Share

Part 42D

Penulis: Pemanis Aksara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal

Part 42: Mulai Terkuak

Arya mengernyitkan dahi lalu berselancar memikirkan perkataan Santi.

"Maaf selama ini aku telah lalai bahkan tidak ingat kepada sang maha pencipta. Semoga pertemuan kita membawa berkah dan menjadikan aku ke arah yang lebih baik."

Santi berkata jujur, ia tidak malu sama sekali membuka aibnya sendiri.

"Hentikan semuanya! Aku tidak mau mendengar aibmu. Cukup kamu dan Allah lah yang tahu tentang dirimu."

Arya menasihati Santi agar tidak mengumbar aibnya. Dia melihat ke arah taman. Hatinya damai seketika melihat kumbang sedang menghampiri bunga. Dia ingin sekali memadu kasih dengan Santi. Namun, dia pikir itu tidak mungkin. Dirinya seorang bujang lapuk, sementara Santi janda saudara kembarnya.

"Oh iya, bagaimana cerita yang tadi sempat tertunda. Apakah aku boleh mendengarnya kembali dari narasumbernya langsung?" tanya Santi.

Santi memulai perca

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 42E

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 42: Mulai TerkuakArya masih menahan perih akibat pukulan demi pukulan yang dia terima."Terima kasih sudah menolongku. Kamu juga harus berterima kasih kepadaku. Aku sudah menolong kamu dari amukan massa."Matanya membulat melihat Arya meringkuk kesakitan. Lumuran darah segar menetes dari sudut bibirnya."Akulah yang merampok dompet itu. Kemudian aku berikan kepadamu lalu aku ambil tasmu. Aku berlari mencari tempat yang sepi lalu aku mengganti pakaianku untuk menolong dirimu."Pria itu membuka baju yang dia pakai. Ternyata baju yang dipakai pria itu milik Arya."Lalu, siapa namamu? Kenapa kamu tega melakukan itu?" tanya Arya."Namaku Dion."Dion mengulas senyum sambil menatap langit yang biru. Mentari sudah mulai terbenam di ufuk barat pertanda malam telah tiba."Sudahlah lupakan saja! Sebagai balas budiku, aku rela melakukan apapun itu

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 43A

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 43: Arya Berkata Jujur Arya segan ingin berkata jujur. Soalnya dia sudah menumpang di rumah Dion. Masa dia menumpang makan. "Tapi kenapa? Segan karena nggak ada uang?" Wajah Arya memerah akibat menahan malu yang tiada tara. Namun, dia terpaksa menahan malu daripada menahan lapar. "Iya," jawab Arya dengan nada pelan. "Dasar pria pemalu. Anggap saja aku ini saudaramu. Aku juga hidup sebatang kara. Jadi, harus bisa bergaul dan mengambil hati seseorang. Pokoknya kamu tenang saja. Selagi masih ada aku, hidupmu tidak akan terlantar." Dion mulai berpikir bagaimana caranya agar Arya menjadi tumbalnya. "Sudah cepat cuci muka! Aku keluar sebentar membeli sarapan." "Ba-baik," jawab Arya. Arya beranja

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 43B

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 43: Arya Berkata Jujur "Pengen sekolah, tapi biayanya nggak ada. Terus tas dan semua buku tinggal di rumah." Dion mempunyai ide. "Aku ada ide," ucap Dion. "Apa itu?" balas Arya. Dion duduk di samping Arya sambil menepuk pundak Arya. "Bagaimana kalau kamu pulang ke rumah sebentar mengambil buku, tas dan perlengkapan sekolah." "Aku sudah malas kembali ke rumah," ucap Arya memotong perkataan Dion. Dion berusaha membujuk Arya agar mau ke rumahnya. Dia punya niat busuk makanya bekerja keras membujuk Arya. "Mengalah demi menang nggak apa-apa." Akhirnya Arya memutuskan kembali ke rumahnya mengambil baju dan peralatan lainnya. Tidak perlu buang-buang waktu, Arya dan Dion sudah bersiap-siap pergi ke rumah Arya dengan mengendarai sepeda motor yang dipinjam Dion punya kawannya. Hanya butuh dua puluh menit, sudah tiba di rumah Arya. "

