Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 40: Aryo Berkata Jujur Juga Santi
"Meli! Jangan meracau di sini. Aku harap kita harus damai."
Meli menatap Aryo. Dia tidak mengerti apa maksud perkataan Aryo baru saja.
"Ma-maksudnya?" tanya Santi dan Meli serentak.
Dion dan Aryo heran dan terkejut kenapa Santi dan Meli bisa serentak dengan pertanyaan yang sama.
"Aku harap kamu sebagai istri kedua dan Santi istri pertamaku saling membuka hati dan ikhlas menerima kehadiran masing-masing. Aku mau kita rukun dan damai dalam saru atap."
Dion menghela napas dan menahan emosinya agar tidak meledak.
"Ma-maksudnya?" tanya Santi.
Santi mencoba mencari tahu apa yang ada di dalam pikiran Aryo.
"Aku mau kita tinggal satu rumah dan aku bisa kok membagi waktu atau dengan kata lain, aku bisa adil kepada kalian berdua."
"Tidak! Aku tidak mau di poligami. Lagi pula, kamu bukan nabi yang bisa berbuat adi
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga SantiMeli tidak kuasa berbicara untuk menjawab pertanyaan Santi. Salivanya bolak-balik dia telan untuk menetralisir rasa canggung yang lahir pada dirinya."Sepertinya aku tidak bisa menerima kehadiranmu, Mas! Biarkanlah aku yang menjaga dan merawat sendiri janin yang ada dalam perutku."Sikap Santi pada saat itu tidak jelas. Kadang dingin, kadang dia sudah membenci Aryo."Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanya Aryo parau."Kamu juga sebentar lagi nggak bisa berdiri tegak seperti dulu. Kakimu yang patah sangat kecil bisa pulih."Aryo heran kenapa Santi bisa mengetahui masalah kakinya. Padahal Santi baru saja datang membesuknya."Kamu jangan mendoakan diriku lumpuh selamanya. Aku tidak mau kalau perkataan kamu itu benar dalam hidupku."Aryo tergugu dan tidak bisa membayangkan kalau dirinya akan duduk selamanya di atas kursi roda.
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga SantiAryo memaksa Santi agar mengajak pria itu menemui Aryo."Boleh dan tunggu saja tanggal mainnya. Jika bertemu denganmu, jangan panik dan kaget. Aku harap kamu bisa menerima kenyataan yang ada.""Kapan bisa aku mengenali pria itu?" tanya Aryo kembali.Batas kesabarannya tidak bisa diajak kompromi. Sehingga jiwa penasarannya menggebu-gebu."Tunggu saja tanggal mainnya. Mungkin tidak hari ini. Bahkan bisa saja esok, lusa atau minggu depan."Meli sudah seperti seekor anak ayam kehilangan induknya. Dia merasa kalau dirinya tidak berguna lagi. Perlahan Meli melangkah menghampiri Aryo. Dia mencabut paksa jarum infus yang ada di tangan Aryo."Sepertinya lebih baik aku mati daripada hidup tidak berarti."Meli menusuk-nusuk tubuhnya dengan jarum infus yang dia cabut dari tangan Aryo.Santi dan Dion di
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 40: Aryo Berkata Jujur Juga Santi"Kamu nggak usah teriak! Nggak bakalan ada yang mau menolongmu."Pintu terbuka, dokter dan suster datang menghampiri Aryo."Ada apa ini? Kenapa ada keributan di sini?""Meli, istri Aryo stress memikirkan biaya operasi suaminya. Itu sebabnya Meli seperti orang gila. Mas Aryo teriak minta tolong, jarum infus sudah tidak ada lagi di tangan Aryo."Dion sengaja berbohong demi menyembunyikan semua kebenaran yang terjadi."Suster tolong ambil obat bius. Kita terpaksa menenangkan Meli dengan cara dibius."Suster keluar dari dalam kamar dengan langkah cepat. Sementara dokter berusaha memperbaiki infus."Apa yang dikatakan Dion, tidak benar, Dok. Di-dia itu sengaja mau ...."Suster datang dengan nakas serseok-seok."Ini, Dok!" ucap suster yang disuruh dokter mengambil obat bius."Jangan lakuk
