Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 31: Aryo Ketemu Bram
Meli asal ngomong dan dia nggak tahu kalau Bram itu korban pemerasan harta. Biang keroknya adalah Ayu.
"Ayu ... Seperti nggak asing nama itu."
Suara klakson mobil dan motor sangat kuat memekakkan telinga. Lampu merah sudah berubah menjadi hijau itu sebabnya kendaraan yang di belakang motor Bram pada menekan klaksonnya.
Bram melajukan motornya mencari tempat parkir. Padat saat memutar ke arah timur, Bram melihat Aryo mengamen juga.
"Aryo!" ucap Bram.
Bram semakin percaya kalau itu Aryo. Dia mulai pikiran negatif kepada Meli.
"Syukur lah! Akhirnya lampu hijau. Aku harus pergi dari sini. Nggak mau lagi ketemu sama pria bangsat itu."
Meli beranjak dari tempat dia mengamen. Dia berjalan menghampiri Aryo.
"Sial! Baru saja aku semangat mengamen sudah dapat cobaan seperti ini."
Meli mendengus kesal. Ternyata mengamen tidak
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 31: Aryo Ketemu BramAryo, Meli dan Bram menikmati makan siang di rumah makan Padang."Sayang! Pelan-pelan dong makannya. Nggak elok dilihat Pak Bram," tegur Aryo.Meli sengaja makan seperti anak kecil agar Bram jijik melihatnya. Namun, pandangan pengunjung tidak sama."Makan di rumah makan Padang saja kelihatannya seperti tidak pernah makan dua tahun. Kasihan sekali iya," ledek salah satu pembeli.Meli berhenti makan, dia mengarahkan netranya ke asal suara itu. Niat hatinya hanya membuat Bram jijik. Malah komentar pengunjung beda.'Sial! Kenapa mulutnya setajam silet,' ucap Meli dalam hati.Meli mencoba cuek atas nyinyiran netizen."Maaf sebelumnya, Pak Aryo. Aku mau ngomong sama bapak."Bram memulai percakapan sambil menikmati makan siang. Dia meneguk es teh manis dengan nikmat."Dengan senang hati, Pak. Ngomong saja! Nggak usah sungk
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 31: Aryo Ketemu Bram"Kalau begitu, Pak Aryo dan Bu Meli naik angkot umum saja! Ini alamatku," ucap Bram menyodorkan kartu namanya.****Malam telah tiba, Bram dan Aryo sedang berbincang-bincang di teras rumah Bram. Sementara Meli rebahan di dalam kamar.Oh ya, Pak. Sudah berapa lama bapak keluar dari bilik jeruji besi?"Aryo sangat lancang bertanya kepada Bram.Dia tidak ada sama sekali menjaga perasaan Bram. Padahal dia dan istrinya menumpang di rumah Bram."Aku belum bebas pulsa.""Ma-maksudnya, Pak?" tanya Aryo penasaran.Aryo mengernyitkan dahi, tidak mengerti maksud dari belum bebas pulsa."Maksudnya itu, aku bebas, tapi bersyarat. Sekali seminggu kudu wajib melapor ke kantor polisi."Aryo mengangguk seolah paham maksud Bram. Di mene
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 31: Aryo Ketemu Bram'Kamu kira menginap di rumahku ini gratis. Tidak ada kebaikan yang benar-benar baik kecuali ada maunya. Aku berpura-pura baik, karena ada maunya dan ingin balas dendam.'Aryo melangkah masuk ke dalam rumah. Matanya sudah berat tidak sanggup lagi melihat dunia ini. Jalannya saja sudah seperti orang mabuk."Meli sayang, buka pintunya," panggil Aryo.Aryo sudah tidak sanggup menahan matanya yang sudah satu watt. Rasanya dia ingin langsung tidur lelap di atas ranjang yang empuk.Meli beranjak dari atas ranjang lalu membuka pintu kamar."Mas Aryo, ada apa? Kenapa kamu bisa jadi begini?" tanya Meli.Meli memapah Aryo masuk ke dalam kamar. Aryo langsung terlentang begitu saja di atas ranjang. Meli menarik selimut menutupi sebagian tubuh Aryo."
