Share

VENUS - 4

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Benar-benar seorang dewi dari kayangan.” ucap Gusti Prabu Majapati lagi menatap takjub pada sosok wanita yang baru saja masuk. Bukan hanya Gusti Prabu Majapati yang menatap takjub, tapi semua lelaki yang ada diruangan itu terpana melihat kecantikan dan keanggungan sosok yang mereka sebut dengan sebutan sang dewi tersebut.

Dengan cepat mereka semua menjura hormat, bahkan sosok Pangeran Blambang Sewu yang selama ini selalu bersifat angkuh kepada siapapun tampak menjura hormat dihadapan sang dewi. Ada aura kuat yang membuat setiap lelaki yang memandangnya tak kuat untuk menahan godaan. Kharisma pada sang dewi benar-benar memukau semua orang yang ada diruangan tersebut.

“Hamba Venus memberi hormat kepada tuan-tuan semua.” ucap sosok wanita anggun dan jelita yang ternyata tak lain adalah Venus adanya. Ucapan yang penuh kelembutan itu semakin membuat para tamu-tamu yang ada dihadapan Venus terpukau dan takjub. Venus sendiri hanya te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   VENUS - 5

    Kabar adu tanding itupun dengan cepat menyebar hingga tempat itu semakin dipenuhi dengan sesak orang-orang yang datang, baik untuk melihat adu tanding ataupun sekedar ingin melihat kecantikan wanita-wanita yang baru saja datang ke tanah jawa tersebut, bahkan mereka sangat penasaran ingin melihat sosok sang dewi yang menjadi topik utama pembicaraan dimana-mana.Hari itu, arena pertandingan sudah dibuat, hanya berupa tanah yang diratakan lalu kemudian dibuat pembatas seadanya, arena itu cukup besar untuk sebuah kontes adu pertarungan, berbagai kerajaan sudah mengambil posisinya masing-masing, sedangkan para pendekar dan masyarakat awampun tak ingin ketinggalan dengan mengambil posisi terbaik untuk melihat semua itu, ada yang mengambil posisi nongkrong diatas pohon tinggi, ada pula yang nongkrong diatas pundak temannya dan yang lebih parah, ada pula yang membawa tongkrongan sendiri dari rumah.Sebuah panggung kecil tampak dibuat oleh para anggota Perompak 5 Samudra yang n

  • Ksatria Pengembara Season 2   VENUS - 6

    Sementara itu sosok Pangeran Jaka Luhur terlihat hanya terlempar kebelakang sejauh 3 tombak saja, walau tidak mengeluarkan batuk darah, tapi terlihat Pangeran Jaka Luhur memegangi dadanya yang terasa nyeri. Alam yang tadinya gelap sudah kembali normal seperti biasa. Sepertinya Pangeran Jaka Luhur unggul dalam adu kanuragan kali ini.Dengan dibantu dua orang senopatinya, Pangeran Persada Wulung menyingkir dari arena pertarungan. Pangeran Jaka Luhur sendiri juga ikut menyingkir dari arena pertarungan untuk beristirahat sejenak.Semua kini kembali menanti siapa petarung yang akan maju berikutnya. Ketiga belah pihak kerajaan terlihat menjadi perhatian para penonton.Sesosok tubuh tampak bangkit dari rombongan kerajaan Karangsewu, dia adalah Raden Santang yang tampak berjalan ketengah arena pertarungan. Di tengah arena Raden Santang terlihat menghadap kearah tenda dimana rombongan Venus dan yang lain berada.“Hamba Raden Santang, patih kerajaan Karangsew

  • Ksatria Pengembara Season 2   VENUS - 7

    “Tapak baja!” ucap Raden Santang heran dan juga bingung melihat Gusti Prabu Majapati yang juga ternyata memiliki ajian tapak baja.“Bagaimana mungkin?” batin Raden Santang seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.“Jurus tapak bajaku jauh lebih sempurna dari milikmu!” ucap Gusti Prabu Majapati dengan sombongnya.Raden Santang terlihat terdiam karena masih syok atas apa yang telah terjadi. Kedua tangan Raden Santang kini sudah kembali seperti semula. Gusti Prabu Majapatipun juga melakukan hal yang sama. Menutup jurus tapak bajanya.Tiba-tiba saja Raden Santang mengambil posisi bersemedi, mulut Raden Santang berkomat kamit. Gusti Prabu Majapati masih berdiri dengan tenang seraya memperhatikan apa yang dilakukan oleh Raden Santang. Suasana ditempat itu terdengar hening, sepi, semua mata tertuju kearah Raden Santang, menantikan apa yang akan dilaku

  • Ksatria Pengembara Season 2   VENUS - 8

    Ditempatnya Gusti Prabu Majapatipun terlihat melakukan hal yang sama, mengambil sikap semedi dan ikut membelah menjadi 4 orang. Ditempatnya kembali wajah Raden Santang berubah melihat hal itu, tapi Raden Santang menyadari tidak ada waktunya untuk terkejut, maka dengan satu teriakan keras, Raden Santang kembali melesat kedepan dengan jurus cakar naganya.Gusti Prabu Majapatipun tak ingin tinggal diam, dengan jurus yang sama, Gusti Prabu Majapati ikut melesat kedepan. Kini terjadilah suatu pemandangan yang aneh tapi juga menakjubkan, bagaimana tidak, 4 sosok Raden Santang bertarung dengan 4 sosok Gusti Prabu Majapati. Masing-masing menggunakan jurus cakar naga yang sangat dahsyat.Memasuki jurus ke 112, ke-4 sosok Raden Santang tiba-tiba saja melompat mundur kebelakang, ke-4 sosok Gusti Prabu Majapati tidak ikut mengejarnya tapi hanya diam ditempatnya saja, dihadapannya terlihat sosok Raden Santang secara per

