Istana alam lelembut yang dipimpin Raja alam lelembut dengan sebutan Maharaja Yudha, adalah salah satu kerajaan lelembut diantara banyak kerajaan lelembut yang ada didunia ini, tapi alam lelembut yang dipimpin oleh Maharaja Yudha sangat disegani dan dihormati oleh kerajaan-kerajaan lelembut lainnya. Selain karena kesaktiannya, Maharaja Yudha juga diketahui memiliki saudara seperguruan yang juga memimpin Istana Dasar Samudra, kedua maharaja ini kemudian didapuk sebagai ketua negeri alam lelembut dan negeri alam ghaib. Tapi bersamaan dengan moksanya Maharaja Manggala dan Maharaja Yudha, kini Istana Dasar Samudra dipimpin oleh Putri Samudra dan Istana Alam Lelembut dipimpin oleh putri tertua Maharaja Yudha yang bernama Putri Dewi Kencana.
Hari itu Istana Alam Lelembut terlihat lebih meriah, barisan para prajurit lelembut terlihat berdiri berjejer disepanjang jalan, suasana ini seakan-akan Istana Alam Lelembut seperti akan menyambut tamu agung, karena memang, Putri Samudra yang datang berkunjung.
Putri Dewi Kencana dengan pakaian kebesarannya sebagai penguasa negeri alam lelembut tampak menyambut kedatangan Putri Samudra dipintu istana. Sosok Putri Dewi Kencana berparas teramat jelita, cantik bak seorang bidadari dari kayangan, mengenakan pakaian berwarna keemasan yang membalut tubuh indahnya, suatu sosok wanita yang amat menggoda sekali, bibirnya yang terlihat merah merekah bak merah delima, tapi yang paling menarik dari sosok wanita jelita tersebut adalah warna rambutnya berwarna kuning keemasan, tampak untaian permata dikeningnya. Sebuah tongkat yang juga terbuat dari emas terlihat tergenggam ditangannya.
Sementara itu Putri Samudra sendiri datang dengan kereta kencana emasnya bersama beberapa orang panglima kerajaan dasar samudranya. Putri Samudra juga tampak tampil anggun dan cantik, mengenakan pakaian berwarna hijau pupus, bermata biru, mahkota emas berbentuk kepala naga dikepalanya, hiasan mengkilau dan indah menghiasi disekujur tubuhnya, bajunya hanya sebatas dada memperlihatkan jelas kulitnya yang begitu putih bak air susu yang tiada bernoda dan cela, bentuk tubuh yang sangat ramping, padat berisi. bibirnya yang terlihat merah merekah bak merah delima, sebuah untaian permata dikeningnya.
Kedua wanita penguasa beda alam ini tampak saling menjura hormat satu sama lain.
“Lama sekali kita tidak bertemu ya ayunda” ucap Putri Dewi Kencana tersenyum.
“Benar ayunda dewi, lama sekali...” ucap Putri Samudra lagi balas tersenyum.
Putri Dewi Kencana segera mengajak Putri Samudra untuk masuk kedalam istananya.
“Oh ya ayunda dewi, dimana ayunda aura ?” tanya Putri Samudra yang tidak melihat kehadiran Putri Aura Kencana, adik Putri Dewi Kencana.
“Dia sibuk di istananya sendiri ayunda putri... sejak ayahanda moksa, aura lebih banyak diistananya” jelas Putri Dewi Kencana lagi, Putri Samudra memaklumi hal itu.
Kedua penguasa berbeda alam ini tampak duduk berhadapan disinggasana emas yang ada diaula utama istana lelembut.
Setelah cukup lama bercengkrama.
“Biasanya ayunda putri hanya mengirim utusan kemari, sekarang ayunda putri sendiri yang datang, pasti ada sesuatu yang sangat penting sekali ini” ucap Putri Dewi Kencana lagi.
“Benar ayunda dewi.... kedatanganku kemari karena memang ada sesuatu yang sangat penting sekali” ucap Putri Samudra lagi. “Aku ingin meminta pusaka alam lelembut, mustika anting lanang” sambung Putri Samudra lagi hingga membuat wajah Putri Dewi Kencana tiba-tiba saja berubah.
