Share

216. Bagian 2

last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-31 12:59:53

“Ini adalah kesempatan terakhirku untuk menemuimu dan mewariskan ilmu ini. Apa kau sudah siap anakku?”

Bintang dengan cepat mengangguk dan berkata dengan mantap. “Saya siap Ayah”

“Kalau begitu, bersiaplah... Kita tak memiliki banyak waktu”

Bintang mengangguk dengan mantap.

Sementara itu diluar.

Sosok Anubis masih memandangi sosok Bintang dalam Mode Cosmic-nya yang masih berdiri terdiam ditempatnya. Mata garangnya, sesekali memandang ke arah pusaka Bintangmas yang terus berputar-putar di atas kepala bintang. Setelah itu pandangan Anubis beralih kembali ke arah Bintang, begitu berulang kali. Sepertinya Anubis tengah merencanakan sesuatu.

Swuittt!

Tongkat yang tergenggam ditangan Anubis terlihat diangkat dan diputar-putar dengan sangat cepat, dan ;

Wuussshh...!

Sosok Anubis berkelebat cepat kearah Bintang yang masih berdiri diam ditempatnya.

Swuing!

Secepat itu pula, Bintangmas yang sejak tadi berputar-putar diatas kepala Bintang, melesat cepat.

Trangg! Trangg! Trangg!

Terdengar suara be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   216. Bagian 3

    Tinju yang dilepaskan Anubis terlihat sangat dahsyat, ini terlihat dari aura tenaga dahsyat yang mengikuti serangannya, di sepanjang jalur serangan Anubis, terlihat badai guruh angin dahsyat mengikuti serangannya. Wajah Anubis yang biasanya terlihat datar dan dingin, terlihat menyeringai sinis menyadari serangannya kali ini mungkin akan berhasil mengenai lawannya.Dashh!Gelombang energi terpancar kuat saat pukulan Anubis menghantam sesuatu yang ada dihadapannya. Wajah Anubis langsung berubah saat melihat tinju kerasnya telah ditahan oleh satu tapak yang tak lain adalah tapak Bintang.Bintang sendiri yang masih berwujud Cosmic Mode terlihat membuka kedua matanya yang juga terlihat galaxy alam semesta dikedua matanya. Merasakan bahaya, Anubis langsung melompat mundur.Begitu kedua kakinya menginjak tanah, Anubis mengangkat tangannya, tongkat miliknya yang sejak tadi terus berseteru dengan pusaka bintangmas, melesat kembali ke arahnya dan ditangkap oleh Anubis.Pusaka bintangmas sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Ksatria Pengembara Season 2   216. Bagian 4

    Dhuagg! Dhuagg! Dhuagg!Beberapa kali terlihat Bintang menepis bola-bola merah itu dengan kibasan tangannya, hingga bola-bola merah itu terpental jauh.Dhuar!!! Dhuar!!! Dhuar!!! Dan meledak disana sini.Sementara jarak diantara kedunya semakin lama semakin dekat.Wusshh!Tubuh Bintang tiba-tiba saja menghilang dari pandangan, bukan menghilang dalam arti yang sebenarnya, melainkan tubuh Bintang tak terlihat karena kecepatan yang sangat luar biasa.Anubis menyadari dengan cepat, kalau saat ini lawannya sudah berada jauh diatasnya. Maka ;Dugh!Anubis menghentakkan tongkat ditangannya ke tanah.Zrraaab!Sosok Anubis langsung diselimuti energi cahaya keunguan yang sangat kuat.Wusshh!Tongkat yang tadi dihentakkan ke tanah, dicabut dan sosok Anubis sendiri, juga ikut menghilang dari pandangan.Dhuar! Dhuar! Dhuar!Terjadi ledakan di berbagai tempat di udara kosong!Apa yang sebenarnya terjadi?!Saat ini, sebenarnya Anubis dan Bintang tengah bertarung sangat sengit dengan kecepatan yang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Ksatria Pengembara Season 2   216. Bagian 5

