Share

Bab 12 Berkas Penting

Penulis: Silla Defaline
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-29 12:42:16

Bab 12 Berkas Penting

     Aku menuju sebuah berkas yang sengaja kami gunakan buat menyimpan berkas-berkas penting. 

     Ku pencet tombol-tombol angka. Sial  brankas itu tidak bisa terbuka. Apa aku salah mengingat? Tidak mungkin.  Ku coba lagi menekan kode angka numerik yang seingatku di pakai buat membuka brankas ini, tidak berhasil.

     Ini pasti ulah Arza. Aku berinisiatif melakukan sesuatu, agar bisa membuka brankas itu. Arza telah berlaku curang, menggantikan kode numerik brankas ini tanpa seizinku.

     "Nadine, ibu mau kepasar sebentar, tolong jangan suruh anak-anak bermain lalu membuat berantakan."

     Aku menoleh ke arah pintu. Terlihat kepala ibu mertua nongol di sana. 

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
mika milley
suka kareter wanitanya tdk lemah
goodnovel comment avatar
Asep Yogi
Suami selingkuh ada dukungan dri ibu nya
goodnovel comment avatar
Bunda Rina
ribet jadi ngg seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 13 Mertua Cerewet

    Bab 13 Mertua Cerewet "Halo..." Aku angkat telepon dari bik Jum. Aku heran mengapa dia menelepon di jam kerja, padahal sebelumnya dia tidak pernah seperti ini. "Halo nduuk, mungkin saya tidak bekerja lagi di rumahmu nduuk." Suara bik Jum terdengar sedih. Ada apa dengannya? Kok mengatakan tidak bekerja di rumahku lagi? "Kenapa mbok? Kok ngomongnya begitu?" "Bu Meri sudah memecat saya tadi. Dia mengusirku pulang Terpaksa aku menurutinya." aku terkejut mengapa ibu memberhentikan bik Jum tanpa konfirmasi dulu padaku. Padahal dia sudah bekerja dengan ku sejak lama. Beberapa hari yang lalu dia juga mengusir Bik Yah. Yang ku mintai pertolongan untuk mencabut rumput rumput yang tumbuh didalam pot bunga di halaman yang jumlahnya tidak bisa dikatakan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 14 Menemui Pengacara

    Bab 14 Menemui Pengacara Hampir setengah jam, baru mobil memasuki kawasan kompleks perumahan elit milik Aleena. Memang jarak rumahnya dari rumahku lumayan agak jauh. Tiin... Tiin... Kubunyikan klakson. Tidak perlu lama menunggu, dari dalam rumah seorang wanita muda, seumuran denganku keluar menghampiri. Dia memberi isyarat kepada satpamnya untuk segera membukakan gerbang untukku. "Hai Nadine. Kamu udah sampai rupanya. Yuk masuk dulu. Nih di rumah saya sendiri anak-anak di rumah neneknya." Sambut Aleena. Aleena adalah teman akrabku sejak masa sekolah hingga sekarang. Bersama kami sering berbagi cerita. "Jadi kamu ingin menemui Pak Richardo pengacara langgan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 15 Rumah Tangga Tak Lagi Bermakna

    Bab 15 Rumah Tangga Tak Lagi Bermakna "Ya pak." Jawab ku terbata karena merasa takut. "Ini ya klien yang ingin menemuimu Ricardo?" Pak George menoleh kearah Pak Ricardo. Tapi Pak Ricardo malah melirik ke Aleena, mungkin meminta jawaban dari Aleena. Karena aku minta tolong padanya melalui temanku itu. "Ya benar Pak dia yang ingin meminta bantuan bapak untuk menyelesaikan masalahnya." Aleena memberi penjelasan. Kedua pria itu mengangguk. "Wanita ini tidak asing. Dia adalah Nadine manajer di perusahaan ku." Suara pak George malah melemah dan terdengar ra

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Ban 16 Datangnya Pembantu Baru

    Bab 16 Datangnya Pembantu Baru Ku lihat Arza sedang terlelap, rupanya jebakanku berhasil. Pengaruh obat tidur itu ampuh juga. Sementara Arza sedang terlelap, aku mengambil ponselnya. Dengan cepat kutempelkan jari tengahnya untuk membuka kunci layar ponsel tersebut. Setelah itu aku mengakses m-banking nya. Mengirimkan sejumlah uang yang lumayan banyak ke rekeningku, lalu menghapus histori transfernya. Beres. Dengan tersenyum puas, kuletakkan kembali ponsel itu ke tematnya semula. "Kamu tidak mau memberiku uang Arza. Jadi terpaksa uangmu kurampas. Hehee" aku membatin Seorang pria yang berlaku curang, harus ku balas dengan cara licik pula.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 17 Senangnya Di Kelilingi Dua Babu

