“Tidak! Aku tak bisa melakukan hal itu kepadamu, Ratu Dewi. Kau adalah junjungan dari segala Dewi. Aku menghormatimu, dewi. Jangan lakukan ini...”“Walaupun aku seorang dewi, aku tetapkan seorang wanita, Bintang. Seorang wanita yang membutuhkan cinta dan kehangatan dari seorang laki-laki. Dan kau adalah laki-laki itu, Bintang. Sejujurnya.., aku melakukan ini bukan hanya sekedar ingin membantumu memulihkan tenaga dalammu, tapi aku melakukan ini, juga demi diriku sendiri...” sambil berucap demikian, tangan lembut Ratu Dewi melepaskan genggaman erat tangan Bintang ditangannya, lalu sang dewi melanjutkan gerakan melepas pakaiannya, hingga kini Ratu Dewi hanya mengenakan pakaian dalam berwarna putih yang serba transparan hingga menampakkan seluk lekuk tubuh indah Ratu Dewi tepat didepan mata Bintang.Glekkk..Bintang terdengar kembali meneguk ludahnya melihat sosok Ratu Dewi yang kini sudah berdiri dihadapannya dengan sangat seksi sekali. Ratu Dewi terlihat tersenyum melihat Bintang yang a
“Dimana Bintang ya, Ayahanda Raja?” tanya Zhena, tak tahan dengan rasa penasarannya, tanpa menoleh kearah putri tunggalnya itu, sang raja hanya terlihat mengangkat kedua bahunya sebagai tanda tak tahu dimana keberadaan Bintang saat ini. Di saat keduanya masih bingung mencari-cari keberadaan Bintang.“Tuanku Maharaja..” terdengar suara Ifrit yang pelan. Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal dan Putri Zhena segera mengalihkan pandangan mereka kearah Ifrit. Dengan mata dan mimik wajahnya, terlihat Ifrit seperti memberikan kode. Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal yang awalnya bingung tak mengerti, perlahan mulai mengalihkan pandangannya kearah kode yang diberikan oleh Ifrit kepadanya dan seketika wajah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berubah melihat ribuan bangsa jin yang masih bersujud kepadanya. Kini mengertilah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal akan arti kode yang diberikan oleh Ifrit. Putri Zhena yang baru saja mengerti, ikut terkejut saat menyadari hal itu.Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun d
“SEPU...!”“Tunggu!”Hitungan Ifrit terhenti saat sebuah suara keras membahana ditempat itu. Terdengar dari berbagai arah, sehingga membuat semua orang yang ada ditempat itu bingung, mencari-cari asal suara tersebut. Dari arah timur, terlihat sepasang sosok tengah berjalan menuju kearah arena pertarungan. Dan kehadiran keduanya, tidak disadari oleh para bangsa jin yang berada disekeliling arena pertarungan. Hanya bangsa jin yang memiliki peraba yang tinggi yang tampak menolehkan pandangannya kearah jurusan datangnya kedua sosok tersebut.“Bintang...” Terdengar suara Una Lyn pelan saat mengenali salah satu sosok tersebut. Di panggung kehormatan, Putri Zhenapun tampak tersenyum melihat Bintang yang sudah muncul, tapi senyumnya memudar saat ; “Kenapa dia bersama Ratu Dewi?” batin Putri Zhena bingung. Kebingungan inipun dialami oleh Una Lyn yang segera menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi pada Bintang dan Ratu Dewi.Saat Bintang dan Ratu Dewi sudah semakin mendekati arena pertarungan,
Bintang mencoba menahan serangan aneh itu dengan pukulan tangannya, tapi ;“Akhhh..!” Bintang terpekik keras diiringi dengan tubuhnya yang terlempar dengan keras kebelakang. Rupanya akar jelmaan tangan kiri Pangeran Syaywarod sangatlah keras. Lebih keras dari baja sekalipun. Kalau saja Bintang tak memiliki tenaga dalam kuat saat mencoba menahan akar itu dengan tinjunya, mungkin saat ini tangan Bintang sudah patah.Di saat tubuh Bintang masih terlempar keras kebelakang.Wuuttt...! Wuuttt...!Pangeran Syaywarod justru terus memburunya dengan memanjang akar tangannya kearah Bintang. Kedua akar itu melesat dengan sangat cepat memburu kearah Bintang.“Hupp..!”Bintang membuktikan kelasnya sebagai seorang pendekar pilih tanding, saat serangan kedua akar Pangeran Syaywarod menghampirinya, tubuh Bintang berputar keatas laksana baling-baling dalam posisi horizontal, begitu serangan kedua akar itu lewat dibawahnya.Tap...!Bintang menjejakkan kedua kakinya diatas akar tersebut, Bintang berniat