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 43C

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 43: Arya Berkata Jujur Humairah pergi menuju kamarnya. Tidak berapa lama, dia datang membawa seikat uang berwarna merah. "Ambil ini, Nak! Aku harap dengan bekal ini kamu bisa bertahan hidup." "Aku nggak butuh uangmu, Bu! Ambil saja." Arya melangkah pergi keluar dari rumah tanpa melihat sama sekali ke belakang. Sementara Dion sangat tergiur dengan uang itu. Setelah Arya sudah berada di teras rumah. Dion berkata. "Biar aku saja yang mengambil uang ini, Bu." "Terima kasih, Nak! Oh iya, tolong sampaikan surat ini kepada Arya. Kalau ayahnya bekerja di ibu kota. Ini alamat dan nomor telponnya." Dion merasa mendapat durian runtuh. 'Yes ... Yes ... Kamu kira aku bakalan mau mengasih tahu kepada Arya. Jangan harap.' Dion pergi mengejar Arya keluar.

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 43D

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 43: Arya Berkata Jujur"Apa maksud kamu, aku juga hanya mengambil keuntungan? Keuntungan mana yang kamu maksud? Aku saja baru bersua dengan kamu kedua kali ini," balas Arya.Santi baru sadar kalau dia salah sebut nama."Ma-maksud aku Aryo, bukan Arya. Maaf kalau aku salah sebut nama.""Mbak Santi, aku mohon maafkan aku. Aku tidak mau kehilangan kamu."Arya dan Santi heran dengan perkataan Dion."Maksud kamu apa?!" tanya Arya.Dadanya bergemuruh, tidak tahu alasannya kenapa dia bisa darahnya mendidih."Aku tidak mau kehilangan Mbak Santi. Sejak pertemuan pertama, aku sudah jatuh cinta sama kamu, Mbak."Dion terus terang mengungkapkan perasaannya kepada Santi. Arya hilang kendali sehingga satu pukulan melayang di punggung Arya. Dia teringat seketika pada saat dirinya dihajar massa."Kamu wajar mendapat perlakua

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 44

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 44: Sumber Dana Dibekukan"Beri aku waktu untuk menjawab pertanyaan kamu, Mas!"Arya diam. Dia berharap ingin sekali memiliki Santi. Selain dia ingin menunaikan ibadah, dia juga ingin menepati amanah ayahnya yang sudah lama tidak ada kabar."Apakah aku boleh menemani kamu untuk menyelesaikan semua masalahmu?" tanya Arya.Santi bergeming dan menatap ke arah taman. Ia laksana makan buah simalakama. Jika dimakan, mati ayah. Jika tidak dimakan mati ibu. Jika ia menyetujuinya, takut menimbulkan fitnah. Jika tidak, ia takut kalau Dion berbuat sesuatu kepada dirinya."Bagaimana?" tanya Arya kembali.Arya sudah tidak sabar menunggu jawaban Santi. Namun, Santi masih enggan buka suara. Matanya di pejamkan sekejap lalu ia buka kembali."Boleh! Tapi ada satu syarat.""Se-serius?!

