Share

Racun Dalam Kesepian

“Setelah sekian lama. Dan semuanya. Inikah yang kau katakan padaku?!” Terdengar suara Nadine dari dalam ruang depan.

Tidak menunggu lama ku pun bergegas ke arah asal suara. Jantungku berdebar kencang seiring dengan kekhawatiran yang memburuku. Ini bukan pertama kali hal-hal buruk terjadi pada Nadine. Akhir-akhir ini bahkan terasa lebih buruk lagi. Tidak ingin bernadai-andai, aku berjalan lebih cepat lagi.

Pemandangan yang kulihat di ruang tengah membuat darahku berhenti mengalir. Dadaku terasa panas dan mataku sesaat berkunang. Walau semua sudah kuperkirakan bahwa kekasih Nadine yang ada di sana, namun ketika melihat langsung semuanya, tak ayal aku pun terbawa emosi.

Entah pria macam apa yang sedang berdiri di depan Nadine saat ini. Sementara Nadine, duduk teronggok di lantai dengan rambut berantakan. Wajahnya frustasi, menahan sakit dan kesedihan. Dia terlalu lemah untuk melawan atau bahkan berargumentasi.

“Nad!” Spontan aku berteriak dan mendekat.

Nadine mendonggakkan kepala. So
Ans

Jawab, Rubben! Jawab!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status