Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 41: Terkuak Aryo dan Arya kembar
Flashback onPagi telah menyapa bumi. Suara burung terasa merdu menghibur alam semesta. Transportasi lalu-lalang membelah jalan raya.
"Dion, hari ini temani Mbak ke makam ayah dan ibunya Mas Aryo iya."
"Nga-ngapain, Mbak?"
Dion heran, padahal Santi dan Aryo sudah resmi bercerai.
"Aku pengen ziarah saja, sih."
"Anaknya saja nggak ingat makam ayah dan ibunya. Ngapain Mbak sok rajin ziarah ke sana. Nggak ah, malas!"
Dion menolak keras ajakan Santi.
"Sekali ini saja. Aku merasa ada yang aneh dalam hidupku."
"Tu 'kan, mulai yang nggak-nggak."
Santi memicingkan matanya agar Dion mau menemani dirinya.
"Ba-baiklah! Nanti kena ...."
Dion terpaksa menerima ajakan Santi sehingga dia memasang wajah masam.
Sepanjang perjalanan, Dion tidak ada sama sekali buka suara. Sebenarnya dia sangat eng
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembarDion sengaja menyetir mobil dengan mengurangi kecepatan. Dia takut tidak konsentrasi membuat bahaya kepada pengguna jalan lain.Santi berusaha membenarkan duduknya. Pembicaraan ini sangat seru untuk dikupas sampai beres."Aryo itu memiliki saudara kembar. Namanya Arya."Dion memarkirkan mobil yang dia setir di tepi bibir jalan raya. Dia menghela napas sambil meregangkan tangan."Serius?!""Iya, Mbak!"Santi heran kenapa baru sekarang ia mengetahui informasi ini."Dari mana kamu bisa mengetahui itu? Apa jangan-jangan kamu mengarang bebas? Kamu itu bukan penulis terkenal."Dion tertawa mendengar penuturan Santi. Tiba-tiba, wajah Santi cemberut. Ia merasa seperti badut yang sedang menghibur anak kecil. Seketika ia teringat kepada Dhea, buah hatinya."Aku sudah jumpa langsung sama Mas Arya, ket
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembarSanti melihat Dion. Perasaannya baru saja jalan, tiba-tiba sudah sampai saja.Dion melepas seat belt lalu membuka pintu mobil. Dia keluar melangkah dengan sorot matanya silau akibat sinar matahari yang panas."Ayo kita pergi, Mbak!" ajak Dion sambil memegang payung warna hitam.Santi diam seribu bahasa. Ia masih saja fokus dengan layar ponselnya.Dion dan Santi melangkah pelan menuju makam ayah dan ibunya Aryo. Dion laksana body guard yang selalu setia menjaga bosnya."Itu siapa?" tanya Santi. Matanya merasa janggal melihat sosok seorang pria sedang membersihkan makam.Dion langsung mengarahkan pandangannya ke makam yang di maksud Santi."Pasti Mas Arya, Mbak."Dion merasa resah dan gelisah. Dia langsung salah tingkah mulai menggaruk-garuk leher dan kepalanya padahal tidak ada sama sekali gatal."Assalamualaikum, Mas
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembar"Maaf, permisi. Aku segera pulang ke panti asuhan. Waktu izin keluar sudah hampir habis. Assalamualaikum," ucap Arya sambil pergi melangkah begitu saja meninggalkan Dion dan Santi.Flashback off****Sejak pertemuan Santi dengan Arya, ia mulai menemukan cahaya hidupnya. Janin yang ada di dalam rahimnya selalu girang ketika mengingat wajah tampan Arya.'Apakah aku salah memilih pria sehingga nasib keluargaku seperti ini?' tanya Santi dalam hati.Santi melamun memikirkan perkataan Arya. Ia tidak bisa tidur semenjak berjumpa dengan Arya."Mbak Santi ... Mbak Santi ...."Dion asal masuk menyelonong ke rumah Santi. Dia merasa rumah ini seperti miliknya."Ada apa?" jawab Santi.Suara panggilan Dion membuyarkan lamunannya. Ia
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 41: Terkuak Aryo dan Arya kembar"Wa'alaikumsalam," jawab wanita yang sedang menyapu halaman. Dia memakai gamis besar dan hampir saja menjuntai ke tanah."Apa benar di sini ada yang namanya Mas Arya?" tanya Santi kembali.Ia masih saja cemas dan takut kalau alamat yang dia dapat dari sekretarisnya Dion salah.Perempuan berhijab itu tidak ada sama sekali menjawab. Dia tidak mau menjawab kalau tidak mengucap salam."Mbak! Aku bertanya kepadamu. Kenapa pertanyaanku tidak dijawab sama sekali?" tanya Santi.Silahkan baca slogan yang menggantung di atas sana!" jawab wanita itu dengan nada cuek tanpa melihat wajahnya Santi.Santi mengikuti petunjuk wanita itu. Ia merasa malu dan memejamkan mata sebentar lalu membukanya. Mulutnya tidak berhenti mengucap istighfar.'Astagfirullah! Kenapa aku nggak tahu etika berbicara sama sekali,' ucap Santi dalam hati."Assa
