Share

Bab 83. Tante si sultan

“Mak, rumah dia sudah besar begitu kenapa masih menginginkan tanah kita sih, Mak?! Rakus banget.“

“Katanya butuh kandang baru, beliau ingin memelihara kelinci jadi dia membangun bangunan di halaman rumah kita itu untuk kandang kelinci, Nak.“

“Pantas, Mak. Saat melewati halaman bau Pesing. Astaghfirullah kok ada orang seperti itu.“

“Sudah, ayo lekas jalan lagi, nanti beli mie ongklok di sana!“ Ajak emak dengan melajukan langkahnya panjang-panjang.

Aku pun mengikutinya langkahnya pun dengan Tante.

,

“Mbak, nanti tolong antar aku ke rumah tuan tanah di sini ya! Yang biasa buat perantara jual beli tanah,” ucap Tante Yanti tiba-tiba.

Emak menghentikan langkahnya lalu menoleh ke Tante dengan raut wajah penasaran.

“Mau apa, Mbak Yanti?“

“Pengen memiliki tanah daerah sini, Mbak. Aku tengok tanahnya subur, kayaknya bagus.“

“Emang gak kejahuan kalau mau ngeceknya, Mbak? Dari Jakarta lho kok malah beli tanah di sini?“ tanya emak lagi.

“Gak papa, Mbak. Besok kalau mau tengok sekalian tengok yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status