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 44B

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 44: Sumber Dana Dibekukan"Habis dari mana?" tanya Arya.Arya melihat Dion datang dari ATM di sebrang jalan. Wajah Dion pucat pasi laksana mayat hidup."Bukan urusanmu! Oh iya, kenapa kamu bisa di sini?"Arya mengukir senyum tipis sambil menghela napas. Pandangannya dia arahkan ke pintu kantor."Aku datang kemari menemani calon istriku untuk menyelesaikan semua masalah keuangan yang sudah dibobol abis sama seseorang yang tidak bertanggungjawab."Dion memasang sorot mata tajam. Dia heran kenapa Arya bisa mengetahui semua rahasia busuknya. Kedua bola matanya hampir saja mau keluar dari sarangnya.'Sial! Berarti Santi sudah mem-blokir ATM-ku ini,' ucap Dion dalam hati."Kenapa pasang wajah pucat? Kaget kalau aku sudah mengetahui sifatmu yang busuk?"Arya mel

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 44C

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 44: Sumber Dana Dibekukan"Jahat benar Dion!' ucap Arya dalam hati.Dadanya bergemuruh, darahnya mendidih seketika setelah mendengar perkataan ibunya. Dia mengepalkan tangannya lalu meninju lantai."Argh!" teriak Arya dengan nada tinggi.Arya bangkit dan tidak membuang-buang waktu. Dia berjalan dengan langkah cepat. Ketika kakinya sudah berada di gerbang pagar rumah. Kakinya terhenti dan berpikir sejenak.'Aku harus memakai motor butut milikku ke tempat Dion. Kalau tidak, bisa saja dia pergi tanpa sepengetahuanku ke ibu kota,' ucap Arya dalam hati.Arya masuk kembali ke dalam rumah dan mencari kunci motor miliknya.'Alhamdulillah untung saja masih di sini tempatnya. Aku khawatir motor ini dijual Aryo.'Arya pergi melangkah menuju garasi, dia

Bab terbaru

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 57: Tamat

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 57: Pernikahan Aryo dan SantiPagi telah menyapa bumi. Meli baru saja bangun. Dia hendak membuat konten untuk i***a storie di salah satu akun media sosial. Perlahan dia beranjak dari atas ranjang menuju lemari riasnya."Astagfirullah! Ti-tidak ini tidak mungkin!" umpat Meli dengan panik.Meli tidak menyangka kalau wajahnya bisa jelek seperti itu. 'Ya Tuhan! Apa yang terjadi?' tanya Meli dalam hati.Meli memeriksa kotak kosmetik yang dia pakai sebelum tidur. Pelan-pelan dibacanya, ternyata cream pemutih itu cocok untuk dipakai di pagi hari. "Ke-kenapa aku salah cream. Tidak ... Aragh ...!" Meli melempar botol kosmetik yang dia pakai. Padahal, siang ini dia mau bertemu dengan owner kosmetik brand lain dan outer model baru."Tidak, aku tidak mau cacat seumur hidup," umpat Meli kembali.Meli sudah menerima uang dari beberapa owner yang akan dia jumpai. Kalau sudah seperti ini, reputasinya bisa hancur.Perlahan dia mencari kotak perseginya, tid

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 56C

    Meli duduk, dia membuka kotak make up nya lalu berkaca sambil mengoles lipstik ke bibirnya. Meli belakangan ini memakai alat make up hasil dari endorse. Dia sekarang sudah menjadi selebgram. Mukanya sangat glowing berkat make up yang dia terima. "Tunggu sebentar!" ucap Muliadi. Meli tidak menghiraukan perkataan Muliadi. Dia asyik memoles wajahnya sambil membuat konten. Tidak berapa lama, Mak Yeni dan Ayu datang dengan kedua tangan diborgol ke belakang. Mak Yeni hampir tidak mengenal wajah Meli. "Kamu siapa?" tanya Mak Yeni. "Aku ini buah hatimu, Mak. Masa nggak kenal dengan aku. Aku ini Meli." Meli merasa sakit hati melihat Mak Yeni yang tidak mengenali dirinya. Perlahan dia menghela napas. Dia mencoba memaklumi perkataan ibunya. "Meli bukan seperti ini cantiknya! Aku yakin ini bukan kamu." Meli menatap wajah Ayu. Ayu hanya bisa menunduk, seketika dia teringat akan dosa yang pernah dia lakukan keti