    PERTARUNGAN sengit antara Anubis dan Jejaka Emas terus berlangsung. Kecepatan keduanya sudah mencapai kecepatan cahaya. Anubis dengan senjata tongkat ditangan, Jejaka Emas dengan senjata sepuluh gelangnya.Dhuar! Dhuar! Dhuar!Ledakan demi ledakan terus terjadi. Baik Anubis maupun Jejaka Emas terus saling jual beli serangan tanpa henti. Kedua-duanya seakan tak ingin mengalah satu sama lain.Entah seberapa keduanya bertarung, tak terlihat tanda-tanda akan berhenti. Hingga ;Bummm..! Bummm..! Bummm..!Bleegarrrr!!!Satu ledakan keras kembali terjadi, kali ini ledakan keras itu sampai membuat tempat itu bergoncang seperti dilancar gempa skala sedang.Sosok Anubis dan Jejaka Emas terlihat sama-sama melompat mundur.Dagghhh!Anubis menghentakkan tongkatnya ke tanah, dan ;Werrrr...!!!Selarik sinar keunguan sebesar bola kaki melesat dengan cepat ke arah Jejaka Emas. Dan semakin mendekati sosok Jejaka Emas, larik sinar keunguan itu terus semakin membesar.Jejaka Emas sepertinya menyadari ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Ksatria Pengembara Season 2   216. Bagian 6

    Beberapa waktu sebelumnya, pertarungan Bintang dengan mahluk bernama Anubis, Si Dewa Kematian memang tengah berlangsung dengan sangat sengit. Anubis dengan energi keunguan yang menutupi sekujur tubuhnya, berhadapan langsung dengan Bintang dengan Reinkarnasi Raja Bintangnya yang sudah sempurna. Di padu dengan jurus pusaka Bintangmas.Walau terlihat seimbang, tapi sesungguhnya. Saat ini, Bintang masih berada diatas angin. Reinkarnasi Raja Bintang dan jurus pusaka Bintangmasnya benar-benar membuat Anubis tidak bisa banyak berbuat apa-apa. Kalaupun Anubis melancarkan serangan, Bintang selalu mematahkannya dengan sangat mudah. Sementara, beberapa kali serangan Bintang yang membuat Anubis kewalahan.Peraduan Reinkarnasi Raja Bintang dan jurus pusaka Bintangmas ditambah senjata pusaka bintangmas yang Bintang gunakan untuk menyerang lawannya, benar-benar membuat Anubis kewalahan. Hingga saat Bintang mengerahkan jurus ketiga dari bintangmas, Bintang Timur, ‘Menaklukkan Dewa’.Dess! Dess!! Dess

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Ksatria Pengembara Season 2   216. Bagian 7

    Bintang yang mendengar hal itu, selagi terus mempertahankan kekuatan Monochrome Dimension, Bintang menoleh ke arah Una Lyn. Terlihat darah masih terus merembes keluar dari mulut Bintang.“Pergilah menjauh dari sini Lyn.. ku mohon”Una Lyn menggelengkan kepalanya sebelum menjawab, “Sudah kukatakan, aku tak akan pergi dari sini. Bila memang harus mati, aku akan mati bersamamu ditempat ini!” Una Lyn tahu, saat ini, Bintang tengah bertaruh hidup dan mati, tak mungkin bagi dirinya untuk pergi meninggalkannya. Dia lebih rela mati bersama Bintang, daripada harus kehilangan orang yang dicintainya.“Jangan khawatir Lyn, aku tak akan mati. Aku punya rencana!”“Rencana? Apa rencanamu?!”Bintang menarik nafas panjang sebelum akhirnya berkata, “Aku bisa mengalahkan salah satu dari mahluk itu sebelumnya, Lyn. Dan aku yakin juga bisa mengatasi yang satu ini. Hanya saja...“ Bintang berhenti sejenak, Una Lyn terlihat penasaran dengan kelanjutannya, tapi dia tetap diam menanti.Melihat Una Lyn yang tet