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembarFlashback onPagi telah menyapa bumi. Suara burung terasa merdu menghibur alam semesta. Transportasi lalu-lalang membelah jalan raya."Dion, hari ini temani Mbak ke makam ayah dan ibunya Mas Aryo iya.""Nga-ngapain, Mbak?"Dion heran, padahal Santi dan Aryo sudah resmi bercerai."Aku pengen ziarah saja, sih.""Anaknya saja nggak ingat makam ayah dan ibunya. Ngapain Mbak sok rajin ziarah ke sana. Nggak ah, malas!"Dion menolak keras ajakan Santi."Sekali ini saja. Aku merasa ada yang aneh dalam hidupku.""Tu 'kan, mulai yang nggak-nggak."Santi memicingkan matanya agar Dion mau menemani dirinya."Ba-baiklah! Nanti kena ...."Dion terpaksa menerima ajakan Santi sehingga dia memasang wajah masam.Sepanjang perjalanan, Dion tidak ada sama sekali buka suara. Sebenarnya dia sangat eng
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembarDion sengaja menyetir mobil dengan mengurangi kecepatan. Dia takut tidak konsentrasi membuat bahaya kepada pengguna jalan lain.Santi berusaha membenarkan duduknya. Pembicaraan ini sangat seru untuk dikupas sampai beres."Aryo itu memiliki saudara kembar. Namanya Arya."Dion memarkirkan mobil yang dia setir di tepi bibir jalan raya. Dia menghela napas sambil meregangkan tangan."Serius?!""Iya, Mbak!"Santi heran kenapa baru sekarang ia mengetahui informasi ini."Dari mana kamu bisa mengetahui itu? Apa jangan-jangan kamu mengarang bebas? Kamu itu bukan penulis terkenal."Dion tertawa mendengar penuturan Santi. Tiba-tiba, wajah Santi cemberut. Ia merasa seperti badut yang sedang menghibur anak kecil. Seketika ia teringat kepada Dhea, buah hatinya."Aku sudah jumpa langsung sama Mas Arya, ket
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembarSanti melihat Dion. Perasaannya baru saja jalan, tiba-tiba sudah sampai saja.Dion melepas seat belt lalu membuka pintu mobil. Dia keluar melangkah dengan sorot matanya silau akibat sinar matahari yang panas."Ayo kita pergi, Mbak!" ajak Dion sambil memegang payung warna hitam.Santi diam seribu bahasa. Ia masih saja fokus dengan layar ponselnya.Dion dan Santi melangkah pelan menuju makam ayah dan ibunya Aryo. Dion laksana body guard yang selalu setia menjaga bosnya."Itu siapa?" tanya Santi. Matanya merasa janggal melihat sosok seorang pria sedang membersihkan makam.Dion langsung mengarahkan pandangannya ke makam yang di maksud Santi."Pasti Mas Arya, Mbak."Dion merasa resah dan gelisah. Dia langsung salah tingkah mulai menggaruk-garuk leher dan kepalanya padahal tidak ada sama sekali gatal."Assalamualaikum, Mas