  • Ksatria Pengembara Season 2   VENUS - 9

    Akhirnya seorang patih dari Sabrang Luhur terlihat mengangkat tangannya, sebagai tanda kalau Pangeran Jaka Luhur tidak bisa melanjutkan pertarungan. Gusti Prabu Majapati tampak menganggukkan kepalanya pertanda menerima hal itu, lalu Gusti Prabu Majapati sendiri kini beralih menghadap kearah rombongan Blambang Sewu.“Ingat gusti pangeran, ilmu Dasendria hanya bisa meniru jurus dan ajian-ajian tingkat rendah saja” bisik Jonggrang kepada Pangeran Blambang Sewu.Pangeran Blambang Sewu tampak menganggukkan kepalanya dengan mantap, lalu bangkit berdiri, siap menghadapi Gusti Prabu Majapati.Huupp !!!Dengan gerakan yang sangat ringan sekali, Pangeran Blambang Sewu bersalto beberapa kali diudara hingga akhirnya turun dengan mantap dihadapan Gusti Prabu Majapati.Kedua raja besar ini kini sudah saling berhadapan, sementara itu matahari sudah mulai condong kearah barat.“Aku sangat mengho

  • Ksatria Pengembara Season 2   VENUS - 10

    Gusti Prabu Majapati terlihat terkejut melihat kedahsyatan ajian yang dikerahkan oleh Pangeran Blambang Sewu.“Gerhana Senyawa, heaaa !!!” kembali Gusti Prabu Majapati melepaskan ajian Gerhana Senyawanya secara beruntun untuk menghadapi pecahan batu bintng milik Pangeran Blambang Sewu.Ajian 'GERHANA SENYAWA' adalah kekuatan inti segala api, semua jenis api akan terserap kedalam ajian Gerhana Senyawa milik Gusti Prabu Majapati ini, hal ini tentu saja dapat membuat seseorang menjadi abu atau arang dengan sekali sentuh.Blllaarrr !! Blllaarrr !! Blllaarrr !!Kali ini ledakan-ledakan yang terjadi sungguh dahsyat, bahkan gelombang ledakan itu sampai membuat orang-orang yang ada disekitar tempat itu langsung jatuh duduk dibuat.Kepulan asap tebal terjadi akibat beradunya kedua ajian maha dahsyat itu hingga sosok Pangeran Blambang Sewu dan Gusti Prabu Majapati tidak terli

  • Ksatria Pengembara Season 2   VENUS - 11

    Apa yang sebenarnya terjadi ?Saat sukma Pangeran Blambang Sewu keluar menyerang dengan ajian Rengkah Gunung ditangannya, Pangeran Blambang Sewu dikejutkan saat melihat sukma Gusti Prabu Majapati juga ikut keluar dari raganya dan ikut melesat kearahnya. Rupanya Gusti Prabu Majapati juga memiliki ajian dahsyat seperti ajian Rengkah Gunung yang menyerang dengan sukmanya.Inilah kenapa ledakan terjadi ditengah-tengah, bukan di sosok Gusti Prabu Majapati yang seharusnya terkena ajian Rengkah Gunung yang dahsyat. Dan kini Pangeran Blambang Sewu terlihat terkapar tak berdaya ditempatnya, sedangkan Gusti Prabu Majapati sudah mulai tampak berjalan kearah Pangeran Blambang Sewu.Pangeran Blambang Sewu hanya bisa menatap marah kearah Gusti Prabu Majapati yang kini sudah ada dihadapannya, Pangeran Blambang Sewu heran kenapa tubuhnya tak bisa digerakkan, padahal Pangeran Blambang Sewu merasakan tenaga d

  • Ksatria Pengembara Season 2   VENUS - 12

    Kini semua pandangan langsung tertuju kearah ke-4 sosok yang baru saja datang tersebut, semuanya tentu saja bertanya-tanya siapa mereka sehingga sosok dewi Venus yang sangat mereka kagumi beserta seluruh anggotanya kini tampak bersimpuh menjura hormat dihadapan ke-4nya.Ke-4 sosok itu sendiri yang kini sudah berdiri dihadapan panggung tampak membuka caping bambu yang dikenakannya. Tapi semua yang ada ditempat itu masih belum dapat melihat wajah ke-4nya karena berdiri membelakangi mereka.“Bangunlah Venus!” terdengar suara lelaki itu hingga membuat Venus dan ke-5 komandan pasukannya mengangkat wajah mereka.Lalu sosok lelaki dan ketiga wanita yang baru saja datang tampak berbalik.“Aaahhhhh!” terdengar desah terkejut dari ratusan orang yang ada ditempat itu saat melihat sosok ke-4nya, sosok lelaki muda tampan yang tak lain adalah Bintang adanya, tapi bukan Bintang yang kini menjadi perhatian mereka semua, melainkan kecantikan dan ke

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status