“Mustika anting lanang....” ulang Putri Dewi Kencana lagi terlihat dengan mimik wajah aneh. Hal ini menjadi perhatian Putri Samudra.
“Mustika itu sudah lama tidak ada di Istana Alam Lelembut ayunda..” ucap Putri Dewi Kencana lagi hingga kali ini wajah Putri Samudra yang berubah mendengarnya.
“Dulu ayahanda telah memberikan mustika itu kepada sahabatnya sebagai hadiah perayaan ultah pernikahannya....” ucap Putri Dewi Kencana lagi.
“Kepada siapa mustika itu diberikan ayunda dewi ?” tanya Putri Samudra cepat.
“Maharaja Negeri Atas Angin” ucap Putri Dewi Kencana singat.
“Maharaja Negeri Atas Angin” ucap Putri Samudra dengan paras berubah.
“Ini gawat....” sambung Putri Samudra lagi hingga mengejutkan Putri Dewi Kencana yang mendengarnya.
“Sebenarnya ada apa ayunda ? sampai ayunda membutuhkan pusaka itu ?” tanya Putri Dewi Kencana lagi heran.
Putri Samudra terlihat menarik nafas panjang dan akhirnya menceritakan tentang perihal kenapa dia sangat membutuhkan pusaka itu untuk Bintang suaminya, wajah Putri Dewi Kencana terlihat berubah mendengar cerita Putri Samudra.
“Segel kutukan selaput dara.... bukankah segel kutukan itu hanya untuk kita para wanita” ucap Putri Dewi Kencana lagi.
“Yah...seharusnya begitu ayunda, tapi seorang sakti telah membalikkan segel kutukan itu kepada suamiku” ucap Putri Samudra lagi menceritakan dampaknya kepada Putri Dewi Kencana yang terlihat tersenyum mendengarnya.
“Wah.. enak dong ayunda, memiliki suami yang kuat dan perkasa seperti suami ayunda” ucap Putri Dewi Kencana tertawa ringan.
“Sekali dua kali sih enak, tapi kalau tiap malam berulang-ulang.... repot juga ayunda” ucap Putri Samudra hanya tersenyum kecil.
“Negeri Atas Angin....” terdengar Putri Samudra mengulangi kalimat itu lagi.
“Apakah ayunda tau dimana Negeri Atas Angin itu berada sekarang ?” tanya Putri Samudra lagi kepada Putri Dewi Kencana.
“Ayunda pasti tau sendiri... tidak ada orang luar yang bisa menemukan dimana Negeri Atas Angin itu berada, hanya orang-orang dari Negeri Atas Angin yang mengetahui dimana Negeri Atas Angin itu berada sekarang” ucap Putri Dewi Kencana lagi. Hingga membuat Putri Samudra terdiam, walau sebenarnya Putri Samudra juga tahu hal itu.