    Bab 17 Senangnya di Kelilingi Dua Babu Pagi hari ini, Aku sengaja bangun tidak secepat biasanya, tuh Aku kan sudah punya pembantu baru. Setelah bangun aku segera mandi dan berdandan cantik. Setelah semua beres aku keluar dari kamar, ingin menuju ke kamar Davin dan Divan. tidak lupa sebelumnya aku membuang semua air yang sudah ku bubuhi obat tidur di kamar tadi. "Enak bener hidupmu ini Nadine, bangun kesiangan. Habis itu tidak membantu kami di dapur sedikitpun. Keluar keluar dari kamar udah dandan habis." Ibu mertua menghadangku di ruang keluarga. "Maaf Bu Nadine kecapean sekali, tidak sengaja deh bangun kesiangan. Lagi pula kan ada mbak Zorah yang membantu ibu." Jawab ku santai.  

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 18 Pura-pura Bisa Dibodohi

    Bab 18 Pura-pura Bisa Di Bodohi Pagi menjelang, kulihat mbak Zorah sedang sibuk mencuci sepatu. Langsung saja ku ambil sepatu kotorku beberapa pasang di rak. Lalu menyerahkannya ke mbak Zorah. Tidak terlalu kotor sebenarnya, tapi aku ingin melihat wanita penggoda suami ku itu menyikat-nyikat sepatuku. "Nih mbak, tolong cucikan juga ya...." "Mbak sudah capek Nadine. Kamu cuci ajah sendiri." "Nadine lagi sibuk banget nih mbak. Tolong mbak aja deh yang cuciin. Barusan Arza bilang mbak adalah wanita yang sangat tangguh sekaligus masih tetap cantik. Aku ajah kalah cantik sama mbak Zorah. Hehee makanya aku akan selalu minta bantuan mbak Zorahku yang cantik ini." Aku menjawab sambil terkekeh. Tak apalah dia ku puji-puji. Lumayan untuk membuat dia bersedia mencuci sepatuku.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 19 Tak Akan Rapuh Karena Di Khianati

    Bab 19 Tak Akan Rapuh Karena Dikhianati Sepulangnya dari kantor, Seperti biasa aku akan menjemput anak-anak terlebih dahulu. Dan juga karena sudah menjadi kebiasaan pulang bersama Davin dan Divan. Dalam perjalanan pulang aku menyempatkan diri membeli makanan kesukaan anak-anak. Bukan karena apa, namun karena aku harus lebih berhati-hati untuk makan di rumah. karena di rumah kami dikelilingi oleh orang-orang licik dan pendusta. Sesampainya di rumah,aku tidak menjumpai keberadaan satu orang pun. Entah ke mana orang-orang di rumah ini? Oh iya aku baru ingat, kemungkinan besar Arza menemani Zorah untuk shopping. Seperti yang mereka percakapkan pagi tadi. Untuk memperkuat dugaanku, aku memeriksa rekaman CCTV di laptop. Fyuuuuh, dugaanku ternyata benar, rupa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 20 Suara Gaduh Di Kamar Mandi

    Bab 20 Suara Gaduh Di Kamar Mandi *** Hari menjelang sore aku pulang sekaligus sambil menjemput anak-anakku dari rumah mbok Jum. Dalam perjalanan pulang, aku membeli makanan kesukaan kami buat makan malam nanti. Jadi tidak perlu repot buat memasak. Sesampainya dirumah, syukur Mbak Zorah maupun Arza belum ada di rumah. Kemana dua orang itu menghilang. Aku tahu, pasti mereka sedang berduaan. Sebuah pikiran nakal terbersit di benakku buat mengerjai mereka malam nanti. "Nak ibu keluar sebentar ya. Pengen minum ke dapur." Aku meninggalkan anak-anak yang sedang sibuk di dalam ruang bermain mereka. Tujuan langkah ku kali ini adalah dapur. Mengambil ekstrak cabai yang masih tersisa. Lalu menaruhnya ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-05

