Share

Bukan Kenyataan

Author: Galuh Arum
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Bu Raisa, Bu, bangun."

Aku merasa tubuhku terguncang-guncang, saat membuka mata, aku langsung mencari di mana Arman. Ya Allah, itu mimpi, kenapa seperti nyata? Apa aku terlalu takut dengan Arfian hingga membuat aku terbayang-bayang?

"Ibu, minum dulu. Saya coba bangunkan dari tadi Ibu malah terus berteriak. Mimpi apa, Bu?" Irma bertanya sembari memberikan minuman padaku.

Aku meneguk air yang diberikan Irma untuk menenangkan diri. Bagaimana keadaan Arman?

"Sa--saya, beneran mimpi? Arman mana?" tanyaku masih dengan gugup.

"Arman tidur, Ibu jangan banyak pikiran. Nanti, stres. Pasti Ibu memikirkan Arfian, kan?"

Seperti dugaan Irma, memang aku memikirkan Arfian. aku takut dia datang dan mengacaukan hidupku. Seperti yang kualami di mimpi itu. Perasaan takut sampai membuat aku tidur saja tidak tenang.

Memang aku trauma dengan hal itu. Membingungkan memang, harusnya aku tenang dengan adanya Irma dan penjagaan poli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
LY90
sepertinya ada bab yg hilang .... kok tiba2 Arman terluka.. kapan tu...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Mencari Kebenaran

    POV WiJi"Kamu dari mana, Mas?" tanya Rianti."Lembur." Kujawab saja asal, dia tidak boleh tahu kalau aku bertemu Arman tadi."Kopi buat aku mana?""Kopi, gula semua habis.""Loh, kemarin aku, kan baru saja kasih kamu uang, masa, iya habis?""Ya, ampun, Mas. Uang 500.000 seminggu dapat apa? Aku saja makan sehari online bisa 100.000. Kamu tahu nggak, aku sampai pakai tabungan aku nih.""Gila kamu, sudah tahu aku lagi pailit, kenapa nggak diirit saja. Beli makan di warteg depan sana, biar cukup seminggu.""Mas, mana level aku sama makanan itu. Adanya sakit perut."Aku benar-benar muak dengan tingkah Rianti. Semenjak aku pailit, dia bukan memberi semangat, tetapi malah membuat aku semakin pusing dengan berbagai permintaannya.Uang yang kuberikan kemarin saja habis, pasti dia akan meminta uang kembali nanti."Halah, sebelum menikah sama aku, kamu juga ma

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Informasi Baru Tentang Wiji

    Jahat sekali Rianti, bukan hanya merebut Mas Wiji saja, dia pun menggunakan nama kami untuk menghasilkan uang setiap bulan dari Mas Wiji.Kalau saja Mas Wiji tidak berbicara padaku, mungkin aku tidak mengetahuinya. Selama ini harusnya kami tidak tidur di jalan. Semua ulah Rianti, perempuan jahat itu harus terkena karmanya.Sejak dulu, aku tidak pernah iri padanya. Tinggal di rumah ibunya pun, aku bekerja. Melakukan apa yang seharusnya dilakukan Rianti. Aku selalu membuat hidupnya enak, ternyata dia tidak berterima kasih padaku.Aku menghela napas, Mas Bambang sudah berada di hadapanku. Ia menatapku tak berkedip."Mas, kenapa?""Kamu memikirkan apa, sampai saya ada di sini kamu tidak sadar." Ia tersenyum padahal sudah kuacuhkan.Bagaiamana bisa aku bercerita tentang Mas Wiji? Tidak mungkin aku melakukan itu, bisa tidak enak dengan Mas Bambang. Biarkan saja menjadi cerita duka yang hanya aku simpan sen