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 42: Mulai TerkuakMeli diserempet sepeda motor. Arya langsung berlari menolong Santi."Santi!" teriak Arya.Aryo panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Tanpa sadar, dia berlari sambil menggendong Santi menuju ruang kesehatan panti asuhan. Baru beberapa langkah, Arya berhenti mendengar ucapan Aisyah."Sudah berani iya pegang-pegang wanita yang bukan mahram. Apa jangan-jangan perempuan itu simpanan Pak Arya?"Sorot mata Aisyah membulat membuat sendi pertahanan tubuhnya mau ambruk. Namun, dia sadar kalau Santi sedang kritis dan perlu pertolongan pertama. Arya tidak peduli atas cemoohan Aisyah. Dia langsung pergi berlari tergopoh-gopoh."Jangan coba-coba bawa wanita murahan itu ke panti asuhan. Jika Pak Arya berani, saya tidak segan-segan melaporkan perbuatan bapak yang sudah kelewat batas."
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 42: Mulai TerkuakAisyah pergi melangkah meninggalkan Santi dan Arya. Dia ingin sekali memberikan kejutan kepada Arya. Cintanya selalu diabaikan Arya, kini saatnya dia balas dendam.****"Mas Arya, bo-boleh kah aku bertanya?" tanya Santi ragu.Santi takut kalau pertanyaannya ditolak mentah sama Arya. Seketika bayi di dalam rahimnya aktif dan mungkin janin di dalam perutnya tahu kalau Arya saudaranya.Wajah Arya mengerut, dia menebak pertanyaan apa yang akan dilontarkan Santi kepada dirinya."Bo-boleh,. Tentu saja boleh. Kalau boleh tahu mau bertanya tentang apa?" tanya Arya.Arya bringsut dan menuju balai bambu di taman. Santi mengekor di belakang Arya."Silahkan duduk! Maaf kalau kita bicara di taman ini. Aku tidak mau mengundang fitnah atau bahan omongan o
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 42: Mulai TerkuakResah mulai hadir di dalam dirinya. Dia takut kalau Santi pergi sendirian ke panti asuhan. Dia merogoh ponsel miliknya di saku celana. Perasaannya sudah kalang kabut. Dia mencari kontak Santi pada layar ponselnya.Satu panggilan tidak terjawab. Dia tidak putus asa menghubungi Santi melalui panggilan telepon."Huft! Kenapa tidak ada sama sekali Mbak Santi menjawab teleponku,' ucap Dion dalam hati.Dion sudah tidak tenang lagi. Panik ... dia sangat panik atas kejadian ini. Akhirnya, dia memutuskan pergi ke panti asuhan. Gegas dia menuju mobil yang sedang parkir di garasi. Namun, dia berhenti dan lebih memilih sepeda motor. Dia takut jalan macet dan tidak bersua dengan santi."Iya! Aku harus mengendarai sepeda motor daripada mobil,' ucap Dion dalam hati.Dion men-starter sepeda motor lalu m
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 42: Mulai TerkuakArya mengernyitkan dahi lalu berselancar memikirkan perkataan Santi."Maaf selama ini aku telah lalai bahkan tidak ingat kepada sang maha pencipta. Semoga pertemuan kita membawa berkah dan menjadikan aku ke arah yang lebih baik."Santi berkata jujur, ia tidak malu sama sekali membuka aibnya sendiri."Hentikan semuanya! Aku tidak mau mendengar aibmu. Cukup kamu dan Allah lah yang tahu tentang dirimu."Arya menasihati Santi agar tidak mengumbar aibnya. Dia melihat ke arah taman. Hatinya damai seketika melihat kumbang sedang menghampiri bunga. Dia ingin sekali memadu kasih dengan Santi. Namun, dia pikir itu tidak mungkin. Dirinya seorang bujang lapuk, sementara Santi janda saudara kembarnya."Oh iya, bagaimana cerita yang tadi sempat tertunda. Apakah aku boleh mendengarnya kembali dari narasumbernya langsung?" tanya Santi.Santi memulai perca