Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 41: Terkuak Aryo dan Arya kembar
"Wa'alaikumsalam," jawab wanita yang sedang menyapu halaman. Dia memakai gamis besar dan hampir saja menjuntai ke tanah.
"Apa benar di sini ada yang namanya Mas Arya?" tanya Santi kembali.
Ia masih saja cemas dan takut kalau alamat yang dia dapat dari sekretarisnya Dion salah.
Perempuan berhijab itu tidak ada sama sekali menjawab. Dia tidak mau menjawab kalau tidak mengucap salam.
"Mbak! Aku bertanya kepadamu. Kenapa pertanyaanku tidak dijawab sama sekali?" tanya Santi.
Silahkan baca slogan yang menggantung di atas sana!" jawab wanita itu dengan nada cuek tanpa melihat wajahnya Santi.
Santi mengikuti petunjuk wanita itu. Ia merasa malu dan memejamkan mata sebentar lalu membukanya. Mulutnya tidak berhenti mengucap istighfar.
'Astagfirullah! Kenapa aku nggak tahu etika berbicara sama sekali,' ucap Santi dalam hati.
"Assa
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 42: Mulai TerkuakMeli diserempet sepeda motor. Arya langsung berlari menolong Santi."Santi!" teriak Arya.Aryo panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Tanpa sadar, dia berlari sambil menggendong Santi menuju ruang kesehatan panti asuhan. Baru beberapa langkah, Arya berhenti mendengar ucapan Aisyah."Sudah berani iya pegang-pegang wanita yang bukan mahram. Apa jangan-jangan perempuan itu simpanan Pak Arya?"Sorot mata Aisyah membulat membuat sendi pertahanan tubuhnya mau ambruk. Namun, dia sadar kalau Santi sedang kritis dan perlu pertolongan pertama. Arya tidak peduli atas cemoohan Aisyah. Dia langsung pergi berlari tergopoh-gopoh."Jangan coba-coba bawa wanita murahan itu ke panti asuhan. Jika Pak Arya berani, saya tidak segan-segan melaporkan perbuatan bapak yang sudah kelewat batas."
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 42: Mulai TerkuakAisyah pergi melangkah meninggalkan Santi dan Arya. Dia ingin sekali memberikan kejutan kepada Arya. Cintanya selalu diabaikan Arya, kini saatnya dia balas dendam.****"Mas Arya, bo-boleh kah aku bertanya?" tanya Santi ragu.Santi takut kalau pertanyaannya ditolak mentah sama Arya. Seketika bayi di dalam rahimnya aktif dan mungkin janin di dalam perutnya tahu kalau Arya saudaranya.Wajah Arya mengerut, dia menebak pertanyaan apa yang akan dilontarkan Santi kepada dirinya."Bo-boleh,. Tentu saja boleh. Kalau boleh tahu mau bertanya tentang apa?" tanya Arya.Arya bringsut dan menuju balai bambu di taman. Santi mengekor di belakang Arya."Silahkan duduk! Maaf kalau kita bicara di taman ini. Aku tidak mau mengundang fitnah atau bahan omongan o
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 42: Mulai TerkuakResah mulai hadir di dalam dirinya. Dia takut kalau Santi pergi sendirian ke panti asuhan. Dia merogoh ponsel miliknya di saku celana. Perasaannya sudah kalang kabut. Dia mencari kontak Santi pada layar ponselnya.Satu panggilan tidak terjawab. Dia tidak putus asa menghubungi Santi melalui panggilan telepon."Huft! Kenapa tidak ada sama sekali Mbak Santi menjawab teleponku,' ucap Dion dalam hati.Dion sudah tidak tenang lagi. Panik ... dia sangat panik atas kejadian ini. Akhirnya, dia memutuskan pergi ke panti asuhan. Gegas dia menuju mobil yang sedang parkir di garasi. Namun, dia berhenti dan lebih memilih sepeda motor. Dia takut jalan macet dan tidak bersua dengan santi."Iya! Aku harus mengendarai sepeda motor daripada mobil,' ucap Dion dalam hati.Dion men-starter sepeda motor lalu m