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Mempermalukan Rianti

    Jahat sekali Rianti, bukan hanya merebut Mas Wiji saja, dia pun menggunakan nama kami untuk menghasilkan uang setiap bulan dari Mas Wiji.Kalau saja Mas Wiji tidak berbicara padaku, mungkin aku tidak mengetahuinya. Selama ini harusnya kami tidak tidur di jalan. Semua ulah Rianti, perempuan jahat itu harus terkena karmanya.Sejak dulu, aku tidak pernah iri padanya. Tinggal di rumah ibunya pun, aku bekerja. Melakukan apa yang seharusnya dilakukan Rianti. Aku selalu membuat hidupnya enak, ternyata dia tidak berterima kasih padaku.Aku menghela napas, Mas Bambang sudah berada di hadapanku. Ia menatapku tak berkedip."Mas, kenapa?""Kamu memikirkan apa, sampai saya ada di sini kamu tidak sadar." Ia tersenyum padahal sudah kuacuhkan.Bagaiamana bisa aku bercerita tentang Mas Wiji? Tidak mungkin aku melakukan itu, bisa tidak enak dengan Mas Bambang. Biarkan saja menjadi cerita duka yang hanya aku simpan sen

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Mempermalukan Rianti (2)

    Demiponsel,Rianti berlari sambil menangis. Salam kondisi seperti ini, benda pipih itu sangat sulit kembali ia dapatkan. Bagus juga Bu Sandra membantingnya hingga terbelah dua.Bu Sandra kini menghampiri Rianti, tangannya menarik kasar rambut wanita yang mereka bilang cantik. Kengerian terlihat dari wajah mereka. Begitu juga aku, tapi bagaimana juga, ini adalah tontonan sangat menarik."Sejak kapan kalian berselingkuh, hah?" tanya Bu Sandra."Sa--saya nggak selingkuh dengan siapa pun." Rianti menjawab gugup.Bagaimana tidak berselingkuh, pasti Bu Sandra sudah tahu kalau mereka berselingkuh. Tidak mungkin kalau Bu Sandra membantingponselRianti tanpa sebab.Rianti masih terlihat cemas dan gugup. Sesekali ia melihatku dengan emosi. Kamu tahu berhadapan dengan siapa sekarang?Kamu sudah menjual namaku pada Mas Wiji. Mengambil uang hak anakku, dan berkata boh

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Kejahatan Wiji

    Aku merebahkan tubuh di kursi, menarik napas dalam-dalam mengingat ucapan Harlan. Sampai kapan pun aku tidak mau bekerja sama dengannya. Di dunia ini, tidak ada satu orang pun yang bisa dipercaya, termaksud anak dari suamiku.Bekerja sama? Hah, dia pikir aku sudi? Aku tidak mau termakan permainan kamu Harlan. Aku bisa sendiri melakukan pembalasan untu Wiji."Permisi, Bu." Suara Irma dari luar membuatku tersadar bermacam lamunan."Masuk, Ir."Irma masuk dengan membawa beberapa berkas di tangan. Apa yang kali ini dia bawa di dalam map banyak itu."Ada apa, Ir?""Pak Seno, Auditor senior kemarin menelepon aku. Dia di luar menunggu Ibu, boleh dipersilahkan masu, Bu?" tanya Irma."Boleh."Sepertinya ada kabar baik untuk membuat Mas Wiji ke luar dari kantor ini. Kemarin aku meminta Irma mencari auditor handal untuk memeriksakan data perusahaan. Aku sepertinya kurang percaya dengan auditor l

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Persembunyian dan kalah berjudi

    POV WijiRaisah pasti sedang ketakutan di sana dengan ancamanku yang akan mengambil Arman. Apalagi pesan masuk terakhirku, pasti dia mulai gemetar.Sialan sekali dia menjadikan aku buronan. Kenapa kesialanku terus menghampiri setelah menelantarkannya? Ah, mungkin aku sedang sial saja.Untung saja tabungan Rianti masih banyak, sebenarnya aku emosi saat tahu dia berselingkuh dengan pria lain. Namun, saat melihat tabungannya bernominal banyak, hmm ... aku sedikit melunak. Lumayan, untuk kembali mananam modal di rumah judi."Mas, sampai kapan kita bersembunyi?" tanya Rianti."Kamu bodoh, ya, gara-gara saudara kamu, aku jadi buronan.""Loh, kok saudara aku? Makanya, Mas jangan macam-macam, jadi begini, kan!"Sialan Rianti, kutarik rambutnya yang panjang. "Heh, aku seperti ini karena kamu juga. Tuntutan yang kamu berikan membuat aku mengambil jalan pintas. Enak saja kamu menyalah