-o0o-
NEGERI ATAS ANGIN adalah sebuah negeri yang selalu berpindah-pindah, tak banyak orang yang tau tentang adanya Negeri Atas Angin ini, karena memang tidak ada seorangpun yang pernah melihat atau pernah kesana, konon hanya orang-orang dari Negeri Atas Angin sendiri yang bisa masuk dan keluar dari negeri tersebut. Sehingga Negeri Atas Angin masih dianggap sebagai negeri mitos atau hayalan saja oleh sebagian orang. Tapi hal ini tentunya tidak berlaku untuk orang-orang linuwih yang sudah hidup ratusan tahun. Keberadaan sebuah kerajaan di Negeri Atas Angin benar-benar ada, tapi Negeri Atas Angin ini selalu berpindah-pindah tempatnya sehingga sangat sulit dicari keberadaannya, tapi entahlah, penulis sendiri masih meragukan tentang hal itu. Mudah-mudahan kedepan tabir mengenai kerajaan diNegeri Atas Angin akan terungkap, apakah hanya mitos belaka atau memang benar-benar nyata. Menyadari hal itulah kenapa Putri Samudra terlihat menarik nafas panjang, harapannya untuk mendapatkan m
Bukit bayangan malam itu terlihat sepi, karena memang malam telah larut, disalah satu kamar yang ada dirumah tempat kediaman keluarga besar Bintang, tepatnya dikamar yang ditempati Putri Samudra, terlihat sosok Bintang yang terbaring sendiri diatas peraduan. Malam ini Putri Samudra memang tidak menemani Bintang karena sudah kembali Istana Dasar Samudra untuk terus memberikan perintah dan pengawasan dalam pencarian letak wilayah Negeri Atas Angin. Sementara itu dikamar-kamar yang lain, terlihat pula sosok Bintang yang tidur bersama istri-istrinya, rupanya Bintang kembali menggunakan bayangannya untuk menemani istri-istrinya. Diatas pembaringan, Bintang tampak terbaring, tapi kedua matanya tetap terbuka. Berbagai pikiran berkecamuk, sulit sekali Bintang untuk menutup matanya malam itu, jauh didasar hatinya, sebenarnya Bintang cukup khawatir dengan keadaannya saat ini. Bintang berharap segel kutukan selaput dara yang dideritanya dapat segera teratasi sebelum malam purnama mendatang, kare
Negeri bunian. Ratusan orang bunian terlihat menyambut kedatangan Bintang bersama panglima Messya, sepanjang jalan menuju istana bunian, terlihat orang-orang yang dilewati Bintang segera berlutut memberikan hormat mereka kepada Bintang. Di istanapun terjadi hal seperti itu, para prajurit bunian yang semuanya adalah wanita tampak menjura hormat begitu Bintang melewati mereka. Panglima Messya membawa Bintang menuju aula utama, dimana disana telah menunggu wanita-wanita cantik jelita. Yang tentu salah satunya adalah sosok ratu bunian, Puti Ayu Ningrum yang tampak duduk disinggasana emasnya, sosok Puti Ayu Ningrum kali ini tampak tampil lebih anggun dan cantik, sudah mengenakan pakaian layaknya seorang ratu dengan mahkota emas dikepalanya. Begitu Bintang memasuki ruangan tersebut, Puti Ayu Ningrum bersama para panglimanya tampak langsung bangkit dan langsung menjura hormat kepada Bintang. Ayu Ningrum sendiri tampak turun dari singgasana kebesarannya dan langsung menjura
Sebuah goa dengan lubang yang sangat besar terpampang jelas dihadapan Bintang, Ayu Ningrum dan 6 orang panglima harimau yang ikut ke goa watu telo. Bintang tampak memperhatikan lubang Goa watu telo dengan seksama. Tidak ada yang aneh, sama seperti goa-goa lainnya, hanya saja goa watu telo memang memiliki lubang yang sangat besar sekali. “Apakah Ratu Ayu Pitaloka ada didalam sana ?” tanya Bintang tanpa menoleh. “Benar paduka, Ratu Ayu Pitaloka ada didalam sana” ucap Ayu Ningrum lagi. “Kenapa tidak kalian sendiri yang menyelamatkannya ?” tanya Bintang menoleh kearah Ayu Ningrum dan yang lain. “Kami tak sanggup paduka...” ucap Ayu Ningrum lagi. “Karena tempat ini dijaga oleh Siluman Angin Lahar paduka....” sambung panglima kitty lagi. “Siluman Angin Lahar....” ulang Bintang terkejut. “Benar paduka, Siluman Angin Lahar memiliki jurus 'ANGIN LAHAR” yang sangat ditakuti oleh bangsa lelembut dan bangsa ghaib seperti kami.... apa saja