Orang-orang yang ada ditempat itu yang awalnya kebingungan atas apa yang terjadi pada diri mereka. Saat mereka menoleh kearah Ifrit, semua mengerti kalau Ifrit yang melakukannya. Dan semuanya hanya bisa terdiam tanpa ada satupun yang bicara lagi.Dughhh...!Kembali Ifrit memukulkan tongkat ditangannya ke lantai panggung kehormatan.Werrr...!Gelombang energi tenaga kembali memancar keluar, menyapu seluruh tempat itu. Dan secara aneh bin ajaib, suara-suara yang ada ditempat itu kembali seperti semula. Tapi walaupun begitu tidak ada lagi suara-suara riuh menggema ditempat itu. Semuanya seperti takut dan segan terhadap Ifrit. Ifrit sendiri kini menatap kearah arena pertarungan. Sehingga mau tak mau, para penonton yang ada ditempat itupun ikut menatap kearah tengah arena pertarungan.Arena pertarungan masih tampak kosong, tidak ada sosok Bintang maupun Pangeran Syaywarod. Hal ini tentu membuat semua menjadi semakin bingung.“Hai! Itu disana. Pangeran Syaywarod!” salah seorang penonton tib
“Hyyaattt..!”Bintang mengebutkan Pedang Pilar Bumi dengan melakukan gerakan memotong kesana kemari kearah Gerbang Akar Batu tersebut.Crakh... Crakh... Crakh...!!!Brrrrrr....Hasilnya sangat mengejutkan sekali, Gerbang Akar Batu yang yang sangat kokoh dan besar itu langsung terpotong-potong dan jatuh luruh ketanah akibat ketajaman Pedang Pilar Bumi yang dipadu dengan Cakra Petir. Begitu Gerbang Akar Batu runtuh, terlihatlah sosok Pangeran Syaywarod yang terlihat pucat melihat Gerbang Akar Batunya hancur luruh, tak sanggup menghadapi kedahsyatan Pedang Pilar Bumi.Di tempatnya, Bintang tampak tersenyum sinis kearah Pangeran Syaywarod.“Apa pertarungan ini harus kita lanjutkan, Pangeran?” tanya Bintang dengan tersenyum sinis.Paras Pangeran Syaywarod kembali berubah memerah, Pangeran Syaywarod menyadari kalau pertarungan ini bukan hanya untuk memperebutkan hati Putri Zhena, tapi sudah kearah harga dirinya sebagai putra mahkota kerajaan jin dari barat.“Tak ada jalan lain, untuk mengal
“Hiyyatttt..!”Dhuer!Guntur halilintar menggelegar dahsyat mengiringi sambaran petir dahsyat yang dilancarkan oleh Bintang ke kepala naga kayu raksasa. Jurus ‘Cakra Petir Membelah Langit’ telah dikerahkan. Petir dahsyat itupun dengan telak menghantam kepala naga kayu raksasa.Braakkhh...!Kepala naga kayu raksasa pecah berantakan, kesenangan melanda hati Bintang, melihat serangan petirnya berhasil menghancurkan kepala naga kayu raksasa. Tapi disaat itu pula, sambaran ekor naga telah menyambar Bintang dari arah belakang.Bughh...!"Huaghh!!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulut Bintang mengiringi tubuhnya yang terlempar dengan keras kedepan. Walaupun menderita luka dalam yang tidak ringan, tapi Bintang cepat berjumplitan beberapa kali diudara, sampai akhirnya berhasil mendaratkan kakinya dengan mulut ketanah. Darah terlihat masih merembes keluar dari mulut Bintang. Bintang tadi sempat lengah karena gembira melihat serangan Cakra Petirnya berhasil menghancurka
Walaupun tak begitu jelas, siapa sosok yang memancarkan cahaya putih itu, tapi semua orang sudah menduga dan menebaknya secara tepat. Kalau sosok itu adalah sosok Bintang. Tak tanggung-tanggung, Bintang kini sudah mengerahkan Cermin Sakti Alam Semesta di padu dengan kekuatan Dewa Petir miliknya. Kali ini, Bintang benar-benar akan mengerahkan serangan terakhirnya. Jika masih juga gagal untuk mengalahkan naga kayu raksasa, dapat dipastikan. Bintang akan kalah. Dengan kekuatan Cermin Sakti Alam Semesta-nya, Bintang kini mengambil kekuatan alam yang ada di dalam arena pertarungan. Tapi karena energi pelindung yang meringkupi arena pertarungan, membuat kekuatan alam yang bisa Bintang dapatkan terbatas.Hroaagghhh ... !Naga kayu raksasa yang tadi sempat terpaku memandang kearah langit, kini kembali melesat keatas dengan sangarnya. Mulut besarnya bahkan kini mampu menelan sosok Bintang bulat-bulat.Bintang sendiri juga tak ingin ketinggalan, maka kekuatan petir dan Cermin Sakti Alam Semes