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Karma Dibayar Tunai

    POV RiantiMas Wiji meningalkan aku di kelab malam ini, sebagai pengganti hutang yang dia tidak bisa bayar. Sialan sekali, dia meraup uang banyak dan menghabiskannya, sedangkan aku sebagai alat melunasinya. Suami macam apa dia?Jadi, selama ini dia suka berjudi. Kenapa aku tidak mengetahui semuanya ini? Dia selalu pulang malam dan bicarakan bisnis. Apa jangan-jangan bisnis yang dia maksud ini?Percuma aku berteriak memaki dirinya, tetap saja aku terpenjara dalam ruang kamar ini. Semua terasa begitu cepat berlalu. Sepertinya semua berturut-turut membuat hidupku kembali ke titik awal.Aku rindu Alex, mantan pacar yang menjadi selingkuhanku. Andai saja Raisha tidak membongkar semua perselingkuhan ini, mungkin aku dan Alex akan pergi jauh dari kota ini.Badanku masih nyeri, pukulan demi pukulan diberikan Mas Wiji padaku setelah Bu Sandra melempar tubuhku ke hadapan Mas Wiji. Sepulang dari rumah Sonia, kupikir dia akan

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Ketakutan Raisha

    POV RaishaRaishaAku belum bisa tertidur pulas kalau Mas Wiji belum tertangkap juga. Polisi belum juga menemukan keberadaannya, juga Rianti sebagai istrinya.Sudah kutanyakan Bu Sandra, terakhir bersama Rianti sore kemarin. Katanya, dia mengantarkan Rianti pada Wiji, tadinya mau mengirimnya ke penjara, tetapi pasti nanti suaminya akan ikut terseret. Jadi, dia hanya mengantar ke Mas Wiji agar suaminya tahu kelakuan Rianti.Baik sekali Bu Sandra, tetapi dia sangat mencintai berondong ya. Sampai, tidak rela jika Alex bersama Rianti. Bu Sandra juga mengancam kalau Rianti sapai nekat menemui suaminya, jangan salahkan penjara menanti.Ah, kenapa tidak sekalian aja dimasukkan ke sel penjara? Biar dia bersama Mas Wiji sekalian di sana. Orang-orang bejat seperti mereka harusnya dimusnakan."Ada apa?" tanya Mas Bambang."Nggak bisa tidur, Mas. Aku masih gelisah memikirkan Mas Wiji. Takut dia berha

Latest chapter

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Kebahagiaan Dua Manusia

    Ibunya Rianti memeluk Raisha dengan berlinang air mata. Wanita tua itu tidak menyangka jika putrinya sudah meninggal. Setelah penguburan yang tidak memakan waktu banyak, Raisha kembali ke rumah Budenya."Bagaimana bisa terjadi seperti ini?" tanya wanita tua itu.Suasana masih sangat berkabung. Raisha kembali berpikir ulang untuk menceritakan kejadian semula. Mereka masih sangat berduka dan tidak mungkin bisa mendengar cerita Raisha."Sa, ceritakan pada Bude." Wanita tua itu memulai memaksa."Bude, nanti saja. Kalian masih berduka, aku tidak mungkin bercerita tentang hal itu." Sebisa mungkin Raisha menolak."Tolong." Wanita itu terus memohon.Setelah memohon berulang kali pada Raisha, akhirnya wanita tua itu menjerit mendengar kelakuan Rianti sebelum meninggal. Ia berulang kali memukul dada yang sesak. Tak tahan, Raisha memeluk Bude dengan pedih. Itu sudah masa lalu dan ia pun sudah memaafkan Rianti.Ibunya Rianti tidak menyangka

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Pembunuhan

    Raisha merebahkan tubuh di kasur setelah lelah membuat Rianti terpojok. Ia sudah tenang karena wanita itu sudah mau di pulangkan ke kampung. Setelah berdebat panjang lebar dan Rianti tidak bisa menolak lagi.Akhirnya satu masalah terselesaikan.Bambang masuk ke kamar setelah pulang dari rumah Harlan. Wajahnya masih sangat tegang saat emosi memuncak membuat dirinya harus meminum obat untuk menenangkan diri."Mas, sini aku pijitin," ujar Raisa pada suaminya."Nggak usah, Sa. Kamu juga lelah sepertinya." Bambang menolak karena melihat Raisah pun sudah lelah."Sa, waktu penyelidikan audit, kamu memeriksa Harlan juga?""Iya, kenapa?""Apa yang kamu temukan tentang dia?""Tidak ada hal aneh. Dia bersih."Bambang menggeleng. Tidak mungkin Harlan bisa bersih, sedangkang Wiji saja bisa tertangkap auditor. Ia kembali mengambilponsel,lalu mencoba menghubungi beberapa audito