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 42: Mulai TerkuakArya mengernyitkan dahi lalu berselancar memikirkan perkataan Santi."Maaf selama ini aku telah lalai bahkan tidak ingat kepada sang maha pencipta. Semoga pertemuan kita membawa berkah dan menjadikan aku ke arah yang lebih baik."Santi berkata jujur, ia tidak malu sama sekali membuka aibnya sendiri."Hentikan semuanya! Aku tidak mau mendengar aibmu. Cukup kamu dan Allah lah yang tahu tentang dirimu."Arya menasihati Santi agar tidak mengumbar aibnya. Dia melihat ke arah taman. Hatinya damai seketika melihat kumbang sedang menghampiri bunga. Dia ingin sekali memadu kasih dengan Santi. Namun, dia pikir itu tidak mungkin. Dirinya seorang bujang lapuk, sementara Santi janda saudara kembarnya."Oh iya, bagaimana cerita yang tadi sempat tertunda. Apakah aku boleh mendengarnya kembali dari narasumbernya langsung?" tanya Santi.Santi memulai perca
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 42: Mulai TerkuakArya masih menahan perih akibat pukulan demi pukulan yang dia terima."Terima kasih sudah menolongku. Kamu juga harus berterima kasih kepadaku. Aku sudah menolong kamu dari amukan massa."Matanya membulat melihat Arya meringkuk kesakitan. Lumuran darah segar menetes dari sudut bibirnya."Akulah yang merampok dompet itu. Kemudian aku berikan kepadamu lalu aku ambil tasmu. Aku berlari mencari tempat yang sepi lalu aku mengganti pakaianku untuk menolong dirimu."Pria itu membuka baju yang dia pakai. Ternyata baju yang dipakai pria itu milik Arya."Lalu, siapa namamu? Kenapa kamu tega melakukan itu?" tanya Arya."Namaku Dion."Dion mengulas senyum sambil menatap langit yang biru. Mentari sudah mulai terbenam di ufuk barat pertanda malam telah tiba."Sudahlah lupakan saja! Sebagai balas budiku, aku rela melakukan apapun itu
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 43: Arya Berkata Jujur Arya segan ingin berkata jujur. Soalnya dia sudah menumpang di rumah Dion. Masa dia menumpang makan. "Tapi kenapa? Segan karena nggak ada uang?" Wajah Arya memerah akibat menahan malu yang tiada tara. Namun, dia terpaksa menahan malu daripada menahan lapar. "Iya," jawab Arya dengan nada pelan. "Dasar pria pemalu. Anggap saja aku ini saudaramu. Aku juga hidup sebatang kara. Jadi, harus bisa bergaul dan mengambil hati seseorang. Pokoknya kamu tenang saja. Selagi masih ada aku, hidupmu tidak akan terlantar." Dion mulai berpikir bagaimana caranya agar Arya menjadi tumbalnya. "Sudah cepat cuci muka! Aku keluar sebentar membeli sarapan." "Ba-baik," jawab Arya. Arya beranja
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 43: Arya Berkata Jujur "Pengen sekolah, tapi biayanya nggak ada. Terus tas dan semua buku tinggal di rumah." Dion mempunyai ide. "Aku ada ide," ucap Dion. "Apa itu?" balas Arya. Dion duduk di samping Arya sambil menepuk pundak Arya. "Bagaimana kalau kamu pulang ke rumah sebentar mengambil buku, tas dan perlengkapan sekolah." "Aku sudah malas kembali ke rumah," ucap Arya memotong perkataan Dion. Dion berusaha membujuk Arya agar mau ke rumahnya. Dia punya niat busuk makanya bekerja keras membujuk Arya. "Mengalah demi menang nggak apa-apa." Akhirnya Arya memutuskan kembali ke rumahnya mengambil baju dan peralatan lainnya. Tidak perlu buang-buang waktu, Arya dan Dion sudah bersiap-siap pergi ke rumah Arya dengan mengendarai sepeda motor yang dipinjam Dion punya kawannya. Hanya butuh dua puluh menit, sudah tiba di rumah Arya. "
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 43: Arya Berkata Jujur Humairah pergi menuju kamarnya. Tidak berapa lama, dia datang membawa seikat uang berwarna merah. "Ambil ini, Nak! Aku harap dengan bekal ini kamu bisa bertahan hidup." "Aku nggak butuh uangmu, Bu! Ambil saja." Arya melangkah pergi keluar dari rumah tanpa melihat sama sekali ke belakang. Sementara Dion sangat tergiur dengan uang itu. Setelah Arya sudah berada di teras rumah. Dion berkata. "Biar aku saja yang mengambil uang ini, Bu." "Terima kasih, Nak! Oh iya, tolong sampaikan surat ini kepada Arya. Kalau ayahnya bekerja di ibu kota. Ini alamat dan nomor telponnya." Dion merasa mendapat durian runtuh. 'Yes ... Yes ... Kamu kira aku bakalan mau mengasih tahu kepada Arya. Jangan harap.' Dion pergi mengejar Arya keluar.