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 56B

    Dia ambruk ke lantai karena tersenggol Aryo."Kalau jalan pakai mata dong!"Santi menatap ke arah suara itu. Ia melihat kalau wanita itu Meli.'Meli! Ngapain dia kemari?' tanya Santi dalam hati. Ia lupa kalau Mak Yeni dan Ayu di tahan di dalam penjara.Santi langsung tersulut emosi. Dadanya mendidih dan ia ingin menampar wajah Meli. Tanpa sadar dan tidak bisa mengontrol emosinya. Ia bangkit dan berjalan menghampiri Meli dengan wajah memerah."Dasar wanita pelakor! Masih saja kamu bangga berlenggak lenggok ke sana kemari mencari mangsa."Meli melihat wajah Santi. Dia mengernyitkan dahi."Santi! Kamu ngapain di sini?""Bukan urusanmu," jawab Santi cuek.Santi melipat kedua tangannya lalu meletakkannya sejajar dengan dada. Ia berlagak angkuh kepada Meli."Idih ... Idih ... Bisa juga kamu cuek iya.""Aku bukan Santi yang dulu asal kamu tahu, paham!" balas Santi.Aryo menghampiri Santi dan w

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 56A

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 56: Mulai Menyesal"Bukan kah kamu sudah diberi teguran sama yang maha esa berkali-kali. Terus kenapa kamu tidak ada niat untuk berubah ke arah yang lebih baik?" tanya Santi."Namanya juga manusia. Ketika ditegur lewat penyakit, lewat barang berharga hilang atau masalah datang bertubi, pasti ingin segera taubat pada saat itu. Namun, cuma saat itu. Ketika sudah sembuh atau masalah selesai sudah tidak ingin lagi bertaubat."Arya menghela napas, dia tidak tahu kenapa bisa berkata seperti itu."Siapa yang berkata itu? Kamu atau siapa?" tanya Arya."Mohon maaf waktu besuk tinggal lima menit. Silahkan dipersingkat pembicaraannya," ucap Muliadi.Aryo belum sempat mencurahkan isi hatinya selama di dalam penjara. Kalau pertama kali masuk penjara cuma seminggu. Kalau yang ke dua ini sudah satu bulan lebih. Tubuhnya kelihatan kurus kerempeng seolah tidak terurus.

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 55E

    Tidak berapa lama, akhirnya mobil Santi tiba di parkiran penjara."Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di sini" ucap Santi."What! Kita sudah sampai tan?"Santi diam, ia hanya melirik Ardi dari kaca spion."Cepat turun dari dalam mobil. Waktu kita tidak banyak di sini."Ardi, Arya dan Santi berjalan menuju ruang informasi untuk meminta izin bertemu dengan salah satu tahanan.Di sudut lorong, hanya beberapa orang saja yang lewat. Namun, kendaraan roda dua memadati parkiran."Ada yang bisa aku bantu, bu?" tanya salah satu polisi.Di name tag nya terbordir atas nama Muliadi."Maaf, Pak. Aku, Mas Arya dan Ardi mau besuk kawan kami yang sedang mendekam di balik jeruji besi," ucap Santi.Matanya Santi melihat ke sana kemari memperhatikan situasi sekitar. Baru pertama kali ini ia ke kantor polisi."Atas nama siapa, Bu, Pak?" tanya Muliadi lembut. Dia masih setia dan menjunjung tinggi excellent service kepada konsu

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 55D

    Ardi duduk di samping Arya. Dia sibuk mengotak-atik ponsel miliknya.Sudah lima belas menit Arya dan Ardi menunggu, Santi belum datang juga. Akhirnya rasa bosan menunggu kini menyapa Arya dan Ardi. Ardi sampai mengantuk menunggu kehadiran Santi.Tanpa sadar, Ardi ngantuk sangking lamanya menunggu. Tidak berapa lama, Santi datang."Gerak yuk!" ucap Santi.Santi melangkah gontai menghampiri Ardi dan Arya. Sementara Ardi sudah berlabuh ke pulau seribu."Ardi! Kamu kok malah ngorok?" tanya Santi.Santi sudah dandan cantik, malah Ardi molor menjelajahi dunia mimpi."Woi! Bangun!"Ardi tersentak bangun. "Kita sudah sampai, Tan?" tanya dia."Sampai ke Hongkong."Ardi melihat ke seluruh sudut rumah. Dia masih antara sadar dan tidak."Lah, rupanya kita masih di sini.""Iya. Ayo kita berangkat."Arya hanya bisa menahan senyum melihat ulah Santi dan Ardi. Dia takut keceplosan ketawa sangking lucunya ulah