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Kecemasan Harlan

    "Makan yang banyak, aku tahu kamu sudah lama nggak makan enak," cibir Raisha.Rianti tidak memperdulikan ucapan Raisha. Kini, hanya makanan enak di hadapannya yang begitu menarik. Raisha pun paham dengan sikap Rianti karena ia pernah menjadi seperti dia."Kamu akan diantar pulang ke kampung."Rianti memberhentikan aktivitas makannya, lalu menantap bingung pada Raisha."Pulang ke mana?" Rianti bertanya balik."Kampung, bertemu dengan keluargamu. Untuk apa lagi kamu di sini? Apa kamu mau aku antar ke kelab malam itu?""Ja--jangan, Sa." Makanan dari mulutnya hampir saja ke luar saat ia berbicara.Raisha tertawa renyah melihat Rianti yang sangat takut dengan ancamannya. Dia pikir Raisha akan membawanya ke rumah besar suami barunya. Namun, ternyata tidak. Setelah makan, Rianti dititipkan di rumah Irma setelah itu besok akan diantarkan oleh supir."Apa aku bisa tinggal di rumah kamu sementara saj

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Kejahatan Berbuah Kesengsaraan

    Bambang menghapiri Raisha di kamar, pria itu mengelus lembut telapak tangan sang istri, lalu mengecupnya. Ia merasa menyesal sempet tidak percaya dan seolah-olah berpikir sang istri sedang berhalusinasi.Pria itu berjanji akan melakukan apa pun untuk membuat Raisha bahagia. Walaupun dia tidak bisa melindunginya secara langsung, setidaknya akan ada banyak yang menjaganya.Bambang kembali ke ruang kerja dan berbicara empat mata dengan Heri. Tidak lama Irma datang untuk ikutmeetingdengan mereka tanpa sepengetahuan Raisha."Maksud kamu Wiji bebas bersyarat?" tanya Bambang."Iya, Pak. Sudah beberapa hari Bu Raisha seperti diteror, tetapi Wiji berbuat seolah-olah Ibu berhalusinasi."Bambang berpikir sejenak dengan apa yang dituturkan Irma. Kalau benar, berarti kejadian tadi memang nyata. Dan, Wiji sangat pintar membuat semua orang percaya kalau Raisha itu berhalusinasi.Sampai dirinya saja tidak p

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Siapa Dalang semua ini

    Keduanya terkesiap melihat mobil terbakar. Tubuh Raisha mendadak lemas, lututnya pun tak mampu bangkit dari duduknya. Sementara Irma, menarik napas panjang dan bergegas menelepon pihak polisi."Bu, tenang."Kalimat itu selalu Irma lontarkan kala melihat Raisha cemas. Hal ini tidak bisa didiamkan karena sudah masuk kriminal. Irma membantu Raisha duduk di pinggir jalan. Masih dengan kondisi sangat syok, Raisha hanya bisa terdiam."Ini sudah kriminal, Bu. Saya sudah telepon polisi untuk menuntaskan semua.""Bagiamana kita melaporkan ke polisi, sedangkan mereka saja menutupi jika Wiji sudah ke luar dari penjara? Apa kamu yakin mereka akan menindak jika memang ada persekongkolan?"Irma membenarkan apa yang dituturkan Raisha. Kini, dia harus memutar otak untuk mencari tahu semuanya. Sepertinya memang benar ada persekongkolan orang dalam hingga membuat mereka mudah membuat pihak Raisha panik."Saya pikirkan lagi, yang