Bab terbaru

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Notes

    Selamat sejahtera untuk semua pembaca Novel KKBS (Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu) 🤚🤚🤚 Author mau kasih info terbaru nih buat teman-teman pembaca semua. Author kasih tahu kalau sekarang udah update sekuel novel KKBS ya. Dengan judul : Ketika Istriku Mulai Membangkang Pembaca boleh kepoin novelnya sekarang ya, hehee. Othor usahain akan update rutin setiap hari. Jadi para pembaca semua tidak usah khawatir kalo nanti Author jarang update, jarang nongol, apalagi sampai novelnya nggak tamat. Oh iya, Author boleh minta dukungannya ya, dukung Author dengan rate bintang lima, terus tambahkan novelnya ke pustaka. Hehee ... Makaciih semua pembacaku... Semoga novel "Ketika Istriku Mulai Membangkang" ini bisa menghibur para pembaca semua. Amiiin Suksesnya seorang Author tak lepas dari dukungan para pembaca setianya. peluk jauh dari Author....😘😘😘😘😘

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 162 The End

    Bab 162 "Aduuuh!" Zea menengadahkan kepala. Menahan sakit. Sekarang sakit itu kian naik ke ubun-ubun. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Di tengah malam sepi ini ia sendiri berbaring di ranjang rumah sakit. "Ya Tuhan tolong aku!" dalam kegelisahannya, Zea mengadu dan memohon kepada Tuhan. Karena kesakitan yang ia rasakan, sejenak ia melupakan derita masalah ekonomi yang tengah ia hadapi. Ya, malam ini adalah malam terakhir Zea dirawat di rumah sakit ini. Sebenarnya masih panjang riwayat perawatan yang harus ia kalani, namun karena semua biaya yang mengalir benar-benar telah menguras kering semua isi tabungan. sekaligus kendaraan dan apapun yang dimiliki telah hangus terjual tanpa tersisa. Tidak ada lagi yang bisa ia gunakan untuk menjalani prosedur kesehatan. Untuk selan

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 161

    Bab 161 "Ibu!" Arza tergagap. Arza kembali mencoba menyentuh telapak tangan sang Bunda. Lagi lagi hanya dingin terasa. Mendadak Arza jatuh lunglai. "Ibu ...!" gumamnya lirih. Air matanya menetes. Namun sebanyak apapun tetesan air mata yang meleleh di pipinya, semua itu tidak akan pernah mengembalikan nyawa ke raga sang ibu yang kini telah terbaring dingin dan kaku. Arza menangis sendiri. Memperhatikan keadaan orang tuanya yang terbaring sendirian sejak malam menjelang. Arza menyesal. Setelah menemui ibunya yang telah terbujur dengan kaku. Sepertinya nyawa telah lama melayang meninggalkan raga si ibu. Sedangkan Arza baru saja menyadari bahwa ibunya telah tiada sejak semalam.***  

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 160

    Bab 160 "Silakan kamu bayar dulu uang tunggakan kontrakan selama 2 bulan belakangan ini Arza!" suara Bu Dian terdengar kasar. Muka Arza memerah menahan rasa malu sebab suara Bu Dian menggema dan didengar oleh orang-orang yang menguping pertengkaran mereka. "Tuh orang kaya, bayar dulu kontrakanmu! Katanya kaya, tapi kontrakan nunggak, mana selama dua bulan lagi. Aduh, kaya dari mana? Aku saja yang merasa orang miskin tidak pernah Tunggak menunggak. Nggak malu tuh ngaku-ngaku sebagai orang kaya?" suara laki-laki yang tadi bertengkar dengannya membuat kuping Arza memanas. Dengan bergegas ArzaMelangkah mendekati Bu Dian. "Iya Bu, saya pasti bayar kok tapi tolong bicaranya jangan terlalu keras. Bisa malu saya kalau didengar sama tetangga." Arza berusaha untuk merayu. "Kalau mau

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 159

    Bab 159"Kau pasti sudah dengar kalau aku bilang apa?" pria tua tersebut memandang tajam. "Jangan pernah kau merendahkan aku seperti tadi, Pria tua busuk!" sergah Arza. "Nah jika kau tidak ingin dibilangi tak baik, seharusnya kau juga jangan keterlaluan bicara kotor dan menyinggung perasaan lawan bicaramu. Bagaimana kau sakit hati mendengar ucapan buruk orang terhadapmu, maka begitu juga perasaan orang lain ketika menerima ucapanmu!" Arza menghela nafas panjang. Kekesalan nampak jelas pada raut wajahnya. Arza sungguh tidak terima akan ucapan laki-laki tersebut. "Tapi kau tidak bisa balik mengatakan aku seperti itu" Arza menunjuk muka lelaki itu."Mengapa tidak? Nukankah aku juga bisa bicara, Arza?" "Tapi aku tidak bisa terima kau bilang aku miskin." sergah Arza. "Lhoo, kenapa nggak bi

