Share

Ajian Serat Jiwa - 8

Malam itu, Bintang dan Putri Ahtisa sudah berada lagi diatas peraduan.

Putri Ahtisapun berusaha supaya tidak mengecewakan Bintang, dilayaninya Bintang dengan sepenuh hati.

Karena hampir tidak tertahankan lagi, Bintang segera mengubah posisi. Kini wajah keduanya, kembali Bintang menatap mata Putri Ahtisa yang sangat indah itu. Dibisikkan bahwa Bintang sangat menyayanginya, dan Bintang juga bertanya apakah kira-kira dia akan tahan kali ini. Setelah mencium bibir Bintang dengan lembut, Putri Ahtisa meminta Bintang untuk melakukannya pelan-pelan.

Bintang menuntunnya dengan lembut. Di ciumnya lembut bibir indah Putri Ahtisa, sambil Bintang menurunkan pinggulnya pelan-pelan. Putri Ahtisa merintih tertahan, tapi kali ini tangannya tidak lagi mendorong bahu Bintang. Bintang angkat lagi pinggulnya sedikit, sambil bertanya apakah terasa sangat sakit. Dengan isyarat gelengan kepala, Bintang tahu bahwa Putri Ahtisa juga sangat menginginkannya.

Dengan perlahan tapi pasti Bintang tekan pingguln
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status