Share

Mencari Kebenaran

POV WiJi

"Kamu dari mana, Mas?" tanya Rianti.

"Lembur." Kujawab saja asal, dia tidak boleh tahu kalau aku bertemu Arman tadi. 

"Kopi buat aku mana?" 

"Kopi, gula semua habis."

"Loh, kemarin aku, kan baru saja kasih kamu uang, masa, iya habis?"

"Ya, ampun, Mas. Uang 500.000 seminggu dapat apa? Aku saja makan sehari online bisa 100.000. Kamu tahu nggak, aku sampai pakai tabungan aku nih."

"Gila kamu, sudah tahu aku lagi pailit, kenapa nggak diirit saja. Beli makan di warteg depan sana, biar cukup seminggu."

"Mas, mana level aku sama makanan itu. Adanya sakit perut."

Aku benar-benar muak dengan tingkah Rianti. Semenjak aku pailit, dia bukan memberi semangat, tetapi malah membuat aku semakin pusing dengan berbagai permintaannya. 

Uang yang kuberikan kemarin saja habis, pasti dia akan meminta uang kembali nanti.

"Halah, sebelum menikah sama aku, kamu juga ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status