba saja membuat harapan Winda langsung putus. Dia lagi-lagi harus bisa sadar kalau dirinya hanya dimanfaatkan untuk mencari Alia. Tetapi wanita itu akan tetap bersabar dan menjalani semua ini dengan ikhlas. Sesuatu yang dijalani dengan tulus pasti akan berbuah manis. "Belum, Mas. Aku sudah coba tanya sama temen-temen di berbagai kota yang memang ada penyetok barang-barang di supermarket aku, katanya sih belum pernah lihat. Tapi kita coba aja lihat ya, Mas. Moga-moga saja minggu depan atau mungkin besok lusa ada kabar baik," ungkap Winda. Dia

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 573 Apa Hanya Kebetulan?

    Sesudah zuhur berkumandang, Lusi pun segera bersiap. David memang dari tadi sedang menunggu wanita itu, mencoba untuk mengikutinya. Dia akan mengajak Lusi untuk sama-sama berangkat kerja. Sementara itu Adiba saat ini bekerja di rumah. Dia bisa mengerjakan projectnya dan tidak perlu ke kantor. Jadi, gadis itu bisa menjaga Alia. Lusi sudah semangat untuk pergi bekerja. Ini hari pertama dan harus menjadi momen yang paling berharga. David yang melihat wanita itu keluar pun berusaha untuk mengejarnya. "Hai, mau berangkat kerja, ya?" tanya David, tiba-tiba saja membuat Lusi terkesiap. Dia langsung menoleh kepada pria itu."Oh, hai. Kamu juga mau berangkat kerja?""Iya." "Shif siang?" tanya Lusi, memastikan."Iya," jawab David sembari tersenyum. Lusi hanya tersenyum kikuk, merasa perkataan Adiba tempo hari ada benarnya. Mungkin saja pria ini punya maksud buruk, karena semuanya itu serba mendadak. Tetapi melihat bagaimana pria ini tidak melakukan hal yang di luar batas membuat Lusi mas

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 572 Masih Syok

    Di kamar yang sudah disediakan oleh Mila, Imel hanya termenung menatap lurus. Dia sama sekali tidak merasa antusias untuk melihat kamar yang akan ditempatinya. Meskipun ukurannya sama seperti kontrakan yang sebelumnya dia tinggali, tetapi kali ini pikirannya benar-benar kacau. Apa yang harus dia lakukan mendengar berita-berita itu? Apakah Imel harus menelepon orang yang memasang iklan memberitahukan alamat Mila yang sebenarnya? Gadis itu akan mendapatkan uang yang banyak, bisa membuka usaha atau membeli kios untuknya. Terlepas dari status sebagai buruh. Tetapi, bagaimana kalau Mila tahu dan malah balas dendam kepadanya? Gadis itu tidak tahu bagaimana sifat Mila yang sebenarnya, jadi harus hati-hati dengan segala perlakuan Mila. Ini benar-benar membingungkan juga syok. Dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.Tiba-tiba saja suara Mila terdengar menyerukan nama Imel. Gadis itu langsung terkesiap dan memilih untuk menghampiri bosnya."Iya, Bu. Bagaimana?""Kamu sudah beres-beresnya

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 571 Gosip Hangat

    Setelah membereskan barang-barang di kontrakan yang dahulu, Imel berpamitan dan langsung pergi menggunakan angkot. Sebelumnya dia memang ingin menggunakan taksi, tetapi tarifnya pasti mahal. Tidak masalah kalau menggunakan angkot. Lagi pula barang bawaannya hanya sedikit.Saat di dalam angkutan umum, dia mendengar pembicaraan kalau ada iklan yang memberikan hadiah besar bagi yang bisa menemukan dan memberi informasi tentang Mila. "Oh, aku tahu! Ini yang dulu sempat viral kan gara-gara dia selingkuh dan digrebek sama istrinya? Benar-benar enggak tahu diri, ya!" "Kayaknya ini orang juga membuat masalah sampai dicari sama yang pasang iklan," timpal seseorang membuat Imel langsung menoleh. Dia kaget sebab yang disebutkan oleh penumpang angkot lainnya itu Mila. Imel terperanjat sebab dikatakan kalau Mila ini adalah orang yang dulu sempat digerebek karena perselingkuhan, ini sama persis yang seperti yang dikatakan oleh Maura tempo hari, saat mereka masih ada di rumah sakit.Kalau benar b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status