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembar"Maaf, permisi. Aku segera pulang ke panti asuhan. Waktu izin keluar sudah hampir habis. Assalamualaikum," ucap Arya sambil pergi melangkah begitu saja meninggalkan Dion dan Santi.Flashback off****Sejak pertemuan Santi dengan Arya, ia mulai menemukan cahaya hidupnya. Janin yang ada di dalam rahimnya selalu girang ketika mengingat wajah tampan Arya.'Apakah aku salah memilih pria sehingga nasib keluargaku seperti ini?' tanya Santi dalam hati.Santi melamun memikirkan perkataan Arya. Ia tidak bisa tidur semenjak berjumpa dengan Arya."Mbak Santi ... Mbak Santi ...."Dion asal masuk menyelonong ke rumah Santi. Dia merasa rumah ini seperti miliknya."Ada apa?" jawab Santi.Suara panggilan Dion membuyarkan lamunannya. Ia
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembar"Wa'alaikumsalam," jawab wanita yang sedang menyapu halaman. Dia memakai gamis besar dan hampir saja menjuntai ke tanah."Apa benar di sini ada yang namanya Mas Arya?" tanya Santi kembali.Ia masih saja cemas dan takut kalau alamat yang dia dapat dari sekretarisnya Dion salah.Perempuan berhijab itu tidak ada sama sekali menjawab. Dia tidak mau menjawab kalau tidak mengucap salam."Mbak! Aku bertanya kepadamu. Kenapa pertanyaanku tidak dijawab sama sekali?" tanya Santi.Silahkan baca slogan yang menggantung di atas sana!" jawab wanita itu dengan nada cuek tanpa melihat wajahnya Santi.Santi mengikuti petunjuk wanita itu. Ia merasa malu dan memejamkan mata sebentar lalu membukanya. Mulutnya tidak berhenti mengucap istighfar.'Astagfirullah! Kenapa aku nggak tahu etika berbicara sama sekali,' ucap Santi dalam hati."Assa
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 57: Pernikahan Aryo dan SantiPagi telah menyapa bumi. Meli baru saja bangun. Dia hendak membuat konten untuk i***a storie di salah satu akun media sosial. Perlahan dia beranjak dari atas ranjang menuju lemari riasnya."Astagfirullah! Ti-tidak ini tidak mungkin!" umpat Meli dengan panik.Meli tidak menyangka kalau wajahnya bisa jelek seperti itu. 'Ya Tuhan! Apa yang terjadi?' tanya Meli dalam hati.Meli memeriksa kotak kosmetik yang dia pakai sebelum tidur. Pelan-pelan dibacanya, ternyata cream pemutih itu cocok untuk dipakai di pagi hari. "Ke-kenapa aku salah cream. Tidak ... Aragh ...!" Meli melempar botol kosmetik yang dia pakai. Padahal, siang ini dia mau bertemu dengan owner kosmetik brand lain dan outer model baru."Tidak, aku tidak mau cacat seumur hidup," umpat Meli kembali.Meli sudah menerima uang dari beberapa owner yang akan dia jumpai. Kalau sudah seperti ini, reputasinya bisa hancur.Perlahan dia mencari kotak perseginya, tid
Meli duduk, dia membuka kotak make up nya lalu berkaca sambil mengoles lipstik ke bibirnya. Meli belakangan ini memakai alat make up hasil dari endorse. Dia sekarang sudah menjadi selebgram. Mukanya sangat glowing berkat make up yang dia terima. "Tunggu sebentar!" ucap Muliadi. Meli tidak menghiraukan perkataan Muliadi. Dia asyik memoles wajahnya sambil membuat konten. Tidak berapa lama, Mak Yeni dan Ayu datang dengan kedua tangan diborgol ke belakang. Mak Yeni hampir tidak mengenal wajah Meli. "Kamu siapa?" tanya Mak Yeni. "Aku ini buah hatimu, Mak. Masa nggak kenal dengan aku. Aku ini Meli." Meli merasa sakit hati melihat Mak Yeni yang tidak mengenali dirinya. Perlahan dia menghela napas. Dia mencoba memaklumi perkataan ibunya. "Meli bukan seperti ini cantiknya! Aku yakin ini bukan kamu." Meli menatap wajah Ayu. Ayu hanya bisa menunduk, seketika dia teringat akan dosa yang pernah dia lakukan keti