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 55C

    Kini sudah tidak lama lagi hari H akan tiba. Arya sudah sibuk mengingat-ingat siapa saja yang layak diundang."Oh, San. Aryo kita undang tidak?" tanya Arya kepada Santi.Arya, Santi dan Ardi sedang menulis nama yang akan diundang pada acara resepsi pernikahannya."Emangnya apa boleh dia keluar?""Kurang tahu juga sih."Arya berharap saudara kandungnya bisa menghadiri resepsi pernikahan nya bersama Santi. Dia tidak ada niat untuk membalas dendam atau apa. Hanya Aryo lah satu-satunya keluarganya yang masih hidup. Selain itu sudah tidak ada lagi."Bagaimana kalau kita ke lapas sekarang. Hitung-hitung besuk dia untuk mempererat jalinan tali silaturahmi. Sudah kama aku dan Aryo tidak bersua," tanya Arya.Arya takut kalau Santi tersinggung. Itu sebabnya dia langsung menundukkan pandangannya."Bo-boleh, kenapa aku melarang hal itu. Lagi pula itu hal wajar.""Aku boleh ikut nggak, Tan?" tanya Ardi spontan.San

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 55B

    "Pokoknya Mbak Shela pasti pulang. Aku jamin, Om.""Baiklah."Arya senyum senyum membayangkan bagaimana nantinya aktingnya dengan Shela dan Ardi.Flash back off****"Kalian semua jahat!" amuk Santi.Santi tersipu malu. Ternyata ia dikerjain mereka semua. Perlahan ia menyusut air matanya yang sudah terlanjur jatuh membasahi pipinya. Malu, sedih dan bahagia bercampur menjadi satu. Namun, ia mencoba tersenyum walaupun dirinya telah dikerjai mereka bertiga."Maafkan aku, San. Ini semua ide aku. Maafkan aku sudah terlanjur melukai perasaanmu. Aku hanya ingin melihat seberapa tulusnya kamu menerima diriku sebagai imam kamu.""Cukup! Hentikan semua drama kamu itu, Mas!" amuk Santi. Ia tidak mau kalau Arya berakting lagi.Arya tersenyum walaupun rasa sakit masih belum reda dari pelipisnya."Aku ini

  • Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas   Part 55A

    Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 55: Ide Awal"Ide apa, Om?!" tanya Ardi."Mari sini tak bisikin."Arya membisikkan idenya ke daun telinganya. Ardi senyam-senyum mendengar penjelasan Arya."Wah ide bagus.""Terus, kita berdua saja yang memberikan kejutan kepada Tante?" tanya Ardi.Arya bingung, dia tidak tahu siapa lagi kawan mereka yang ikut serta mengerjai Santi."Bagaimana kalau aku telepon Mbak Shela. Aku rasa dia pasti mau pulang kemari.""Shela siapa? Dan dia emangnya di mana sekarang?" cecar Arya.Arya masih terus terbaring di atas berangkat dan jarum infus masih menusuk di tangannya. Suara jam dinding berbunyi merdu menghibur suasana di dalam kamar Arya membuat mereka berdua semakin seru memikirkan ide apa yang akan diberikan kepada Santi pada saat ulang tahun nanti."Mbak Shela itu kakak sepupu aku. Ibuku dengan ibunya Mbak Shela kakak adik. Ibunya Mbak Shela anak per

DMCA.com Protection Status