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 32: Aryo Meminta Maaf Kepada SantiBram telah selesai melampiaskan dendamnya kepada Meli. Dia memakai bajunya kembali dan menarik resleting celananya."Terima kasih buat malam ini. Jangan pernah cerita kepada Aryo, Ayu atau ibumu. Aku terpaksa melakukan ini karena rasa dendam ini belum tersalurkan kepada Ayu.""Kamu jahat! Aku tidak ada sama sekali hubungan dengan kamu. Kenapa kamu balas dendamnya ke aku?"Meli bringsut mengambil bajunya yang sudah berserak di lantai kamar. Air matanya terus jatuh mengalir laksana mata air."Aku tidak peduli. Selagi kamu masih di rumah ini. Kamu wajib melayaniku setiap malam sebagai sewa menginap di rumahku."Bram masih menaruh dendam kepada Ayu. Perbuatan Ayu kepada dirinya belum setimpal dengan apa yang dia balas kepada Meli."Cih!"Meli mendec
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 32: Aryo Meminta Maaf Kepada Santi"Beliau sudah bangun, dia segan keluar. Makin saja ya, Pak. Dia kurang enak kumpul bersama kita. Soalnya cuma dia sendirian perempuan."Aryo berkata seperti itu untuk menjaga perasaan Bram. Dia belum tahu peristiwa kemaren malam. Meli tidak ada cerita kepada dirinya."Santai saja, Pak Aryo. Oh iya, aku tadi sudah beli sarapan pagi. Kalau misalnya Bu Meli segan bergabung dengan kita. Boleh makam di kamar kok, Pak. Mana enaknya dan dirasa nyaman saja, Pak."Aryo merasa segan kepada Bram. Bangun-bangun eh sudah ada sarapan pagi. Padahal dia dan Meli sudah merepotkan Bram."Te-terima kasih banyak, Pak. Aduh ... Maaf dan maaf sekali, Pak. Kehadiranku dengan istriku membuat bapak repot dan susah."Padahal di dalam benak Aryo rezeki nomplok bisa makan gratis. Dia tidak tahu, dibalik kebaikan Bram tersimpan rasa dendam kesumat yang tidak ada maafnya.
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 32: Aryo Meminta Maaf Kepada Santi"Kalau itu jalan yang terbaik untuk saling menjaga dan menghormati. Nggak apa-apa, Pak. Sebelumnya terima kasih banyak, Pak.""Sama-sama. Santai saja, Pak."Aryo beranjak dari tempat duduknya menuju kamarnya. Baru beberapa langkah, dia teringat sarapan yang dibeli Bram.Hampir saja aku lupa," ucap Aryo.Aryo mengambil bungkusan plastik di atas meja. Bram geleng kepala sambil tersenyum tipis."Belum tua sudah pelupa iya, Pak," canda Bram."Efek nggak ada uang sepertinya, Pak," sahut Aryo sambil berjalan menuju kamar. Hampir saja dia menabrak pintu kamar.****"Assalamualaikum, Santi ...!" ucap Aryo.Aryo baru saja tiba di depan pagar rumah mantan istrinya. Dia tidak sabar menunggu.Mentar
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 32: Aryo Meminta Maaf Kepada Santi"Kenapa diam? Malu Atau ...?"Putus sudah harapan Aryo untuk menaklukkan hati mantan istrinya. Wajahnya pucat pasi, matanya berkedip seperti orang yang kelilipan."Aku khilaf, Santi! Maka dari itu, aku datang kemari untuk meminta maaf."Santi buang muka, ia menahan sesak di dada. Sebenarnya ia ingin merah padam kepada Aryo, tapi tidak ada gunanya buang-buang energi memarahi mantan suaminya."Khilaf! Semudah itu kamu mengatakan khilaf?! Sekarang aku balik bertanya pada kamu. Kamu itu terlahir dari rahim seorang wanita atau bukan? Tolong jawab dengan jujur!" paksa Santi.Aryo hanya diam mencoba memikirkan jawaban yang benar dan tepat. Dia tahu, kondisi saat ini masih terbakar emosi."Aku tidak butuh jawaban bisu, Mas! Apa perlu aku berdoa kepada sang kuasa agar kamu benar-benar bisu? Doa orang yang terzolimi sangat makbul. K
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 32: Aryo Meminta Maaf Kepada SantiPerasaan Aryo sudah diobrak-abrik Santi. Mulai dia datang sampai sekarang telinganya terasa penuh mendengar cemoohan mantan istrinya."Kalau begitu maafkan aku yang sudah menyia-nyiakan kamu. Aku baru sadar telah mencampakkan berlian ke dasar lautan," ucap Aryo sendu.Kedua bola matanya berair, tidak pernah dirinya meratapi setiap kejadian yang datang menyapa dirinya. Kali ini, dia rapuh dan lemah. Jiwanya tidak kuasa menahan buliran air mata yang terus meronta mengalir membasahi pipi."Kamu kira aku iba kepadamu? Aku tahu, air mata yang kamu keluarkan di hadapanku sekarang ini paling air mata buaya. Nggak usah kamu berakting menangisi yang telah tiada."Pahit, getir bercampur menjadi satu. Salivanya terasa pahit laksana empedu. Aryo mencoba menelan kesedihan yang menyapa dirinya."Ka