Dia ambruk ke lantai karena tersenggol Aryo."Kalau jalan pakai mata dong!"Santi menatap ke arah suara itu. Ia melihat kalau wanita itu Meli.'Meli! Ngapain dia kemari?' tanya Santi dalam hati. Ia lupa kalau Mak Yeni dan Ayu di tahan di dalam penjara.Santi langsung tersulut emosi. Dadanya mendidih dan ia ingin menampar wajah Meli. Tanpa sadar dan tidak bisa mengontrol emosinya. Ia bangkit dan berjalan menghampiri Meli dengan wajah memerah."Dasar wanita pelakor! Masih saja kamu bangga berlenggak lenggok ke sana kemari mencari mangsa."Meli melihat wajah Santi. Dia mengernyitkan dahi."Santi! Kamu ngapain di sini?""Bukan urusanmu," jawab Santi cuek.Santi melipat kedua tangannya lalu meletakkannya sejajar dengan dada. Ia berlagak angkuh kepada Meli."Idih ... Idih ... Bisa juga kamu cuek iya.""Aku bukan Santi yang dulu asal kamu tahu, paham!" balas Santi.Aryo menghampiri Santi dan w
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 56: Mulai Menyesal"Bukan kah kamu sudah diberi teguran sama yang maha esa berkali-kali. Terus kenapa kamu tidak ada niat untuk berubah ke arah yang lebih baik?" tanya Santi."Namanya juga manusia. Ketika ditegur lewat penyakit, lewat barang berharga hilang atau masalah datang bertubi, pasti ingin segera taubat pada saat itu. Namun, cuma saat itu. Ketika sudah sembuh atau masalah selesai sudah tidak ingin lagi bertaubat."Arya menghela napas, dia tidak tahu kenapa bisa berkata seperti itu."Siapa yang berkata itu? Kamu atau siapa?" tanya Arya."Mohon maaf waktu besuk tinggal lima menit. Silahkan dipersingkat pembicaraannya," ucap Muliadi.Aryo belum sempat mencurahkan isi hatinya selama di dalam penjara. Kalau pertama kali masuk penjara cuma seminggu. Kalau yang ke dua ini sudah satu bulan lebih. Tubuhnya kelihatan kurus kerempeng seolah tidak terurus.
Tidak berapa lama, akhirnya mobil Santi tiba di parkiran penjara."Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di sini" ucap Santi."What! Kita sudah sampai tan?"Santi diam, ia hanya melirik Ardi dari kaca spion."Cepat turun dari dalam mobil. Waktu kita tidak banyak di sini."Ardi, Arya dan Santi berjalan menuju ruang informasi untuk meminta izin bertemu dengan salah satu tahanan.Di sudut lorong, hanya beberapa orang saja yang lewat. Namun, kendaraan roda dua memadati parkiran."Ada yang bisa aku bantu, bu?" tanya salah satu polisi.Di name tag nya terbordir atas nama Muliadi."Maaf, Pak. Aku, Mas Arya dan Ardi mau besuk kawan kami yang sedang mendekam di balik jeruji besi," ucap Santi.Matanya Santi melihat ke sana kemari memperhatikan situasi sekitar. Baru pertama kali ini ia ke kantor polisi."Atas nama siapa, Bu, Pak?" tanya Muliadi lembut. Dia masih setia dan menjunjung tinggi excellent service kepada konsu