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Ksatria Pengembara Season 2   216. Bagian 8

    Bintang yang mendengar hal itu, selagi terus mempertahankan kekuatan Monochrome Dimension, Bintang menoleh ke arah Una Lyn. Terlihat darah masih terus merembes keluar dari mulut Bintang. “Pergilah menjauh dari sini Lyn.. ku mohon” Una Lyn menggelengkan kepalanya sebelum menjawab, “Sudah kukatakan, aku tak akan pergi dari sini. Bila memang harus mati, aku akan mati bersamamu ditempat ini!” Una Lyn tahu, saat ini, Bintang tengah bertaruh hidup dan mati, tak mungkin bagi dirinya untuk pergi meninggalkannya. Dia lebih rela mati bersama Bintang, daripada harus kehilangan orang yang dicintainya. “Jangan khawatir Lyn, aku tak akan mati. Aku punya rencana!” “Rencana? Apa rencanamu?!” Bintang menarik nafas panjang sebelum akhirnya berkata, “Aku bisa mengalahkan salah satu dari mahluk itu sebelumnya, Lyn. Dan aku yakin juga bisa mengatasi yang satu ini. Hanya saja...“ Bintang berhenti sejenak, Una Lyn terlihat penasaran dengan kelanjutannya, tapi dia tetap diam menanti. Melihat Una Lyn yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Ksatria Pengembara Season 2   216. Bagian 9

    Melihat Jejaka Emas melompat menjauh, Bintang kembali menarik tangan Cosmic-nya, lalu dengan cepat berbalik ke arah Anubis. Tanpa ragu, Bintang langsung mengulurkan tangannya ke arah dada Anubis.Anubis yang melihat hal itu, sempat bergerak reflek mengibaskan tangannya untuk menyapih tangan cosmic Bintang. Tapi kedua matanya makin membeliak besar saat melihat tangannya hanya mengapih angin, karena sapihan tangannya hanya melewati tangan cosmic Bintang yang seperti bayangan.Bintang sendiri yang sudah mengetahui kehebatan Mode Cosmic miliknya yang mampu menembus apa saja, segera meneruskan uluran tangannya ke arah dada Anubis. Sasarannya jelas, kristal yang membelenggu jantung Anubis.Begitu Bintang berhasil menggenggamnya, Bintang langsung meremasnya, hingga kristal itu langsung sirna menjadi debu-debu halus yang bahkan tak terlihat oleh mata. Selanjutnya Bintang menarik kembali tangannya keluar dari dada Anubis.Apa yang terjadi begitu cepat? Sampai-sampai Anubis tak sempat bereaksi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Ksatria Pengembara Season 2   216. Bagian 10

    Malam itu, kota jin dipenuhi oleh ribuan bangsa jin yang akan menghadiri pertemuan tersebut. Rumah kediaman Maithatarun sebagai kepala negeri kota jin dipilih sebagai tempat pertemuan.Dalam pertemuan itu, hadir pula 2 bangsa manusia, Jiu Long dan Jaka Samudra. Juga seorang bangsa dewa yang saat ini tengah menjadi buah bibir semua orang. Dia adalah Jejaka Emas.Saat ini, semua bangsa jin tengah memperhatikan kearah Jejaka Emas, kehebatannya dalam menghadapi mahluk Anubis membuat geger para bangsa jin, tapi yang paling mengembirakan bagi mereka adalah para dewa juga akan ikut berperang bersama mereka menghadapi Maharaja Jin dan pasukannya.Jejaka Emas sendiri seakan tak perduli dengan perhatian semua orang terhadapnya. Saat ini, matanya terlihat memandang penuh minat kearah sosok jelita yang ada ditempat itu. Salah satu sosok yang menarik perhatian Jejaka Emas adalah sosok seorang perempuan berwajah cantik. Tubuhnya yang berkulit putih mulus terbungkus oleh pakaian putih yang terbuat d

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status