Wuuussshhhhh !!! Baru saja Bintang membatin, tiba-tiba saja sebuah pusaran angin panas puting beliung terbentuk dari arah sebelah kanan Bintang, Bintang segera berpaling melihat pusaran angin panas yang membentuk angin puting beliung yang kini tengah menuju kearahnya dengan dahsyat. Bintang menyadari hal ini bisa membahayakan wanita yang ada didekatnya saat ini, berfikir kesitu, maka Bintangpun segera berkelebat menjauh, untungnya pusaran angin panas itu bergerak mengikuti sosok Bintang. Mengerikan !! semua yang dilewati pusaran angin panas itu tampak langsung berubah menjadi arang panas yang mengeras. Bintang yang melihat hal itu menyadari betapa bahayanya puasaran angin panas yang kini tengah memburunya itu. Sambil terus menghindar, Bintang terlihat menghimpun tenaganya, puncaknya, Bintang menghentikan larinya dan langsung berbalik menghadap kearah pusaran angin panas yang sedang menuju kearahnya. Kedua telapak tangan Bintang yang menyatu didepan da
Tiba-tiba saja Ratu Ayu Pitaloka terlihat membuka kedua matanya, dan kedua mata Ratu Ayu Pitaloka yang indah terlihat membesar saat melihat sosok lelaki yang ada dihadapannya. “Tolong hancurkan kalung batu langit yang ada dileher hamba ini tuan” terdengar suara lembut Ratu Ayu Pitaloka. “Kalung batu langit...” ulang Bintang terkejut. “Kalung batu langit ini telah menyegel seluruh kekuatan hamba selama ini” sambung Ratu Ayu Pitaloka lagi. “Oh iya, maaf...” ucap Bintang menyadari keadaannya, Bintang mendekati sosok Ratu Ayu Pitaloka dan mengulurkan tangannya mencengkram kalung batu langit dengan tangan kanannya. Zzzaggghhhh !!! Bintang menyalurkan cakrapetir ketangan kanannya yang mencengkram kalung batu langit, dan ; Kraaaakkk !!! Kalung batu langit hancur menjadi serpihan-serpihan kecil, tapi seiring dengan hancurnya kalung batu langit itu, tiba-tiba saja sosok Ratu Ayu Pitaloka jatuh kedepan, Bintang yang ada didepannya dengan cepat merangkul sosok Ratu Ayu Pitaloka agar tidak
Pagi itu, Elvia mengajak Bintang untuk pergi meninggalkan tempat itu, tapi Bintang bersikeras untuk tetap berada ditempat itu. Bintang malah menyuruh Elvia untuk kembali ke negeri bunian. Perintah Bintang adalah mutlak bagi Elvia sehingga dengan berat hati, Elvia terpaksa harus pergi meninggalkan tempat itu untuk kembali ke negeri bunian, tapi sebelum Elvia pergi. Bintang menitipkan Pedang Bintang Angkasa dan keris kyai gunturnya kepada Elvia untuk dibawa ke negeri bunian. Setelah kepergian Elvia, Bintangpun kembali masuk kedalam Goa Watu Telo, masuk kedalam dimensi ghaibnya. Di dalam goa yang sebelumnya menjadi tempat pertarungan Bintang dengan Siluman Angin Lahar, Bintang tidak melihat lagi sosok Siluman Angin Lahar yang kemaren masih berada ditempat itu tak sadarkan diri. Bintang yakin Siluman Angin Lahar telah kembali keNegeri Atas Angin untuk melaporkan apa yang terjadi. Bintang sendiri kini tampak duduk diatas sebuah batu dan mengambil sikap t
Huup !! Bintang berkelit cepat menghindari serangan Leali Dolphin, hingga serangan Leali Dolphin hanya mengenai tempat kosong, kali ini Leali Dolphin yang dibuat terkejut melihat lawannya berhasil menghindari serangannya. “Dia bisa menghindari serangan cepatku, atau hanya kebetulan saja” batin Leali Dolphin lagi. Untuk memastikan dirinya, kembali Leali Dolphin bergerak cepat laksana kilat menyambar. Weesshhh !!! Kembali Leali Dolphin melesat dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa, tapi serangan inipun kali ini berhasil Bintang hindari. Leali Dolphin kembali dibuat terkejut, tapi tetap melancarkan serangan cepatnya kearah Bintang, dan Bintang kembali mampu menghindarinya. Leali Dolphin menghentikan serangannya dan memandang kearah Bintang dengan tatapan tak percaya. “Dia benar-benar bisa melihat seranganku...” batin Leali Dolphin lagi menyadari kemampuan lawannya yang tak bisa dipandang remeh. Weesshhh !!!