Ardi duduk di samping Arya. Dia sibuk mengotak-atik ponsel miliknya.Sudah lima belas menit Arya dan Ardi menunggu, Santi belum datang juga. Akhirnya rasa bosan menunggu kini menyapa Arya dan Ardi. Ardi sampai mengantuk menunggu kehadiran Santi.Tanpa sadar, Ardi ngantuk sangking lamanya menunggu. Tidak berapa lama, Santi datang."Gerak yuk!" ucap Santi.Santi melangkah gontai menghampiri Ardi dan Arya. Sementara Ardi sudah berlabuh ke pulau seribu."Ardi! Kamu kok malah ngorok?" tanya Santi.Santi sudah dandan cantik, malah Ardi molor menjelajahi dunia mimpi."Woi! Bangun!"Ardi tersentak bangun. "Kita sudah sampai, Tan?" tanya dia."Sampai ke Hongkong."Ardi melihat ke seluruh sudut rumah. Dia masih antara sadar dan tidak."Lah, rupanya kita masih di sini.""Iya. Ayo kita berangkat."Arya hanya bisa menahan senyum melihat ulah Santi dan Ardi. Dia takut keceplosan ketawa sangking lucunya ulah
Kini sudah tidak lama lagi hari H akan tiba. Arya sudah sibuk mengingat-ingat siapa saja yang layak diundang."Oh, San. Aryo kita undang tidak?" tanya Arya kepada Santi.Arya, Santi dan Ardi sedang menulis nama yang akan diundang pada acara resepsi pernikahannya."Emangnya apa boleh dia keluar?""Kurang tahu juga sih."Arya berharap saudara kandungnya bisa menghadiri resepsi pernikahan nya bersama Santi. Dia tidak ada niat untuk membalas dendam atau apa. Hanya Aryo lah satu-satunya keluarganya yang masih hidup. Selain itu sudah tidak ada lagi."Bagaimana kalau kita ke lapas sekarang. Hitung-hitung besuk dia untuk mempererat jalinan tali silaturahmi. Sudah kama aku dan Aryo tidak bersua," tanya Arya.Arya takut kalau Santi tersinggung. Itu sebabnya dia langsung menundukkan pandangannya."Bo-boleh, kenapa aku melarang hal itu. Lagi pula itu hal wajar.""Aku boleh ikut nggak, Tan?" tanya Ardi spontan.San
"Pokoknya Mbak Shela pasti pulang. Aku jamin, Om.""Baiklah."Arya senyum senyum membayangkan bagaimana nantinya aktingnya dengan Shela dan Ardi.Flash back off****"Kalian semua jahat!" amuk Santi.Santi tersipu malu. Ternyata ia dikerjain mereka semua. Perlahan ia menyusut air matanya yang sudah terlanjur jatuh membasahi pipinya. Malu, sedih dan bahagia bercampur menjadi satu. Namun, ia mencoba tersenyum walaupun dirinya telah dikerjai mereka bertiga."Maafkan aku, San. Ini semua ide aku. Maafkan aku sudah terlanjur melukai perasaanmu. Aku hanya ingin melihat seberapa tulusnya kamu menerima diriku sebagai imam kamu.""Cukup! Hentikan semua drama kamu itu, Mas!" amuk Santi. Ia tidak mau kalau Arya berakting lagi.Arya tersenyum walaupun rasa sakit masih belum reda dari pelipisnya."Aku ini
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 55: Ide Awal"Ide apa, Om?!" tanya Ardi."Mari sini tak bisikin."Arya membisikkan idenya ke daun telinganya. Ardi senyam-senyum mendengar penjelasan Arya."Wah ide bagus.""Terus, kita berdua saja yang memberikan kejutan kepada Tante?" tanya Ardi.Arya bingung, dia tidak tahu siapa lagi kawan mereka yang ikut serta mengerjai Santi."Bagaimana kalau aku telepon Mbak Shela. Aku rasa dia pasti mau pulang kemari.""Shela siapa? Dan dia emangnya di mana sekarang?" cecar Arya.Arya masih terus terbaring di atas berangkat dan jarum infus masih menusuk di tangannya. Suara jam dinding berbunyi merdu menghibur suasana di dalam kamar Arya membuat mereka berdua semakin seru memikirkan ide apa yang akan diberikan kepada Santi pada saat ulang tahun nanti."Mbak Shela itu kakak sepupu aku. Ibuku dengan ibunya Mbak Shela kakak adik. Ibunya Mbak Shela anak per