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 158

    Bab 158Arza duduk dan menikmati secangkir kopi di teras kontrakan. menyeruput kopi hangat sambil memperhatikan gadis-gadis remaja berlalu lalang di depan kontrakan. Mereka sedang berjalan menuju ke sekolah terdekat. Sesekali nampak bibir Aeza tersenyum nakal.Deretan kontrakan tersebut memang terlihat kumuh. Di tambah dengan ketersediaan air bersih yang kurang memadai. keadaan itu membuat sebagian besar penduduk pergi kesungai yang tidak bisa di bilang bersih untuk mencuci pakaian dan sebagainya. Untuk minum, mereka menggantungkan kebutuhan air minum pada saluran pdam yang kecil dan hanya tersedia di siang hari saja. Itupun terkadang tidak menentu. Oleh sebab itulah mereka terpaksa menggantungkan kebutuhan selain untuk minun pada air sungai yang jauh dari standar kesehatan. Karena nampak jelas jika aliran sungai tersebut menghitam dan bau. namun karena keterpaksaan, mereka terpaksa melakukan itu. Apalagi pada cuaca panas kala ini.

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 157

    Bab 157 "Pak Arza, saya punya kabar besar buat Bapak." Farid datang tergopoh-gopoh menghampiri Arza yang tengah duduk beristirahat. "Kabar apa?" Arza tak terlalu mempedulikan pria yang baru saja datang padanya. Sebenarnya ia tak terlalu suka terhadap sosok Farid yang beberapa waktu lalu Arza anggap taelah merendahkan harga diri Arza. "Pak, ini kabar sangaat penting. Apa Bapak ingin dengar?" Farid memainkam sebelah mata "Jangan bertele-tele. Katakan saja terus terang." sergah Arza. "Pak Arza ... tidak bisa asal memberitahu doang, dong. Kita perlu ini .." Farid terkekeh seraya mengisyaratkan jarinya. Bermaksud mengatakan jika Arza harus membayar. "Kau ingin meminta bayaran hanya untuk sebuah berita yang kau bawa?" "Tentu saja!" Pak Farid tersenyum. &n

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 156

    Bab 156 "Ada apa ini, Pak? Apa-apaan ini?" Zea bertanya kaget.Tentu saja ua kaget melihat orang-orang itu datang secara tiba-tiba. "Kami membawa surat perintah penangkapan terhadap Ibu Zea Marlinda. Atas dugaan tersangka kasus percobaan pembunuhan." Seorang lelaki menyodorkan selembar kertas surat perintah. Zea menyipitkan mata. Merasa aneh dan bingung.Dalam kebingungannya, Zea memperhatikan durat perintah itu dengan seksama. Mata Zea menelisik huruf demi huruf, poin demi poin yang tertera di sana. Tak terasa air mata Zea meleleh. "Apaaa?" Zea terkesiap melihat data dirinya memang tertera dengan jelas di sana. "Ini tidak mungkin." Zea menggelengkan kepala. "Ini semua sudah berdasarkan fakta se

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 155

    Bab 155 Zea duduk di sisi sofa menghadap televisi yang tengah menyala. Namun perhatian perempuan itu bukanlah tertuju pada layar televisi. Melainkan kembali teringat pada ucapan-ucapan dokter spesialis yang ia datangi tadi siang. "Aku akan ikuti semua saran dokter. Tak peduli jika aku harus mengeringkan isi rekening." Zea bertekad dalam hati. Untuk melakukan semua prosedur pengobatan, Zea sadar jika ia harus menguras banyak uang.Sekarang, yang menjadi masalahnya adalah, ia mempertanyakan apakah seluruh isi rekeningnya cukup untuk melakukan seluruh biaya pengobatan tersebut Atau tidak?Zea sadar, ia harus segera mencari bantuan. sebab uang di rekening yang telah jauh menipis akibat hidup foya-foyayang ia lakukan sebelumnya.Untuk mencoba mencari jalan keluar buat menghadapi kemungkinan tersebut, Zea menghubungi beberapa teman seperjuangan yang ia mili

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status