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Khayalan atau Nyata

    Raisha sudah mulai pergi ke kantor menyelesaikan beberapa hal yang harus diselesaikan olehnya. Ia melangkah masuk ke lobi, beberapa karyawan mulai menyapanya.Dia masuk ke dalam lift, lalu tidak lama masuk seorang pria mengenakan jaket hoodie ikut masuk ke lift. Raisha tidak memperhatikannya semula, tetapi pria itu memangilnya dan membuatnya tersentak."Mas Wiji?" Tubuhnya bergetar hebat saat tahu pria yang harusnya di penjara itu kini berada di sampingnya."Kamu akan membalas semua yang telah kamu perbuat padaku. Perlahan, tapi pasti."Lift terbuka, Raisha langsung bergegas meningalkan Wiji. Wajah putihnya berubah menjadi pasi, ia melangkah dengan cepat ke ruangan Irma untuk memberitahukan apa yang ia lihat tadi."Ada apa Bu Raisha?" Irma bertanya saat melihat Raisha begitu cemas."Mas Wiji mengancamku!""Mengancam? Bagaimana bisa, kan dia ada di penjara?""A--aku, nggak tahu. Tiba-tiba sa

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Merencanakan Kejahatan

    Bambang sudah kembali tenang setelah Harlan ke luar dari ruangan itu. Raisha sangat cemas dengan keadaan sang suami sampai ingin turun dari kasurnya."Diam di sana, saya nggak apa-apa."Raisha kembali ke tempatnya. Ia tak berani mendekati Bambang.Bambang masih terus memegangi dada yang masih terasa sesak. Bisa saja dia terkena serangan jantung mendadak kalau tidak mengatur emosinya. Harlan benar-benar membuat Bambang naik darah dan membuatnya hampir mati. Mungkin itu yang diinginkannya.Memang benar kata Harlan kalau masalah tidak ada habisnya. Namun, semua bukan karena adanya Raisha di sisinya. Melainkan mereka yang selalu membuat masalah.Terpikir dibenak pria tua itu kalau dirinya tiba-tiba tidak bernyawa lagi. Apa yang akan dilakukan anak-anaknya pada Raisha? Bambang kembali menenangkan hatinya.Suatu saat Harlan akan melakukan berbagai cara untuk menyingkirkan Raisha demi menduduki kursi kepemimpinan. Maka dar

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Melawan Harlan

    "Tolong, tolong saya!" Rianti berteriak dengan lantang.Beberapa orang sudah berkumpul mengelilingi mereka. Pria itu semakin panik, sedangkan Rianti semakin kencang berteriak."Ada apa, Mba?""Pria ini mau menangkap saya dan dijadikan wanita bayaran, Mas. Tolong saya," ujar Rianti."Ngg--gak, jangan percaya." Pria itu mengelak saat semua warga sudah siaga menangkapnya.Rianti memang cerdik dalam mengambil simpati. Dia menangis di depan semua orang agar mereka Iba. Mereka semua berlari mengejar Joni yang sudah lari tunggang langgang.Beberapa Ibu-ibu menenangkan Rianti. Ada yang belas kasih memberikannya uang. Ada juga memberikan makanan. Sungguh rezeki tak terduga pikirnya.Rianti melangkah pergi. Dia yakin Joni tidak akan datang menemuinya. Sepertinya dia harus merubah diri menjadi seorang pria. Supaya tidak di goda oleh siapa pun atau preman sekitar."Ka, dapat banyak makanan tuh,"

  • Kubuat Mantan Suami Jatuh Miskin   Penangkapan

    POV 3POV 3Rianti berjalan terus sampai dia kelelahan. Kembali dia memegangi perut karena kelaparan. Dia mendekat ke arah anak-anak jalanan yang sedang makan."De, minta, makanannya boleh nggak?" Rianti bertanya seraya matanya tak henti memperhatikan makanan."Kalau mau, Kakak kerja. Masa minta sama aku.""Kerja apa?"Anak kecil itu menunjukkan karung dan alat mengambil botol. Rianti bergidik mendengar penuturan anak kecil itu. Sebelum melakukan, dia sudah bergidig ngeri. Seumur hidupnya, dia tidak menyangka akan melakukan hal seperti itu."Itu kalau Kakak mau, kalau nggak, tahan aja tuh perut." Tawa anak kecil itu membuat Rianti kesal.Benar yang dikatakan anak itu, Rianti akan kelaparan jika tidak makan, dan salah satu cara mendapatkan makanan itu adalah dengan bekerja. Namun, dia kembali teringat saat dirinya mengejek Raisha."Duh, hidupmu sial sekali, ya.

DMCA.com Protection Status